KRITIS
DEFINISI
BERPIKIR KRITIS
“Critical thinking is the intellectually disciplined process
of actively and skillfully conceptualizing, applying,
synthesizing, and/or evaluating information gathered from,
or generated by, observation, experience, reflection,
reasoning, or communication as a guide to belief and
action. In its exemplary form, it is based on universal
intellectual values that trancend subject matter divisions:
clarity, accuracy, precision, consistancy, relevance, sound
evidence, good reasons, depth, breadth, and fairness. It
entails the examination of those structures or elements of
thought implicit in all reasoning: purpose, problem, or
questionate-issue, assumptions, concepts, empirical
grounding; reasoning leading to conclusions, implication
and consequences, objection from alternative viewpoints,
and frame of reference” (Jenicek, 2006).
DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Costa (1985) Ennis (1985) dalam Goals for a Critical Thinking
menggambarkan bahwa berpikir kritis adalah: Curiculum
"using basic thinking processes to analyze berpikir kritis meliputi karakter (disposition) dan
arguments and generate insight into particular keterampilan (ability). Dari perspektif psikologi
meanings and interpretation; also known as perkembangan, karakter dan keterampilan saling
directed thinking". menguatkan, karena itu keduanya harus secara
eksplisit diajarkan bersama-sama.
Gega (1977)
menyatakan bahwa orang yang berpikir kritis Menurut Samsudin (2009)
adalah ".... who base sugesstion and conclusions berpikir kritis yang dipelajari dalam kelas sains
on evidence..." yang ditandai dengan juga mempengaruhi hidup siswa jauh setelah
menggunakan bukti untuk mengukur kebenaran mereka meninggalkan pendidikan formal mereka
kesimpulan, menunjukkan pendapat yang kadang dengan memberikan alat dimana mereka dapat
kontradiktif dan mau mengubah pendapat jika menganalisa sejumlah besar isu yang akan
ternyata ada bukti kuat yang bertentangan dengan mereka hadapi dalam kehidupan mereka sehari-
pendapatnya hari
Karakter
Gender
Berfikir Kritis
Keterampilan
Berfikir Kritis Faktor
Usia
Pendukung
Grade Point
Average
Kesimpulan
Your Picture Here
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa
berpikir kritis itu meliputi dua langkah besar yakni melakukan
proses berpikir nalar (reasoning) yang diikuti dengan
pengambilan keputusan atau pemecahan masalah
(deciding/problem solving).
6. Menghindari
4. Menguji data-data penyederhanaan
5. Mentoleransi berlebihan
ambiguitas
Karakteristik Berpikir Kritis
(Beyer, 1995)
1. Watak (dispositions) 2. Kriteria (criteria)
Menilai informasi 2
(judging informations)