KESEJAHTERAAN JANIN
Yunia Renny Andhikatias, SST., MPH
• Torch
Metode Diagnosis Yang Terutama Dan Paling Pertama Digunakan Melibatkan Penggunaan Tes Serologis
Untuk Demonstrasi Antibodi Spesifik T. Gondii. Antibodi IgG Biasanya Muncul Dalam 1‐2 Minggu
Didapatnya Infeksi Dan Mencapai Puncaknya Dalam 1‐2 Bulan;
SFDT Dianggap Sebagai Baku Emas Karena Dapat Mendeteksi Antibodi Spesifik Anti‐T. Gondii (IgG
Total) Dan Dilakukan Hanya Di Pusat‐ Pusat Acuan. Tes Aviditas (Afinitas Fungsional) Untuk Antibodi
IgG Telah Menjadi Standar Dalam Menyingkirkan Infeksi Yang Baru Didapat Dan Yang Lebih Lama
Didapat
SYPHILIS
• Untuk Ibu Hamil Yang Asimptomatik,
Dianjurkan Untuk Skrining Saat Melakukan
Kunjungan Antenatal:
Hepatitis B Merupakan Infeksi Menular Serius Pada Hati Yang Disebabkan Oleh Virus Hepatitis B.
Infeksi Akut Dapat Terjadi Pada Saat Tubuh Terinfeksi Untuk Pertama Kalinya. Infeksi Akut Ini
Dapat Berubah Menjadi Kronis Setelah Beberapa Bulan Sejak Infeksi Pertama Kali.
Skrining Imunologis penyakit hepatitis B dengan beberapa marker : pemeriksaan core antigen
(HBcAg), Surface antigen (HBsAg), dan e antigen (HBeAg). Semua antigen virus dapat dideteksi
sesuai dengan konsentrasi partikelnya dalam serum atau cairan tubuh.
Adanya Infeksi Kronik Hepatitis B Ditentukan Dengan Hasil Pemeriksaan Skrining HbsAg Yang (+)
Sesuai anjuran ACOG (American College of Obstetric and Gynecologist) pemeriksaan skrining
HBsAg ini sebaiknya dilakukan pada semua wanita hamil. Setiap Ibu Hamil Perlu Dilakukan
Pemeriksaan Hbsag Pada Trimester Pertama Kehamilannya.
• Blood Group And Rhesus Factors
Gol darah A: memiliki Antigen A pada sel darah merah dgn antibody anti B dlm plasma
Gol darah B: memiliki Antigen B pada sel darah merah dgn antibody anti A dlm plasma
Gol darah O: tidak memiliki Antigen tetapi antibody anti A&anti B dlm plasma
Gol darah AB: memiliki Antigen A&B tetapi tidak memiliki antibody
Sel darah merah memiliki protein yang disebut Rhesus, jika ada protein Rh +, jika tdk ada protein Rh –
• Down Syndrome Risk And Alpha Fetoprotein (Jika AFP Kurang Darin Nilai Normal AFP)
Biaya AFP Tdk Mahal & Tdk Menimbulkan Risiko Abortus (Hasilnya Kurang Reliabel), Bila (+) Perlu Diverifikasi
Dgn Amniosentesis
AFP Adalah Substansi Yg Normalnya Diproduksi Oleh Liver Janin & Dibawa Oleh Sirkulasi Darah, Darah Janin
Yang Ada Dlm Plasenta Terbawa Ke Darah Ibu. AFP & Pemeriksaan Kimiawi Darah Dpt Diambil Dari Lengan Ibu.
Nilai Yang Tdk Normal Rendah Atau Tinggi Relatif Thd Fase Kehamilan Ada Kelainan Genetik, Spt Down
Syndrome, Neural Tube Defects, Kelainan Dinding Abdomen, Trisomi 18.
Rutin Dilakukan Pd 14-20 Mgg Usia Gestasi Usia Kehamilan Harus Pasti. Hasil Akan Error Jika Gemeli Beberapa
Zat Dlm Darah Maternal Yg Perlu Ditest Jg Utk Melengkapi AFP Adalah HCG (Human Chorionic Gonadotropin) &
Unconjugated Estriol. Kombinasi Prosedur Test Ini Disebut Alpha-fetoprotein Plus Atau Triple Screening. Saat
Ini Ditambah Test Inhibin Quadruple Atau Quad Screening.
• Sickle Cell Anemia :Diagnosis Dapat Ditegakkan Dengan Penemuan
Hemoglobin S (Hbs) Pada Sampel Darah Pasien
• Thallasemia:
Metode Pemeriksaan Infeksi Bakterial Vaginosis Yang Sering Digunakan Dalam Praktik Klinik Yaitu
Kriteria Amsel.
Cairan Vagina Homogen Berwarna Putih Keabu-abuan Yang Melekat Pada Dinding Vagina.
Ph vagina>4,5.
Sekret Vagina Berbau Amis Sebelum Atau Sesudah Penambahan KOH 10%(whiff Test)
Bila Tidak Terdapat Fasilitas Untuk Pemeriksaan, Diagnosis Vaginosis Bakterial Dapat Ditegakkan Bila
Pada Pemeriksaan Dengan Spekulum Ditemukan Cairan Vagina putih keabu –abuan yang berbau amis.
Pemeriksaan Laboratorium Dan Penunjang Lainnya
• Estriol: Nilai Terendah Usia Kehamilan 30 Mgg:7 Mgr/24 Jam Usia Kehamilan 40 Mgg: 12 Mgr/24
Jam Jika Kadar Estriol , 4 Mgr/24jam→iugr (PJT)??
Pemeriksaan Lainnya
• Amniosentesis
Adanya Kelainan Struktur Atau Fungsi Janin Serta Resiko Tinggi Mengalami Gangguan Oksigenasi, gangguan pertumbuhan,
cacat bawaan dan infeksi
• Waktu Pelaksanaan
Kelainan Tabung Saraf Dan Kelainan Jantung (Anomali Struktur): Pemeriksaan I (11-14 Minggu), Dan Pemeriksaan Ii (20
Minggu)
Kehamilan Serotinus (40-41 Minggu), Kenaikan Afp&hcg (32-34 Minggu), Pjt, Gerak Janin Berkurang, Preeklamsia,
Oligohidramnion ( Pada Saat Didiagnosis)
• Pergerakan Janin
Ibu Diminta Menghitung Jumlah Pergerakan Janin Setiap Hari Sejak Usia Kehamilan 28 Minggu Kehamilan. Pemeriksaan
Lanjutan Harus Dilakukan Bila Gerakan Yang Dirasakan Ibu < 10 Kali Dalam Waktu 12 Jam Atau Bila Ibu Merasa Bayinya
Tidak Bergerak.
• Pemeriksaan Djj : Penggunaan Usg, Doppler (10-12 mg), laenec (20 mg) Dan Nst (Non Stress Test)
Nst Digunakan Jika Terjadi Akselerasi Djj Yang Berkaitan Dengan Pergerakan Janin.
- Reaktivitas Dja
- Pergerakan Janin
- Tonus Janin
- Pernafasan Janin
- Cairan Amnion Sebagai Penanda Kemampuan Fungsi Plasenta Jangka Waktu Lama
• Pengkajian Kesejahteraan Ibu & Janin Tiap Trimester Trimester I
Denyut Jantung Janin Antara Minggu 10 – 12 Gestasi By Doptone, Biasanya Pd Pertengahan
Area Suprapubic, (N) 120- 160 Bpm
Ultrasonografi, Kegunaan:
o Kehamilan Ganda
o Polihidramnion
o Fetal Makrosomi
o Iugr
o Kongenital Anomaly
o Oligohidromnion
• Denyut Jantung Janin
• Pergerakan Janin
• USG Tujuan:
Sebagai Petunjuk Pada Prosedur Seperti: PUBS (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)
o Hitung Pergerakan
o 2-3 Minggu Seblm Partus: Pergerakan Menurun → Bagian Janin Mulai Masuk PAP
Pemeriksaan Laboratorium
o Estriol:nilai Terendah