Anda di halaman 1dari 13

Pemeriksaan Laboratorium

dalam
Pelayanan Kebidanan
Oleh

dr. DAVID, MM

Mata Kuliah Fisika Kesehatan


(Pertemuan 7)
Prodi Kebidanan
Universitas Fort De Kock Bukittinggi
2019
PENDAHULUAN

Pemeriksaan laboratorium dalam pelayanan kebidanan antara lain


bertujuan:
 Mempersiapkan masa kehamilan, persalinan, dan menyusui yang sehat
dan aman bagi ibu hamil dan janin
 Mengetahui risiko genetis yang akan diturunkan kepada janin sehingga
bisa melakukan pencegahan yang tepat
 Mengetahui kesehatan ibu hamil dan janin secara keseluruhan
 Mencegah adanya risiko preeklampsia, gangguan obesitas, riwayat
hipertensi, dan gangguan kehamilan lainnya yang sekiranya bisa
menghambat masa kehamilan
 Memperkecil potensi janin gugur, penyebab janin cacat dalam kehamilan,
atau meninggal di dalam kandungan
HEMATOLOGI LENGKAP

Tes hematologi adalah salah satu jenis tes yang bertujuan untuk
mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada komponen darah
secara keseluruhan. Tes ini bisa dilakukan selama masa
kehamilan, baik pada trimester 1, trimester 2, atau bahkan saat
persalinan. Tes ini juga memungkinkan untuk mengetahui
kemungkinan adanya gangguan pada organ hati dan ginjal pada
ibu hamil, termasuk jika ada gangguan pada pembekuan darah,
juga risiko hipertensi pada ibu hamil.
GOLONGAN DARAH

Tes selanjutnya adalah tes golongan darah. Walau tes golongan


darah adalah salah satu tes yang umum dilakukan di luar masa
kehamilan, namun rupanya masih ada sebagian masyarakat yang
tidak mengetahui golongan darahnya, bahkan hingga mereka
dewasa. Maka dari itu, bagi ibu hamil yang belum mengetahui
golongan darahnya, disarankan untuk melakukan tes ini.
TES RHESUS

Bukan hanya golongan darah yang penting untuk diketahui.


Namun juga rhesus. Rhesus pada ibu dan janin perlu dicek untuk
mengetahui apakah rhesus keduanya cocok atau tidak. Jika
rhesus antara ibu dan janin tidak cocok, maka, akan muncul
penyakit rhesus pada bayi (Erythroblastosis yaitu sel-sel darah
merah pada janin bisa dirusak oleh antibodinya sendiri. Dan
kondisi ini perlu diketahui sejak dini.
GLUKOSA

Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil berikutnya adalah tes


glukosa. Tes ini bisa mendeteksi kemungkinan adanya diabetes
gestasional pada ibu hamil. Hal ini juga perlu diketahui, karena
kehamilan dan diabetes itu sendiri adalah dua hal yang akan
saling mempengaruhi. Parahnya, bahaya diabetes saat hamil juga
bisa menyebar ke janin, seperti kerusakan otak pada janin dan
kerusakan jantung pada janin.
VIRUS HEPATITIS

Tes ibu hamil untuk mengetahui risiko terjangkit virus hepatitis juga
perlu diketahui. Tes ini bisa dilakukan dengan melakukan beberapa
tes seperti GbsAg (untuk mendeteksi virus hepatitis B), tes Anti HBs
(untuk mendeteksi antibodi pada hepatitis), dan Anti HCV (untuk
mendeteksi virus hepatitis C).
SEROLOGI

Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil lainnya adalah serologi.


Pada pemeriksaan ini, ibu hamil akan dites untuk mengetahui
apakah ada potensi sifilis atau tidak. Jika ada, maka janin akan
memiliki potensi untuk cacat sejak dalam kandungan. Jika ibu
hamil terdiaonosa memiliki sifilis, maka perlu dilakukan
penanganan khusus lanjutan, di antaranya:
 Venereal Diease Research Laboratory (VDRL), yaitu salah satu
terapi untuk penyakit sifilis.
 Treponema Pallidum Hemagglutination Assay (TPHA), yaitu
pemeriksaan lanjutan untuk mengkonfirmasi adanya penyakit
sifilis pada seseorang.
ANTI HIV

Ibu hamil juga perlu melakukan tes laboratorium Anti HIV. Tes ini memiliki
tujuan untuk mendeteksi kemungkinan virus HIV yang bisa menular
kepada calon bayi. Selain itu, ibu hamil yang memiliki HIV perlu
melakukan sejumlah terapi agar kehamilannya menjadi aman bagi si janin.
Tes ini dilakukan pada trimester 1.
URINALISA

Tes urine atau yang biasa dikenal dengan urinalisa juga merupakan
salah satu tes wajib yang perlu dilakukan pad aibu hamil. Tujuannya
adalah untuk mendeteksi adanya kemungkinan infeksi saluran kemih,
atau gangguan lainnya di ginjal. Tujuan dari tes ini adalah untuk
mencegah kelahiran prematur. Tes ini bisa dilakukan di usia trimester
1 dan 2.
HORMON

Pemeriksaan hormon ini dilakukan pada hormon bHCG 9


mendeteksi kehamilan di awal kehamilan), hormon progresteron
(untuk mendeteksi normal atau tidaknya kadar hormon
progresteron), dan juga hormon estradiol (untuk mendukung
kehamilan itu sendiri). Jika hormon ibu hamil tidak normal, maka
dokter akan bisa memberikan rekomendasi atau cara-cara untuk
bisa menormalkan hormon tersebut.
VIRUS TORCH

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi virus TORCH. Virus ini adalah virus
yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bawaan yang bisa diturunkan
ke janin. Maka dari itu tes ini juga diperlukan untuk bisa mencegah
cacatnya janin dalam kandungan. TORCH ini sendiri bisa dideteksi
dengan adanya antibodi pada ibu hamil sebagai reaksi terhadap beberapa
penyakit:
 Toxoplasma
 Rubella
 Cytomegalovirus
 Herpes
Tes ini idealnya bisa dilakukan di trimester 1. Tentunya tes kesehatan
akan lebih mudah dan lebih cepat ditangani jika ibu hamil juga segera
melakukan tes tersebut setelah mengetahui bahwa dirinya positif hamil.
Selain itu, pemeriksaan lab ini juga bisa diulangi lagi saat usia kehamilan
sudah memasuki usia trimester 3. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi
kesehatan ibu hamil dan janin agar masa persalinan menjadi lebih lancar.
Terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi, dan
juga preeklampsia.
THANK YOU

Thanks For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai