Anda di halaman 1dari 18

MANUAL

CLINICAL SKILL LEARNING


BLOK ENDOKRIN METABOLIK

DIBERIKAN PADA MAHASISWA SEMESTER IV


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMUH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Bekerjasama dengan
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

1
ISI
BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK

SISTEM
ENDOKRIN DAN METABOLISME

NO. JUDUL
1. Keterampilan Anamnesis
2. Keterampilan Pemeriksaan Kelenjar Tiroid
3. Keterampilan Mengukur Tebal Lipatan Kulit
4. Keterampilan Mengukur Lingkar Pinggang

ACUAN-DASAR TEORI

2
ANAMNESIS GANGGUAN FUNGSI TIROID
Hipertiroidisme
Kondisi dimana terjadi peningkatan kadar hormon tiroksin akibat
hiperaktivitas kelenjar tiroid. Penyebab terbanyak kondisi ini adalah
penyakit Graves’, diikuti noduler toksik. Gejala yang berhubungan dengan
hipertiroidisme yaitu : jantung berdebar, gelisah, tidak tahan panas, banyak
keringat, cepat lelah, berat badan menurun drastis walaupun jumlah makan
biasa, sulit tidur, jantung berdebar, cepat emosi, gemetar, telat haid, mencret

Hipotirodisime
Kondisi diakibatkan rendahnya kadar hormon tiroksin. Penyebab terbanyak
adalah paska operasi, paska ablasi iodium radioaktif, dan tiroiditis
Hashimoto. Gejala yang berhubungan dengan hipotiroidisme yaitu : berat
badan meningkat walaupun makan sedikit, tidak tahan dingin, keram tangan
dan kaki, cepat lelah, sulit berkeringat, mengantuk, konstipasi, sering haid,
kaki-tangan bengkak

ANAMNESIS HIPERTIROIDISME - HIPOTIROIDISME


 Menanyakan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan
hipertiroidisme : jantung berdebar, gelisah, tidak tahan panas, banyak
keringat, cepat lelah, berat badan menurun drastis walaupun jumlah
makan biasa, sulit tidur, jantung berdebar, cepat emosi, gemetar, telat
haid, mencret
 Menanyakan keluhan-keluhan yang berhbungan dengan
hipotiroidisme : berat badan meningkat walaupun makan sedikit, tidak
tahan dingin, keram tangan dan kaki, cepat lelah, sulit berkeringat,
mengantuk, konstipasi, sering haid, kaki-tangan bengkak

KETERAMPILAN
ANAMNESIS SISTEM ENDOKRIN – METABOLIK
3
N LANGKAH KLINIK KASUS
O
1 Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri dan
melakukan jabat tangan
2. Mempersilahkan duduk berseberangan/berhadapan
3. Berikan respon yang baik dalam rangka membina
sambung rasa
4. Menjaga suasana santai dan rileks. Berbicara dengan
lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa yang
dipahami, dan menyebutkan nama pasien.
5. Menanyakan indentitas: nama, umur, alamat,
pekerjaan
6. Menanyakan keluhan utama dan menggali riwayat
penyakit sekarang.
-
10 Menggali penyakit dahulu serupa dan yang
berkaitan, untuk menilai apakah penyakit sekarang
ada hubungannya yang lalu
11 Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan :
 Tanyakan apakah ada anggota
keluarga yang menderita/pernah menderita
penyakit /ganguan yang sama
 Mengenai penyakit menular, tanyakan
seberapa dekat/sering bertemu dengan anggota
keluarga yang sakit
12 Melakukan cek silang

4
KETERAMPILAN
MELAKUKAN PEMERIKSAAN KELENJAR
TIROID

PENGERTIAN

Keterampilan melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid dirancang untuk


menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pemeriksaan
(palpasi) kelenjar tiroid secara baik dan benar.

TUJUAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :


 dapat mengetahui letak kelenjar tiroid dengan benar
 dapat melakukan persiapan pada orang yang diperiksa dengan benar
 dapat melakukan cara pemeriksaan kelenjar tiroid dengan benar
 dapat menentukan apakah orang yang diperiksa tersebut mengalami
pembesaran kelenjar tiroid atau tidak
 dapat mengetahui cara-cara penggolongan tingkat pembesaran kelenjar
tiroid dengan benar

INDIKASI
 pada penderita GAKIN
 pada ibu hamil dan anak sekolah di daerah rawan defisiensi yodium
 pada penderita yang mengalami pembesaran kelenjar di daerah leher

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Penuntun belajar untuk melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid


2. Cahaya yang cukup

METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

ACUAN
 Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah kearah distal ( leher depan
bagian bawah). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan mana yang bukan bisa

5
dilihat pada gerakan menelan. Pada gerakan “menelan” kelenjar akan ikut
terangkat ke atas.
 Berbentuk sepe rti kupu-kupu,
 Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus.
 Isthmus menutupi cincin trachea 2 dan 3,
 kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal sehingga
pada saat “menelan” kelenjar tiroid terangkat ke arah cranial

Tanda-tanda pembesaran kelenjar tiroid


Normal : kedua lobus kelenjar lebih kecil dari ruas ibu jari klien.

Tingkat pembesaran kelenjar:

TINGKAT TANDA-TANDA
“Normal” tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
“Tingkat IA” jika pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak walaupun leher pada
posisi tengadah maksimum dan pembesaran kelenjar tiroid teraba
ketika dipalpasi.
“Tingkat IB” pembesaran kelenjar tiroid terlihat jika leher pada posisi tengadah
maksimum dan pembesaran kelenjar teraba ketika dipalpasi.
“Tingkat II” pembesaran kelenjar tiroid terlihat pada posisi kepala normal dari
jarak 1 meter.
“Tingkat III” pembesaran kelenjar tiroid tampak nyata dari jarak jauh (5-6 meter).

BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002

6
MELAKUKAN PEMERIKSAAN(PALPASI) KELENJAR TIROID

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi


# 1. Pengantar 5 menit Pengantar
# 2. Bermain Peran, Tanya 30 menit 1. Dua orang dosen memberikan contoh
& Jawab bagaimana cara melakukan
pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid.
Satu orang dosen sebagai orang yang
melakukan pemeriksaan dan yang lain
sebagai orang yang diperiksa.
Mahasiswa menyimak/mengamati
peragaan dengan menggunakan
Penuntun Belajar
2. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang aspek-
aspek yang penting
# 3. Praktek bermain peran 115 menit 3. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-
dengan Umpan Balik pasangan. Seorang mentor diperlukan
untuk mengamati 3 pasangan.
4. Setiap pasangan berpraktek
melakukan
pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid
(seorang mahasiswa menjadi orang
yang melakukan pemeriksaan dan
yang
lainnya menjadi orang yang
diperiksa)
secara serempak.
5. Mentor berkeliling diantara
mahasiswa
dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
6. Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
Total waktu 150 menit

7
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
( Digunakan oleh Peserta )

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN


(PALPASI) KELENJAR TIROID
NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS
A. PERSIAPAN PENDERITA 1 2 3
1. Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkan diri pada
klien.
2. Persilahkan klien untuk duduk
3. Berikanlah informasi umum tentang pemeriksaan yang
akan dilakukan
4. Berikanlah informasi tentang cara melakukan, tujuan,
manfaat pemeriksaan tiroid untuk klien.
5. Jelaskanlah tentang kemungkinan hasil yang akan
diperoleh.
6. Persilahkanlah klien duduk atau berdiri menghadap ke
sumber cahaya sehingga sumber cahaya cukup
menerangi bagian leher yang diperiksa
7. Aturlah posisi klien sedemikian rupa sehingga saat
mengamati kelenjar tiroid, posisi mata pemeriksa harus
sejajar (horizontal) dengan leher orang yang diperiksa.

B. MENCUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin
C. CARA PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
Inspeksi 1 2 3

8
1. Lakukanlah pengamatan pada bagian leher klien,
terutama pada lokasi kelenjar tiroidnya
2. Amatilah ada pembesaran kelenjar tiroid yang tampak
nyata (tingkat II dan tingkat III).
3. Jika tidak nampak pembesaran, memintalah agar
klien menengadah dan menelan ludah.
Palpasi 1 2 3
1. Berdirilah di belakang klien, lalu letakkanlah dua jari
telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing
lobus kelenjar tiroid yang letaknya beberapa sentimeter
di bawah jakun.
2. Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di daerah
kelenjar tiroid.
(Perabaan (palpasi) jangan dilakukan dengan tekanan
terlalu keras atau terlalu lemah. Tekanan terlalu keras
akan mengakibatkan kelenjar masuk atau pindah ke
bagian belakang leher, sehingga pembesaran tidak
teraba. Perabaa terlalu lemah akan mengurangi
kepekaan perabaan
D. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah menyelesaikan
pemeriksaan
E. MENENTUKAN TINGKAT PEMBESARAN 1 2 3
KELENJAR TIROID
1. Gunakanlah kriteria pada acuan untuk menentukan
derajat pembesaran tiroid.

9
KETERAMPILAN
MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT (TLK)
DALAM MENENTUKAN STATUS GIZI CARA
ANTROPOMETRIK

PENGERTIAN

Keterampilan mengukur tebal lipatan kulit (TLK) dirancang untuk menyiapkan


mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pengukuran tebal lipatan kulit
secara baik dan benar dalam menentukan status gizi cara antropometrik.

TUJUAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :


 dapat melakukan persiapan alat
 dapat mengetahui tempat-tempat pengukuran TLK dengan benar
 dapat melakukan pengukuran TLK dengan benar
 dapat mengetahui nilai standar TLK tricep
 dapat mengetahui rumus penentuan status gizi cara antropometrik TLK
 dapat mengetahui penilaian status gizi cara antropometrik TLK
 dapat menentukan derajat obesitas dengan menggunakan rumus densitas
tubuh

INDIKASI
 Pada penderita dewasa yang kekurangan gizi
 Pada penderita dewasa yang kelebihan gizi
 Pada penderita dewasa yang tidak dapat diukur BB maupun TB misalnya pada
keadaan koma

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Penuntun belajar untuk pengukuran tebal lipatan kulit (TLK).


2. Lange skinfold calipers, Harpenden skinfold calipers, Meteran

METODE PEMBELAJARAN 

Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

10
ACUAN
Nilai Standar TLK Tricep :
Untuk laki-laki : 12,5 mm sedangkan untuk perempuan : 16,5 mm

Rumus penentuan Status Gizi (SG) :


% SG = TLK diukur/TLK standar x 100%
Penilaian status gizi :
 Baik : > 90%
 Kurang : 60,5%-90%
 Buruk :  60%

BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi


# 1. Pengantar 5 menit Pengantar
# 2. Bermain Peran, Tanya 30 menit 1. Dua orang dosen memberikan contoh
& Jawab bagaimana cara melakukan
Pengukuran Tebal Lipatan Kulit
(TLK). Satu orang dosen sebagai
pengukur dan yang lain sebagai
orang yang diukur. Mahasiswa
menyimak/mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
Belajar
2. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang
aspek-aspek yang penting
# 3. Praktek bermain peran 115 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-
dengan Umpan Balik pasangan. Seorang mentor diperlukan
untuk mengamati 3 pasangan.
2. Setiap pasangan berpraktek
melakukan pengukuran tebal lipatan
kulit (seorang mahasiswa menjadi
pengukur dan yang lainnya menjadi
orang yang diukur) secara serempak
3. Mentor berkeliling diantara
mahasiswa dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
4. Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
Total waktu 150 menit

11
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN PENGUKURAN TEBAL
LIPATAN KULIT (TLK) DALAM PENENTUAN
STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK
( Digunakan oleh Peserta )

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN PENGUKURAN TLK


NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS
A. PERSIAPAN ALAT 1 2 3
1. Siapkanlah alat-alat pengukur TLK seperti Lange Skinfold
Calipers dan Harpenden Skinfold Calipers.
2. Periksalah alat-alat tersebut apakah kondisinya masih baik
untuk digunakan (jarum menunjukkan di angka 0)
B. PERSIAPAN PENDERITA 1 2 3
1 Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkanlah diri pada
klien.
2. Persilahkan klien untuk duduk
3. Berikan informasi umum tentang pengkuran yang akan
dilakukan
4. Berikan informasi tentang cara melakukan, tujuan, manfaat
pengukuran tebal lipatan kulit untuk klien.
5. Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh.
C. MENCUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukan cuci tangan rutin
D. MENENTUKAN LOKASI PENGUKURAN TLK 1 2 3
1. Tentukanlah sembilan tempat pengukuranTLK yaitu pada
dada (chest), subscapula, mid-axilaris, suprailiaka, perut
(abdominal), trisep, bisep, paha dan betis.
E. MELAKUKAN PENGUKURAN TLK PADA MASING- 1 2 3
MASING LOKASI
1. Pengukuran pada dada (chest) :

12
Ambil lipatan kulit dari arah diagonal antara axilla dan puting
susu, setinggi mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan
dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan.
2. Pengukuran pada subscapula :
Ambil lipatan kulit dari arah diagonal sepanjang garis
cleavage tepat dibawah scapula dengan ukuran 1 cm di bawah
jari tangan
3. Pengukuran pada mid-axilla :
Ambil lipatan kulit dari arah horizontal pada garis
midaxillaris, tepat pada pertemuan xiphisternal.
4. Pengukuran pada suprailiaka :
Ambil lipatan kulit dari arah miring ke arah belakang garis
mid-axillaris dan ke atas iliaka, dengan ukuran 1 cm di bawah
jari tangan.
5. Pengkuran pada abdominal :
Lipatan kulit diambil dengan arah horizontal 3 cm di samping
tali pusat dan 1 cm ke pusat umbilicus.
6. Pengukuran pada trisep:
Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada jarak antara
penonjolan lateral dari prosessus acronial dan batas inferior
dari prosessus olecranon dan diukur pada bagian lateral lengan
dengan bahu bersudut 90 menggunakan pita pengukur. Titik
tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil
1 cm di atas tanda tersebut.
7. Pengukuran pada bisep :
Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal diatas bisep brachii
yang sejajar dengan tricep di bagian belakang. Pengukuran
dilakukan 1 cm di bawah jari.
8. Pengukuran pada paha :
Lipatan kulit diambil dengan arah vertical pada tengah paha
antara lipatan inguinal dan batas dari patella. Pengukuran
dilakukan 1 cm di bawah jari.
9. Pengukuran pada betis :
Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada lingkaran
betis yang paling lebar pada bagian tengah dari betis dengan
lutut bersudut 90.
F. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah pengukuran selesai
G. MENENTUKAN NILAI TLK KLIEN 1 2 3
2. Tentukanlah nilai TLK dengan membandingkan hasil
pengukuran dengan nilai standar yang ada pada acuan.
H. MENENTUKAN STATUS GIZI KLIEN 1 2 3
1. Tentukanlah status gizi klien dengan menggunakan acuan
status gizi.

13
14
KETERAMPILAN
MENGUKUR LINGKAR PINGGANG

PENGERTIAN

Keterampilan mengukur lingkar pinggang dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar


mampu dan terampil dalam melakukan pengukuran lingkar pinggang secara baik dan
benar.

TUJUAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :


 dapat melakukan persiapan alat
 dapat mengetahui tempat-tempat pengukuran lingkar pinggang dengan benar
 dapat melakukan cara pengukuran lingkar pinggang dengan benar
 dapat mengetahui nilai standar lingkar pinggang.

INDIKASI
 pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk deteksi dini dan mencegah obesitas
sentralis yang sangat erat hubungannya dengan penyakit jantung
 pada wanita dan pria dewasa

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Penuntun belajar untuk pengukuran lingkar pinggang.


2. Meteran

METODE PEMBELAJARAN :

Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

ACUAN
Nilai Standar Normal ukuran lingkar pinggang
Untuk laki-laki: 90 cm sedangkan untuk perempuan : 80 cm

BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002

15
DESKRIPSI KEGIATAN PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

Kegiatan Waktu Deskripsi


# 1. Pengantar 5 menit Pengantar
# 2. Bermain Peran, Tanya 30 menit 1. Dua orang dosen memberikan contoh
& Jawab bagaimana cara melakukan
Pengukuran lingkar pinggang. Satu
orang dosen sebagai pengukur dan
yang lain sebagai orang yang diukur.
Mahasiswa menyimak/mengamati
peragaan dengan menggunakan
Penuntun Belajar
2. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang aspek-
aspek yang penting
# 3. Praktek bermain peran 115 menit 3. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-
dengan Umpan Balik pasangan. Seorang mentor diperlukan
untuk mengamati 3 pasangan.
4. Setiap pasangan berpraktek
melakukan
pengukuran lingkar pinggang (seorang
mahasiswa menjadi pengukur dan
yang
lainnya menjadi orang yang diukur)
secara serempak
5. Mentor berkeliling diantara
mahasiswa
dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
6. Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
Total waktu 150 menit

16
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN PENGUKURAN
LINGKAR PINGGANG
( Digunakan oleh Peserta )

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN PENGUKURAN LINGKAR


PINGGANG
NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS
A. PERSIAPAN ALAT 1 2 3
1. Siapkan alat-alat pengukur lingkar pinggang yaitu
meteran
2. Periksalah kondisi alat apakah siap untuk dioakai 1 2 3
B. PERSIAPAN PENDERITA
1. Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkanlah diri
pada klien.
2. Persilahkan klien untuk duduk
3. Berikan informasi umum tentang pengkuran yang akan
dilakukan
4. Berikan informasi tentang cara melakukan, tujuan,
manfaat pengukuran tebal lipatan kulit untuk klien.
5. Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang akan
diperoleh.
C. MENCUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukan cuci tangan rutin
D. MENENTUKAN TEMPAT PENGUKURAN 1 2 3
LINGKAR PINGGANG
1. Mintalah klien berdiri di depan pemeriksa
2. Tentukanlah tempat pengukuran lingkar pinggang
yaitu pertengahan antara costa 12 dengan crista iliaka.

17
E. MELAKUKAN PENGUKURAN LINGKAR 1 2 3
PINGGANG
1. Tetapkanlah posisi pengukuran antara ujung costa 12
dan crista iliaka
2. Letakkanlah meteran antara ujung costa 12 dan crista
iliaka
3. Tentukanlah titik tengah antara ujung costa dan crista
iliaka
4. Lingkarkanlah meteran pada titik tengah di pinggang
sampai cukup terukur lingkar pinggang
(Ingat bahwa : meteran jangan terlalu kuat ditarik atau
terlalu longgar)
5. Bacalah skala meteran dengan seksama dan catatlah
hasilnya.
F. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3
1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah pengukuran
selesai
G. MENENTUKAN STATUS LINGKAR PINGGANG 1 2 3
1. Tentukanlah status lingkar pinggang berdasar nilai
standar lingkar pinggang pada acuan.
2.

18

Anda mungkin juga menyukai