Anda di halaman 1dari 43

PERTEMUAN KE-12

Pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupannya


Manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
kohort ibu dan Balita

WA ODE NURUL MUTIA, S.Tr.Keb.,M.Keb


POKOK PEMBAHASAN 1

Pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur


kehidupannya
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang
lingkup kesehatan reproduksi adalah pendekatan siklus
hidup yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan
penangan sistem reproduksi pada setiap fase
kehidupannya, serta kesinambungan antara fase
kehidupan tersebut.
Konsepsi

1. Perlakuan sama terhadap janin laki-laki atau perempuan


2. Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir
3. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini adalah pengutamaan jenis
kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
4. Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
1. Asi Ekslusif
2. Tumbuh kembang anak
dan pemberian makanan
dengan gizi seimbang
3. Imunisasi dan menjelaskan
terpadu balita sakit

BAYI DAN ANAK


REMAJA

Asuhan yang diberikan:


1. Gizi seimbang
2. Informasi tentang kesehatan
reproduksi
3. Pencegahan kekerasan seksual
(perkosaan)
4. Pencegahan terhadap
ketergantungan napza
5. Perkawinan pada usia yang wajar
1. Kehamilan dan persalinan yang aman
WANITA USIA SUBUR 2. Pencegahan kecacatan dan kematian akibat
kehamilan pada ibu dan bayi
3. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan
degan penggunaan alat kontrasepsi (KB)
4. Pencegahan terhadap PMS atau HIV atau AIDS
5. Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
6. Pencegahan dan penanggulangan masalah
aborsi
7. Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
8. Pencegahan dan manajemen infertilitas
USILA
1. Perhatian pada problem
menapouse
2. Perhatian pada penyakit utama
degeneratif, termasuk rabun,
gangguan mobilitas dan
osteoporosis
Skrining Untuk Keganasan Dan Penyakit Sistemik

 Skrining merupakan identivikasi awal terhadap penyakit dan penurunan fungsi


tubuh yang belum nampak tanda dan gejalanya dengan beberapa uji,
pemeriksaan dan prosedur lainnya yang digunakan secara cepat dan dari hasil
yang akan muncul digunakan untuk membedakan antara orang yang
mempunyai kemungkinan sakit dengan orang yang tidak sakit.
BENTUK SCREENING

Mass
screening

Selective
screening

Single
disease

Multiphasic
screening
 Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
 Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria
tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok; pemeriksaan ca servik
pada wanita yang sudah menikah
 Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis
penyakit
 Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis
penyakit contoh pemeriksaan IMS; penyakit sesak nafas
CONTOH SCREENING

Mammografi untuk Pemeriksaan reduksi


mendeteksi ca untuk mendeteksi
mammae deabetes mellitus

Pemeriksaan
Pap smear untuk
urine untuk
mendeteksi ca
mendeteksi kKeh
cervix
amilan

Pemeriksaan Pemeriksaan EKG


Tekanan darah untuk mendeteksi
untuk mendeteksi Penyakit Jantung
hipertensi Koroner
POKOK PEMBAHASAN 2

MTBS
I. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita dengan
peningkatan kualitas tata laksana secara terpadu melalui Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) di sarana kesehatan
II. Penerapan MTBS / MTBM secara internasional telah diterapkan di 109 negara
berkembang dan telah diakui oleh WHO sebagai salah satu upaya dalam bidang
kesehatan yang memberikan dampak dalam upaya penurunan AK Bayi dan Balita
III. MTBS adalah set modul yang menjelaskan secara rinci cara menerapkan proses
keterpaduan pelayanan dalam menangani balita sakit yang datang ke fasilitas
kesehatan rawat jalan
STRATEGI TUJUAN
 Meningkatkan ketrampilan petugas  Menurunkan secara signifikan angka
kesehatan dalam tatalaksana kasus kesakitan dan kematian yang terkait
 Memperbaiki sistem kesehatan agar dengan penyebab penyakit tersering
penanganan penyakit-2 pada pada balita.
balita lebih efektif
 Kontribusi terhadap tumbuh kembang
 Memperbaiki praktek keluarga & anak sehat.
masyarakat dalam home care dan care
seeking
Penyebab Kematian Balita
di Negara Berkembang, Sejak Tahun 1995
Malaria
5%
Campak 7%
Lain-lain
32%
Diare Sekitar 70% kematian
Malnutrisi 19% berkaitan dengan 1
54%
atau lebih dari 5 kondisi tersebut

Gangguan ISPA 19%


Perinatal 18%

* Based on data taken from The Global Burden of Disease 1996,


edited by Murray CJL and Lopez AD, and Epidemiologic evidence
for a potentiating effect of malnutrition on child mortality, Pelletier
DL, Frongillo EA and Habicht JP, AmJ Public Health 1993;83:1130-
1133
MTBS / MTBM sebagai Key Strategy
untuk meningkatkan kesehatan anak

Manajemen Gizi Imunisasi Pencegahan


balita sakit berbagai
penyakit dan
promosi
tumbuh
kembang

MTBS
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM

TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA


Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.

1. Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada anak sebagai berikut:


2. Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.

TANYAKAN: LIHAT:

 Apakah anak bisa minum atau Apakah anak tampak letargis atau
menyusu ? tidak sadar ?
 Apakah anak selalu memuntahkan
semuanya ?
 Apakah anak menderita kejang ?

Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan penilaian ini dan
lakukan penanganan segera, sehingga rujukan tidak terlambat

3 4
TANYAKAN KELUHAN UTAMA :
Apakah anak menderita batuk atau
sukar bernapas?

JIKA YA, LIHAT DAN


TANYAKAN : DENGAR:
Berapa lama?
1. Hitung napas
dalam 1 menit.
2. Perhatikan,
adakah tarikan ANAK HARUS
dinding dada ke TENANG
dalam.
3. Dengar adanya
stridor

3
BATUK

TINDAKAN/PENGOBATAN
GEJALA KLASIFIKASI
(Tindakan pra rujukan dicetak tebal)
1. Ada tanda bahaya
PNEUMONIA
umum. ATAU
BERAT
2. Tarikan dinding 1. Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
atau
dada ke dalam. 2. RUJUK SEGERA*
PENYAKIT
ATAU
3. Stridor. SANGAT BERAT

1. Beri antibiotik yang sesuai.


2. Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman. Jika
 Napas cepat. PNEUMONIA batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan Nasihati
kapan kembali segera.
3. Kunjungan ulang 2 hari.

.
 Tidak ada tanda- 1.
Beri pelega tenggorokan & pereda batuk yang aman. Jika
tanda pneumonia BATUK : BUKAN batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan Nasihati
atau penyakit PNEUMONIA kapan kembali segera.
sangat berat. 2. Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan
3
POKOK BAHASAN 3

KOHORT IBU DAN BALITA


 Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
neonatal, bayi dan balita.
 Adapun tujuannya Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu
dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentifikasi
dari data bidan.
Register kohort ibu merupakan sumber
data pelayanan ibu hamil dan bersalin,
serta keadaan/ resiko yang dipunyai ibu Register kohort bayi
yang diorganisir sedemikian rupa yang Merupakan sumber data
pengkoleksiannya melibatkan kader dan
dukun bayi diwilayahnya setiap bulan pelayanan kesehatan bayi,
yang mana informasi pada saat ini lebih termasuk neonatal.
difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi
baru lahir tanpa adanya duplikasi

Register kohort
balitaMerupakan sumber
data pelayanan kesehatan
balita, umur 12 bulan sampai
dengan 5 tahun
CARA PENGISIAN KOHORT IBU

1. Diisi nomer urut


2. Diisi nomer indeks dari famili folder
3. Diisi nama ibu hamil
4. Diisi nama suami ibu hamil
5. Diisi alamat ibu hamil
6. Diisi umur ibu hamil
7. Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL
8. Faktor resiko : diisi v ( rumput) untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun
9. Paritas diisi Gravidanya
10. Diisi bila jarak kahamilan < 2 tahun
NEXT

11.Diisi bila BB ibu < 45 kg, lila < 23,5 cm


12.Diisi bila TB ibu < 145 cm
13.sd 17 Resiko tinggi : diiisi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi, HB diperiksa
dan ditulis hasil pemeriksaannya
18.Pendeteksian faktor resiko : diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan
19.Diisi diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh Non NAKES.
20.sd 22 diisi tanggal immunisasi sesuai dengan statusnya
23. sd 34 diisi umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut : K I :Kontak
pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan I s/d 5 bulan
dengan rambu-rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu-rambu ◙. K4 :
Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya.
24. Penolong Persalinan, diisi tanggal penolong persalinan tenaga Kesehatan
25. Diisi tanggal bila yang menolong bukan nakes.
26. Hasil akhir Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus
27. Diisi lahir mati
28. Diisi BB bila BBL < 2500 gram
29. Diisi BB bila BBL > 2500 gram
30. Keadaan ibu bersalin,di beri tanda v bila sehat
31. Dijelaskan sakitnya
32. Diisi sebab kematiaannya
33. Diisi v (rumput)
34. Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan
KOHORT BAYI

 Tuliskan nama Desa, Kelurahan, Puskesmas, Kecamatan,


Kabupaten/Kota, Provinsi dan petugas kesehatan pada sampul
kohort bayi
 Isilah data bayi perempuan dengan tulisan tinta merah dan bayi
laki-laki dengan tinta hitam
KOLOM ISIAN

1 Diisi nomor urut


2 Diisi nama bayi dengan lengkap dan nama orang tua
3 Diisi alamat Rt/Rw
4 Diisi Gakin / Non Gakin
5 Diisi tanggal, bulan dan tahun lahir bayi
Diisi sesuai jenis kelamin bayi, tulis L untuk laki-laki dan P untuk
6 perempuan
- Diisi berat badan lahir (gram), jika <2.500 gram tulis BBLR
7 - Diisi panjang lahir ( cm ), jika < 48 cm ditulis Pendek
KOLOM ISIAN
diberi tanda rumput bila punya Buku KIA (√) atau dikosongkan
8 bila tidak punya Buku KIA.
diberi tanda rumput bila dilakukan IMD (√) atau dikosongkan
9 bila tidak dilakukan IMD
- Diberi tanda rumput bila diberikan vit K
10 - Diberi tanda rumput bila diberikan salf mata
- Diisi kode tempat pelayanan
- Diisi kondisi saat lahir : klasifikasi/diagnosis jika lahir dengan
11
komplikasi (asfiksia, trauma lahir, infeksi, kelainan kongenital,
hipotermi, dll)
- Diisi (+) jika meninggal
KOLOM ISIAN

KUNJUNGAN NEONATAL I - III


- Diisi tanggal dan bulan pelayanan
12-14 - Diisi kode tempat pelayanan
P : Puskesmas/Pustu
Pd : Polindes
KR : Kunjungan Rumah
UPS : Unit Pelayanan Swasta (dokter praktik mandirti, bidan praktik mandiri, klinik, dll)
RS : Rumah Sakit
- diisi tanda bintang (*) jika sehat, diisi klasifikasi sesuai MTBM/diagnosis penyakit jika
sakit
- diisi tanda tambah (+) jika meninggal
- Diisi SHK + jika dilakukan pemeriksaan SHK dan hasil skrining positif
- Diisi SHK - jika dilakukan pemeriksaan SHK dan hasil skrining Negatif
- HK + bila hasil tes konfirmasi Positif
- HK - bila hasil tes konfirmasi Negatif
KOLOM ISIAN
KUNJUNGAN NEONATAL I - III
- Diisi tanggal dan bulan pelayanan
- Diisi kode tempat pelayanan
P : Puskesmas/Pustu
12-44 Pd : Polindes
KR : Kunjungan Rumah
UPS : Unit Pelayanan Swasta (dokter praktik mandirti, bidan praktik mandiri, klinik,
RS : Rumah Sakit
- Jika sehat
- M Jika anak sakit dan mendapatkan pelayanan MTBS dan Klasifikasi penyakitnya
- S Jika anak sakit dan tidak mendapatkan pelayanan MTBS
- + Jika meninggal
- SHK + Jika dilakukan pemeriksaan SHK dan hasil skrining positif
- SHK - Jika dilakukan pemeriksaan SHK dan hasil skrining Negatif
- HK + Jika hasil tes konfirmasi Positif
- HK - Jika hasil tes konfirmasi Negatif
16 - 39 - Diberi garis tebal sebagai pembatas untuk umur 3 bl, 6 bl, 9 bl, dan 12 bl
KOLOM ISIAN

 Umur : Diisi Umur Bayi dalam Bulan


 BB/TB : Diisi Berat Badan (Kg) dan Tinggi Badan (Cm)
 St Gizi : Diisi Kode Status Gizi
 N : Jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan
 T : Jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan berat badannya
tidak dapat mengikuti garis pertumbuhan
16-39  O : Jika tidak ditimbang pada bulan lalu
 B : Jika baru pertama kali ditimbang
Dan
Status Gizi (menurut Standar WHO 2005) diisi pada kolom saat jadual
SDIDTK:
 Ks : Kurus Sekali
 K : Kurus
 Nr : Normal
 G : Gemuk
KOLOM ISIAN
 DDTK : Diisi Kode hasil peyananan SDIDTK
 Ds : Hasil SDIDTK sesuai Ds DDTK 1
 Dm : Hasil SDIDTK meragukan
 Dp : Hasil SDIDTK ditemukan menyimpang Dm DDTK 4
 MTBM
 : Jika anak berkunjung sehat
 M : Jika anak sakit dan mendapatkan pelayanan MTBS/MTBM

16-39  S : Jika anak sakit dan tidak mendapatkan pelayanan MTBS


 ARV : Anak yang diberi pengobatan ARV
 PPK : Pengobatan Profilaksis Kotrimoksazol dimulai saat usia 6 minggu setiap
hari sampai usia 12 bulan atau sampai diagnosis dapat disingkirkan
 EID + : Bila hasil pemeriksaan Early Infant Diagnosis (EID) positif
 MP ASI : pemberian MP-ASI pertama kali
 : Bila bayi meninggal
---------- : Jika anak sudah lulus bayi, pindah domisili, atau meninggal pada kolom
selanjutnya diberi garis mendatar sampai kolom 37
KOLOM ISIAN
40 - 45 Diisi tanggal, bulan dan tahun diberikan pelayanan
Pemberian ASI Eksklusif sesuai dengan umur bayi
E1 : Bila bayi mendapat ASI Eksklusif s.d Umur 1 Bulan
E2 : Bila bayi mendapat ASI Eksklusif s.d Umur 2 Bulan
E3 : Bila bayi mendapat ASI Eksklusif s.d Umur 3 Bulan
46 E4 : Bila bayi mendapat ASI Eksklusif s.d Umur 4 Bulan
E5 : Bila bayi mendapat ASI Eksklusif s.d Umur 5 Bulan
E6 : Bila bayi mendapat ASI Eksklusif s.d Umur 6 Bulan
47 Diisi tanggal, bulan dan tahun Pelayanan
48 Diisi tanggal, bulan dan tahun kematian, tempat kematian
49 Diisi Penyebab kematian
Diisi keterangan baru atau pindah domisili, dll
50 Diisi keterangan lainnya yang diperlukan
KOHORT BALITA

 Tuliskan nama Desa, Kelurahan, Puskesmas, Kecamatan,


Kabupaten/Kota, Provinsi dan petugas kesehatan pada
sampul kohort bayi
 Isilah data balita perempuan dengan tulisan tinta merah
dan balita laki-laki dengan tinta hitam
KOLOM ISIAN
1 Diisi nomor urut
2 Diisi nama bayi dengan lengkap dan nama orang tua
3 Diisi alamat Rt/Rw
4 Diisi Gakin / Non Gakin
5 Diisi tanggal, bulan dan tahun lahir bayi
6 Diisi berat badan lahir (gram), jika <2.500 gram tulis BBLR
Diisi sesuai jenis kelamin bayi, tulis L untuk laki-laki dan P untuk
7 perempuan
diberi tanda rumput bila punya Buku KIA (√) atau dikosongkan
8 bila tidak punya Buku KIA.
Diberi garis tebal sebagai pembatas untuk umur 18 bl, 24 bl, 30
10 - 33 bl, 36 bl, 42 bl, 48 bl, 54 bl, dan 60 bl
KOLOM ISIAN
 Umur : Diisi Umur Bayi dalam Bulan
 BB/TB : Diisi Berat Badan (Kg) dan Tinggi Badan (Cm)
 St Gizi : Diisi Kode Status Gizi
 N : Jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan
 T : Jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan
berat badannya
tidak dapat mengikuti garis pertumbuhan
10-33  O : Jika tidak ditimbang pada bulan lalu
 B : Jika baru pertama kali ditimbang
Dan
Status Gizi (menurut Standar WHO 2005) diisi pada kolom
saat jadual SDIDTK:
 Ks : Kurus Sekali
KOLOM ISIAN
 DDTK : Diisi Kode hasil peyananan SDIDTK Ds
 Ds : Hasil SDIDTK sesuai DDTK 1
 Dm : Hasil SDIDTK meragukan Dm
 Dp : Hasil SDIDTK ditemukan menyimpang DDTK 2
 MTBM
 : Jika anak berkunjung sehat
 M : Jika anak sakit dan mendapatkan pelayanan MTBS DAN KLASIFIKASI
10-33  S : Jika anak sakit dan tidak mendapatkan pelayanan MTBS
 ARV : Anak yang diberi pengobatan ARV
 PPK : Pengobatan Profilaksis Kotrimoksazol (yang diberikan selama 5 tahun
pada anak dengan hasil EID+/serologi +)
 : Bila bayi meninggal

---------- : Jika anak sudah lulus bayi, pindah domisili, atau meninggal pada kolom
selanjutnya diberi garis mendatar sampai kolom 37
KOLOM ISIAN

34-35 Diisi tanggal, bulan dan tahun diberikan pelayanan


36-37 Diisi tanggal, bulan dan tahun Pelayanan
38-41 Idem Kolom 10 - 33

Diisi tanggal, bulan dan tahun kematian, tempat


42 kematian
43 Diisi Penyebab kematian
44 Diisi keterangan baru atau pindah domisili, dll
THANKS

Anda mungkin juga menyukai