Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN

PENUNJANG LAINNYA PADA KEHAMILAN


ENDA MIA SURABINA
ENDANG DWI SYAFITRI
EWIMAN ZAI
FADILLAH
FITRI HANDAYANI
HAFIZOH HUMAIROH
HIKMAH HASIBUAN
INTAN MALASARI NAINGGOLAN
INTAN SUWANTI MARPAUNG
IRA SANJAYA
JUFENTI ZEGA
JUINDA RONELITA PURBA
KAHFIA TIKA SIMANGUNSONG
KAMSIAH INDAH
KATHY FLOREN SANULO BALAKI DAELI
KHAIRUN NISA DALIMUTHE
PENGERTIAN KEHAMILAN

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai


lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. (Saifudin, AB.2008.h; 89)
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN

1. Uterus
2. Serviks
3. Vulva dan vagina
4. Ovarium
5. Mamae
6. Sirkulasi darah
7. Sistem Respirasi
8. Traktus Digestivus
9. Metabolisme
10. Traktus Urinarius
MANAJEMEN KEBIDANAN TUJUH LANGKAH
VARNEY
 Langkah  I (Pengkajian)
Pada tahap ini, bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap
untuk mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik,
pemeriksaan panggul atas indikasi, mempelajari catatan sekarang atau
laporan yang lalu, mempelajari data laboratorium dan membuat laporan
singkat untuk menentukan kondisi pasien.
 Langkah  II (Interpretasi data)

Adalah interpretasi data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data


yang tersedia di interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah
spesifik.
 Langkah  III (Identifikasi diagnosa dan masalah potensial)
Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah-masalah potensial
masalah atau penyulit yang mungkin muncul.
 Langkah  IV (Identifikasi tindakan segera dan atau kolaborasi)
Pada langkah ini bidan menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien
 Langkah  V (Rencana menyeluruh asuhan kebidanan)

Membuat rencana asuhan komperehensif, ditentukan oleh langkah-


langkah sebelumnya, merupakan hasil pengembangan dari masalah
sekarang antisipasi masalah dan diagnosa juga melengkapi data yang
kurang serta data tambahan yang penting sebagai informasi untuk data
dasar.
 Langkah  VI (Pelaksanaan)

Adalah implementasi dari rencana asuhan yang komprehensif, ini


mungkin seluruhnya diselesaikan oleh bidan atau sebagian oleh wanita
atau anggota team kesehatan lainnya
 Langkah  VII (Evaluasi)

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan,


meliputi apakan pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis
dan masalah. Rencana dianggap efektif jika pelaksanaannya memang
efektif.
TUJUAN LABORATORIUM
1) Mempersiapkan masa kehamilan, persalinan, dan menyusui yang sehat dan
aman  bagi ibu hamil dan janin.
2) Mengetahui risiko genetis yang akan diturunkan
kepada janin sehingga bisa melakukan pencegahan
yang tepat.
3) Mengetahui kesehatan ibu hamil dan janin
secara keseluruhan.
4) Mencegah adanya risiko preeklampsia, gangguan
obesitas, riwayat hipertensi, dan gangguan
kehamilan lainnya yang sekiranya bisa menghambat
masa kehamilan.
5) Memperkecil potensi janin gugur, Penyebab Janin Cacat
Sejak dalam Kandungan, atau meninggal di
dalam kandungan.
JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PADA IBU HAMIL
  Hematologi lengkap

Tes hematologi adalah salah satu jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan adanya kelainan pada komponen darah secara keseluruhan. Tes ini
bisa dilakukan selama masa kehamilan, baik pada trimester 1, trimester 2, atau
bahkan saat persalinan.
 Golongan darah
Tes selanjutnya adalah tes golongan darah. Walau tes golongan darah adalah salah
satu tes yang umum dilakukan di luar masa kehamilan,
 Urinalisa
Tes urine atau yang biasa dikenal dengan urinalisa juga merupakan salah satu tes
wajib yang perlu dilakukan pad aibu hamil. Tujuannya adalah untuk mendeteksi
adanya kemungkinan infeksi saluran kemih, atau gangguan lainnya di ginjal.
 Tes Rhesus
Bukan hanya golongan darah yang penting untuk diketahui. Namun juga rhesus.
Rhesus pada ibu dan janin perlu dicek untuk mengetahui apakah rhesus keduanya
cocok atau tidak.
  Virus hepatitis
Tes ibu hamil untuk mengetahui risiko terjangkit virus hepatitis juga perlu diketahui. Tes ini bisa
dilakukan dengan melakukan beberapa tes seperti GbsAg (untuk mendeteksi virus hepatitis B), tes
Anti HBs (untuk mendeteksi antibodi pada hepatitis), dan Anti HCV (untuk mendeteksi virus
hepatitis C).
 Serologi
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil lainnya adalah serologi. Pada  pemeriksaan ini, ibu
hamil akan dites untuk mengetahui apakah ada potensi sifilis atau tidak.  
 Anti HIV
Selain itu, ibu hamil juga perlu melakukan tes laboratorium Anti HIV. Tes ini memiliki tujuan
untuk mendeteksi kemungkinan virus HIV yang bisa menular kepada calon bayi. Selain itu, ibu
hamil yang memiliki HIV perlu melakukan sejumlah terapi agar kehamilannya menjadi aman bagi
si janin. Tes ini dilakukan pada trimester 1.
 Urinalisa
Tes urine atau yang biasa dikenal dengan urinalisa juga merupakan salah satu tes wajib yang perlu
dilakukan pad aibu hamil. Tujuannya adalah untuk mendeteksi adanya kemungkinan infeksi
saluran kemih, atau gangguan lainnya di ginjal. Tujuan dari tes ini adalah untuk mencegah
kelahiran prematur. Tes ini bisa dilakukan di usia trimester 1 dan 2.
 Glukosa
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil berikutnya adalah tes
glukosa. Tes ini bisa mendeteksi kemungkinan adanya diabetes
gestasional pada ibu hamil.
 Pemeriksaan hormon

ini dilakukan pada hormon bHCG 9mendeteksi kehamilan di awal


kehamilan), hormon progresteron (untuk mendeteksi normal atau
tidaknya kadar hormon progresteron), dan juga hormon estradiol
(untuk mendukung kehamilan itu sendiri). Jika hormon ibu hamil tidak
normal, maka dokter akan bisa memberikan rekomendasi atau cara-
cara untuk bisa menormalkan hormon tersebut 
 Virus TORCH

Tes terakhir yang juga perlu dilakukan pada ibu hamil adalah tes virus
TORCH. Virus ini adalah virus yang bisa menyebabkan berbagai
penyakit bawaan yang bisa diturunkan ke janin. Maka dari itu tes ini
juga diperlukan untuk bisa mencegah cacatnya janin dalam
kandungan. TORCH ini sendiri bisa dideteksi dengan adanya antibodi
pada ibu hamil sebagai reaksi terhadap beberapa
 penyakit:Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 1.USG Kehamilan 
USG kehamilan sebenarnya adalah jenis pemeriksaan yang
disarankan untuk rutin dilakukan selama hamil. Pemeriksaan ini
nyatanya bisa membantu melihat pertumbuhan janin serta
mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan . 
 2. USG Doppler

Mendeteksi kemungkinan gawat janin juga bisa dilakukan dengan


pemeriksaan USG Doppler. Jenis USG ini bisa membantu
mengetahui ada atau tidak gangguan di aliran darah dan jantung
janin. 
 3. Cardiotocography

Cardiotocography (CTG) dilakukan untuk melihat detak jantung


janin secara berkelanjutan. Pemeriksaan ini juga bisa memantau
detak jantung janin terhadap pergerakan janin dan kontraksi rahim. 
 4. Kadar Air Ketuban 
Pemeriksaan air ketuban juga bisa dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya gangguan. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui volume air ketuban dan melihat kemungkinan
ditemukan mekonium atau tinja janin pada air ketuban.
 5. Pemeriksaan pH

Gawat janin yang terjadi karena kekurangan asupan oksigen bisa


menyebabkan pH darah janin menjadi lebih asam. Maka dari itu,
dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa
pengambilan sampel darah bayi untuk memeriksa pH. 
KESIMPULAN
Pemeriksaan Kehamilan dengan rutin merupakan suatu hal yang
penting dilakukan oleh ibu yang sedang hamil agar mereka dapat
menjalankan kehamilannya dengan normal dan janin yang
dikandungnya dalam keadaan baik. Maka dari itu perlunya
 pengawasan dan pendidikan yang diberikan oleh seorang
petugas kesehatan kepada ibu hamil. Di dalam pemeriksaan
kehamilan petugas kesehatan mengarahkan dan memberikan
informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan seorang ibu
hamil agar  janinnya tetap sehat dan terjadi kelahiran normal
bagi bayi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai