Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN AN.

S DENGAN
BRONKOPNEUMONIA DI BANGSAL IBNU SINA
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
Khamidatul Mauliah El Azis
1710206017

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2018
LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN AN.S DENGAN
BRONKOPNEUMONIA DI BANGSAL IBNU SINA
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

A. PENGKAJIAN

I. DATA IDENTITAS
Nama : An.S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 4 tahun

Agama : Islam

Alamat : Kweni RT 01, Panggungharjo, Sewon, Bantul

Nama ayah : Bp.I

Pekerjaan ayah : Pegawai Swasta

II. KELUHAN UTAMA


1. Alasan utama dibawa ke RS : Ibu pasien mengatakan anaknya demam
tinggi dan batuk grok grok, anak juga susah makan dan minum
2. Tanda dan gejala yang dilihat oleh orang tua: demam, batuk grok grok
tetapi tidak keluar dahak
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LAMPAU
a. Penyakit waktu kecil: Diare
b. Dirawat di rumahsakit: Anak pernah dirawat pada saat umur 11 bulan
c. Obat-obatan yang digunakan: Cefotaksim, paracetamol, dexamethason,
lacto B.
d. Tindakan operasi: belum pernah menjalani prosedur operasi
e. Alergi: tidak ada alergi baik makanan, obat-obatan dan lain-lain
f. Kecelakaan: tidak pernah mengalami kecelakaan yang membuat dirawat
g. Imunisasi: sudah melakukan imunisasi lengkap
IV. RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada riwayat kesehatan yang menurun pada anggota keluarga baik dari
ayah maupun ibu.
V. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh: kedua orang tua dsan kakak
b. Hubungan dengan anggota keluarga: baik, yang menunggu, merawat dan
menjaga An.S adalah kedua orang tuanya dan kakaknya.
c. Hubungan dengan teman sebaya: baik
d. Pembawaan secara umum: Anaknya aktif, jika berhadapan dengan orang
yang baru dikenal malu.
VI. KEBUTUHAN DASAR
a. Makanan yang disukai
- Selera makan
1) Frekuensi : 3 kali sehari
2) Porsi makan : 1 porsi
- Alat makan yang digunakan: alat makan di rumah sakit
b. Minum
1) Frekuensi : air putih dan susu 4-5 gelas perhari
2) Jenis minuman : air putih dan susu
c. Pola tidur
- Ritual/kebiasaan sebelum tidur: Tidak ada
- Tidursiang: Kadang tidur siang kadang tidak
d. Mandi : 2x sehari
e. Aktivitas bermain: An.S sering bermain dengan ibu dan kakaknya
f. Eliminasi
BAB : 1 kali sehari
BAK : 4-5 kali warna kuning, jernih dan berbau khas.
VII. KESEHATAN SAAT INI
a. Diagnosa medis : Bronkopneumonia
b. Tindakan operasi : Tidak dilakukan prosedur operasi
c. Status nutrisi:
1) Diet : nasi, sayur, dan lauk
2) Frekuensi: 2 kali sehari
3) Porsi : 1 porsi
d. Status cairan
1) Frekuensi : minum air putih dan susu 4-5 gelas
2) Jenis : air putih
e. Obat-obatan : nebulizer ventolin dan pulmicort, cetirizine, salbutamol,
kalmethasone, zink dan lacto B k/p
f. Hasil rontgen : bronkopneumonia
g. Hasil laboraturium:
Hasil pemeriksaan darah tanggal 9 Juni 2018
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Basofil 2H 0-1 %
Eosinofil 0L 1-3 %
Limfosit 18 L 20-40 %
Monosit 10 L 2-8 %
Hemoglobin 11,1 L 12.0-15.0 g/dl
MCH 25,4 L 27-34 Pg
MPV 5,1 L 7-11 fL

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Kesadaran : Composmentis
b. BB: 14,2 kg
c. Mata: simetris, mata tidak anemis -/-
d. Hidung: lubang hidung simetris, pilek
e. Mulut: membrane mukosa kering, tidak ada stomatitis
f. Telinga: simetris, tidak ada cairan yang keluar
g. Tanda-tanda vital
Suhu: 37,8ºC
Respirasi: 41x/menit
Tekanan darah: -
B. ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS: Ibu klien mengatakan Obstruksi jalan napas Ketidakefektifan


anaknya batuk grok grok, (secret berlebih) bersihan jalan napas
dahak susah keluar
DO: KU CM
RR 41x/menit
T 37,8ºC
Pemeriksaan paru:
- Inspeksi: simetris, tidak
ada retraksi dada, tidak
ada jejas
- Palpasi: tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa,
tidak ada tanda fraktur
- Perkusi: suara timpani
- Auskultasi: terdapat
suara tambahan ronkhi
DS: Ibu mengatakan Proses infeksi Hipertermia
anaknya sedikit hangat
DO: RR 41x/menit
T 37,8ºC
Akral teraba hangat
C. PERENCANAAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas


napas berhubungan dengan keperawatan selama 7 jam,
obstruksi jalan napas (mucus diharapkan pasien dapat 1. Posisikan klien untuk
berlebih) ditandai dengan ibu mencapai kepatenan jalan nafas memaksimalkan ventilasi
2. Kolaborasi fisioterapi dada
pasien mengatakan batuk yang adekuat dengan kriteria
3. Kelola pemberian nebulizer
anaknya masih terdengar grok- hasil:
dengan ventolin dan pulmicolt
grok, anak masih terlihat batuk
1. Frekuensi jalan napas skala 2 4. Memonitor frekuensi pernapasan
dan pilek. 5. Regulasi asupan cairan
2. Suara napas tambahan skala 2
3. Batuk skala 2
4. Akumulasi sputum skala 2

Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau suhu dan VS


dengan penyakit (proses keperawatan selama 7 jam, 2. Monitor asupan dan keluaran
infeksi) diharapkan pasien dapat 3. Dorong konsumsi cairan
mencapai thermoregulasi yang 4. Pantau komplikasi yang
adekuat dengan kriteria hasil : berhubungan dengan demam,
missal: kejang, penurunan
1. Tingkat pernapasan kesadaran
2. Hipertermia 5. Lakukan kompres hangat pada
3. Dehidrasi lipatan
6. Kolaborasi permberian antibiotic
& antipiretik
D. IMPLEMENTASI

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


keperawatan
1 Ketidakefektif Senin, 11 Juni 2018 Senin, 11 Juni 2018
an bersihan Jam 10.00 Jam 13.00
jalan napas 1. Mempersiapkan obat untuk S: Ibu pasien mengatakan batuk anaknya sudah mulai berkurang dan
berhubungan nebulizer ventolin dan pulmicolt anak juga sudah bisa mengeluarkan dahak
dengan 2. Memberikan salam, menjelaskan O: Pasien sudah tampak mulai berkurang batuknya, dan tidak
obstruksi jalan prosedur tindakan pemberian terapi tampak sesak, telah diberikan terapi nebulizer ventolin dan
nebulizer pulmicolt
napas (mucus
3. Mencuci tangan sebelum A : Ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
berlebih)
melakukan tindakan pemberian P : lanjutkan intervensi
ditandai terapi nebulizer
dengan ibu 4. Memonitor keadaan pasien setelah
pasien diberikannya terapi nebulizer
mengatakan
batuk anaknya
masih
terdengar Khamidatul Mauliah El Azis
grok-grok
2 Hipertermia Senin, 11 Juni 2018 Senin, 11 Juni 2018
berhubungan Jam 10.00 Jam 13.00
dengan
penyakit 1. Melakukan pengukuran suhu S : -Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam
(proses tubuh menggunakan thermometer O:
infeksi) per 4 jam -Suhu : 37°C
2. Melakukan pengukuran tanda- -RR : 41x/ menit
tanda vital seperti nadi dan -Pasien tampak bermain
pernafasan -Telah diberikan terapi obat antipiretik peroral praxion forte
3. Memberikan obat penurun panas -Terpasang infuse RL 20 tpm
per oral praxion forte ¾ cth/ 4 jam A : Hipertermia
atau bila panas P : lanjutkan intervensi dengan monitor suhu per 4 jam
4. Menganjurkan pada orang tua
pasien untuk tetap menjaga asupan
cairan dan nutrisi pasien
5. Melakukan tapid water sponge
Khamidatul Mauliah El Azis
Pengertian tindakan

Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk
partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan
dalam organ paru. Nebulizer merupakan alat dengan mesin tekanan udara yang membantu
untuk pengobatan asma dalam bentuk uap/ aerosol.

Tujuan tindakan

Tujuan pemberian nebulizer adalah untuk mengurangi sesak pada penderita asma,
untuk mengencerkan dahak, mengurangi bahkan menghilangkan bronkospasme.

Manfaat tindakan

Nebulizer umumnya berupa cairan yang diberi obat bronkodilator dan ekspektoran.


Bronkodilator berfungsi untuk melebarkan otot-otot saluran pernapasan, sedangkan
ekspektoran sebagai pengencer dahak. Cairan ini akan diubah menjadi uap
oleh nebulizer yang diberikan dengan cara menghirup uapnya.
Lewat pemberian obat melalui nebulizer, dahak akan lebih encer dan saluran napas
lebih meluas sehingga dahak lebih mudah keluar saat batuk dibantu dengan menepuk ringan
pada bagian dada dan punggung. Manfaat pemberian nebulizer biasanya langsung terasa.
Pada kasus berat, pemberian nebulizer harus rutin agar tidak terjadi penumpukan dahak.
Cara pemberin

a. Persiapan Pasien
- Memberi salam dan memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
- Menanyakan persetujuan pasien untuk diberikan tindakan
- Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan
-  Persiapan Lingkungan
-  Menutup pintu dan memasang sampiran
- Persiapan AlaSet nebulizer
-  Obat bronkodilator
- Bengkok 1 buah
- Tissue
-  Spuit 5 cc
-  Aquades
-  Tissue
b. Tahap Pelaksanaan
- Mencuci tangan dan memakai handscoon
- Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
- Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
- Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran memasukkan obat
sesuai dosis
-  Memasang masker pada pasien
-Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat
habis
-  Matikan nebulizer
-  Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
- Bereskan alat
- Buka handscoon dan mencuci tangan
c. Tahap Terminasi
- Evaluasi perasaan pasien
- Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
- Dokumentasi prosedur dan hasil observasi
Efek samping

-Henti nafas

-Dosis kurang tepat karena penggunan alat atau tehniknya

-Spasme bronkus atau Iritasi pada saluran nafas

Keterampilan kedua yang di pelajari:

Tapid water sponge:

1. Pengertian
Tapid water sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan
teknik kompres blok pada pembuluh dara besar superficial dengan teknik seka.
2. Tujuan
Tujuan dari pemberian Tapid water sponge adalah membuat pembuluh darah tepi
melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga pori-pori akan membuka dan
mempermudah pengeluaran panas.
3. Manfaat
Manfaat di lakukanya Tapid water sponge adalah:
a. Menurunkan suhu tubuh
b. Memberikan rasa nyaman pada pasien
c. Mengurangi nyeri seta ansietas
4. Indikasi pemberian
a. Febris atau demam dengan suhu di atas 37,5
b. Tidak ada luka pada daerah yang aan dilakukan tindakan
c. Tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir
5. Teknik Pemberian Tapid water sponge
Tahap –tahap pelaksanaan Tapid water sponge:
a. Tahap persiapan
1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada keluarga
2) Persiapan alat meliputi ember atau baskom untuk tempat air hangat, lap
mandi/ wash lap, handuk, perlak, thermometer
b. Pelaksanaan
1) Bersihkan tubuh bayi
2) Ukur suhu tubuh dan catat jenis waktu pemberian antipiretik
3) Buka seluruh pakaian bayi
4) Tutup tubuh pasien dengan handuk mandi,kemudian wash Lap letakan pada
dahi, aksila dan pangkal paha. Lap ektermitas selama 5 menit, punggung dan
bokong selama 10-15 menit
5) Pertahankan suhu air dan ruangan
6) Hentikan prosedurjika pasien kedinginan atau menggigil atau ketika suhu
tubuh klien mendekati normal. Kemudian gunakan pakaian bayi yang tipis dan
mudah menyerap keringat
7) Catat suhu tubuh klien sebelum dan sesudah
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. dkk. 2014. Nursing Intervention Clarification (NIC). Six Edition. Mosby: Lowa
city.

Herdman, T. H. &Kamitsuru, S. 2014. NANDA Diagnose: Definition& Classification.


Oxford: Wiley Blackwell.

Moorhead, S. dkk. 2014. Nursing Outcomes Clarification (NOC). Six Edition. Mosby: Lowa
city.

Anda mungkin juga menyukai