A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : By. Ny. N
Nama panggilan : By. N
Umur/Tgl. Lahir :4 hari/ 7 Oktober 2022
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Identitas orang tua
Nama Ayah : Tn. M Nama ibu : Ny. N
Umur : 44 Umur :34
Agama :Islam agama :Islam
Suku :Madura Suku :Madura
Bahasa : Madura, Indonesia Bahasa :Madura, Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan:SMA
Pekerjaan :Wiraswasta Pekerjaan :Ibu Rumah tangga
Penghasilan : tidak terkaji Penghasilan: tidak terkaji
Alamat :KP. Kesambi 001/001 Alamat: KP. Kesambi 001/001
Situbondo Situbondo
B. KELUHAN UTAMA
Sesak
2. riwayat operasi
keluarga mengatakan Ny N tidak pernah melakukan operasi sebelumnya
3. riwayat alergi
Ny N tidak memiliki alergi apapun
4. riwayat imunisasi
Ny N tidak ingat akan riwayat imunisasinya
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ny N mengatakan tidak terdapat gangguan atau kesulitan selama
kehamilan. Ny N sering memeriksakan kehamilannya di fasilitas
kesehatan terdekat.
2. Intra Natal
Ny N mengatakan melakukan persalinan secara SC di instalasi bedah
sentral di rumah sakit dr. abdoer rahem
b. Motorik kasar
Pasien berusia 14 hari dapat menggenggam tangan dan meluruskan dan
menekukkan kaki
c. Motorik halus
Tidak terkaji
d. Bahasa
Pasien berusia 14 hari hanya dapat menangis
3. Pola eliminasi
BAK BAB
Frekuensi +_ 3-4 kali dalam 24 Tidak terkaji
jam
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna kuning Tidak terkaji
Bau Khas urin Tidak terkaji
Karakter cair Tidak terkaji
BJ Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu diapers diapers
kemandirian dibantu dibantu
lainnya - -
9. Pola seksual-seksualitas
Bayi berjenis kelamin perempuan
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan umum: tampak lemas
Tanda-tanda vital:
RR: 51x/ menit
Suhu: 36,3 0c
Nadi: 156x/menit
Spo2 : 96%
Tinggi badan : 39 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar badan: 26 cm
Berat badan lahir : 1480 gram
Berat badan sekarang : 1280 gram
Perkembangan BB: - 200 gram
2. Kepala
Inspeksi : Kepala simetris, rambut hitam, tidak ada luka/ lesi, kulit
kepala bersih, tidak terdapat benjolan, tampak lemas, mata
simetris, tidak terdapat benjolan, sclera jernih, hidung simetris
terpasang Terapi nasal O2 CPAP, hidung terlihat ada sputum,
telinga simetris, tidak ada serumen, bibir berwarna merah
muda, terdapat kotoran pada bibir, terpasang OGT berwarna
kehitaman
Palpasi : bayi menangis saat di palpasi
3. Leher
Inspeksi : tidak terdapat luka/jejas/lesi
Palpasi : bayi menangis saat di palpasi
4. Thorax/dada
Paru
Inspeksi : simetris, perkembangan dada irreguler, RR:51x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, dada mengembang secara simetris
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : suara wheezing pada paru kanan bagian bawah
Jantung
Inspeksi : tidak terdapat pembesaran dada
Palpasi : bayi menangis saat dipalpasi
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi: terdengar suara S1 dan S2 lup dup
5. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat jejas/lesi, tidak terdapat edema, terdapat
placenta yang masih blum lepas.
Auskultasi: bising usus 15x/menit
Perkusi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
6. Keadaan punggung
Inspeksi : tidak terdapat jejas/lesi
Palpasi : bayi menangis saat dipalpasi
7. Ekstremitas
Ekstermitas Atas
Inspeksi : tidak terdapat luka pada tangan, terdapat infus pada tangan
kiri,
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, kulit tangan terasa hangat, CRT <3
detik
Ekstermitas bawah
Inspeksi : tidak terdapat luka, kaki dapat bergerak dengan bebas,
terdapat oksimeter pada kaki bagian kiri
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
9. Pemeriksaan neurologis
Reflek primitive
Untuk mengetahui kemungkinan palsi srebral
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
1. Laboratorium
No Jenis pemeriksaan Nilai normal Hasil (Tanggal/Jam)
. Nilai Satuan 10-10-22 16-19-22
1. Hemoglobin L= 13,4- g/dL 11,50 10,60
18,5
P= 11,5-
16,5
28,6
3. Hematokrit L= 37-47 % 31,2
P= 37-47
287
4. Trombosit 142-424 103/ul 138
15,34
5. Leukosit 4-10 103/ul 7,89
14,61
6. Bilirubin total <1 mg/dl 14,07
Bilirubin indirek <0,25 mg/dl 1,2
Bilirubin direk <0,75 mg/dl 0,89 13,4
13,18 -
7. Glukosa darah <200 Mg/dl
sewaktu 159
L. TERAPI
1. Oral
Apyalis 1 x 0,3 cc
Prolacta kapsul 1 x ½ kapsul
Nystatin 3x1cc
L-BIO 1 x 0,5 gram
2. Parenteral
Infus Dextrose 10% 100cc
Injeksi clanexi 3 x 50 mg
Napas cepat/takipnea
Apneu
NAMA
PERA
TGL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON
WAT/
MHS
17/10/ 09.00 -
-
Memonitor tanda-tanda hiperventilasi
Mempertahankan kepatenan jalan napas
- RR = 51x/ menit, irama napas irreguler.
SPO2 96% ₣
2022 WIB
- Memberikan oksigen tambahan - Selang nasal bayi sering lepas
- Menggunakan perangkat oksigen yang - Pasien diberikan terapi O2 1 rpm Faiqoh
sesuai dengan tingkat mobilitas pasien - Pasien diberikan selang nasal kanul
- Melakukan kolaborasi penentuan dosis - Terapi O2 1 rpm
oksigen - Pasien kooperatif saat perawat melakukan
- Menempatkan pada posisi terapeutik terapi
11.00 -
-
Memonitor berat badan harian
Memonitor asupan makan
- BB= 1280 gram
- Pasien diberikan susu soya formula ₣
WIB
- Melakukan oral hygiene sebelum dalam 8x perhari
makan/minum - Bibir pasien terdapat bekas susu yang Faiqoh
- Memberikan asupan cairan, sesuai kering
kebtuhan - Susu soya formula 8x15 cc secara
- Melakukan Kolaborasi untuk menentukan personde
jumlah kalori - 8x 15 cc
14.00 -
-
Memonitor ikterik pada sklera dan kulit
Memonitor suhu dan tanda-tanda vital
- Tidak terdapat ikterik pada ulit dan sklera
- N=156x/menit, S= 36,3 ₣
WIB
setiap 4 jam sekali - Kulit bayi menjadi kemerahan
- Memonitor efek samping fototerapi - Lampu fototerapi di atur dalam 24 jam Faiqoh
- Meyiapkan lampu fototerapi dan incubator - Bayi reflek bergerak
- Memberikan penutup mata pada bayi - Fototerapi berlangsung selama 24 jam
- Membiarkan tubuh terpapar sinar - Bayi menangis saat dilakukanpengambilan
fototerapi spesimen darah untuk pemeriksaan darah
- Melakukan kolaborasi pemeriksaan darah
vena bilirubin direk dan indirek
15.00 - Memonitor tanda-tanda hiperventilasi
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- RR = 48x/ menit, irama napas irreguler,
SPO2 96%
Ϫ
WIB
- Memberikan oksigen tambahan - Selang nasal bayi sering lepas
Anggun
- Menempatkan pada posisi terapeutik - Pasien diberikan terapi O2 1 rpm
- Melakukan kolaborasi penentuan dosis - Pasien kooperatif saat perawat melakukan
oksigen terapi
- Terapi O2 ½ rpm
16.00 -
-
Memonitor asupan makan
Melakukan oral hygiene sebelum
- Pasien diberikan susu soya formula
dalam 8x perhari
Ʀ
WIB
makan/minum - Bibir pasien terdapat bekas susu yang
Redha
- Memberikan asupan cairan, sesuai kering
kebtuhan - Susu soya formula 8x15 cc secara
- Melakukan Kolaborasi untuk menentukan personde
jumlah kalori - 8x 20-25 cc
20.30 -
-
Memonitor ikterik pada sklera dan kulit - Tidak terdapat ikterik pada ulit dan sklera
Memonitor suhu dan tanda-tanda vital - N=156x/menit, S= 36,3
Ϫ
WIB
setiap 4 jam sekali - Kulit bayi menjadi kemerahan
Anggun
- Memonitor efek samping fototerapi
18/10/22 1 S:
Ʀ
O:
- Klien terpasang O2 nasal 1 rpm Redha
- Tidak ada Retraksi dada irregular
- Terdapat suara wheezing
- RR: 51x/ menit,
- SP02: 98%
A: Masalah Keperawatan Pola Napas Tidak
Efektif Teratasi Sebagian
P: lanjutkan intervensi 1 sampai 5
2 S:
O: ₣
- BB =1290 gram
- PB = 39 cm Faiqoh
- Otot menelan masih melemah, pasien
terpasang OGT, tidak terdapat muntah.
A: masalah teratasi defisit nutrisi belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi 1 sampai 5
3 S:
O:
Ϫ
- Tidak terdapat ikterik dan kuning pada
Anggun
sclera
- Bilirubin total 14,61 mg/dL
- Bilirubin indirek 1,2 mg/dL
- Bilirubin direk 13,41 mg/dL
- Kulit tampak kemerahan saat fototerapi.
A: masalah keperawatan ikterik neonatus
belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1 sampai 7
19/10/22 1 S:
Ʀ
O:
- Klien terpasang O2 nasal 1 rpm Redha
- Tidak ada Retraksi dada irregular
- Tidak Terdapat suara wheezing
- RR: 42x/ menit,
- SP02: 99%
A: Masalah Keperawatan Pola Napas Tidak
Efektif Teratasi Sebagian
P: lanjutkan intervensi 1 sampai 5
2 S:
O: ₣
- BB =1210 gram
- PB = 39 cm Faiqoh
- Otot menelan masih melemah, pasien
terpasang OGT, tidak terdapat muntah.
A: masalah teratasi defisit nutrisi belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi 1 sampai 5
3 S:
O:
Ϫ
- Tidak terdapat ikterik dan kuning pada
sclera
- Bilirubin total 14,61 mg/dL
Anggun
- Bilirubin indirek 1,2 mg/dL
- Bilirubin direk 13,41 mg/dL
A: masalah keperawatan ikterik neonatus
belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1 sampai 7