Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 dentitas Pasien
Berdasarkan studi literature ini di dapatkan hasil identitas pasien sebagai berikut:

No Identitas
1 Nama Pasien Tn. R
2 Umur 71 Tahun
3 Jenis Kelamin Laki-Laki
4 Agama Islam
5 Pendidikan SD
6 Pekerjaan Tidak bekerja
7 Alamat Jl.kikemas rindo rt.36 rw.04 ogan baru,
kertapati, kota palembang, sumatera
selatan.
8 Suku Jawa
9 No Medrek 615039
10 Diagnose Medik Ca Laring

Berdasarkan table identitas pasien diatas yang digunakan dalam studi


kasus ini adalah seorang Tn. R berusia 71 tahun, berjenis kelamin Laki-laki ,
beragama islam, pendidikan terakhir pasien adalah SD ,pasien bertempat
tinggal di Jl.kikemas rindo rt.36 rw.04 ogan baru, kertapati, kota palembang,
sumatera selatan., pasien dirawat di RSUD Palembang Bari dengan no medrek
615039 dan pasien di diagnose medis Ca Laring.

Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca Laring


Berdasarkan hasil pengkajian dari pasien, Tn. R mengalami gangguan
dalam bernafas . Pada saat pengkajian pasien mengalami kesulitan untuk
bernafas secara normal sehingga pasien terpasang alat bantu nafas.

4. 2 Diagnosa Keperawatan
Untuk diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Ca Laring
adalah:

1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan fatingue

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan .

4.4 Intervensi Keperawatan


Berdasarkan studi literature ini didapatkan hasil intervensi keperawatan
sebagai berikut:

1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan fatingue


Intervensi :
Manajemen Jalan Nafas
Tindakan

 Observasi
1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman , usaha nafas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronkhi kering)
3. Monitor sputum (jumlah, warna,aroma)
 Teraupetik
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt dan chin-lift ( jaw
thrust jika dicurigai trauma servikal )
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
8. Berikan oksigen
 Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/ hari . jika tidak kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif
 Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu

2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan


Intervensi :
Manajemen energi
Tindakan
 Observasi
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
 Terapeutik
1. Sediakkan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis, cahaya, suara,
kunjungan)
2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur,jika tidak dapat berpindah atau
berjalan

 Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
 Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

4.5 Implementasi Keperawatan


Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan. Implementasi keperawatan pada Tn. R
sesuai dengan intervensi yang telah dibuat sebelumnya :

1.Selasa, 21-12- 2021 jam 15.00 WIB


Diagnosa : Pola nafas tidak efektif b.d fatigue
Implemntasi : 1. Mengobservasi TTV
2. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
3. Monitor Ventilator
4. Memposisikan semi fowler atau fowler
5. Memberikan minum hangat
6.Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/ hari, jika tidak
kontraindikasi
7. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

2. Selasa, 21-12-2021 jam 16.00 WIB


Diagnosa : Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan
Implementasi : 1. Monitor TTV
2. Monitor pola dan jam tidur
3. Melakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

3. Rabu, 22-12- 2021 jam 15.00 WIB


Diagnosa : Pola nafas tidak efektif b.d fatigue
Implementasi : 1. Mengobservasi TTV
2. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
3. Monitor Ventilator
4. Memposisikan semi fowler atau fowler
5. Memberikan minum hangat
6.Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/ hari, jika tidak
kontraindikasi
7. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

4. Rabu, 22-12-2021 jam 16.00 WIB


Diagnosa : Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan
Implementasi : 1. Monitor TTV
2. Monitor pola dan jam tidur
3. Melakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien Tn. R dengan Dengue
Ca Laring di Ruang ICU RSUD Palembang BARI dengan pendekatan proses
keperawatan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan.
1) Tahap pengkajian
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa penyebab Ca Laring pada klien Tn. R
adalah karena sesak nafas serta suara serak dan ada benjolan di leher sebelah
kiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan klien lemah, dan mengalami
kesulitan bernafas dan suara serak.
2) Diagnosa keperawatan
Masalah keperawatan yang terjadi pada klien Tn. R berdasarkan hasil pengkajian
yaitu Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan fatingue dan Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelemahan

3) Perencanaan keperawatan
Pada tahap perencanaan penulis membagi menjadi 3 kategori yaitu
mengobservasi keadaan umum, tindakan keperawatan, pendidikan kesehatan
atau anjuran dan tindakan kolaborasi yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan,
waktu dan kriteria yang ingin dicapai.
4) Implementasi keperawatan
Penulis melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah
ditetapkan, sebagian intervensi tersebut dapat dilaksanakan berkat dukungan dari
klien, keluarga dan perawat ruangan yang bertugas menangani kasus tersebut.
5) Evaluasikeperawatan
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan selama 1 hari masalah yang
dirumuskan belum teratasi.
5.2 Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan

Institusi Poltekkes Kemenkes Palembang jurusan D III Keperawatan dapat


memberikan wawasan dan bahan bacaan untuk mahasiswa D III Keperawatan.
2. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas


pemberian asuhan keperawatan yang berfokus kepada pasien.

3. Bagi Pasien Dan Keluarga

Dapat saling bekerjasama di dalam tindakan asuhan keperawatan guna untuk


mengobtimalkan proses keperawatan dan diharapkan pasien mampu
menerapakan implementasi yang telah dianjurkan secara mandiri dan bias
dibantu oleh keluarga.

Anda mungkin juga menyukai