Anda di halaman 1dari 13

PENINGKATAN

PELAYANAN KESEHATAN

REPRODUKSI

Oleh :
ISNAH NURIYATI , S Tr Keb
PENGERTIAN KESEHATAN
REPRODUKSI

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan


sejahtera fisik,mental,dan sosial secara utuh tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam suatu yang berkaitan dengan system
reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO). Kesehatan reproduksi adalah
kemampuan seseorang untuk
dapat memanfaatkan alat
reproduksi dengan mengukur
Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara kesuburannya dapat menjalani
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang kehamilannya dan persalinan serta
berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang aman mendapatkan bayi tanpa
pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari resiko apapun (Well Health Mother
penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki Baby) dan selanjutnya
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan mengembalikan kesehatan dalam
sesudah menikah (Depkes RI, 2000). batas normal (IBG. Manuaba,
1998).
TUJUANUTAMA:
Memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi yang komprehensif kepada
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya kemandirian wanita
perempuan termasuk kehidupan seksual
dalam memutuskan peran dan fungsi
dan hak-hak reproduksi perempuan
reproduksinya.
sehingga dapat meningkatkan kemandirian
2. Meningkatnya hak dan tanggung
perempuan dalam mengatur fungsi dan
jawab sosial wanita dalam
proses reproduksinya yang pada akhirnya
menentukan kapan hamil, jumlah dan
dapat membawa pada peningkatan kualitas
jarak kehamilan.
kehidupannya
3. Meningkatnya peran dan tanggung
jawab sosial pria terhadap akibat dari
perilaku seksual dan fertilitasnya
kepada kesehatan dan kesejahteraan
pasangan dan anak anaknya.
SASARAN KESEHATAN REPRODUKSI

1. Sasaran Utama.
 Laki-laki dan perempuan usia subur,
 Remaja putra dan putri yang belum menikah.
 Kelompok resiko : pekerja seks, masyarakat yang
termasuk keluarga prasejahtera. 2 . Sasaran Antara Petugas
a. Kesehatan : Dokter Ahli, Dokter

Umum, Bidan, Perawat,


 Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja. b. Pemberi Layanan Berbasis Masyarakat :
a. Seksualitas.
b. Beresiko/menderita HIV/AIDS. Kader Kesehatan, Dukun
c. Beresiko dan pengguna NAPZA. c. Tokoh Masyarakat.
d. Tokoh Agama.
e. LSM.
• Berikut prinsip-prinsip asuhan kesehatan
reproduksi di komunitas:
Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam
• 1. Melibatkan masyarakat dalam program kesehatan lingkup kehidupan :
reproduksi,
a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
• 2. Melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi mulai
b. Keluarga Berencana .
dari remaja, PUS dan WUS,
c. Pencegahan dan penanggulangan infeksi
• 3. Advokasi masyarakat untuk mendukung program usia
saluran reproduksi termasuk PMS-HIV/AIDS,
nikah yang sehat dan perencanaan kehamilan yang sehat,
d. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi
• 4. Menjalin kerja sama dengan institusi Pendidikan dalam
aborsi,
penyebarluasan program kesehatan reproduksi ,
e. Kesehatan reproduksi remaja,
• 5. Melakukan penyuluhan dan Pendidikan kesehatan pada
pasangan yang memasuki masa menopause/lansia, f. Pencegahan dan penanganan infertilitas,

• 6. Melakukan IVA test (deteksi dini kanker serviks) . g. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
h. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain,
misalnya kanker servik, mutilasi genital, fistula,
dan lain-lain.
Dalam penerapannya pelayanan kesehatan reproduksi dilaksanakan secara intergratife.
Prioritas komponen penanganan masalah kesehatan reproduksi ada 2 :
1. PKRE ( Paket pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial )
2. PKRK ( Paket pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif )

• PKRE • PKRK
1) Kesehatan ibu dan Bayi 1) Kesehatan ibu dan Bayi

Barulahir Barulahir

2) Keluarga berencana 2) Keluarga berencana

3) Kesehatan Reproduksi Remaja 3) Kesehatan Reproduksi Remaja

4) Pencegahan dan penanggulangan 4) Pencegahan dan penanggulangan


Infeksi Infeksi saluran reproduksi ( PMS, HIV/ AIDS )
saluran reproduksi ( PMS, HIV/ AIDS ) 5) Kesehatan Reproduksi pd usia lanjut.
PKRK
• Peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas
merupakan kurun kehidupan wanita yang paling tinggi
risikonya karena dapat membawa kematian

• Kematian seorang ibu bukan hanya satu anggota keluarga


1) Komponen Kesehatan tetapi hilangnya kehidupan sebuah keluarga.
ibu dan Bayi Baru
lahir • Dalam rangka mengurangi terjadinya kematian ibu karena
kehamilan dan persalinan, harus dilakukan pemantauan
sejak dini agar dapat mengambil tindakan yang cepat dan
tepat sebelum berlanjut pada keadaan kebidanan darurat.

• Upaya intervensi yang dilakukan dapat berupa pelayanan


antenatal, pelayanan persalinan atau partus dan
pelayanan postnatal atau masa nifas
PKRK

• upaya peningkatan kesehatan ibu melalui pengaturan


2) Komponen Keluarga jarak dan jumlah kelahiran.

Berencana • upaya peningkatan kesejahteraan ibu sekaligus


kesejahteraan keluarga.
PKRK  Masalah kesehatan reproduksi remaja selain berdampak secara fisik,
juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosi,
keadaan ekonomi serta kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. yg
3) Komponen tidak hanya berpengaruh terhadap remaja itu sendiri, tetapi juga
Reproduksi Remaja terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa

• Upaya promosi dan pencegahan masalah kesehatan reproduksi :


 Penyediaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ( PKPR ) >>> di Puskesmas ,
Sekolah , Posyandu Remaja
 Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
 Pendidikan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
Ruang Lingkup Program KRR meliputi:
a. Perkembangan seksualitas dan resiko (termasuk pubertas, anatomi dan
fisiologi organ reproduksi dan kehamilan tidak diinginkan) dan penundaan

usia kawin,
b. Pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV dan AIDS,
c. Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan
Zat Adiktif lainnya)
d. Masalah-masalah remaja yang terkait dengan dampak dari resiko TRIAD
KRR seperti: kenakalan remaja, perkelahian antar remaja dan lain-lain.
PKRK
Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Menular
Seksual
4) Pencegahan dan penanggulangan a. Mengurangi pajanan IMS dengan program
Infeksi saluran reproduksi ( PMS, penyuluhan untuk menjauhkan masyarakat
HIV/ AIDS ) terhadap perilaku berisiko tinggi.
b. Mencegah infeksi dengan anjuran pemakaian
kondom bagi yang berperilaku risiko tinggi.
c. Meningkatkan kemampuan diagnosa dan
pengobatan serta anjuran untuk mencari
pengobatan yang tepat.
d. Membatasi komplikasi dengan melakukan
pengobatan dini dan efektif baik untuk yang
simptomatik maupun asimptomatik
PKRK
 Dengan meningkatnya populasi lansia, pemerintah
telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan
kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan
5) Kesehatan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk
Reproduksi pd mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam
usia lanjut. kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya.

 Pelayanan sosial dan kesehatan yang dicanangkan


pemerintah untuk kelompok usia lanjut melalui
beberapa jenjang, yaitu :
 Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat
adalah posyandu lansia,
 pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah
Puskesmas,
 pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah
Rumah Sakit
Hak-hak reproduksi untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh, baik
kesehatan rohani dan jasmani, meliputi:

1). Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi,


2). Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi,
3). Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi,
4). Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan,
5) Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan,
6). Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya,
7). Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk
perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual,
8). Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi,
9). Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya,
10). Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga,
11). Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan
kehidupan kesehatan reproduksi,
12). Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai