Anda di halaman 1dari 11

Berfikir Kritis Pertemuan 1

KONSEP DASAR BERFIKIR

KONSEP TEORI BERPIKIR KRITIS


Menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang
dalam ingatan

Apakah yang dimaksud dengan kritis? bersifat tidak dapat lekas percaya bersifat selalu berpikir mendalam
mengidentifikasi prasangka/bias/distorsi/misinformasi, dll, tajam dalam menganalisis

Apakah yang dimaksud dengan berpikir kritis? Suatu proses kegiatan interpretasi dan evaluasi yang terarah,
jelas,terampil dan aktif tentang suatu masalah yang meliputi observas, menganalisis dan melakukan penelitian
yang akhirnya menghasilkan suatu konsep

Kemampuan Berpikir Kritis ; Kemampuan tingkat


tinggi (high order thingking). Ada 2 elemen terkait
berpikir kritis menurut Glaser:
 memiliki keterampilan berpikir (cognitive
skill)
 Kemauan dan kemampuan untuk
menggunakan keterampilan tsb

Karakteristik Pemikir

Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan masalah Mampu mengatasi kebingungan, mampu


penting, merumuskannya dengan jelas dan teliti membedakan antara fakta, teori, opini, dan keyakinan
Memunculkan ide-ide baru yang berguna dan Jujur terhadap diri sendiri, menolak manipulasi,
relevan untuk melakukan tugas. memegang kredibilitas dan integritas ilmiah, dan
secara intelektual independen, imparsial, netral
Mengumpulkan dan menilai informasi yang Mengkomunikasikan dengan efektif kepada orang lain
Relevan dan menafsirkannya dengan efektif dalam upaya menemukan solusi atas masalah-
masalah kompleks, tanpa terpengaruh
oleh pemikiran orang lain tentang topik yang
bersangkutan
Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan Berpikir terbuka dengan menggunakan berbagai
yang kuat, bukti yang kuat, dan mengujinya alternatif sistem pemikiran, sembari mengenali,
dengan menggunakan kriteria dan standar yang menilai,dan mencari hubungan hubungan antara
relevan semua asumsi, implikasi, akibat-akibat praktis
Upaya/Langkah Berpikir Kritis

Hindari sikap/hal-hal berikut:


Dalam suatu argumen terlalu mengeneralisasi Mengingat kembali keyakinan lama yang
posisi atau suatu keadaan. dipercaya dengan kuat tetapi sekarang ditolak
Menyangka bahwa setiap orang memiliki bias Mengadopsi pendapat yang ego-sensitif
(keberpihakan)
Kecenderungan untuk berpikir kelompok

Sikap yang harus dimiliki untuk berpikir kritis:


Kemandirian berpikir Mengembangkan integritas intelektual
Pemahaman terhadap egosentrisitas dan Mengembangkan keuletan intelektual
sosiosentrisitas
Berpikir adil dan tidak berpihak Mengembangkan kepercayaan diri dalam
memberikan alasan
Mengembangkan kebersahajaan intelektual Mengembangkan keberanian intelektual
(intellectual humility) dan tidak menghakimi

Pertemuan 2

KONSEP DASAR MASALAH ; Masalah merupakan kesenjangan antara keinginan / teori dan kenyataan

Identifikasi masalah ; identifikasi masalah adalahsalah satu proses penelitian untuk menentukan kualitas suatu
penelitian,bahkan itu juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak.

Langkah Identifikasi Masalah Hal yg dapat dijadikan sumber masalah:


Menciptakan kalimat permasalahn yg menjelaskan Obsevasi (pengamatan) Wawancara Intuisi
permasalahn yg sudah diidentifikasi
Mengidentifikasi sumber permasalahan (root course) Bacaan Pertemuan Ilmiah Pernyataan orang
pemegang kekuasaan (otoritas)
Menemukan masalah yg ada (problem)

Fungsi Identifikasi Masalah


Sebagai bentuk dorongan dari suatu kegiatan dari perumusan dapat dilakukan dengan pengembangan
penelitian untuk menjadi penyebab suatu kegiatan sehingga mendapatkan wawasan baru
penelitian terjadi untuk dilakukan
Perumusan dapat dilakukan dengan pengembangan Mempermudah untuk menentukan mana saja yang
sehingga mendapatkan wawasan baru harus diprioritaskan dan mana yang hanya akan
menjadi bagian pelengkap
Metode Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah (problem solving) ; metode untuk menggerakan diskusi dalam menyelesaikan masalah
yg dihadapi. Tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Tujuan utama dari metode penyelesaian
masalah antara lain adalah Mengembangkan kemampuan berpikir dan Memberikan pengetahuan dan
kecakapan praktis yg bernilai dan bermanfaat.

Langkah-Langkah metode problem solving ; Memfokuskan pemahaman masalah,Mendeskripsikan masalah,


Perencanaan penyelesaian dan Melaksanakan rencana penyelesaian Mengevaluasi jawaban

Keterampilan Menyelesaikan Masalah ; Suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang
terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan.

Keterampilan penyelesaian masalah ; Sederhana pengertian keterampilan pemecahan masalah secara


sederhana adalah sebagai keterampilan penyelesaian soal. Luas Pengertian keterampilan pemecahan masalah
dalam arti yang luas adalah kemampuan penyelesaian masalah yang tidak hanya membutuhkan pemahaman
secara teoritik tetapi juga di dasarkan pada pengamatan empirik

KRITERIA MASALAH PENELITIAN


 Menggambarkan hubungan antara dua atau
lebih variabel
 Sebaiknya dalam bentuk pertanyaan agar lebih
fokus untuk mengarahkan jawaban pertanyaan
penelitian
 Memerlukan pengujian secara empirik.
Pengujian empirik berarti bahwa
pemecahannya dilandasi oleh bukti-bukti
empirik yang diperoleh dari lapangan dengan
mengumpulkan data yang relevan.

KELAYAKAN MASALAH PENELITIAN PERUMUSAN MASALAH

Masalah perlu dipecahkan melalui penelitian Harus dirumuskan secara spesifik , gambaran lebih
Lapangan; fokus arah pemecahannya.erlu diawali dengan
Kebermaknaan (signifikansi) gambaran yang lebih konprehensif dan makro
Keaslian (orignalitas) Perumusan masalah dirumuskan secara operasional
Kelayakan untuk dilaksanakan (managable problem) agar mudah diamati dan diukur indikator
Tentang keberanian peneliti Dirumuskan dalam pernyataan deklaratif atau dalam
Tentang minat peneliti bentuk kalimat pertanyan
Masalah yang dipilih harus diseleksi dari Dirumuskan dengan kalimat yang sederhana, pendek,
informasi, pengalaman 2, teori yang relevan. dan padat, dan mencerminkan inti masalah yang
diajukan.
Memiliki landasan rasional dan argumentasi yang
jelas, sehingga dapatmeyakinkan pihak-pihak lain
untuk menerimanya.
SUMBER MASALAH PENELITIAN
Hasil Kajian Pustaka
Hasil diskusi denga sejawat dan kolega
Dapat diperoleh dari lapangan
Pengalaman pribadi
Media massa/Tekonologi

Pertemuan 3

KONSEP PENALARAN ; proses berpikir yang didasarkan atas pengamatan yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian yang logis. Hasil pengamatan, pengetahuan, dan pemahaman akan membentuk proposisi.
Selanjutnya,proposisi-proposisi tersebut dibuat menjadi simpulan. (Ahmad, 2016: 116).
Penalaran mengandung 3 pengertian

CARA ; Menggunakan nalar, HAL ; Mengembangkan atau PROSES ; Proses mental dalam
pemikiran atau cara berpikir logis mengendalikan sesuatu dg nalar mengembangkan atau
dan bukan dengan perasaan atau mengendalikan pikiran dari
pengalaman beberapa fakta atau prinsip

Penalaran merupakan kemampuan Penalaran di awali dengan berfikir Terdapat dua cara penyusunan
berfikir cepat, tepat dan mantap yang merupakan suatu kegiatan atau penalaran sebelum menuju
dan menarik kesimpulan berupa untuk menemukan pengetahuan pada sebuah simpulan, yakni
pengetahuan. yang benar INDUKTIF dan DEDUKTIF

Ciri-ciri Penalaran
Adanya suatu pola pikir secara luas Bersifat analitik suatu kegiatan Kegiatan analisis yang
(logika) , di mana berfikir logis berfikir yang menyandarkan diri mempergunakan logika ilmiah
diartikan sebagai kegiatan berfikir kepada suatu analisis (penalaran ilmiah)
menurut suatu pola tertentu dan kerangka berpikir yang
dipergunakan untuk analisis
Penalaran Induktif ; proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus. Penalaran induktif adalah proses bernalar yang berawal dari
konsep yang khusus atau yang spesifik dan diakhiri dengan konsep yang bersifat umum. Kesimpulan penalaran
induktif selalu berupa generalisasi, artinya pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa yang
khusus.

Contoh: Besi memuai jika dipanaskan, Tembaga memuai jika dipanaskan, Platina memuai jika dipanaskan
Kesimpulan: semua logam akan memuai jika dipanaskan

Macam Penalaran Induktif


Generalisasi Analogi Kausal
Suatu proses penalaran yang Proses membandingkan dari dua paragraf yang dimulai dengan
bertolak dari sejumlah fenomenal hal yang berlainan berdasarkan mengemukakan fakta khusus yang
individual untuk menurunkan Kesamaannya. Kesimpulan yang menjadi sebab, dan sampai pada
suatu inferensi yang bersifat diambil dengan analogi, yaitu simpulan yang menjadi akibat
umum yang mencakup semua kesimpulan dari pendapat khusus Hubungan kausal berlangsung
fenomena. Peristiwa-peristiwa dengan cara membandingkan dalam tiga pola, yaitu : sebab
khusus untuk mengambil kondisinya. Tujuan analogi adalah akibat, akibat-sebab, akibat-akibat
kesimpulan secara umum. meramalkan kesamaan,
menyingkap kekeliruan dan
menyusun sebuah klasifikasi.

PERNYATAAN KHUSUS 1: Nina


adalah lulusan STIKes Ummi
Khusus 2 : Nina lulus tepat waktu
Khusus 3 : Dina adalah lulusan
STIKes Ummi
Kesimpulan: Dina lulus tepat waktu
Penalaran Deduktif Jenis Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses bernalar dari yang Silogisme ; Proses berpikir yang bertolak dari satu
bersifat umum ke yang khusus atau penarikan atau lebih premis, yakni pernyataan-pernyataan yang
simpulan dari hal-hal yang bersifat general ke hal-hal mendahului kemudian ditarik suatu kesimpulan
yang bersifat spesifik. menurut prinsip-prinsip logis yang mencukupi.
Proses penalaran deduktif diawali dengan penyajian Rumus silogisme:
dari berbagai konsep yang umum ke konsep yang
khusus (simpulan)
Pada penalaran deduktif terdapat beberapa unsur yg
menyertai di dalamnya, yaitu premis dan putusan.

Deduktif berangkat dari premis umum ke kesimpulan yang spesifik, sedangkan induktif mulai dari premis
spesifik ke kesimpulan umum (generalisasi). Selain itu, kesimpulan dari deduktif haruslah valid atau benar.
Sedangkan, kesimpulan dari induktif memiliki kemungkinan benar karena sains bisa berubah dan terus
berkembang.

Salah nalar merupakan gagasan, perkiraan, kepercayaan, atau kesimpulan yang keliru atau sesat. Pada salah
nalar, kita tidak mengikuti tata cara pemikiran dengan tepat. Telaah atas kesalahan membantu kita
menemukan logika yang tidak masuk akal.

Metode Ilmiah Langkah Metode Ilmiah


 Metode ilmiah adalah langkah untuk  Rumusan Masalah, menanamkan rasa ingin
memperoleh pengetahuan tahu timbul suatu pertanyaan
 Metode analisis ialah cara penanganan  Hipotesis, jawaban sementara atau dugaan
terhadap sesuatu objek ilmiah terhadap pertanyaan
 Metode sintesa ialah cara penanganan  Pengujian hipotesis, pengumpulan fakta-
terhadap sesuatu objek tertentu dengan cara fakta yang relevan dengan hipotesis
menggabungkan pengertian yang satu  Penarikan kesimpulan, merupakan penilaina
dengan pengertian yang lainnya apakah sebuah
 Metode penyelidikan ilmiah merupakan  hipotesis yang diajukan itu ditolak atau
suatu prosedur atau cara mengetahui diterima. Hipoteisi yang diterima kemudian
sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah dianggap menjadi bagian dari pengetahuan
yang sistematis. ilmiah
Pertemuan 4 MISKONSEPSI

Miskonsepsi sebagai konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima
dalam bidang yang terkait. Miskonsepsi adalah suatu interpretasi akan suatu konsep tertentu yang tidak
akurat atau tidak sejalan dengan pengertian yang diterima secara umum.

Cara Mendiagnosis Miskonsepsi


Peta Konsep ; Peta konsep yang mengungkapkan
hubungan berarti antar konsep dan menekankan
gagasan-gagasan pokok, yang disusun secara
hierarkis, dengan jelas dapat mengungkapkan
miskonsepsi, siswa yang digambarkan dalam peta
konsep
Quiz ; Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa mengenai konsep tertentu dan menilai
siswa tersebut mengalami miskonsepsi atau
tidak.

Instrumen pengukuran miskonsepsi


Certainty Response Index (CRI) atau Indeks Respon Two Tier Test
Kepastian (IRK) Salah satu jenis tes guna mengukur alternatif konsep
ukuran suatu keyakinan siswa dalam siswa
menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. content tier yang mengukur pengetahuan responden
Secara khusus, dalam sebuah pertanyaan tes yang terkait suatu konsep/materi
berbentuk berbentuk pilihan ganda, siswa disuruh reason tier untuk melihat alasan dibalik jawaban yang
untuk : diberikan oleh responden pada content tier
Memberikan suatu jawaban yang dianggap benar dari
pilihan jawaban yang disediakan.
Memberikan skala IRK dari 0-5

Miskonsepsi pada guru Miskonsepsi materi ajar Miskonsepsi metode belajar


Beberapa guru sendiri tidak Buku teks yang mengungkapkan Beberapa metode mengajar yang
memahami konsep dengan baik, konsep yang salah, akan digunakan guru, terlebih yang
sehingga salah pengertian ini mengelirukan siswa dan juga menekankan satu segi saja dari
diteruskan kepada siswa ; mengembangkan miskonsepsi konsep bahan yang digeluti,
Guru tidak menguasai materi siswa. Maka penting buku teks meskipun membantu siswa
pelajaran diteliti secara benar memahami bahan yang diajarkan,
Bukan lulusan dari bidang ilmu tetapi sering mempunyai dampak
yang dipelajari jelek, yaitu memunculkan
Tidak memberikan kesempatan miskonsepsi siswa.
kepada siswa untuk
mengemukakan ide
Hubungan guru dengan siswa tidak
baik.
Cara mengatasi miskonsepsi ; Pada siswa ; Guru ; ilmu yang dimilikinya
mencari bentuk kesalahan yang membantu kesulitan siswa. harus selalu ditingkatkan dan
dimiliki Guru membantu siswa untuk diperbaharui.
mencari sebab-sebabnya meningkatkan motivasi dan untuk mau belajar sepanjang hayat
menemukan cara yang sesuai minatnya belajar memperbaiki kualitas proses dan
hasil belajar siswa sesuai dengan
hak dan kewajibannya.
Pengolahan Informasi

Informasi ; Informasi merupakan sejumlah data yang telah diolah

Pengolahan informasi yang berkualitas Pengolahan Informasi


Akurat,informasimencerminkankeadaansebenarnya Pemaparan (exposure)
Tepat waktu, informasi harus ada saat diperlukan Perhatian (attention)
Relevan, informasi yg diberikan harus sesuai dg yg Pemahaman(comprehension)
dibutuhkan Penerimaan(acceptance)
Retensi (retention)
Lengkap, artinya informasi harus utuh, tidak
setengah-setengah

Pemaparan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Penerima informasi melihat stimulus, memperhatikan
para informan untuk menyampaikan stimulus kepada dan memahami stimulus tersebut serta akan
penerima informasi membawa suatu kesimpulan
Perhatian adalah suatu proses dimana penerima Suatu proses memindahkan informasi ke memori
informasi menerima stimulus dari informan. jangka panjang (long-term memory)
Penerima informasi akan menyeleksi informasi mana
yang akan diperhatikannya
ahap dimana seorang penerima informasi
mengumpulkan semua stimulus yang sudah
diterimanya
Konsep data dan fakta

Data Fakta
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi Fakta merupakan segala sesuatu yang tertangkap
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu oleh indera manusia atau data keadaan nyata yang
pengolahan. terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan.

Jenis Fakta
FAKTA UMUM ; Fakta yang kebenarannya FAKTA KHUSUS; Fakta yang kebenarannya
berlaku sepanjang jaman. berlaku pada satu atau beberapa waktu
Contohnya: matahari terbit di timur dan Contohnya: Bidan menolong persalinan.
terbenam di barat.

Ciri-ciri fakta
 Dapat dibuktikan kebenarannya.  Biasanya dapat menjawab pertanyaan:
 Memiliki data yang akurat misalnya apa, siapa, di mana, kapan, berapa
tanggal, tempat,waktu kejadian. dengan jawaban yang pasti.
 Memiliki narasumber yang dapat  Menunjukkan peristiwa telah terjadi.
dipercaya.  Kenyataan.
 Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak  Informasi dari kejadian yang sebenarnya.
dibuat-buat)  Kalimat fakta adalah kalimat yg
 Sudah dipastikan kebenaranya. mengedepankan fakta nyata dan hasil
temuan.

Ciri-ciri opini
 Tidak dapat dibuktikan kebenaranya.  Menunjukkan peristiwa yang belum atau
 Bersifat subyektif dan dilengkapi uraian akan tejadi pada masa yang akan datang
tentang pendapat, saran  Kalimat opini itu belum pasti
 Tidak terdapat narasumber/ata kejadiannya
pemikiran sendiri.  Pendapat atau argumen seseorang.
 Tidak memiliki data yang akurat.  Informasi yang belum dibuktikan
 Berisi tanggapan terhadap peristiwa kebenarannya.
yang terjadi
Jenis-jenis opini
Opini Perorangan dikemukakan Opini pribadi dikemukakan oleh Opini umum opini yang
oleh seseorang secara seseorang kepada orang lain dihasilkan oleh suatu lembaga
terbuka di muka orang yang mempunyai hubungan Pengumpulan pendapat umum
yang dekat dengannya atau tentang suatu isu
dipercayainya
Opini Khalayak Pendapat yang Opini Publik kesatuan pendapat Opini Publik : hasil interaksi
sudah menetap dalam masyarakat, yang timbul dari sekelompok orang berdasarkan pertukaran pikiran
telah dipengaruhi oleh berbagai yang berkumpul secara yang sadar dan rasional yang
norma budaya dan bersifat statis spontan dan membicarakan isu dinyatakan baik lisan maupun
yang kontroversial tulisan.
Isu atau masalah yang didiskusikan
adalah hasil dari
apa yang disampaikan oleh media
massa

Perbedaan fakta dan opini


Fakta OPIN
Kebenarannya bersifat objektif, Merupakan Kebenarannya bersifat subyektif, Menunjukkan
kenyataan yang, sebenarnya terjadi, Terdapat peristiwa yang belum terjadi Tidak adanya data
data yang akurat sebagai pendukung pendukung
Cara membedaka kalimat fakta dan opini

Kalimat fakta biasanya diikuti oleh data-data yang mendukung kalimat tersebut.

Kalimat yang bersifat objektif merupakan fakta sedangkan yang bersifat subjektif berupa opini.

Kebenarannya yang sudah tentu benar merupakan fakta sedangkan

kebenarannya yang masih meninggalkan perdebatan di dalam masyarakat berupa kalimat opini

Kalimat opini dinyatakan berdasarkan perkiraan, kemungkinan dan perasaan sedangkan kalimat
fakta berdasarkan data-data.

Kalimat opini sering menggunakan kata-kata seperti sangat, semakin, dapat, mungkin, sebaiknya,
barangkali, menurut, dan lain-lain.

Di dalam kalimat opini banyak ditemukan juga kata-kata sifat seperti enak, cantik, tinggi, bagus, dan
lain-lain.

Pertemuan 6

Sistematika Berfikir

Berpikir: Menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-
nimbang dalam ingatan
Fungsi berpikir kritis
Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas Menganalisis pengertian hubungan dari masing-
kebidanan sehari-hari. masing indikasi, penyebab dan tujuan, serta
Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu tingkat hubungan.
dalam kebidanan. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesimpulan dan tindakan yang dilakukan.
kebidanan. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam
kebidanan.
Proses berfikir Aktifitas mental dalam berfikr kritis :
Memahami tulisan Mengajukan pertanyaan
Mengevaluasi isi Mengumpulkan info yg relevan
Titik awal upaya pencarian Memvalidasi info yg tersedia
Membangun pertanyaan →mencari jawaban Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yg lalu
Mempertanyakan-menjawab-bertanya-menjawab-dst untuk menjelaskan
Mempertahankan suatu sikap fleksibel
Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
Merumuskan suatu keputusan.
Penerapan Konsep Berfikir kritis dalam kebidanan:
Komunikasi, informasi, edukasi Berpikir dan penalaran yang berfokus pada
Diskusi, dan debat fakta-fakta biofisik sehingga memastikan bahwa
Pengambilan keputusan keputusan diagnostik dan pengobatan nantinya
Penerapan dalam asuhan kebidanan didasarkan pada pemikiran logis
Advokasi
IPE/IPC

Manajemen Berpikir Varney ; Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah
dalam kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis, diawali dari pengkajian data (data subjektif dan
objektif) dianalisis sehingga didapatkan diagnosa kebidanan. Manajemen asuhan kebidanan yang dilakukan
akan dipertanggungjawabkan melalui sistem dokumentasi Subjektif, Objektif, Assesment, Planning (SOAP)
serta catatan perkembangan.
unsur-unsur dasar dalam berpikir kritis
Konsep ; konsep-konsep dasar kebidanan baik Pertanyaan/isu ; Bidan dalam melakukan manajemen
definisi, aturan yang mengikat atau etika profesi dan asuhan kebidanan harus memecahkan semua
prinsip-prinsip dari konsep kebidanan tersebut pertanyaan atau isu yang ada
Asumsi ; dugaan sementara, asumsi akan menjadi Informasi akurat ; Manajemen asuhan kebidanan
diagnosa nyata setelah bidan melakukan harus didapat dari data yang akurat, jelas sumber,
pengumpulan da subjektif dan objektif secara akurat fakta ataupun melakukan observasi langsung
Implikasi dan konsekuensi ; tindakan dan intepretasi dan inferensi ; Manajemen asuhan
bertanggungjawab untuk setiap konsekuensi yang kebidanan akan memberikan hasil akhir
timbul dari masing-masing tindakan yang telah sehinggadapat mengambil keputusan terhadap
dilakukan asuhan kebidanan yang diberikan
Tujuan ; Manajemen asuhan kebidanan harus jelas
tujuan dan rasional
Karakteisktik seorang bidan
Seorang bidan mampu mempertimbangkan sesuatu sesuai dengan alasan yg rasional dan logis
Bersifat reflektif
Mampu menganalisis, mensisntesis, mengevaluasi bukti-bukti yg ada terkait masalah yg akan diselesaikan
Memiliki kemampuan penyelesaian masalah (problem solving)
Mampu membuat kesimpulan dari berbagai informasi yg diperoleh
Membuat argument yg beralasan utk mendukung kesimpulan
aspek penalaran klinis
Penalaran berdasarkan pengetahuan atau ilmiah
Penalaran naratif
Penalaran pragmatic
Penalaran etis
Bidan dalam mengaplikasikan penalaran, berpikir kritis, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu knowledge
base, memory atau daya ingat, representation atau mental representative dan kualitas perumusan masalah.

Anda mungkin juga menyukai