Anda di halaman 1dari 11

Tugas: Biostatistik

Pemusatan Data Dan Dispersi

DISUSUN OLEH

REVA MELANI ARSAD

C0141715

PRO S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

T.A 2020
A. Definisi
1. Pemusatan Data
Sekumpulan data biasanya digambarkan dengan suatu nilai pusat
(central tendency). Nilai tersebut disebut dengan Ukuran Pemusatan Data.
Nilai ukuran pemusatan data (average) merupakan nilai yang mewakili suatu
kumpulan data sehingga nilai tersebut harus memiliki sifat-sifat berikut.
a. Harus mempertimbangkan semua data dalam kelompok data.
b. Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim atau pencilan (outlier).
c. Harus stabil dari sampel ke sampel.
d. Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut.

Ada tiga ukuran pemusatan data yang sering digunakan, yaitu Rata-


rata, Median dan Modus. 

1. Rata-rata
Rata-rata adalah nilai yang mewakili himpunan atau
sekumpulan data (a set of data). Rata-rata sangat baik digunakan
apabila sebaran data merata atau nilai antara data yang satu dengan
data yang lain tidak berbeda jauh (homogen). Rata-rata hitung
digunakan apabila:
- Jenis datanya adalah numerik (interval atau rasio). Jika datanya
adalah kategorik ordinal maka sebaiknya menggunakan median
dan jika datanya adalah numerik nominal, maka sebaiknya
menggunakan modus.
- Sebaran datanya simetris.
- Tidak terdapat data pencilan (outlier).
2. Median
Median adalah nilai yang terletak di bagian tengah dari suatu
kumpulan data yang telah diurutkan. Nilai median dipengaruhi oleh
banyaknya pengamatan dan tidak tergantung pada besarnya nilai
pengamatan walaupun nilainya tersebut sangat ekstrem. Dengan
demikian, median sangat cocok digunakan untuk mewakili data yang
distribusinya tidak homogen. Median sangat baik digunakan ketika:
- rata-rata tidak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio
yaitu ketika distribusi data tidak simetris,
- skala data numerik ordinal,
Jika rata-rata tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga
yang digunakan adalah median, maka varian dan standar
deviasi juga tak layak untuk digunakan.
3. Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dari sekumpulan
data. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem atau pencilan
(outlier). Biasanya modus hanya digunakan untuk tujuan deskriptif
karena nilai modus tidak mempertimbangkan distribusi data. Jika
nilai-nilai pengamatan sangat bervariasi dari nilai pusatnya, maka
modus kurang cocok digunakan sebagai ukuran pemusatan data.

2. Dispersi data
Ukuran dispersi pada dasarnya adalah pelengkap dari ukuran nilai
pusat dalam menggambarkan sekumpulan data. Jadi, dengan adanya ukuran
dispersi maka penggambaran sekumpulan data akan menjadi lebih jelas dan
tepat. Ada beberapa macam ukuran variasi atau dispersi, misalnya nilai jarak
(range), rata-rata simpangan (mean deviation), simpangan baku (standard
deviation), koefisien variasi (coefficient of variation), ukuran kemencengan
kurva (skewness), dan ukuran keruncingan kurva (kurtosis). Di antara ukuran
variasi atau disperse data tersebut simpangan baku yang sering
dipergunakan, khususnya untuk keperluan analisis data.
Contoh Kasus

BERIKUT DATA USIA IBU HAMIL DI KECAMATAN LIMBOTO

18 19 20 21 21 22 22 23 23 24 25 25 25 26 27 27 27 28 29 29 29 29 30 30 31 32 32
32 33 33 34 35 35 36 37 38 38 39 39 40

No Usia Frekuensi
1 18-20 3
2 21-25 10
3 26-30 11
4 31-35 9
5 36-40 7
Jumlah 40

GRAFIK BATANG
12

10

8
frekuensi
6

0
18-20 21-25 26-30 31-35 36-40
GRAFIK GARIS
12

10

8
frekuensi
6

0
18-20 21-25 26-30 31-35 36-40

GRAFIK LINGKARAN
8%
18%

18-20
21-25
25%
26-30
31-35
36-40
23%

28%
A. Mengurutkan Data Dari Terkecil – Terbesar

18 19 20 21 21 22 22 23 23 24 25 25 25 26 27 27 27 28 29 29 29 29 30 30 31 32
32 32 33 33 34 35 35 36 37 38 38 39 39 40

B. Menentukan Jangkauan (Range)

R = Data Terbesar – Data Terkecil


R = 40 – 18
R = 22

C. Menentukan Banyak Kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n
K = 1 + 3.3 log 40
K = 1 + 3.3 ( 1,60206)
K = 1 + 5,28
K = 6,28  6

D. Menentukan Panjang Interval (I)


Jangkauan ( R)
i=
Banyaknya Kelas (K )
22
i=
6
i=3,6 4
E. Menentukan Batas Bawah Kelas Pertama

No Usia Frekuensi
1 18-20 3
2 21-25 10
3 26-30 11
4 31-35 9
5 36-40 7
Jumlah 40

i=a−0,5

i=18−0 ,

i=17,5

F. Menentukan Mean, Median,Modus (Data Tunggal)


1. Mean
∑ xi
x= , xi= jumla h seluru h data
n
1075
x=
40
x=26,875 ≈ 27

2. Median

18 19 20 21 21 22 22 23 23 24 25 25 25 26 27 27 27 28 29 29 29 29 30 30 31
32 32 32 33 33 34 35 35 36 37 38 38 39 39 40
n n
+( +1)
2 2
Me= X
2
40 40
+( +1)
2 2
Me= X
2
20+21
Me= X
2
Me= X 20,5

Artinya median data ada berada di urutan data ke 20 (x 20)


dan ke 21 (x21), sehingga data median adalah :
1
Me= (29+29)
2
1
Me= (58)
2
Me=29

3. Modus

18 19 20 21 21 22 22 23 23 24 25 25 25 26 27 27 27 28 29 29 29 29 30 30 31
32 32 32 33 33 34 35 35 36 37 38 38 39 39 40

Modus adalah data yang paling banyak muncul, dari data diatas data
yang paling banyak muncul adalah 29 yakni sebanyak 4 kali, maka nilai
modus dari data tersebut adalah 29.

G. Menentukan Mean, Median,Modus (Data Kelompok)


1. Mean

No Usia Frekuensi Xi Fixi

1 18-20 3 19 57
2 21-25 10 23 230

3 26-30 11 28 308

4 31-35 9 33 297

5 36-40 7 38 266

Jumlah 40 Jumlah 1158

Ta+Tb
xi¿ ,Ta=b +0,5 sedangkan Tb=a−0,5
2
20,5+ 17,5 38
x1¿ 2
= =19
2
sehingga :
25,5+ 20,5 46 ∑fixi
x2¿ = =23 x=
2 2 ∑fi
30,5+ 25,5 56 1158
x3¿ 2
= =28
2
x=
40
35,5+ 30,5 66
x4¿ 2
= =33
2
x=28,95 ≈ 29

40,5+35,5 76
x5¿ 2
= =38
2

2. Median

Jumlah data yang diberikan pada tabel adalah 40. Sehingga letak Median (Q 2)
berada pada data ke: Q2 = ½ × 40 = 20 (Letak median berada di data ke-20).

Sebelum menentukan nilai mediannya, kita tentukan frekuensi kumulatif


kurang dari dan letak kelas di mana terdapat data median. Gunakan tabel
yang diberikan pada soal.

No Usia Frekuensi fk

1 18-20 3 3
2 21-25 10 13 Data ke 20 ada disini,

3 26-30 11 24 berarti median ada di


33 kelas ini
4 31-35 9

5 36-40 7 40

Jumlah 40

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diperoleh informasi seperti


berikut.
Tb = a- 0,5
Tb = 26 – 0,5
Tb = 25,5
Fkk = 13 , (frekuensi kumulatif data di bawah kelas median)
Fi = 11

Menghitung Median data Kelompok :


1
Me=Q 2=Tb+
2
fi(
n−fkk
p )
1
Me=Q 2=25,5+
2
40−13
11 (4 )
Me=Q 2=25,5+ ( 20−13
11 )
4

20−13
Me=Q 2=25,5+ (
11 )
4

Me=Q 2=25,5+ ( 0,63 ) 4


Me=Q 2=25,5+2,54
Me=Q 2=28,04

3. Modus

No Usia Frekuensi
1 18-20 3
2 21-25 10
Data ke 20 ada disini,
3 26-30 11
berarti median ada di
kelas ini
4 31-35 9
5 36-40 7
Jumlah 40

Tb = 26 – 0,5 = 25,5


d1 = 11 – 10 = 1
d2 = 11 – 9 = 2
C = (b-a)+1 = ( 30- 26) +1 = 5

Menentukan Modus data Kelompok :

d1
Mo=Tb+ ( d 1+d 2)c

Mo=25,5+ ( 1+21 )5
1
Mo=25,5+ (
1+2 )
5

Mo=25,5+1,66
Mo=27,16 ≈ 27

Anda mungkin juga menyukai