Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. “M.

S”
DENGAN BRONKOMALASIA

OLEH :
FITRIYA PAKAYA
PENGERTIAN

 Malacia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab obstruksi saluran udara
ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi umum tidak diketahui. Malacia nafas
berat atau malacia berhubungan dengan sindrom
tertentu biasanya diakui dengan diagnosis awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis
anak dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa kecil, langka.
 Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang
rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan).
Tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan
memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi menjadi terperangkap. Biasanya banyak
menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun (Children’s National Health System, 2016).
Hipertermi
Hipovolemia
No. RM :
Tanggal : 26 Maret 2019
Tempat : Ruangan Anak
1. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : An. M.S Umur : 7 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Dulomo, 16-01-2012 Jenis Kelamin : L
Agama : Islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : Pelajar SD Dx. Medis : Bronkomalasia
Alamat : Kel.Dulomo Selatan Telepon :-
Tanggal masuk RS : 26 Maret 2019 Ruangan : 202
Golongan Darah :- Sumber Info : Ayah
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Diagnosa Medis : Bronkomalasia
Keluhan Utama : Batuk
Alasan Masuk RS : Ayah pasien mengatakan anaknya sudah 3 hari batuk tak kunjung sembuh
disertai cemas saat mau tidur
Riwayat Penyakit : Ayah pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat penyakit kronis
sebelumnya
Tindakan operasi : Pasien tidak pernah mengalami tindakan operasi sebelumnya
(Untuk semua usia) 2. Kecelakaan yang pernah dialami : -
1. Penyakit yang pernah dialami 3. Riwayat alergi : -
Penyebab : - 4. Riwayat imunisasi : Pasien melakukan imunisasi lengkap

Riwayat Perawatan : -
No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi
Riwayat Operasi : - .
Riwayat Pengobatan : -
1. BCG 1 bulan -
2. DPT (I, II, III) 2 bulan panas
3. Polio (I, II, III, IV) 4 bulan -
4 Campak 9 bulan -
5. Hepatitis B 4 bulan -
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Hari Kamis, tanggal 28 Maret 2019, pukul 13.00
1. Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
Penampilan dihubungkan dengan usia : Penampilannya rapih sebelum dan saat sakit
Ekspresi wajah : Pasien tampak lemah
Kebersihan secara umum : Lingkungan Pasien bersih dan pasien dalam keadaan bersih
pakaian
Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah : 110/60 mmHg
- Suhu : 36,5 0C
- Nadi : 120 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
2. Head to toe
Dada : Bentuk Simetris, terdengar bunyi ronchi kering di dada sebelah kanan, tidak ada nyeri jika ditekan,
Pergerakan dada simetris, pola nafas teratur.
Rumusan Diagnosa Keperawatan
- Dx 1 : Resiko aspirasi d.d Penurunan tingkat kesadaran
DS : - Ayah pasien mengatakan anaknya cemas saat mau tidur
- Ibu pasien mengatakan pasien BAB nya cair
DO : - Kesadaran Menurun
- Menurunnya reflek menelan
- Dx 2 : Ansietas b.d kebutuhan tidak terpenuhi
DS : - Merasa Bingung
- Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
- Sulit Berkonsentrasi
DO : - Tampak Gelisah
- Tampak Tegang
- Sulit Tidur
Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

(SDKI) (SLKI) (SIKI)


1. Resiko Aspirasi d.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi
selama 1x 24 jam, maka resiko aspirasi Observasi
penurunan tingkat menurun dengan kriteria hasil : 1. Monitor tingkat kesadaran, batuk,
kesadaran muntah, dan kemampuan menelan
1. Tingkat kesadaran meningkat
2. Kemampuan menelan meningkat Terapeutik
2. Anjurkan makan secara perlahan
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

(SDKI) (SLKI) (SIKI)

Ansietas b.d kebutuhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hipertermi


2. tidak terpenuhi selama 1x 24 jam, maka ansietas Observasi
menurun dengan kriteria hasil 1. Monitor tanda-tanda ansietas

Terapeutik
1. Perilaku gelisah menurun 2. Temani Pasien untuk mengurangi
2. Konsentrasi membaik kecemasan, jika memungkinkan

Edukasi
3. Anjurkan Keluarga untuk tetap bersama
pasien

Kolaborasi
4.Kolaborasi Pemberian obat antiansietas,
jika perlu
JAZAKUMULLAHU KHOIRON ^^

Anda mungkin juga menyukai