TERPADU
BALITA SAKIT
(MTBS)
PROSEDUR
PEDOMAN MBTS
PELAKSANAAN MBTS
LATAR
BELAKANG
Sakit?
Puskesmas, Pustu, Bidan desa, Rumah Sakit, Dokter Praktek
Swasta, atau bahkan ke Dukun atau tenaga pengobatan tradisional
lainnya.
Diare
Pneumonia
Riskesdas 2007
Latar Belakang
PEDOMAN
PADAHAL ADA BEBERAPA PENYAKIT YANG SALING BERKAITAN, MISALNYA DIARE BERULANG SERINGKALI
MENYEBABKAN GIZI BURUK
SEHINGGA
PETUGAS PUSKESMAS MENGALAMI KESULITAN DALAM MENGGABUNGKAN BERBAGAI PEDOMAN
YANG TERPISAH PADA SAAT MENANGANI ANAK YANG MENDERITA BEBERAPA PENYAKIT.
1994
WHO UNICEF
MTBS merupakan manajemen balita sakit untuk 2 kelompok usia 1 hari sampai 2
bulan dan kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun (Depkes RI, 2004).
Tenaga Kesehatan (Perawat, Bidan
atau Bidan Desa)
Dilatih untuk menerapkan pendekatan MTBS secara aktif
dan terstruktur melakukan penilaian adanya tanda-tanda
atau gejala penyakit dengan cara :
Tanya
Lihat
Dengar
Raba
Membuat klasifikasi
Menentukan tindakan serta mengobati anak
Memberikan konseling dan pelayanan tindak lanjut pada
saat kunjungan ulang.
Penilaian
Klasifikasi Penyakit
Tindakan/Pengobatan
Tindak Lanjut
1 MENILAI DAN MEMBUAT KLASIFIKASI PENYAKIT
Menilai dan membuat klasifikasi penyakit anak umur 2 bulan
sampai 5 tahun.
Langkahnya :
Merujuk anak
Memberikan obat yang sesuai,
Mengajari ibu cara memberikan obat di rumah, Quality
Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di Service 24/7
rumah,
Nasehat perawatan di rumah tanpa obat dan
meningkatkan kesehatan anak.
3 Menasehati Ibu Nasehat bagi ibu meliputi menilai cara pemberian makan
anak, anjuran pemberian makan selama sakit dan sehat,
menasehati ibu tentang masalah pemberian makan,
meningkatkan pemberian cairan selama sakit,
menasehati ibu kapan harus kembali dan menasehati ibu
tentang kesehatannya sendiri.
4
Pemberian Pelayanan Tindak
Lanjut
Jika anak mempunyai masalah baru lakukan
penilaian, klasifikasi dan tindakan terhadap
masalah baru tersebut seperti pada bagan
penilaian dan klasifikasi.
THANK YOU
Presented by: dr. Gusti Gunawan, SpKKLP
Latar Belakang
Perubahan pada Lansia
Masalah Kesehatan yang Sering Muncul pada Lansia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Lansia
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Lansia
Latihan Fisik bagi Lansia
Gizi bagi Lansia
Hal-Hal yang Harus diperhatikan Pada Lansia
Program Posyandu Lansia
Lansia
LANJUT USIA
LANSIA DI INDONESIA
(2019)
02 DIABETES MELITUS
04 STROKE
01 02 03 04 05
Mencuci tangan Mencuci rambut Mandi 2x sehari Menggosok gigi 2x Melakukan kegiatan
dengan sabun dan sekurangnya 2 kali dengan menggunakan sehari dan apabila pemberantasan jentik
menggunakan air dalam seminggu, sabun. menggunakan gigi nyamuk (PSN)
mengalir dengan menggunakan palsu dilepas dan
shampo dibersihkan setiap hari
06 07 08 09
Menggunakan Mengkonsumsi air Mengonsumsi berbagai Melakukan kegiatan
jamban sehat untuk putih sesering jenis makanan dalam olahraga, dan
aktivitas BAB (Buang mungkin terutama di setiap makan, yang didampingi oleh
Air Besar) dan BAK pagi hari mengandung keluarga
(Buang Air Kecil) karbohidrat, protein dan
lemak, vitamin dan
mineral dalam setiap
waktu makan
10 11 12 13
Membuang sampah Istirahat secara cukup,
Tidak merokok Melakukan kegiatan
padatempatnya mengelola stress dan kegiatan yang sesuai
mendekatkan diri kepada dengan hobi seperti
Tuhan yang Maha Esa memasak, melukis,
menonton film
Latihan fisik sangat penting bagi lansia Proses latihan meliputi
dalam meningkatkan kualitas hidup. Pemanasan
Latihan yang teratur dapat Kondisioning (inti), dan
meningkatkan hubungan sosial, Penenangan
meningkatkan kesehatan fisik dan (pendinginan)
kesehatan mental. Latihan juga berperan
penting dalam mengurangi risiko penyakit (Sumintarsih, 2006).
dan memelihara fungsi tubuh lansia
(Ko & Lee, 2012)
GIZI BAGI LANSIA
STATUS GIZI DAPAT DIUKUR DENGAN MENGUKUR INDEKS MASA TUBUH.
Berat Badan
BAGI LANSIA
Makan berbagai makanan bergizi dan Minum air yang bersih,aman,
01
beraneka ragam dan cukup jumlahnya. 08
Simpan nomor penting dan nomor untuk kondisi darurat seperti anggota keluarga
terdekat, petugas kebakaran, ambulan
Nilai kondisi fisik sebelum melakukan aktivitas apakah cukup mampu atau tidak