• Fungsi Laboratorium :
diagnosa etiologi penyakit menentukan terapi
monitoring & evaluasi tx
Skrining
deteksi dini masalah kes masy surveilans
penelitian, misal : MDR – OAT, ARV, anti malaria dll
TES DARAH
1. Kadar zat besi dalam darah
2. Golongan darah dan faktor Rhesus Ibu
3. Infeksi akibat virus Toxoplasma, Rubella, dan
Cytomegalovirus yang berbahaya bagi kesehatan
bayi, pemeriksaan yang sering disebut
pemeriksaan TORCH ini perlu untuk melihat
adanya antibodi dalam darah Ibu.
4. Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan
HIV/AIDS.
VIRUS HEPATITIS
Virus hepatitis sangat potensial untuk ditularkan kepada
janin di dalam kandungan, maka pemeriksaan
laboratorium penting dilakukan selama kehamilan
HBsAg (antigen hepatitis B), untuk mendeteksi adanya
virus Hepatitis B.
Anti HBs (antibodi hepatitis B), untuk mendeteksi
apakah sudah memiliki antibodi terhadap hepatitis B.
Anti HCV Total (antigen hepatitis C), untuk mendeteksi
adanya virus Hepatitis C.
SEROLOGI
Pemeriksaan marker infeksi VDRL dan TPHA untuk mendeteksi adanya sifilis
- jika terinfeksi dapat menyebabkan cacat pada janin. Jika terdeteksi maka
segera dilakukan terapi.
VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) yaitu skrining untuk penyakit
sifilis.
TPHA (Treponema Pallidum Hemagglutination Assay), pemeriksaan lanjutan
untuk konfirmasi penyakit sifilis.
VIRUS
TORCH
Kadar protein
Kadar HCG
Kadar glukosa
UJI KADAR HCG
Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) meningkat pada wanita
hamil
Test pack ini adalah salah satu dari sekian banyak alat tes
kehamilan yang PRAKTIS dan lebih pribadi, karena tidak perlu
repot pergi ke laboratorium untuk memeriksa kehamilan
Melakukan tes 21 hari setelah melakukan hubungan seksual.
PROTEIN URINE
Rasionalisasi : untuk mengetahui kadar protein yang terdapat
dalam urin yang dapat mengindikasikan risiko pre-eklampsi,
penyakit ginjal
PEMERIKSAAN GLUKOSA
Glukosa puasa (glukosa dalam keadaan puasa 10-12 jam).
Tes Toleransi Glukosa Oral (glukosa 2 jam setelah minum glukosa 75 gram).
HbA1c (Glycosylated hemoglobin) untuk mengetahui kadar glukosa darah
rata-rata selama 3 bulan terakhir.
Tujuannya untuk mengetahui apakah terjadi DMG (diabetes mellitus
gestasional)/kencing manis dalam kehamilan. Glukosa puasa dan tes toleransi
glukosa oral dilakukan bila terdapat risiko DMG pada trimester pertama atau
saat pertama terdiagnosis hamil, atau pada usia 24-28 minggu bila tidak ada
risiko DMG.
URINALISA
Tujuan dari pemeriksaan laboratorium ini yaitu untuk
mendeteksi infeksi saluran kemih dan kelainan lain di
saluran kemih serta kelainan sistemik yang bermanifestasi
di urine/air seni. Jika infeksi di saluran kemih tidak
diobati, dapat menyebabkan kontraksi dan kelahiran
prematur atau ketuban pecah dini. Tes ini dilakukan pada
trimester pertama atau kedua kehamilan.
PEMERIKSAAN LAB ANC
No Jenis Pemeriksaan TM I TM II TM III Ket
1 Hemoglobin rutin
2 Golongan darah rutin
3 Protein urin * * atas indikasi
Penyakit paru
Abses paru obstruktif
kronis
Radang paru-
Cystic fibrosis
paru
PENGAMBILAN SPECIMEN CAIRAN VAGINA/HAPUSAN
GENITALIA
Pemeriksaan Bakteriologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya Bakteri
pathogen yang dapat menganggu kesehatan wanita.
Pemeriksaan apus vagina adalah pemeriksaan dengan sampel cairan vagina yang akan dilihat
dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri atau jamur yang
menyebabkan peradangan di vagina (vaginitis) dan sekitarnya atau tidak.
Manfaat Pemeriksaan Apusan Vagina
1. Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri yang ada di vagina dari pemeriksaan
apusan vagina
2. Untuk mengetahui penyakit yang dapat menganggu kesehatan wanita lewat
Bakteri yang di temukan di vagina.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH