Anda di halaman 1dari 6

STATISTIK DESKRIPTIF

Tujuan : meringkas dan memerikan data yang besar ke dalam bentuk yang ringkas.
Bentuk pemerian :
1. Distribusi frekuensi dan grafik
2. Ukuran tengah (central tendency)
3. Ukuran variabilitas

1. Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi data tunggal
Untuk data berbentuk data tunggal yang tidak akan dilakukan penggabungan bila data itu
ingin diubah jadi distribusi frekuensi, contohnya adalah nilai Biostatistika (minimal 0 dan
maksimal 10) mahasiswa DIV Kebidanan sebanyak 100 orang.
Tabel 1. Jumlah Soal Yang Dijawab Betul Oleh Mahasiswa Sebanyak 100 Orang
Skor (x) Frekuensi Frekuensi Kumulatif
0 0 0
1 1 1
2 0 1
3 5 6
4 9 15
5 15 30
6 23 53
7 15 68
8 17 85
9 9 94
10 6 100

Distribusi frekuensi data kelompok


Bila data banyak dan mempunyai harga minimal yang kecil sekaligus harga maksimal
yang besar perlu dilakukan pengelompokan data.
Prosedur :
1. Tentukan cacah data (N)

8
2. Hitung cacah kelas dengan rumus : K = 1 + 3,3 Log N, usahakan K itu ganjil.
3. Tentukan rentangan (range) = R = nilai maksimal – nilai minimal
R
4. Tentukan interval (I) dengan rumus : I =
K
5. Tentukan harga minimal kelas 1 begitu rupa hingga setelah ditambah dengan I
akan diperoleh harga yang pantas untuk penampilan (penentuan harga minimal
dan maksimal merupakan seni bukan paten).
Contoh :
95 orang mahasiswa DIII Farmasi dengan nilai minimal 10 dan nilai maksimal 49 maka
K = 1+3,3 Log 95 = 7,36 - dibulatkan jadi 7 atau 8. Rentangan = 49 – 9 = 40, I = 40 / 7
= 5,5 - 6 atau I = 40 / 8 = 5

Tabel 2. Distribusi Umur Pasien Yang berkunjung ke Puskesmas Mamajang


Kelas Interval Frekuensi
10-14 8
15-19 7
20-24 12
25-29 18
30-34 23
35-39 13
40-44 10
45-49 4

Grafik
Histogram
Poligon (garis)
Ogive
Bar (batang)
Pictogram (Tanda)
Pie (kue)

9
Matriks
Menunjukkan hubungan dua faktor atau lebih, misal matriks interkorelasi beberapa
variabel. Model yang ditunjukkan adalah matriks lengkap atau matriks segitiga.
Matriks Interkorelasi X, Y dan Z (bentuk lengkap)
X Y Z
X 1 0,356 0,568
Y 0,356 1 0,665
Z 0,568 0,665 1

Nilai Tengah (Central Tendency)

MEDIAN (MD)

X
MD = N +1
------------- Data kasar N ganjil
2

1 
MD = 2  X N + X  N +1   ------------------ Data kasar N genap
 2 2  

Median adalah data yang ditengah setelah data awal diurutkan dari kecil ke besar,
sehingga rumus di atas dapat digunakan untuk penghitungan median.
Untuk data dengan distribusi tunggal pada tahap awal sama dengan data kasar kemudian
dilanjutkan dengan menentukan data ke n/2 itu terletak pada kelas nomor berapa; maka
md adalah kelas dengan frekuensi kumulatif di mana data ke sekian berada.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa n/2 = 50, sehingga data ke 50 berada pada kelas
frekuensi kumulatif 53 yaituq pada kelas dengan item = 6, jadi mediannya adalah 6.
Untuk data kelompok perlu dilakukan :
1. Tentukan letak md pada kelas dengan n / 2
2. Tentukan frekuensi kelas median
3. Tentukan frekuensi kumulatif sebelum kelas median
4. Tentukan batas bawah kelas median
5. Gunakan rumus berikut :

10
N
− CF md
MD = LMmd + 2 xI Rumus ini berlaku untuk cacah data ganjil atau genap
f md

MEAN (Nipura, Rerata, Harga Rata-Rata)

Nipura adalah harga yang merupakan rata-rata jumlah data, yang diperoleh dengan rumus
berikut :

X =
∑X ----------------- Data Kasar
N

X =
∑ fX ----------------- Data Distribusi Tunggal
∑f
X =
∑Fmp ----------------- Data Distribusi Kelompok
∑f
∑X adalah jumlah data dan N adalah cacah data. Untuk data kelompok diberlakukan
cara berikut :
1. Tentukan mid-point tiap-tiap kelas
2. Gunakan rumus data tunggal berfrekuensi

X =
∑( f .midpo int)
∑f
Kelas Interval Frekuensi Mid Point
10 – 14 8 12,5
15 – 19 7 17,5
20 – 24 12 22,5
25 – 29 18 27,5
30 – 34 23 32,5
35 – 39 13 37,5
40 – 44 10 42,5
45 – 49 4 47,5

KUARTIL (QUARTILE)

11
Kuartil ada 2 macam yaitu kuartil I dan kuartil III; kuartil I adalah data ke N/4 sedang
kuartil III adalah data ke 3 N/4.

1 n/4 n/2 3/4 n n

Min KI med K III max

Rumus perhitungannya mirip dengan rumus median sebagai gantinya ialah angka 2
(pembagi dari n) diganti dengan 4 atau 3/4. Kuartil ada 2 macam, kuartil I adalah data
pada ¼ n yang pertama dan kuartil III adalah data pada ¼ yang ketiga. Berikut ini adalah
rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung kuartil :
X
KI= n +1
------------------- Data kasar n ganjil
4

 
K I = 1/2  X
 n
+X  n 
 +1 

 --------------- Data kasar n genap
 4 4  

n / 4 − CF KI
K I = LMK I + I -------------- Data Kelompok
f KI

X 3( n +1)
K III = ----------------- Data kasar n ganjil
4

 
X 
K III = 1/2  3n +X  3 n


+1   ---------------------- Data kasar n genap
 4  4  

3n
− CF KIII
K III = LMK III + 4 I ------------------ Data kelompok
f KIII

MODUS (MODE)

Modus adalah item dengan frekuensi terbanyak. Cacahnya biasanya satu tetapi dapat dua
buah sehingga disebut bimodal atau banyak mode (polimodal). Aturan ini berlaku untuk
data kasar atau data tunggal.
Untuk data kelompok, lakukan :
1. Tentukan kelas dengan frekuensi terbanyak (M)

12
2. Hitung beda frekuensi kelas M dan kelas sebelumnya (d1), dan beda kelas M
dengan kelas sesudahnya (d2).
3. Tentukan batas bawah kelas M (LMMO).
4. Interval kelas = I
5. MO = LMMO + (d1/(d1+d2)) x I

DISPERSI (VARIABILITAS)
Simpang baku (SB) ---- standard deviation (s)

SB = ∑( X − X ) 2
------------------ Data Kasar
n −1

(∑ X ) 2

SB = ∑X 2

n ----------------- Data Kasar
n −1

∑ f (X − X )
2

SB = ----------------- Data tunggal berfrekuensi


n −1

SB =
∑ fmp ----------------------- Data kelompok berfrekuensi
∑f

Variance (s2): merupakan kuadrat simpang baku

Galat baku (Standard error = SE) = SB/ n untuk semua macam data

Coefficient of Variation (CV) = SB / Mean x 100 %


KIII − KI
Rentangan interkuartil (IK) ( Interquartile Range) =
2

13

Anda mungkin juga menyukai