PENDAHULUAN
Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, dan juga
diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi tentang determinan kesehatan
yang bersifat multifaktorial. Kondisi ini mendorong pembangunan kesehatan nasional
kearah paradigma baru yaitu paradigma sehat dengan pengetahuan dan terampil.
Salah satu tolak ukur kualitas dari Perawat di dunia Internasional adalah
kemampuan untuk bisa lulus dalam Uji Kompetensi keperawatan seperti ujian NCLEX-
RN dan EILTS sebagai syarat mutlak bagi seorang perawat untuk dapat bekerja di USA.
Dalam hal ini kualitas dan kemampuan perawat Indonesia masih sangat memprihatinkan,
meskipun di Indonesia sendiri telah dilakukan uji kompetensi tetapi masih berada pada
level yang rendah. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan terhadap perubahan
keperawatan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
1.2 Tujuan
1
1.3 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren
juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat
ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.
b. Definisi issue
Issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang
krisis. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya.
3
2.3 Area Praktik Perawat Kesehatan Komunitas
Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan
populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu kesehatan masyarakat
(American Public Health Association, 1996). Perawat komunitas juga harus
mengaplikasikan konsep pengorganisasian dan pengembangan komunitas, koordinasi
perawatan, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ilmu kesehatan masyarakat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan populasi dan berbagai kelompok
meliputi :
1) Anggota dari tim kesehatan masyarakat seperti epidemiologis, pekerja
sosial, nutrisionis dan pendidik kesehatan
2) Organisasi kesehatan pemerintah
3) Penyedia layanan kesehatan
4) Organisasi dan koalisi masyarakat
5) Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga bantuan hukum dan
unit gawat darurat
6) Industri dan bisnis
7) Institusi penelitian dan pendidikan
1. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang mempunyai
pelayanan rawat jalan dan rawat nginap
2. Di rumah
Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga
di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat
meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai
resiko tinggi masalah kesehatan.
3. Di sekolah
4
Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai
institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru dan
karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening kesehatan,
mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan
4. Di tempat kerja/industri
Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus
kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik
dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi
seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan
makanan.
5. Di barak-barak penampungan
Perawat memberikan tindakan perawatan langsung terhadap kasus akut,
penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental.
7. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan panti
sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (Lapas)
8. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi :
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat
perlakukan kekerasan
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan
pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-
Aids), dan WTS
5
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik
individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan
perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad
kesehatannya.
a. Jenjang pendidikan
6
Pendidikan Profesi yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mampu
memecahkan masalah sains dan teknologi dalam bidang ilmu keperawatan
untuk mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggung jawab penuh atas tindakan keperawatan dibawah tanggung
jawabnya.
b. Kewenangan
Vokasi
7
meningkatkan budaya meneliti dan menghasilkan IPTEK baru untuk
mendukung peningkatan praktik keperawatan berbasis bukti (evidence based
nursing practice)
Profesional
8
komunitas yang masih dalam pengawasan bimbingan dari perawat senior
dengan bimbingan yang terbatas. Sedangkan untuk Ners Komunitas harus
memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam lingkup
keperawatan komunitas dalam pengawasan bimbingan dari perawat senior
yang sepenuhnya sudah dilimpahkan atau diberikan kepercayaan oleh
perawat senior.
PK III dalam ruang lingkup ini perawat mampu mengelola dalam
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat pendidikan
minimal adalah Magister (S2) Keperawatan Komunitas dengan memiliki
kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus dengan keputusan
mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan keperawatan yang
diberikan.
PK IV dalam ruang lingkup ini perawat mampu dalam
mengembangkan penanggulangan masalah keperawatan kesehatan
masyarakat yang komplek, dengan tingkat pendidikan minimal adalah
Spesialis Komunitas. Pada tingkat pendidikan ini perawat harus memiliki
kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus atau subspesialis
dengan keputusan mandiri, memberikan keperawatan dasar pada klien dalam
lingkup keperawatan komunitas dengan menyeluruh/utuh dan melakukan
rujukan keperawatan.
PK V dalam ruang lingkup ini perawat mampu melakukan konsultasi
dan pengembangan pelayanan, dengan tingkat pendidikan Doktor dan paling
rendah adalah Magister. Doktor dalam tingkatan ini memiliki kompetensi
yang tinggi yaitu melakukan tindakan dan asuhan secara keperawatan khusus
dengan keputusan mandiri dan sebagai konsultan dalam lingkup komunitas.
BAB III
PENUTUP
9
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
Perawat dapat memilih dari dan menggunakan berbagai metode, materi, dan
media untuk mendukung kesehatan mereka kegiatan pendidikan. Sumber daya
tersebut harus ditinjau dan di evaluasi untuk kesesuaian mereka untuk kelompok
sasaran yang dituju. Kunci untuk memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan
masyarakat yang merangkul gagasan bahwa pendidikan kesehatan adalah proses
interaktif akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal banyak. Untuk
mengetahui trend issue keperawatan kesehatan komunitas di Indonesia dan dunia
diantaranya home care, home health care, perawat keluarga, pondok kesehatan desa
(ponkesdes).
DAFTAR PUSTAKA
10
Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Frendy dwi prasetya. 2017. Issue dan trend dalam pelayanan keperawatan komunitas.
Resume. Dikutip dari https://www.scribd.com/document/360945895/Issue-Dan-Trend-
Dalam-Pelayanan-Keperawatan-Komunitas. Diakses 13 desember.
Devi martiana. 2016. Issue dan trend keperawatan komunitas. Makalah. Dikutip dari
https://www.scribd.com/document/374783405/330292470-Issue-Dan-Trend-
Keperawatan-Komunitas-pdf. Diakses 13 desember.
11