Nama: Ny. M
Usia, Jenis Kelamin: 35 tahun, Perempuan
Tgl Masuk RS: 22 Desember 2020
Diagnosa Medik: Open Pneumothoraks
Keluhan Utama:
Klien mengeluh nyeri di dadanya, sesak hebat, dan serta gelisah
Survey Primer:
a. Airway : Ada tanda sumbatan jalan nafas pada Ny.M yang ditandai dengan penggunaan otot
bantu napas (+), terdengar suara sucking wound, nafas cuping hidung
b. Breathing : RR 35x/menit, gerakan dinding dada tidak simetris ada yang tertinggal, penggunaan
otot bantu napas (+), suara nafas di dada kanan nya menurun, krepitasi (+)
c. Circulation : nadi 106 x/menit, TD 80/60 mmHg, cyanosis (+), O2 saturasi turun 88%,
d. Disability : kesadaraan apatis, GCS: 11 (E= 4, M= 5, V =2)
e. Exposure :
Survey Sekunder:
a. Kepala: bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih tidak ada luka
b. Wajah: bentuk wajah simetris, wajah pucat, tidak ada luka
c. Mata: bentuk mata simetris, konjungtiva ananemis, sklera anikterik
d. Telinga: bentuk telinga simetris, tidak ada kotoran di telinga
e. Hidung: bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada inflamasi, nafas cuping
hidung
f. Mulut: bibir sianosis, lidah normal, nafas tidak berbau
g. Leher: bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis
h. Dada: dinding dada tidak simetris, adanya luka tusuk di dada, ada penggunaan otot
bantu nafas, adanya nyeri dada
i. Abdomen: bentuk perut simetris, tidak ada asites, tidak ada striae
j. Integumen: turgor kulit elastis, kulit bersih
k. B1 (Breathing):
1. Inspeksi: adanya penggunaan otot bantu pernafasan, kembang dada tidak
simetris,dada kanan yang tertinggal, rongga dada asimetris
2. Palpasi: taktil fremitus menurun pada sisi yang sakit serta pergerakan dinding dada
yang tertinggal pada dada yang sakit
3. Perkusi: suara ketuk pada sisi yang sakit yaitu suara hipersonor sampai dengan
timpani dan tidak bergetar
4. Auskultasi: suara nafas di dada kanan nya menurun, terdengar suara sucking wound
l. B2 (Blood):
Nadi 106 x/menit, TD 80/60 mmHg
m. B2 (Brain):
kesadaraan apatis, GCS: 11 (E= 4, M= 5, V =2)
n. B4 (Bladder):
Tidak adanya oliguria
o. B5 (Bowel):
Klien tidak mengalami mual dan muntah
p. B6 (Bone):
Adanya kerusakan otot dan jaringan lunak pada dada akibat luka tusuk
Daftar Masalah:
1. Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru (akumulasi udara) akibat
trauma
2. Nyeri dada b/d faktor biologis (trauma jaringan)
3. Resiko infeksi b/d diskontinuitas jaringan.
Meningkatkan Tekanan
Intra Pleura
Atelektasis
Sesak
Pola Nafas Tidak
Efektif
Intervensi
Intervensi Mandiri
— Mengidentifikasi etiologi atau faktor
Pola nafas tidak efektif b/d penurunan
pencetus, Co kollaps spontan, trauma,
ekspansi paru (akumulasi udara) akibat
keganasan, infeksi, komplikasi ventilasi
trauma
mekanik
— Evaluasi fungsi pernapasan, catat
DS:
kecepatan atau pernapasan serak, dispnea,
- Klien mengeluh nyeri di dada nya
terjadinya sianosis, perubahan tanda vital.
- Klien mengeluh sesak hebat
— Auskultasi bunyi napas
DO:
— Catat pengembangan dada dan posisi
- Klien tampak sesak nafas, nyeri dada
trakea
dan gelisah
— Kaji Fremitus
- Penggunaan otot bantu nafas (+)
— Kaji pasien terhadap nyeri tekan bila
- Nafas cuping hidung
batuk napas dalam
- TTV: TD 80/60 mmHg, nadi 106
— pertahankan posisi nyaman, biasanya
x/menit, RR 35 x/menit,
dengan peninggian kepala tempat tidur.
- Suara nafas di dada kanan nya
Baik ke sisi yang sakit untuk kontrol
menurun
pasien untuk sebanyak mungkin
- Terdengar suara sucking Wound
— pertahankan prilaku tenang, bantu pasien
untuk kontrol diri dengan menggunakan
pernapasan lebih lambat atau dalam
bila selang di pasang :
— Observasi gelembung udara botol
penampung
— Evaluasi ketidak normalan atau
kontinuitas gelembung botol penampung
— Tentukan lokasi kebocoran udara dengan
mengklem kateter thorak pada hanya
bagian distal sampai keluar dari dada
— Berikan kassa berminyak dan atau bahan
lain yang tepat disekitar sisi pemasangan
sesuai indikasi
— Klem selang pada bagian bawah unit
dreinase bila
— Posisikan sistem drainase selang untuk
fungsi optimal contoh koil selang ekstra di
tempat tidur, yakinkan selang tidak
terlipat/mengantung dibawah saluran
masuknya kewadah drainase, alirkan
akumulasi drainase bila perlu
— Catat karakter/jumlah drainase selang
dada
Kolaborasi
— Kaji seri foto thorak
— awasi/gambarkan seri AGD dan nadi
oksimetri. Kaji kapasitas vital atau ukuran
volume tidal
— berikan O2 tambahan melalui
kanule/masker sesuai indikasi.
Implementasi
Implementasi Mandiri
— Mengidentifikasi etiologi atau faktor
pencetus, Co kollaps spontan, trauma,
keganasan, infeksi, komplikasi ventilasi
mekanik
— Mengevaluasi fungsi pernapasan, catat
kecepatan atau pernapasan serak, dispnea,
terjadinya sianosis, perubahan tanda vital.
— Melakukan auskultasi bunyi napas
— mencatat pengembangan dada dan posisi
trakea
— Mengkaji Fremitus
— Mengkaji pasien terhadap nyeri tekan bila
batuk napas dalam
— Mempertahankan posisi nyaman, biasanya
dengan peninggian kepala tempat tidur.
Baik ke sisi yang sakit untuk kontrol
pasien untuk sebanyak mungkin
— Mempertahankan prilaku tenang, bantu
pasien untuk kontrol diri dengan
menggunakan pernapasan lebih lambat
atau dalam
bila selang di pasang :
— Mengobservasi gelembung udara botol
penampung
— Mengevaluasi ketidak normalan atau
kontinuitas gelembung botol penampung
— Menentukan lokasi kebocoran udara
dengan mengklem kateter thorak pada
hanya bagian distal sampai keluar dari
dada
— Memberikan kassa berminyak dan atau
bahan lain yang tepat disekitar sisi
pemasangan sesuai indikasi
— Mengklem selang pada bagian bawah unit
dreinase bila
— Memposisikan sistem drainase selang
untuk fungsi optimal contoh koil selang
ekstra di tempat tidur, yakinkan selang
tidak terlipat/mengantung dibawah saluran
masuknya kewadah drainase, alirkan
akumulasi drainase bila perlu
— Mencatat karakter/jumlah drainase selang
dada
Kolaborasi
— Mengkaji seri foto thorak
— Mengawasi/gambaran seri AGD dan nadi
oksimetri. Kaji kapasitas vital atau ukuran
volume tidal
— Memberikan O2 tambahan melalui
kanule/masker sesuai indikasi.
Evaluasi
Evaluasi (SOAP) S: klien mengatakan keluhan sesak nafas dan
nyeri dada nya sudah berkurang
O:
- Tidak menggunakan otot bantu nafas
- Pola nafas teratur
- Sudah mulai terlihat pergerakan dada
saat bernafas
- Sesak nafas dan nyeri dada sudah
berkurang
P: Intervensi dilanjutkan
Daftar Pustaka
Alsagaff, Hood. Mukty, H. Abdul. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga
University Press; 2009.
Sudoyo, Aru W. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Ed. IV.Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI
Wilkinson M. Judith. 2016. Diagnosis Keperawatan Nanda NIC NOC edisi 10. Jakarta; EGC