Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MTBM

( MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA )

Dibuat Oleh
Nama : Adelia Miftakul Janah
NIM ; 19154001
Prodi : D3 Kebidanan / Semester 3

Dosen Pembimbing
Ratna H, S.ST.,M.MKes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA


HUSADA BOJONEGORO D3 KEBIDANAN TAHUN
AKADEMIK 2020 / 2021
BAB I
(PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep
yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat ataupun
sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk menggunakan fasilitas
rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan dengan mengunjungi bayi muda
yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan.

 Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/ terpadu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan sampai 5 tahun.

Bayi Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal
terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu
pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan
tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat
klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan campuran
dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa
Bayi Muda ke fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan.

Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini. Jika
ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk melakukan
Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses penanganan bayi
muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1.      apa pengertian MTBM ?
2.      Bagaimana cara melaksanakan MTBM ?
3.      Apa tindakan dan pengobatan ?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1.    Untuk mengetahui pengertian MTBM
2.    Agar bisa melakukan cara melaksanakan MTBM
3.    Untuk mengetahui tindakan dan pengobatan nya
BAB II
KONSEP DASAR TEORI

1.1 pengertian MTBM

ManajemenTerpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang terpadu


dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang
datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan pada saat
kunjungan neonatal.

1.2 tujuan MTBM

a. meningkatkan ketrampilan petugas


b. Menilai,mangklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul
c. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
d. Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit
e. Memperbaiki sistem kesehatan

1.3 Ruang Lingkup MTBS

a. Penilaian,klasifikasi dan pengobatan bayi muda umur 1 hari- 2 bulan


b. Pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan penilaian dan klasifikasi
c. Konseling bagi ibu
d. Tindakan dan pengobatan
e. Masalah dan pemecahan dan pelayanan tindak lanjut

1.4 Protap Layanan MTBS

a. Anamnesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan
utama,lamanya sakit,pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit lainnya.

b. Pemeriksaan :
Untuk bayi umur 1hari-2 bulan
Periksa kemungkinan kejang,gangguan nafas,suhu tubuh,adanya infeksi,ikterus,gangguan
pencernaan,BB,status imun.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian MTBM

Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep
yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat ataupun
sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk menggunakan fasilitas
rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan dengan mengunjungi bayi muda
yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan
Bayi Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal
terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu
pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan
tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat
klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan campuran
dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa
Bayi Muda ke fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan.

Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini. Jika
ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk melakukan
Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses penanganan bayi
muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. 

3.2   PELAKSANAAN MTBM

Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-
langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya :
a. Penilaian dan klasifikasi
b. Tindakan dan Pengobatan
c. Konseling bagi ibu
d. Pelayanan Tindak lanjut

Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.

a. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta
tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan
bukan sebagai diagnosis spesifik penyakit
c. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan
difasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
d. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar
jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan
mengecek pemahaman
e. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
datang untuk kunjungan ulang

Menanyakan kepada ibu mengenai masalah Bayi Muda. Tentukan pemeriksaan ini
merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan Bayi Muda atau kunjungan ulang untuk
masalah yang sama. Jika merupakan kunjungan ulang akan diberikan pelayanan tindak lanjut
yang akan dipelajari pada materi tindak lanjut.

Kunjungan Pertama lakukan pemeriksaan berikut :


a. Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri. Selanjutnya
dibuatkan klasifikasi berdasarkan tanda dan gejalanya yang ditemukan.
b. Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. infeksi sistemik gejalanya
tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan fungsi system organ seperi:
gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan nafas, bayi malas minum, tidak bisa
minum atau muntah, diare, demam, atau hipotermia. pada infeksi lokal biasanya bagian
yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah. Memeriksa gejala kejang
c. Pemeriksaan ini dilakukan pada semua bayi muda merupakan gejala kelainan susunan
syaraf pusat dan merupakan keadaan darurat. kejang pada bayi muda umur kurang dari
dua hari berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan, sedangkan
kejang pada umur lebih dari dua hari dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi dan
kelainan metabolik seperti kurangnya kadar gula darah. pada bayi kurang bulan, kejang
lebih sering disebabkan oleh perdarahan intracranial.

Cara memeriksanya yaitu :


 TANYA          : Adakah riwayat kejang ?
 LIHAT            : Apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun?
 DENGAR        : Apakah bayi menangis  melengking tiba-tiba
 LIHAT            : Apakah ada gerakan yang tidak terkendali ?
 LIHAT            : Apakah mulut bayi mencucu?
 LIHAT DAN RABA : Apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan
Tanda atau Gejala Klasifikasi
   Tidak mau minum atau PENYAKIT SANGAT BERAT
memuntahkan semua ATAU ATAU INFEKSI BAKTERI
   Riwayat kejang ATAU BERAT
   Bergerak hanya jika
   Memeriksa distimulasi ATAU gejala
gangguan nafas    Napas cepat ATAU
Frekuensi nafas
   Napas lambat ATAU
normal bayi cukup
   Tarikan dinding dada ke
bulan adalah 30- 50
dalam yang kuat ATAU
kali/menit.
   Merintih ATAU
Frekuensi nafas lebih
   Demam (≥ 37,5C) ATAU
dari 60 kali/menit atau
kurang dari 30    Hipotermi ( <35,5C) ATAU
kali/menit dan    Nanah yang banyak di mata
menetap ATAU
menunjukan ada    Pusar kemerahan meluas
gangguan nafas, sampai dinding perut
biasanya disertai    Pustul kulit ATAU INFEKSI BAKTERI LOKAL tanda
bayi    Mata bernanah ATAU

biru(sianosis),    Pusat kemerahan atau

tarikan dinding bernanah dada


yang sangat kuat,    Tidak terdapat salah satu MUNGKIN BUKAN INFEKSI
pernafasan tanda diatas
cuping hidung serta terdengar suara merintih..
Cara memeriksanya yaitu :
LIHAT            : Hitung nafas dalam satu menit
LIHAT            : Adakah tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat?
DENGAR       : Apakah bayi merintih?

         Memeriksa gejala hipotermia


Suhu normal pada bayi adalah 36,5-37,5 0 C suhu <35,5 o C disebut hipotermia berat yang
mengindikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk.
Cara memeriksanya yaitu :
PERIKSA       : Ukur suhu aksila dengan termometer atau raba badan bayi

         Memeriksa infeksi bakteri lokal


Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada kulit,mata dan
piusar.
Cara memeriksanya yaitu :
LIHAT            : Apakah ada pustul dikulit?
LIHAT            : Apakah mata bernanah?
LIHAT            : Apakah pusar kemerahan atau bernanah?
b.      Menanyakan pada ibu apakah bayinya DIARE, jika diare periksa tanda dan gejalanya yang
terkait. Klasifikasikan Balita Muda untuk DEHIDRASI nya dan klasifikasikan juga untuk diare
persisten dan kemungkinan disentri.
         Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Diare
Menilai Diare
Bayi yang dehidrasi, biasanya gelisah atau rewel. jika dehidrasi berlanjut, bayi menjadi letargis
atau tidak sadar. karena bayi kehilangan cairan, matanya mungkin kelihatan kuning. jika kulit
perut dicubit, kulitnya akan lambat kembali

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA     : Apakah bayi diare?
LIHAT       : Keadaan umum bayi
:Apakah bayi letargis atau tidak sadar ?
:Apakah bayi gelisah atau rewel?
:Apakah mata cekung?
PERIKSA                   :Dengan mencubit kulit perut untuk memgetahui turgor (apakah
kembalinya sangat lambat  >2 detik atau lambat)

Klasifikasi Diare
Jika terdapat 2 atau lebih tanda yang terdapat pada baris atas dengan penilaian dan klasifikasi,
klasifikasi status dehidrasi bayi sebagai diare dehidrasi berat. jika tidak ada tanda sebagai mana
tercantum pada baris atas,l ihat baris bawah berikutnya. jika ditemukan 2 atau lebih tanda gejala
pada baris kedua, klasifikasikan bayi muda sebagai diare dehidrasi ringan atau sedang. jika tidak
cukup tanda gejala untuk diare dehidrasi berat atau ringan/sedang, maka bayi diklasifikasikan
sebagai Diare Tanpa Dehidrasi.

Tanda dan Gejala Klasifikasi


Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : DIARE DEHIDRASI BERAT
   Letargis atau tidak sadar

   Mata Cekung

   Cubitan kulit perut kembalinya sangat

lambat
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : DIARE DEHIDRASI RINGAN
   Gelisah atau rewel /SEDANG
   Mata Cekung

   Cubitan kulit perut kembali lambat

Tidak cukup tanda dehidrasi berat DIARE TANPA DEHIDRASI


atau ringan/sedang

c.       MEMERIKSA IKTERUS dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada.


         Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Ikterus
Ikterus adalah perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan, yang diakibatkan
oleh penumpukan bilirubin, sebagian lainnya karena ketidak cocokan golongan darah ibu dan
bayi. peningkatan kadar bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebih atau ada
gangguan pengeluarannya.
Menilai Ikterus
Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi digunakan cara sederhana yaitu metode
“Kramer“ pada waktu memeriksa sebaiknya dibawah cahaya/sinar dan kulit ditekan sedikit.

Cara memeriksanya yaitu :
TANYA          : Apakah bayi kuning? jika ya, pada umur berapa timbul kuning?
TANYA,LIHAT         : Apakah warna tinja bayi pucat?
LIHAT                                    : Tentukan warna kuning sampai didaerah tubuh mana?
1. Periksa adanya ikterus pada bayi, menggunakan metode KRAMER
o Kramer I : kuning pada daerah kepala dan leher
o Kramer 2 : kuning sampai dengan badan bagian atas (dari pusar ke atas)
o Kramer 3 : kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut atau siku
o Kramer 4 : kuning sampai pergelangan tangan dan kaki
o Kramer 5: kuning sampai daerah tangan dan kaki

Tanda dan Gejala Klasifikasi


Timbul kuning pada hari pertama (< 24 jam) ATAU IKTERUS BERAT
Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari
ATAU
Kuning sampai telapak tangan /telapak kaki ATAU
Tinja berwarna pucat
Timbul kuning pada umur ≥ 24 jam sampai ≤ 14 IKTERUS
hari dan tidak sampai telapak tangan/kaki
Tidak kuning TIDAK ADA IKTERUS

d.  Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian asi . Selanjutnya
klasifikasikan Balita Muda berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan
         Memeriksa Dan Mengklasifikasikan  Kemungkinan Berat  Badan Rendah Atau Masalah
Pemberian ASI
Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi pada umur 6 bulan pertama kehidupannya. Jika ada masalah perpemberian asipada masa ini,
bayi dapat kekurangn gizi dan mudah terserang penyakit. Keadan ini akan berdampak pada
tumbuh kembang anak anak di kemudian hari bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Masalah yangsering ditemukan pada balita muda adalah berat badan rendah menurut
umur. Hal ini dapat menggambarkan adanya masalah pemberian ASI. Masalah pemberianASI
pada balita muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan ASI yang kurang. Masalah
pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan biasanya terkait dengan reflex isap yang belum
sempurna.

         Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian ASI
a.       menanyakan apakah dilakukan inisiasi menyusu dini, apakah ibu mengalami kesulitan
pemberian asi, apa saja yang diberikan kepada bayi dan berapa kali
melakukan  penilaian   tentang cara menyusui dan memeriksa apakah ada trush atau kelainan
pada bibir atau langit-langit.
b.      memastikan apakah berat badan bayi sesuai menurut umur dengan menggunakan grafik barat
badan menurut umur yang berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan.

Cara memeriksanya yaitu :
TANYA          : Apakah inisiasi menyusu dini di lakukan ?
TANYA          : Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI ?
TANYA          : Apakah bayi diberi ASI ? jika ya, berapa kali dalam 24 jam ?
TANYA          : Apakah bayi diberi makanan atau minuman selain ASI ? Jika ya, berapa kali
dalam 24 jam? alat apa yang digunakan ?
LIHAT            : Adakah luka atau bercak putih (thrush) di mulut ?
: Adakah celah bibir atau langit-langit?
TIMBANG DAN TENTUKAN : Berat badan menurut umur

e.       Menanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah di IMUNISASI? Dan pemberian VIT K.
Tentukan status imunisasi Bayi Muda
         Memeriksa Status Imunisasi
Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapatkan imunisasi HB-0, jika  umur bayi
lebih dari 7 hari tidak lagi diberikan HB-0. diberkan HB-1 pada umur 2 bulan.

         Menentukan Status imunisasi Bayi


Tanyakan kepada ibu, apakah bayi sudah mendapat imunisasi. Jika YA tanyakan jenis dan waktu
pemberian imunisasi tersebut.
Imunisasi HB-O di suntikan di paha kanan bayi segera setelah lahir, setelah inisiasi menyusu dini
dan penyuntikan vitamin K1 atau pada waktu kunjungan rumah.
Imunisasi BCG di berikan melalui suntikan di lengan kanan bayi segera setelah persalinan
di  rumah sakit atau di klinik
Imunisasi Polio diberikan secara oral, 2 tetes.
Pada bagian bawah formulir pensatatan beri tanda √ pada jenis imunisasi yang sudah diterima.
Lingkari imunisasi apa saja yang dibutuhkan hari ini.

f.  Menanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL, TRAUMA LAHIR,
PERDARAHAN TALI PUSAT dan sebagainya.
  Memeriksa Kelainan Bawaan / Kongenital
       Kelainan kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma lahir.
Kematian pada bayi baru lahir dengan kelainan kongenital banyak terjadi akibat malformasi yang
tidak mungkin hidup atau yang memerlukan tindakan bedah namun tidak dapat dilakukan segera.
Kelainan kongenital lain tidak memberikan dampak buruk, bahkan bayi dapat tumbuh dan
berkembang dengan optimal bila di koreksi seperti bibir/langit-langit sumbing.
     Untuk mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari
pemeriksaan fisik, petugas kesehatan dapat mengenali beberapa kelainan bawaan yang sering
dijumpai serta tindakan yang harus dilakukan.

  Memeriksa Kemungkinan Trauma Lahir


Trauma lahir merupakan salah satu masalah dalam perinatologi, karena masih tingginya angka
kematian, kesakitan dan gejala sisa yang ditimbulkan di kemudian hari. Trauma lahir merupakan
perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada waktu proses persalinan.

  Memeriksa Perdarahan Tali Pusat


Lakukan pemeriksaan apakah ada perdarahan tali pusat. Perdarahan terjadi karena ikatan tali
pusat menjadi longgar setelah beberapa kali. Perdarahan kali pusat yang tidak di tangani secara
cepat dapat menyebabkan syok.

g.  Menanyakan kepada ibu keluhan atau masalah yang terkait dengan kesehatan bayinya.

Jika Bayi Muda membutuhkan RUJUKAN SEGERA lanjutkan pemeriksaan secara cepat.
Tidak perlu melakukan penilaian pemberian ASI karena akan memperlambat rujukan

C. TINDAKAN DAN PENGOBATAN


Tentukan tindakan dan beri pengobatan untuk setiap klasifikasi sesuai dengan yang
tercantum dalam kolom tindakan/pengobatan pada buku bagan, kemudian catat formulir
pencatatan

Balita muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke fasilitas
pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk  lakukan tindakan/pengobatan pra rujuk. Jelaskan
pada orang tua bahwa tindakan/pengobatan pra rujuk di perlukan untuk menyelamatkan
kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan
tindakan/pengobatan pra rujuk

Balita muda dengan klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan. Lakukan
tindakan/pengobatan dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta
kunjungan ulang, sesuai dengan buku bagan

TINDAKAN ATAU PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA YANG MEMERLUKAN


RUJUKAN SEGERA (TINDAKAN PRA RUJUKAN).

A .BAYI DAPAT DIRUJUK APABILA:


 Suhu > 36o C
 Denyut jantung ≥ 100 per menit
 Tidak ada tanda dehidrasi berat.
Lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan sebagai berikut sebelum merujuk bayi muda dengan
klasifikasi merah:
 Membebaskan jalan napas dan memberi oksigen (jika ada)
 Menangani kejang dengan obat anti kejang
 Mencegah agar gula darah tidak turun
 Memberi cairan intravena
 Memberi dosis pertama antibiotik intramuskular
 Menghangatkan tubuh bayi segera
 Menasihati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan ke tempat rujukan
dengan Metode Kanguru
 Menyertakan contoh darah ibu jika bayi mempunyai klasifikasi Ikterus Berat
 Memasang pipa lambung pada bayi dengan klasifikasi Diare Dehidrasi Berat
B. Menangani Gangguan Napas pada Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat

MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU


INFEKSI BAKTERI BERAT
 Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan gulungan
kain.
 Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap lendir.
 Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong dengan
kecepatan 2 liter per menit.
 Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi sesuai dengan Bagan Alur C
Manajemen Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

Cara Menggunakan Alat Pengisap Lendir:


 Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui mulut, maka panjang pipa yang dimasukkan
maksimum 5 cm dari ujung bibir.
 Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui hidung, maka panjang pipa yang
dimasukkan maksimum 3 cm dari ujung hidung.

C. Menangani Kejang Dengan Obat Anti Kejang

Beri obat anti kejang jika bayi muda mengalami kejang saat pemeriksaan.
Lihat panduan berikut untuk menangani kejang dengan obat antikejang

Jangan memberi minum atau apapun lewat mulut bila bayi kejang, karena bisa terjadi aspirasi.

D. Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun


 MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN 
 Jika bayi masih bisa menyusu.
Ibu diminta tetap menyusui bayinya.
 Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan.
Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi dengan pipet.
Berikan kira-kira 20-50 ml sebelum dirujuk.
Jika tidak memungkinkan, beri susu formula atau air gula.
 Jika bayi tidak bisa menelan.
Beri 50 ml ASI perah, susu formula atau air gula melalui pipa lambung.

 CARA MEMBUAT AIR GULA 5%


Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar (5 gram) ke dalam 1/2 gelas air matang (100 ml).
Aduk sampai larut benar.
E. Memberi antibiotik secara IM
Berikan antibiotik dosis pertama intramuskular pada bayi muda sakit dengan klasifikasi Penyakit
Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat.
Antibiotik pilihan pertama adalah Ampisilin dan Gentamisin.
Antibiotik pilihan kedua adalah Penisilin Prokain dan Gentamisin

F. Menghangatkan tubuh bayi segera.


CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI
 Bayi dengan suhu badan < 35,5°C, harus segera dihangatkan sebelum
dirujuk.
Caranya sebagai berikut :
 Hindari ruangan yang banyak angin, jauhkan bayi dari jendela/pintu.
 Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/kain kering. Ganti
pakaian, selimut/kain basah dengan yang kering.
 Hangatkan tubuh bayi dengan METODE KANGURU (lihat syarat
melakukan METODE KANGURU).
 Apabila tidak memungkinkan menggunakan METODE KANGURU,
gunakan cahaya lampu 60 Watt dengan jarak minimal 60 cm, atau bungkus
bayi dengan kain kering dan hangat dan beri tutup kepala sampai suhu normal
dan pertahankan suhu tubuh bayi.
 Jika dalam 1 jam suhu badan < 35,5°C, RUJUK SEGERA dengan METODE
KANGURU bila memungkinkan.

G. metode kanguru
 Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan, kaus kaki), diletakkan
telungkup di dada dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi menempel/kontak
langsung dengan ibu.
 Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari terhalangnya jalan
napas. Kepala menoleh ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
 Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak”
 Kemudian “fiksasi” dengan selendang
 Ibu mengenakan pakaian/blus longgar sehingga bayi berada dalam 1 pakaian dengan ibu.
Jika perlu, gunakan selimut.
 Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metode kanguru.
 Menasehati ibu cara menjaga kehangatan bayi selama perjalanan
1. keringkan bayi segera setiap kali bayi basah terkena air atau air kencin dan tinja bayi
2. bungkus bayi engan kain kering dan hangat beri tutup kepala
3. lakukan tindakan mempertahankan suhu tubuh dengn metode kanguru
  Tindakan Pertama Pada Bayi Muda Yang Tidak Memerlukan Rujukan
Tentukan tindakan atau pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang berwarna kuning
dan hijau yaitu
a) Infeksi bakteri lokal
b) Mungkin bukan infeksi
c) Diare dehidrasi ringan / sedang
d) Diare tanpa dehidrasi
e) Ikterus
f) Berat badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI
g) Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI

Kemudian catat pada formulir pencatatan semua tindakan / pengobatan yang di perlukan ,
termasuk nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang .

Tindakan / pengobatan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan:


a. Menghangatkan tubuh bayi segera
b) Bayi yang segera di hangatkan yaitu bayi yang suhunya kurang dari 35,50C
c) Mencegah agar gula darah tidak turun
d) Memberi antibiotik peroral yang sesuai
Antibiotik peroral yang sesuai untuk infeksi bakteri lokal : Amoksisilin       
    Amoksisilin
    Dosis 50 mg/kg/BB/hari 4.    
   Umur     Beri tiap 8 jam selama 5 hari
   atau
   Berat Badan     Kaplet 250 mg    Kaplet 500 mg
    Sirup 125 mg /5 ml     1 kaplet      1 kaplet
    ( 1 sendok takar =5 ml)     Dijadikan      Dijadikan
     5 bungkus      10 bungkus
       1 hr - <4mg
     ½ sendok takar       1 bungkus      1 bungkus
       (< 3 kg)

      4 mg - <2 bln


       ½ sendok takar      2 bungkus      2 bungkus
      (3-4 kg)

Konseling Bagi Ibu


 Konseling diberikan pada Bayi Muda dengan  klasifikasi kuning dan hijau
a.         Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah (macam obat, dosis, cara pemberian )
b.         Mengajari ibu cara mengobati infeksi bakteri lokal (tetes mata /salep tetraciklin/kloramfenikol,
mengeringkan telinga dengan bahan penyerap, luka dimulut dengan gentian violet)
c.         Mengajari pemberian oralit
d.        Menasehati ibu tentang pemberian ASI : pemberian ASI eksklusif, cara meningkatkan produksi
ASI, posisi yang benar saat meneteki, cara menyimpan ASI
e.         Mengajari ibu cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadwal pemberian imunisasi
f.          Menasehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugas kesehatan dan kapan kunjungan
ulang
g.         Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/
terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)
secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan
sampai 5 tahun.
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.
a.         Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
b.        Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat
keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan sebagai
diagnosis spesifik penyakit
c.         Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas
kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
d.        Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar jawaban
ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek
pemahaman
e.         Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang
untuk kunjungan ulang.

SARAN
Bagi pembaca yang sudah mengetahui MTBM dan cara menggunakan MTBM harap di
laksanakan dengan benar, dan bisa di jadikan pedoman bagi BALITA MUDA.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU BAGAN MTBS, DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
http://netriaini.blogspot.co.id/2016/04/mtbm-manajemen-terpadu-balita-muda.html
https://www.infodokterku.com/index.php/en/96-daftar-isi-content/info-kesehatan/helath-
programs/178-bagan-manajemen-terpadu-bayi-muda-mtbm-terbaru

http://kesehatan-ibuanak.net/arsip-pengantar/965-manajemen-terpadu-bayi-muda-mtbm

Anda mungkin juga menyukai