FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Bekerjasama dengan
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
1
ISI
BUKU PANDUAN KERJA
KETERAMPILAN KLINIK
SISTEM
ENDOKRIN DAN METABOLISME
NO. JUDUL
1. Keterampilan Anamnesis
2. Keterampilan Pemeriksaan Kelenjar Tiroid
3. Keterampilan Mengukur Tebal Lipatan Kulit
4. Keterampilan Mengukur Lingkar Pinggang
ACUAN-DASAR TEORI
2
ANAMNESIS GANGGUAN FUNGSI TIROID
Hipertiroidisme
Kondisi dimana terjadi peningkatan kadar hormon tiroksin akibat
hiperaktivitas kelenjar tiroid. Penyebab terbanyak kondisi ini adalah
penyakit Graves’, diikuti noduler toksik. Gejala yang berhubungan dengan
hipertiroidisme yaitu : jantung berdebar, gelisah, tidak tahan panas, banyak
keringat, cepat lelah, berat badan menurun drastis walaupun jumlah makan
biasa, sulit tidur, jantung berdebar, cepat emosi, gemetar, telat haid, mencret
Hipotirodisime
Kondisi diakibatkan rendahnya kadar hormon tiroksin. Penyebab terbanyak
adalah paska operasi, paska ablasi iodium radioaktif, dan tiroiditis
Hashimoto. Gejala yang berhubungan dengan hipotiroidisme yaitu : berat
badan meningkat walaupun makan sedikit, tidak tahan dingin, keram tangan
dan kaki, cepat lelah, sulit berkeringat, mengantuk, konstipasi, sering haid,
kaki-tangan bengkak
KETERAMPILAN
ANAMNESIS SISTEM ENDOKRIN – METABOLIK
3
N LANGKAH KLINIK KASUS
O
1 Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri dan
melakukan jabat tangan
2. Mempersilahkan duduk berseberangan/berhadapan
3. Berikan respon yang baik dalam rangka membina
sambung rasa
4. Menjaga suasana santai dan rileks. Berbicara dengan
lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa yang
dipahami, dan menyebutkan nama pasien.
5. Menanyakan indentitas: nama, umur, alamat,
pekerjaan
6. Menanyakan keluhan utama dan menggali riwayat
penyakit sekarang.
-
10 Menggali penyakit dahulu serupa dan yang
berkaitan, untuk menilai apakah penyakit sekarang
ada hubungannya yang lalu
11 Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan :
Tanyakan apakah ada anggota
keluarga yang menderita/pernah menderita
penyakit /ganguan yang sama
Mengenai penyakit menular, tanyakan
seberapa dekat/sering bertemu dengan anggota
keluarga yang sakit
12 Melakukan cek silang
4
KETERAMPILAN
MELAKUKAN PEMERIKSAAN KELENJAR
TIROID
PENGERTIAN
TUJUAN
INDIKASI
pada penderita GAKIN
pada ibu hamil dan anak sekolah di daerah rawan defisiensi yodium
pada penderita yang mengalami pembesaran kelenjar di daerah leher
METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
ACUAN
Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah kearah distal ( leher depan
bagian bawah). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan mana yang bukan bisa
5
dilihat pada gerakan menelan. Pada gerakan “menelan” kelenjar akan ikut
terangkat ke atas.
Berbentuk sepe rti kupu-kupu,
Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus.
Isthmus menutupi cincin trachea 2 dan 3,
kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal sehingga
pada saat “menelan” kelenjar tiroid terangkat ke arah cranial
TINGKAT TANDA-TANDA
“Normal” tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
“Tingkat IA” jika pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak walaupun leher pada
posisi tengadah maksimum dan pembesaran kelenjar tiroid teraba
ketika dipalpasi.
“Tingkat IB” pembesaran kelenjar tiroid terlihat jika leher pada posisi tengadah
maksimum dan pembesaran kelenjar teraba ketika dipalpasi.
“Tingkat II” pembesaran kelenjar tiroid terlihat pada posisi kepala normal dari
jarak 1 meter.
“Tingkat III” pembesaran kelenjar tiroid tampak nyata dari jarak jauh (5-6 meter).
BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002
6
MELAKUKAN PEMERIKSAAN(PALPASI) KELENJAR TIROID
DESKRIPSI KEGIATAN
7
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
( Digunakan oleh Peserta )
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
B. MENCUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin
C. CARA PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
Inspeksi 1 2 3
8
1. Lakukanlah pengamatan pada bagian leher klien,
terutama pada lokasi kelenjar tiroidnya
2. Amatilah ada pembesaran kelenjar tiroid yang tampak
nyata (tingkat II dan tingkat III).
3. Jika tidak nampak pembesaran, memintalah agar
klien menengadah dan menelan ludah.
Palpasi 1 2 3
1. Berdirilah di belakang klien, lalu letakkanlah dua jari
telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing
lobus kelenjar tiroid yang letaknya beberapa sentimeter
di bawah jakun.
2. Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di daerah
kelenjar tiroid.
(Perabaan (palpasi) jangan dilakukan dengan tekanan
terlalu keras atau terlalu lemah. Tekanan terlalu keras
akan mengakibatkan kelenjar masuk atau pindah ke
bagian belakang leher, sehingga pembesaran tidak
teraba. Perabaa terlalu lemah akan mengurangi
kepekaan perabaan
D. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah menyelesaikan
pemeriksaan
E. MENENTUKAN TINGKAT PEMBESARAN 1 2 3
KELENJAR TIROID
1. Gunakanlah kriteria pada acuan untuk menentukan
derajat pembesaran tiroid.
9
KETERAMPILAN
MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT (TLK)
DALAM MENENTUKAN STATUS GIZI CARA
ANTROPOMETRIK
PENGERTIAN
TUJUAN
INDIKASI
Pada penderita dewasa yang kekurangan gizi
Pada penderita dewasa yang kelebihan gizi
Pada penderita dewasa yang tidak dapat diukur BB maupun TB misalnya pada
keadaan koma
METODE PEMBELAJARAN
10
ACUAN
Nilai Standar TLK Tricep :
Untuk laki-laki : 12,5 mm sedangkan untuk perempuan : 16,5 mm
BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002
DESKRIPSI KEGIATAN
11
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN PENGUKURAN TEBAL
LIPATAN KULIT (TLK) DALAM PENENTUAN
STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK
( Digunakan oleh Peserta )
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
12
Ambil lipatan kulit dari arah diagonal antara axilla dan puting
susu, setinggi mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan
dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan.
2. Pengukuran pada subscapula :
Ambil lipatan kulit dari arah diagonal sepanjang garis
cleavage tepat dibawah scapula dengan ukuran 1 cm di bawah
jari tangan
3. Pengukuran pada mid-axilla :
Ambil lipatan kulit dari arah horizontal pada garis
midaxillaris, tepat pada pertemuan xiphisternal.
4. Pengukuran pada suprailiaka :
Ambil lipatan kulit dari arah miring ke arah belakang garis
mid-axillaris dan ke atas iliaka, dengan ukuran 1 cm di bawah
jari tangan.
5. Pengkuran pada abdominal :
Lipatan kulit diambil dengan arah horizontal 3 cm di samping
tali pusat dan 1 cm ke pusat umbilicus.
6. Pengukuran pada trisep:
Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada jarak antara
penonjolan lateral dari prosessus acronial dan batas inferior
dari prosessus olecranon dan diukur pada bagian lateral lengan
dengan bahu bersudut 90 menggunakan pita pengukur. Titik
tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil
1 cm di atas tanda tersebut.
7. Pengukuran pada bisep :
Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal diatas bisep brachii
yang sejajar dengan tricep di bagian belakang. Pengukuran
dilakukan 1 cm di bawah jari.
8. Pengukuran pada paha :
Lipatan kulit diambil dengan arah vertical pada tengah paha
antara lipatan inguinal dan batas dari patella. Pengukuran
dilakukan 1 cm di bawah jari.
9. Pengukuran pada betis :
Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada lingkaran
betis yang paling lebar pada bagian tengah dari betis dengan
lutut bersudut 90.
F. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah pengukuran selesai
G. MENENTUKAN NILAI TLK KLIEN 1 2 3
2. Tentukanlah nilai TLK dengan membandingkan hasil
pengukuran dengan nilai standar yang ada pada acuan.
H. MENENTUKAN STATUS GIZI KLIEN 1 2 3
1. Tentukanlah status gizi klien dengan menggunakan acuan
status gizi.
13
14
KETERAMPILAN
MENGUKUR LINGKAR PINGGANG
PENGERTIAN
TUJUAN
INDIKASI
pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk deteksi dini dan mencegah obesitas
sentralis yang sangat erat hubungannya dengan penyakit jantung
pada wanita dan pria dewasa
METODE PEMBELAJARAN :
ACUAN
Nilai Standar Normal ukuran lingkar pinggang
Untuk laki-laki: 90 cm sedangkan untuk perempuan : 80 cm
BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002
15
DESKRIPSI KEGIATAN PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG
16
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN PENGUKURAN
LINGKAR PINGGANG
( Digunakan oleh Peserta )
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
17
E. MELAKUKAN PENGUKURAN LINGKAR 1 2 3
PINGGANG
1. Tetapkanlah posisi pengukuran antara ujung costa 12
dan crista iliaka
2. Letakkanlah meteran antara ujung costa 12 dan crista
iliaka
3. Tentukanlah titik tengah antara ujung costa dan crista
iliaka
4. Lingkarkanlah meteran pada titik tengah di pinggang
sampai cukup terukur lingkar pinggang
(Ingat bahwa : meteran jangan terlalu kuat ditarik atau
terlalu longgar)
5. Bacalah skala meteran dengan seksama dan catatlah
hasilnya.
F. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah pengukuran
selesai
G. MENENTUKAN STATUS LINGKAR PINGGANG 1 2 3
1. Tentukanlah status lingkar pinggang berdasar nilai
standar lingkar pinggang pada acuan.
2.
18