PENILAIAN AWAL
Penilaian awal adalah langkah untuk menentukan dengan cepat kasus obstetri yang dicurigai dalam
keadaan kegawatdarurat dan membutuhkan pertolongan segera dengan mengidentifikasi penyalit
yang dihadapi.
Anamnesa awal dilakukan bersama-sama periksa pandang, periksa raba, dan penilaian tanda vital dan
hanya untuk mendapatkan informasi yang sangat penting berkaitan dengan kasus
Pemeriksaan yang dilakukan dalam penilai awal
1. Periksa
3. Tanda vital
pandangan
2. Periksa raba
1. Periksa pandangan
a. menilai kesadaran penderita : pingsan/koma, kejang-kejang, gelisah, tampak kesakitan.
b. Menilai wajah penderita : pucat, kemerahan, banyak berkeringat.
c. Menilai pernapasan : cepat, sesak napas.
d. Menilai perdarahan dalam kemaluan
2. Periksa raba
a. Kulit (deman dan dingin)
b. Nadi (lemah/kuat dan cepat / normal)
c. Kaki/tungkai bawah (bengkak/udem dan tidak bengkak)
Syok adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif.Kemudian diikuti perfusi jaringan dan organ yang tidak
adekuat, yang akibat akhirnya gangguan metabolik selular.Pada beberapa situasi kedaruratan adalah bijaksana untuk
mengantisipasi kemungkinan syok.Seseorang dengan cidera harus dikaji segera untuk menentukan adanya syok. Penyebab
syok harus ditentukan (hipovolemik, kardiogenik, neurogenik, atau septik syok)
Pencegahan syok dilakukan agar kondisi pasien tidak menjadi dalam keadaan yang lebih parah lagi. Sebelum melakukan
pertolongan harus diingat bahwa tidak jarang anda memasuki keadaan yang berbahaya
Penanggulangan syok dimulai dengan tindakan umum yang bertujuan untuk memperbaiki perfusi jaringan; memperbaiki
oksigenasi tubuh; dan mempertahankan suhu tubuh.
Prinsip dasar kegawatdaruratan
1. Prinsip dasar
permasalahan utama 2. Menghormati
(diagnose) hak pasien
6. Dukungan keluarga
Prinsip dasar
(family support)
3. gentleness
5. Hak pasien
4. komunikatif
Dalam menangani kasus kegawatdaruratan, penentuan permasalahan utama (diagnosa)
1. Prinsip dasar
dan tindakan pertolongannya harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang tidak
permasalahan utama
panik, walaupun suasana keluarga pasien ataupun pengantarnya mungkin dalam
(diagnose)
kepanikan.
Semuanya dilakukan dengan cepat, cermat, dan terarah.
2. Menghormati hak Setiap pasien harus diperlakukan dengan rasa hormat, tanpa memandang status sosial
pasien dan ekonominya. Dalam hal ini petugas harus memahami dan peka bahwa dalam situasi
dan kondisi gawatdarurat perasaan cemas, ketakutan, dan keprihatinan adalah wajar bagi
setiap manusia dan kelurga yang mengalaminya.
5. Hak pasien Hak-hak pasien harus dihormati seperti penjelasan informed consent, hak pasien untuk
menolak pengobatan yang akan diberikan dan kerahasiaan status medik pasien
Dukungan keluarga bagi pasien sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, petugas kesehatan
6. Dukungan
harus mengupayakan hal itu antara lain dengan senantiasa memberikan penjelasan
keluarga (family
kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien, peka akan masalah kelurga yang
support)
berkaitan dengan keterbatasan keuangan, keterbatasan transportasi, dan sebagainya.
Penangan gawat daruratan maternal dan neonatus
2. Pemeriksaan
1. Pastiakan jalan
oksigen 3. Pemberian cairan
napas
intravena
9. rujukan 4. Pemberian
Penangan gawat transfuse darah
daruratan maternal dan
neonatus
5. Pemasangan
8. Penangan masalah kateter kantung
utama kemih