Anda di halaman 1dari 6

RESUME

“MTBS ANAK DENGAN ISPA”


POLI ANAK PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBI

DISUSUN OLEH :
NAMA : RHETIYA MEKIZA
NIM : G1B221010
KELOMPOK : II

PEMBIMBING AKADEMIK :
NS. FADLIYANA EKAWATY, M. KEP., S. KEP. AN
NS. SURYATI, S. KEP., M. KEP

PEMBIMBING LAPANGAN :
NS. NOVAN KURNIAWAN, S. KEP

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Resume Anak dengan ISPA

I. Identitas Pasien
Nama Pasien : An. H
Umur : 8 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl Kunjungan : 18 Oktober 2021
Status Kunjungan : Kunjungan Pertama
Diagnosa Medis : ISPA
II. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. O
Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT.27 Tambak Sari
Hubungan dengan klien : Ayah klien
III. Keluhan Utama
Ayah klien mengatakan klien batuk, pilek kurang lebih sudah 1 minggu.

IV. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien tampak lemas, suhu badan 37,2 oC, Rr : 38x/menit, Nadi : 85x/menit.
Batuknya berdahak dan lebih sering batuk ketika malam hari. Ayah klien
mengatakan kembaran klien baru sembuh dari batuk dan pilek. Pada saat
pengkajian anak tampak rewel.

V. Riwayat Kesehatan Dahulu :


Ayah klien mengatakan anak sebelumnya tidak pernah batuk dan pilek .

VI. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Ayah klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
VII.Kebutuhan Dasar
1. Makan dan Minum : Ayah klien mengatakan anaknya masih ASI dan MP
ASI. Ayah klien mengatakan semenjak sakit anaknya makan hanya
sedikit
2. Pola tidur : Ayah klien mengatakan anak sesekali batuk saat tidur.
3. Aktivitas : Segala aktivitas klien dibantu oleh orang tua klien
4. Eliminasi : Pola BAB satu kali sehari, konsistensi lembek konsistensi lembek,
pola BAK kurang lebih 4x sehari, warna urine kuning jernih. Tidak
ada keluhan saat BAB dan BAK

VIII. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Klien tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
Antropometri : BB 6,5 kg PB/TB : 66 cm LK : 44cm
TTV : Suhu : 37,2 oC, Nadi : 85x/ menit, Rr : 38x/menit
Pemeriksaan Head to Toe :
1. Kepala : Bentuk kepala bulat, kepala simetris.
2. Mata : Tidak ada ikterik pada mata, konjungtiva tidak anemis
3. Telinga : Tidak ada secret, simetris kanan dan kiri
4. Hidung : Simetris kanan dan kiri, tidak ada polip
5. Mulut : Tidak ada stomatitis
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Dada : Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris, tidak ada bunyi
napas tambahan, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
8. Perut : Tidak ada pembesaran pada abdomen
9. Genitalia : Tidak terkaji
10. Ekstremitas : Tidak Lesi, kiri dan kanan simetris

IX. Riwayat Imunisasi


1. Hepatitis B
2. BCG + Polio 1
3. DPT-HB 1+ Polio 2
4. DPT-HB 2+ Polio 3
5. DPT-HB 3+ Polio 4
6. IPV
X. Pemeriksaan Penunjang : Tidak ada
XI. Program Terapi Medik
1. Amoxilin
2. Paracematol
3. CTM
4. Glyceryl Guaifenesin

ANALISA DATA
Data Penyebab Masalah
DS : Proses infeksi Bersihan jalan nafas
• Tn.O mengatakan tidak efektif
bahwa An.H sekarang
sedang batuk dan pilek
sudah 1 minggu
• Tn.O mengatakan
An.H sesekali batuk
saat tidur

DO :
• An.H tampak batuk
dan pilek
• An. H tampak
mengeluarkan ingus
• An. H tampak rewel
• Rr : 38 x/menit
• Nadi : 85 x/menit
• Suhu : 37,2 oC

DS : Faktor Psikologis Resiko defisit nutrisi


• Ayah klien (keengganan untuk
mengatakan anaknya makan)
masih ASI dan MP
ASI.
• Ayah klien
mengatakan semenjak
sakit anaknya makan
hanya sedikit
DO :
• Anak tampak lemah

DIAGNOSAKEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Proses infeksi


2. Resiko defisit nutrisi b.d Faktor Psikologis ( keengganan untuk makan)

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan/ Kriteria Intervensi


Hasil
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas :
Observasi :
nafas tidak tindakan keperawatan
1. Monitor pola nafas
efektif b.d diharapkan bersihan (Frekuensi)
2. Monitor bunyi nafas
proses infeksi jalan nafas efektif.
Terapeutik :
Kriteria Hasil : 1. Anjurkan orangtua untuk
memberikan minum hangat
1. Produksi sputum
menurun
2. Anak tidak rewel
2 Resiko defisit Setelah dilakukan Edukasi Nutrisi Bayi :
Observasi :
nutrisi b.d tindakan keperawatan
1. Identifikasi kesiapan dan
Faktor diharapkan resiko kemampuan ibu atau pengasuh
menerima informasi
Psikologis ( defisit nutrisi tidak
2. Identifikasi kemampuan ibu
keengganan terjadi. atau pengasuh menyediakan
nutrisi
untuk makan) Kriteria Hasil :
Edukasi :
1. Kemampuan 1. Jelaskan tanda-tanda awal rasa
lapar (bayi gelisah, membuka
menelan adekuat
mulut dan menggelengkan
2. kepala, menghisap jari)
2. Anjurkan menghindari pemberian
pemanis buatan
3. Anjurkan perilaku hidup bersih
dan sehat (seperti mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan)
4. Anjurkan cara memilih makanan
sesuai dengan usia bayi
5. Ajarkan cara mengatur frekuensi
makan seseuo usia bayi
6. Anjurkan tetap memberikan ASI
saat bayi sakit.

Yang melakukan pengkajian

(Rhetiya Mekiza)
Referensi :
Nurarif. A, Kusuma. H, 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda
NIC-NOC. Jilid 1. Yogyakarta: MediAction.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan
Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan
Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai