Dibuat Oleh
Nama : Adelia Miftakul Janah
NIM ; 19154001
Prodi : D3 Kebidanan / Semester 3
Dosen Pembimbing
Ratna H, S.ST.,M.MKes
Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep
yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat ataupun
sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk menggunakan fasilitas
rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan dengan mengunjungi bayi muda
yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan.
Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/ terpadu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan sampai 5 tahun.
Bayi Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal
terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu
pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan
tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat
klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan campuran
dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa
Bayi Muda ke fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan.
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini. Jika
ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk melakukan
Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses penanganan bayi
muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. apa pengertian MTBM ?
2. Bagaimana cara melaksanakan MTBM ?
3. Apa tindakan dan pengobatan ?
a. Anamnesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan
utama,lamanya sakit,pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit lainnya.
b. Pemeriksaan :
Untuk bayi umur 1hari-2 bulan
Periksa kemungkinan kejang,gangguan nafas,suhu tubuh,adanya infeksi,ikterus,gangguan
pencernaan,BB,status imun.
BAB III
PEMBAHASAN
Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep
yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat ataupun
sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk menggunakan fasilitas
rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan dengan mengunjungi bayi muda
yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan
Bayi Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal
terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu
pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan
tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat
klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan campuran
dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa
Bayi Muda ke fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan.
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini. Jika
ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk melakukan
Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses penanganan bayi
muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun.
3.2 PELAKSANAAN MTBM
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-
langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya :
a. Penilaian dan klasifikasi
b. Tindakan dan Pengobatan
c. Konseling bagi ibu
d. Pelayanan Tindak lanjut
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.
a. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta
tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan
bukan sebagai diagnosis spesifik penyakit
c. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan
difasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
d. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar
jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan
mengecek pemahaman
e. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
datang untuk kunjungan ulang
Menanyakan kepada ibu mengenai masalah Bayi Muda. Tentukan pemeriksaan ini
merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan Bayi Muda atau kunjungan ulang untuk
masalah yang sama. Jika merupakan kunjungan ulang akan diberikan pelayanan tindak lanjut
yang akan dipelajari pada materi tindak lanjut.
Klasifikasi Diare
Jika terdapat 2 atau lebih tanda yang terdapat pada baris atas dengan penilaian dan klasifikasi,
klasifikasi status dehidrasi bayi sebagai diare dehidrasi berat. jika tidak ada tanda sebagai mana
tercantum pada baris atas,l ihat baris bawah berikutnya. jika ditemukan 2 atau lebih tanda gejala
pada baris kedua, klasifikasikan bayi muda sebagai diare dehidrasi ringan atau sedang. jika tidak
cukup tanda gejala untuk diare dehidrasi berat atau ringan/sedang, maka bayi diklasifikasikan
sebagai Diare Tanpa Dehidrasi.
Mata Cekung
lambat
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : DIARE DEHIDRASI RINGAN
Gelisah atau rewel /SEDANG
Mata Cekung
Cara memeriksanya yaitu :
TANYA : Apakah bayi kuning? jika ya, pada umur berapa timbul kuning?
TANYA,LIHAT : Apakah warna tinja bayi pucat?
LIHAT : Tentukan warna kuning sampai didaerah tubuh mana?
1. Periksa adanya ikterus pada bayi, menggunakan metode KRAMER
o Kramer I : kuning pada daerah kepala dan leher
o Kramer 2 : kuning sampai dengan badan bagian atas (dari pusar ke atas)
o Kramer 3 : kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut atau siku
o Kramer 4 : kuning sampai pergelangan tangan dan kaki
o Kramer 5: kuning sampai daerah tangan dan kaki
d. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian asi . Selanjutnya
klasifikasikan Balita Muda berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan
Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Kemungkinan Berat Badan Rendah Atau Masalah
Pemberian ASI
Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi pada umur 6 bulan pertama kehidupannya. Jika ada masalah perpemberian asipada masa ini,
bayi dapat kekurangn gizi dan mudah terserang penyakit. Keadan ini akan berdampak pada
tumbuh kembang anak anak di kemudian hari bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Masalah yangsering ditemukan pada balita muda adalah berat badan rendah menurut
umur. Hal ini dapat menggambarkan adanya masalah pemberian ASI. Masalah pemberianASI
pada balita muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan ASI yang kurang. Masalah
pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan biasanya terkait dengan reflex isap yang belum
sempurna.
Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian ASI
a. menanyakan apakah dilakukan inisiasi menyusu dini, apakah ibu mengalami kesulitan
pemberian asi, apa saja yang diberikan kepada bayi dan berapa kali
melakukan penilaian tentang cara menyusui dan memeriksa apakah ada trush atau kelainan
pada bibir atau langit-langit.
b. memastikan apakah berat badan bayi sesuai menurut umur dengan menggunakan grafik barat
badan menurut umur yang berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan.
Cara memeriksanya yaitu :
TANYA : Apakah inisiasi menyusu dini di lakukan ?
TANYA : Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI ?
TANYA : Apakah bayi diberi ASI ? jika ya, berapa kali dalam 24 jam ?
TANYA : Apakah bayi diberi makanan atau minuman selain ASI ? Jika ya, berapa kali
dalam 24 jam? alat apa yang digunakan ?
LIHAT : Adakah luka atau bercak putih (thrush) di mulut ?
: Adakah celah bibir atau langit-langit?
TIMBANG DAN TENTUKAN : Berat badan menurut umur
e. Menanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah di IMUNISASI? Dan pemberian VIT K.
Tentukan status imunisasi Bayi Muda
Memeriksa Status Imunisasi
Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapatkan imunisasi HB-0, jika umur bayi
lebih dari 7 hari tidak lagi diberikan HB-0. diberkan HB-1 pada umur 2 bulan.
f. Menanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL, TRAUMA LAHIR,
PERDARAHAN TALI PUSAT dan sebagainya.
Memeriksa Kelainan Bawaan / Kongenital
Kelainan kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma lahir.
Kematian pada bayi baru lahir dengan kelainan kongenital banyak terjadi akibat malformasi yang
tidak mungkin hidup atau yang memerlukan tindakan bedah namun tidak dapat dilakukan segera.
Kelainan kongenital lain tidak memberikan dampak buruk, bahkan bayi dapat tumbuh dan
berkembang dengan optimal bila di koreksi seperti bibir/langit-langit sumbing.
Untuk mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari
pemeriksaan fisik, petugas kesehatan dapat mengenali beberapa kelainan bawaan yang sering
dijumpai serta tindakan yang harus dilakukan.
g. Menanyakan kepada ibu keluhan atau masalah yang terkait dengan kesehatan bayinya.
Jika Bayi Muda membutuhkan RUJUKAN SEGERA lanjutkan pemeriksaan secara cepat.
Tidak perlu melakukan penilaian pemberian ASI karena akan memperlambat rujukan
Balita muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke fasilitas
pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujuk. Jelaskan
pada orang tua bahwa tindakan/pengobatan pra rujuk di perlukan untuk menyelamatkan
kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan
tindakan/pengobatan pra rujuk
Balita muda dengan klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan. Lakukan
tindakan/pengobatan dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta
kunjungan ulang, sesuai dengan buku bagan
Beri obat anti kejang jika bayi muda mengalami kejang saat pemeriksaan.
Lihat panduan berikut untuk menangani kejang dengan obat antikejang
Jangan memberi minum atau apapun lewat mulut bila bayi kejang, karena bisa terjadi aspirasi.
G. metode kanguru
Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan, kaus kaki), diletakkan
telungkup di dada dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi menempel/kontak
langsung dengan ibu.
Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari terhalangnya jalan
napas. Kepala menoleh ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak”
Kemudian “fiksasi” dengan selendang
Ibu mengenakan pakaian/blus longgar sehingga bayi berada dalam 1 pakaian dengan ibu.
Jika perlu, gunakan selimut.
Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metode kanguru.
Menasehati ibu cara menjaga kehangatan bayi selama perjalanan
1. keringkan bayi segera setiap kali bayi basah terkena air atau air kencin dan tinja bayi
2. bungkus bayi engan kain kering dan hangat beri tutup kepala
3. lakukan tindakan mempertahankan suhu tubuh dengn metode kanguru
Tindakan Pertama Pada Bayi Muda Yang Tidak Memerlukan Rujukan
Tentukan tindakan atau pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang berwarna kuning
dan hijau yaitu
a) Infeksi bakteri lokal
b) Mungkin bukan infeksi
c) Diare dehidrasi ringan / sedang
d) Diare tanpa dehidrasi
e) Ikterus
f) Berat badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI
g) Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI
Kemudian catat pada formulir pencatatan semua tindakan / pengobatan yang di perlukan ,
termasuk nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang .
KESIMPULAN
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/
terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)
secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan
sampai 5 tahun.
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.
a. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat
keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan sebagai
diagnosis spesifik penyakit
c. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas
kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
d. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar jawaban
ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek
pemahaman
e. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang
untuk kunjungan ulang.
SARAN
Bagi pembaca yang sudah mengetahui MTBM dan cara menggunakan MTBM harap di
laksanakan dengan benar, dan bisa di jadikan pedoman bagi BALITA MUDA.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU BAGAN MTBS, DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
http://netriaini.blogspot.co.id/2016/04/mtbm-manajemen-terpadu-balita-muda.html
https://www.infodokterku.com/index.php/en/96-daftar-isi-content/info-kesehatan/helath-
programs/178-bagan-manajemen-terpadu-bayi-muda-mtbm-terbaru
http://kesehatan-ibuanak.net/arsip-pengantar/965-manajemen-terpadu-bayi-muda-mtbm