Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN OBSTETRI PADA IBU HAMIL

2.1 PEMERIKSAAN OBSTETRI


A. Pengertian
Pemeriksaan obstetri meliputi banyak prosedur yang masing-masing berkaitan
dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan. Untuk pemeriksaan dasar obstetri, pada
umumnya diperlukan pemeriksaan antenatal, pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi
inpeksi, palpasi dan auskultasi. Pemeriksaan antenatal hanya memfokuskan pada hal-
hal penting yang harus segera dikenali dan bagaimana kondisi-kondisi tertentu berubah
sesuai dengan berlanjutnya usia kehamilan. Pemeriksaan fisik berupa palpasi dan
auskultasi bertujuan untuk mengetahui usia kehamilan, letak, presentasi, jumlah janin,
kondisi janin dan kesesuaian muatan dengan jalan lahir.
Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila
mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani
secara memadai (Saifuddin, dkk., 2002). Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan
normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005).
B. Indikasi pemeriksaan obstetri
 Asuhan antenatal
 Deteksi dini suatu kondisi patologik dalam kehamilan
 Merencanakan persalinan
 Persiapan penyelesaian persalinan
 Kemajuan perkembangan kehamilan
 Mengetahui letak, posisi, presentasi dan kondisi bayi.
 Menatalaksana masalah yang ditemukan dalam suatu kehamilan
2.2 PEMERIKSAAN ANTENATAL
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Manuaba, 1998). Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya
komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini
mungkin serta ditangani secara memadai (Saifuddin, dkk., 2002). Pemeriksaan
kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga
keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental
(Wiknjosastro, 2005).
Dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan
kehamilan yang dbertujuan untuk mencegah adanya komplikasi dan memastikan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil baik.
Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :
1. Pemeriksaan kehamilan pertama
Pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 0-3 bulan. Pemeriksaan
kehamilan ini cukup dilakukan sekali.
Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama yang harus diperiksa adalah :
 Riwayat kesehatan ibu
Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui adanya kelainan genetic,
kondisi kesehatan ibu (adakah penyakit kronis),riwayat kehamilan sebelumnya dan
keadaan psikososial ibu.
 Penentuan usia kehamilan sebenarnya.
Dilakukan melalui USG untuk memastikan adanya janin dalam kandungan atau
dengan menanyakan HPHT (hari pertama haid terakhir) ibu.
 Pemeriksaan fisik
Misalnya tekanan darah, berat badan dan pemeriksaan dalam.
 Pemeriksaan laboratorium
Meliputi hemoglobin darah, pemeriksaan urin, golongan darah dan rhesus,tes
hepatitis dan HbsAg dan HIV
2. Pemeriksaan kehamilan kedua
Pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 4-6 bulan. Untuk kunjungan
kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 26 minggu.
Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah :
 Anamnesa.
Menanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul
dan tanda-tanda pergerakan janin.
 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus, detak denyut janin dan
pemeriksaan fisik.
 Pemeriksaan laboratorium.
Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan
hemoglobin terutama bila kunjungan pertama ibu dinyatakan anemia.
 Pemeriksaan ultrasonografi.
Pemeriksaan USG ini berguna untuk mendeteksi kelainan bawaan janin, jumlah
janin, pergerakan jantung janin, lokasi plasenta.
3. Pemeriksaan kehamilan
Dilakukan saat usia kehamilan mencapai 32 minggu.
Untuk pemeriksaan ketiga tahapan yang dilakukan sama dengan tahapan
pemeriksaan kedua :
 Anamnesa.
Menanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul
dan tanda-tanda pergerakan janin
 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, detak denyut janin,
pemeriksaan leopold dan pemeriksaan fisik.
 Pemeriksaan laboratorium.
Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan
hemoglobin
4. Pemeriksaan kehamilan ke empat.
Pemeriksaan kunjungan yang keempat merupakan pemeriksaan kehamilan yang
terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu.
Pada pemeriksaan ini akan dilakukan pemeriksaan :
 Anamnesa.
Menanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul,
pergerakan janin,dan tanda kontraksi rahim
 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak
denyut janin dan pemeriksaan fisik.
 Pemeriksaan laboratorium
Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan
hemoglobin terutama bila kunjungan pertama ibu dinyatakan anemia
2.3 TAHAPAN PEMERIKSAAN ANTENATAL
A. Anamnesis
1. Data umum pribadi
 Nama
 Usia
 Alamat
 Pekerjaan ibu/suami
 Lamanya pernikahan
2. Keluhan saat ini
 Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu
 Lamanya mengalami gangguan tersebut
3. Riwayat haid
 Hari pertama haid terakhir (HPHT)
 Usia kehamilan dan taksiran persalinan
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
 Asuhan antenatal,persalinan dan nifas kehamilan sebelumnya
 Cara persalinan
 Jumlah dan jenis kelamin anak hidup
 Berat baadan lahir
 Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan
5. Riwayat kehamilan saat ini
 Identifikasi kehamilan
 Identifikasi penyuli (preeklamsia atau hipertensi dalam kehamilan)
 Penyakit lain yang diderita
 Gerakan bayi dalam kandungan
6. Riwayat penyakit keluarga
 Diabetes mellitus,hipertensi dan hamil kembar
7. Riwayat penyakit ibu
 Penyakit yang pernah di derita
 DM,HDK,Infeksi saluran kemih
 Penyakit jantung
 Infeksi virus berbahaya dan alergi obat
8. Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan
 Dilatasi dan kuretase
 Reparasi vagina
 Seksio sesarea
 Serviks inkompeten
 Operasi non-ginekologi
9. Riwayat mengikuti program keluarga berencana
10. Riwayat imunisasi
11. Riwayat menyusui
B. Pemeriksaan
1. Keadaan umum
 Tinggi badan
 Berat badan
 Tanda vital
 Pemeriksaan jantung dan paru-paru
 Pemeriksaan payudara
 Kelainan otot dan rangka serta neurologik
2. Pemeriksaan abdomen
 INSPEKSI
 Bentuk dan ukuran abdomen
 Parut bekas operasi
 Tanda-tanda kehamilan
 Gerakan janin
 Varises atau pelebaran vena
 Edema
 PALPASI
 Tinggi fundus uteri
 Punggung bayi
 Presentasi
 Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul
 AUSKULTASI
 10 minggu dengan doppler
 20 minggu dengan fetoskop pinard
3. Khusus Obstetri
 INSPEKSI
 Tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur bila usia kehamilan >20 minggu)
 Vulva/perineum untuk memeriksa adanya varises,kondiloma,edema,hemoroid
atau kelainan lainnya
 Parut bekas operasi
 Pemeriksaan dalam untuk menilai serviks,uterus,adneksa,kelenjar
bartholin,kelenjar skene dan utere (bila usia kehamilan > 12 minggu)
 Pemeriksaan inspekulo untuk menilai serviks,tanda-tanda infeksi dan cairan
dari ostium uteri
 PALPASI
 Leopold 1
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dan bagian janin yang terletal
di fundus uteri (dilakukan sejak trimester I)

 Leopold 2
Menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu (dilakukan mulai akhir
trimester II)
 Leopold 3
Menentukan bagian janin yang terletak di bagian bawah uterus (dilakukan
mulai akhir trimester III)

 Leopold 4
Menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu atas panggul (dilakukan bila
usia kehamilan > 36 minggu )
 AUSKULTASI
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin menggunakan fetoskop atau doppler
(jika usia kehamilan > 16 minggu)
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan . PT Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai