Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN DESA WISATA SUDAJI

KECAMATAN SAWAN

OLEH :
NI KOMANG NOVIANI

1414031002

NYOMAN SRI ARTINI

1414031006

GUSTI PUTU DESYA SURYA PRATIWI

1414031016

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya tulisan dalam bentuk makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
membahas mengenai Pengelolaan Desa Wisata Sudaji Kecamatan Sawan.
Pembahasan dalam makalah ini adalah merancang suatu proyek pengelolaan
wilayah pariwisata Desa Sudaji yang nantinya digunakan untuk mengatasi
kendala dalam mengembangkan Desa Sudaji sebagai tempat pariwisata.
Makalah ini diharapkan dapat berguna untuk bidang pendidikan ataupun
untuk umum yang sesuai dengan bidangnya. Makalah

ini masih jauh dari

sempurna, untuk menjadi lebih baik, diharapkan kritik dan saran dari pembaca,
sehingga dalam penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Singaraja, 5 Desember 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah................................................................................. 2
1.3. Tujuan dan manfaat ................................................................................. 2
1.4. Luaran yang diharapkan .......................................................................... 3
BAB II GAMBARAN KELOMPOK SASARAN .............................................. 4
2.1. Analisis kelompok partisipasi ................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 8
3.1. Kondisi Desa Wisata Sudaji .................................................................... 8
3.2. Identifikasi Inti Permasalahan Serta Sebab Dan Akibat Langsung ......... 11
3.3. Sasaran Dalam Penyelesaian Permasalahan ............................................ 16
3.4. Pendekatan Dalam Penyelesaian Masalah................................................18
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 21
4.1. Simpulan.................................................................................................. 21
4.2. Saran ........................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, yang dihuni oleh
bermacam-macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah
memiliki keunggulan sendiri-sendiri termasuk potensi alamnya. Hal ini tentunya
sangat menguntungkan dalam bidang kepariwisataan. Banyaknya potensi alam
yang dimiliki tersebut akan menarik banyak wisatawan asing untuk berkunjung ke
Indonesia dan akan memberikan keuntungan tersendiri bagi negara. Wilayah
perdesaan yang ada di Indonesia tidak luput dari banyaknya kawasan wisata yang
dapat di kembangkan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat perdesaan itu
sendiri, dalam hal ini wilayah Indonesia sangat menyakinkan untuk mewujudkan
wilayah perdesaan yang memiliki daya tarik tersendiri terhadap kawasan wisata
yang di miliki di beberapa wilayah yang ada di Indonesia yang dapat
dikembangkan sebagai desa wisata.
Pariwisata seringkali dipandang sebagai sektor yang sangat terkemuka dalam
dunia ekonomi. Jika sektor tersebut berkembang atau mundur maka akan
membawa pengaruh secara ekonomis. Kegiatan pariwisata hakikatnya merupakan
kegiatan yang sifatnya sementara, dilakukan secara suka rela dan tanpa paksaan
untuk menikmati objek dan atraksi wisata. Dalam pengembangan pariwisata ini
mampu berperan sebagai salah satu sumber pendapatan. Didunia internasional,
Indonesia sudah terkenal dengan potensi pariwisatanya yang beraneka macam.
Salah satu daerah yang menjadi pusat tujuan wisata adalah Bali.
Pulau Bali menjadi terkenal karena memiliki jenis wisata yang khas dengan
keindahan alamnya dan tradisi budaya yang masih kental. Dewasa ini para
wisatawan mulai menggemari tempat wisata yang tidak hanya sekedar
menyajikan keindahan alamnya saja tetapi kepada interaksi masyarakatnya pula.
Oleh karena itu mulai berkembang jenis wisata minat khusus, yaitu wisata
alternatif yang disebut desa wisata. Desa wisata ini menawarkan kegiatan wisata
yang menekankan pada unsur-unsur pengalaman dalam bentuk wisata aktif yang
melibatkan wisatawan berhubungan langsung dengan masyarakat setempat.
1

Pengembangan desa wisata harus memperhatikan kemampuan dan tingkat


penerimaan masyarakat setempat yang akan dikembangkan menjadi desa wisata.
Tentunya pengembangan pariwisata dalam hal ini adalah desa wisata bisa
berdampak bagi perekonomian wilayah.
Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kabupaten di Bali yang memiliki
beberapa desa wisata yang sudah maupun belum terkenal. Salah satunya adalah
Desa Wisata Sudaji yang terletak di Kecamatan Sawan. Dalam pembahasan ini
akan dikaji permasalahan yang muncul di Desa Sudaji yaitu permasalahan tentang
stagnasi pariwisata Desa Wisata Sudaji. Dengan adanya permasalahan tersebut
maka ditulislah makalah yang berjudul Pengelolaan Desa Wisata Sudaji
Kecamatan Sawan.
1.2.Perumusan masalah
Dari latar belakang diatas, stagnasi pariwisata di Desa Wisata Sudaji menjadi
fokus utama permasalahan. Permasalahan mengenai stagnasi pariwisata di Desa
Wisata Sudaji akan dikaji dengan mengetahui kondisi Desa Wisata Sudaji serta
melalui pohon permasalahan dan sasarannya dengan menggunakan model PCM
(Project Cycle Management)
1.3.Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1. Mendeskripsikan kondisifisik dan sosial untuk menunjang Desa Sudaji
sebagai desa wisata.
1.3.2. Mengindentifikasi permasalahan tentang stagnasipariwisata di Desa
Wisata Sudaji.
1.3.3. Menjelaskan sasaran dari pengelolaan yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan stagnasi pariwisata Desa Wisata Sudaji.
1.3.4. Menjelaskan upaya pengelolaan yang dilakukan untuk

mengatasi

permasalahan tentang stagnasi pariwisata Desa Wisata Sudaji.


1.3.5. Menjelaskan matrik rancangan projek yang digunakan dalam pengelolaan
Desa Wisata Sudaji.

1.4.Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari adanya proyek pengelolaan pariwisata yang ada
di Desa Wisata Sudaji adalah :
a. Memperbaiki sistem pengelolaan pariwisata di Desa Sudaji.
b. Berkembangnya Desa Sudaji menjadi desa wisata yang lebih diketahui dan
dikenal oleh wisatawan.
c. Terciptanya pengelolaan wilayah yang berkelanjutan dengan adanya
kesinergian antara masing-masing stakeholder.

BAB II
GAMBARAN KELOMPOK SASARAN
2.1. Analisis Partisipan
Stake holder dan
karakteristik
basic

Masalah (pengaruh Kepentingan (Aksi


masalah)
tepat untuk masalah
tersebut)

Petani durian:
Pemanfaatan
buah durian
belum maksimal,
kualitas buah
turun di pasaran

pemanfaatan
yang
kurang
maksimal sehingga
pendapatan petani
tidak bertambah

- penjulan buah
durian bisa
dimanfaatkan
menjadi produk
makanan tertentu

panen
buah
dilakukan sebelum
buah durian benarbenar
matang
sehingga
akan
menurunkan
kualitas buah di
pasaran

- buah durian
dipanen ketika
memang sudah
benar-benar matang
untuk menjaga
kualitas buah di
pasaran

- masyarakat desa
masih belum
mengetahui bahwa
desa mereka
merupakan desa
wisata, namun ada
beberapa warga
yang sudah
mengetahuinya

- pengelola wisata
bisa lebih bersinergi
lagi dengan
masyarakat desa
agar masyarakat
desa juga
diperdayakan untuk
mengelola desa
wisata Sudaji

- aparat desa
terkadang
menghambat
pengembangan
desa wisata

- aparat desa
sebaiknya
mendukung
perkembangan desa
wisata dengan
berupaya
memperbaiki dan
menyediakan
berbagai macam
fasilitas umum

Pengelola
wisata: persepsi
masyarakat yang
berbeda,
pemerintah desa
yang kurang
mendukung,
minimnya
perhatian
pemerintah
daerah,
banyaknya
sampah yang
berserakan

- kurangnya
kontribusi dan
perhatian dari
pemerintah daerah

Potensial
(kapasitas dan
motivasi untuk
membawa
perubahan)
- menjual buah
durian dalam
bentuk olahan
sehingga
meningkatkan
nilai jual durian
- petani durian
lebih
mementingkan
untung daripada
kualitas

- pemahaman
masyarakat
terhadap
pengelolaaan
pariwisata masih
rendah
- Kurangnya
kontribusi dari
berbagai
stakeholder

- banyaknya
sampah yang
berserakan di
pinggiran jalan
apabila musim
penghujan tiba

Masyarakat
desa: masyarakat
belum siap
adanya desa
wisata

Aparat desa:
kurangnya
kontribusi aparat
terhadap
perkembangan
pariwisata

-pemerintah daerah
lebih
memperhatikan
desa wisata Sudaji
ini dan lebih
mempromosikannya
ke khalayak ramai

- masyarakat
- masyarakat
belum siap akan
harusnya siap
adanya desa wisata dengan adanya desa
wisata ini dengan
memberikan
sosialisasi kepada
masyarakat desa

- kurangnya
partisifasi
masyarakat
dalam membuat
perubahan

- aparat desa
kurang
kontribusinya
terhadap
perkembangan
desa wisata Sudaji

- Adanya
kepedulian aparat
desa dalam
mengambil
kebijakan

- aparat desa lebih


bisa mengawasi
pelaksanaan
pengembangan
wisata desa Sudaji

- masyarakat
belum mengenal
dan
mengembangkan
potensi yang ada

-Aparat desa
kurang bersinergi
terhadap
pengelola

Dinas
Kebudayaan
dan Pariwisata:
kurangnya
perhatian
terhadap Desa
Sudaji oleh dinas
terkait

- tidak adanya
perhatian oleh
pemerintah daerah
terhadap
perkembangan
Desa Wisata
Sudaji ini

- perhatian
pemerintah daerah
dibutuhkan untuk
mempromosikan
Desa Wisata Sudaji
ini

- kurangnya
kunjungan dinas
terkait ke lokasi
wisata
- adanya
kunjungan yang
dilakukan sebagai
pemantauan
daerah wisata
Sudaji

Berdasarkan hasil dari tabel yang menerima pengaruh dari stagnasi Desa Wisata
Sudaji ini adalah:
1. Stakeholder
Para petani durian di Desa Wisata Sudaji ini belum memanfaatkan buah
durian secara maksimal. Para petani durian hanya menjual buah durian mentah
tanpa diolah kembali. Begitu pula dengan petani-petani lainnya, hasil pertanian di
Desa Sudaji ini belum dikelola secara maksimal. Jumlah petani yang ada di Desa
Sudaji ini sebanyak 740 orang. Desa Sudaji dahulu juga terkenal dengan beras
bali Sudaji yang sangat terkenal kualitasnya namun sekarang sudah tidak bisa
dijumpai lagi. Karena petani yang memproduksi beras tersebut sudah tidak ada.
Selain itu kurang bersinerginya para stake holder menjadi penghambat
untuk pengembangan Desa Wisata Sudaji. Para pemegang stake holder tersebut
mempunyai berbagai peran yang penting untuk perkembangan desa wisata.
Apabila salah satu stake holder tidak bersinergi dengan stake holder lainnya maka
desa wisata ini tidak akan berkembang. Kondisi ini menyebabkan perbedaan
persepsi yang bisa membuat perkembangan wisata tidak maksimal.
2. Masalah (Pengaruh Masalah)
Berbagai permasalahan muncul akibat kurang bersinerginya para stake
holder dalam mengelola desa wisata Sudaji ini. Selain itu pengelolan potensi alam
yang kurang dan belum maksimal merupakan permasalahan utama. Petani durian
memanfaatkan buah durian yang dipanen hanya sekedar di jual dan tidak
dikembangkan lebih lanjut misalkan dibuat berbagai jenis makanana yang
berbahan dasar durian. Masalah lain yang timbul yaitu masih banyak masyarakat
yang belum siap akan keberadaan desa wisata ini. Ketidaksiapan masyarakat ini
otomatis akan berimbas juga pada jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke
Desa Sudaji. Masalah utama yang dihadapi masyarakat yaitu belum banyak
masyarakat yang bisa pasif berbahasa inggris dan sifat masyarakat yang masih
bersifat kedesaan yang masih susah menerima orang asing datang ke desa mereka.

3. Aksi yang tepat untuk masalah tersebut


Aksi yang akan diterapkan yaitu lebih mensinergikan semua stakeholder
agar terjalin kesinambungan antara stakeholder satu dengan lainnya. Dengan
adanya kesinambungan tersebut maka tidak akan adanya ketimpangan dalam
pengelolaannya. Selain itu perlu adanya pengawasan dari dinas terkait sehingga
dalam pengelolaan wisata Sudaji oleh masyarakat dapat berjalan dengan baik dan
adanya kebijakan yang sesuai untuk mengembangkan potensi wilayah Desa
Sudaji.
4. Potensial Kapasitas
Dalam pengelolaan desa wisata Sudaji perlunya melibatkan semua pihak
dalam hal ini masyarakat, dan dinas terkait lainnya. Adanya pengenalan lebih
mendalam lagi objek wisata Desa Sudaji kepada masyarakat setempat yang belum
mengenal potensi objek wisata, dan juga kepada masyarakat umum yang ingin
menikmati keindahan alami alam Sudaji.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1.Kondisi di Desa Wisata Sudaji


Desa Sudaji merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sawan,
Kabupaten Buleleng. Jarak Desa Sudaji dari Kota Singaraja yaitu 16 km. Desa
Sudaji berbatasan dengan wilayah pada sebelah Utara yaitu wilayah Desa Suwug,
pada sebelah Timur yaitu wilayah Desa Sawan dan Bebetin, pada sebelah Barat
yaitu wilayah Desa Silangjana dan pada sebelah Selatan yaitu wilayah Desa
Lemukih. Asal usul nama Sudaji berawal dari nama Suda Aji. Suda artinya bersih
dan Aji artinya ajaran. Desa Sudaji sebagaimana desa-desa lainnya yaitu pada
tanggal 30 september 1965 yang terkenal dengan peristiwa G.30.S/PKI
mengalami pula pergolakan politik. Dengan adanya pergolakan politik itu Desa
Sudaji dapat dibenahi secara berlahan-lahan baik dibidang pembangunan fisik
maupun dibidang mental.
Awal mula terbentuknya Desa Sudaji menjadi desa wisata yaitu atas gagasan
Bapak Gede Suharsana yang sekarang menjadi pengelola Desa Wisata Sudaji.
Pada awalnya beliau mengamati desanya dengan melihat potensi yang ada di Desa
Sudaji. Kemudian pada akhirnya beliau beserta pengurus desa adat dan desa dinas
sepakat untuk membentuk Desa Sudaji menjadi desa wisata. Desa Sudaji sudah
masuk sebagai desa wisata di provinsi yang berkembang dari tahun 2007.

Gambar 1. Wawancara dengan pengelola Desa Wisata Sudaji


Sumber : Sri Artini.2016

Berdasarkan data dari profil desa tahun 2015, Desa Sudaji memiliki jumlah
penduduk yaitu 9.443 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 4.708 jiwa dan
penduduk perempuan 4.735 jiwa.

Desa Sudaji merupakan daerah dataran

tinggi/pegunungan dengan ketinggian 700 mdpl, dengan kemiringan 0-10%. Desa


Sudaji berhawa sejuk dengan temperatur berkisar antara 18 23 derajat celcius
sehingga sangat bagus untuk pertanian dan perkebunan yang merupakan salah
satu penunjang konsep Desa Wisata.

Gambar 2. Potensi Pertanian di Desa Wisata Sudaji


Sumber : Noviani.2016
Desa Sudaji memiliki potensi alam yang digunakan sebagai jalur tracking
melintasi panorama alam yang masih alami dan cukup menantang menuju air
terjun pemuatan yang terletak diantara perbatasan tiga desa yaitu : Desa Sudaji,
Desa Sekumpul dan Desa Lemukih.

Gambar 3. Potensi alam Desa Sudaji berupa sungai yang jernih


Sumber : Desya Surya.2016
Selain itu potensi alam yang dimiliki yaitu pertanian dan perkebunan.
Dahulunya beras Sudaji sangat terkenal di seluruh Bali. Kemudian dari
perkebunannya Desa Sudaji memiliki perkebunan durian, manggis dan mangga,
namun yang paling menonjol yaitu buah duriannya. Namun dalam pemanfaatan
buah durian belum maksimal. Hasil panen durian hanya dijual kepada konsumen
saja, bahkan ada pula yang sudah dipesan oleh pengepul walaupun buahnya belum
dipanen yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dari durian tersebut.

Gambar 3. Pohon durian Desa Sudaji


Sumber : Desya Surya.2016
Selain potensi alam Desa Sudaji juga memiliki potensi budaya. Potensi
budaya yang dimiliki yaitu Ngusaba Bukakak yang melambangkan rasa syukur
para krama subak atas hasil panen yang telat didapat. Konsep desa wisata yang
terdapat di Desa Sudaji menekankan pada memanfaatkan kearifaan lokal dan
pada saat wisatawan tracking tidak hanya melihat pemandangan alam namun juga
dapat menyaksikan kebudayaan masyarakat setempat.

10

3.2.Identifikasi inti permasalahan serta sebab dan akibat langsung

Kerugian ekonomi
Desa Sudaji

Potensi yang dimiliki


tidak mempunyai daya
tarik wisata

Wisatawan yang
berkunjung akan
semakin berkurang

Pengembangan wilayah
tidak maksimal

Stagnasi Pariwisata
Desa Wisata Sudaji

Masyarakat tidak
mengetahui adanya
desa wisata

Pengelolaan potensi
alam yang dimiliki
belum maksimal

Produk wisata yang


ditawarkan tidak
beragam

Kurang
bersinerginya
pengelola wisata
dengan desa adat
dan masyarakat

Kurangnya
ketrampilan
masyarakat untuk
mengelola potensi
yang dimiliki

Desa Sudaji tidak


memiliki makanan
khas yang beda dari
daerah lain

Permasalahan utama yang akan menjadi kajian dalam pengelolaan wilayah ini
yaitu stagnasi pariwisata Desa Wisata Sudaji. Desa Sudaji sudah dicanangkan
menjadi desa wisata, namun kenyataannya pengelolaan pariwisata di desa tersebut
belum dijalankan secara maksimal. Meskipun pada jalan raya uatam sudah
terdapat plang yang menunjukkan bahwa Desa Sudaji merupakan desa wisata,
namun setelah ditelusuri pengembangan Desa Sudaji untuk menjadi desa wisata
belumlah pantas disebut sebagai desa wisata. Hal tersebut bisa menimbulkan
berbagai masalah seperti wisatawan yang hendak berkunjung menjadi berkurang
sebab penawaran wisata yang ditawarkan belumlah maksimal.
Ada tiga hal pokok yang menyebabkan terjadinya permasalahan stagnasi
pariwisata Desa Wisata Sudaji yaitu:
1. Masyarakat Tidak Mengetahui Adanya Desa Wisata

11

Peran masyarakat dalam mengembangkan suatu desa wisata sangatlah


penting. Karena masyarakat memiliki peran sebagai pelaksana sekaligus sebagai
pengelola potensi wisata tersebut. Namun permasalahan pada Desa Sudaji
masyarakatnya tidak mengetahui bahwa desa mereka merupakan desa wisata. Hal
tersebut dikarenakan kurang bersinerginya pengelola wisata dengan desa adat,
sehingga masyarakat sekitar pun acuh tak acuh dengan pariwisata tersebut.
Pengelola wisata di Desa Sudaji ini tidak pernah memberikan kontribusi terhadap
desa baik itu dari segi penghasilan maupun lain sebagainya. Sehingga menurut
Kepala Desa mereka mengelola wisata tersebut secara individu dan tidak
melibatkan desa dan masyarakat di desa tersebut. Sebenarnya peran masyarakat
sangat dibutuhkan demi terwujudnya desa wisata yang berkembang, seperti
contohnya Desa Wisata Penglipuran, dimana pada desa tersebut masyarakat
mempunyai peran vital dalam menggerakkan Desa Penglipuran sebagai desa
wisata. Masyarakat di Desa Penglipuran bisa saling bahu membahu untuk
mengembangkan wisata di desa tersebut. Selain Desa Penglipuran banyak desa
desa wisata lain di Bali yang menggunakan peran serta msyarakat untuk
mengembangkan potensi desanya.
2.

Pengelolaan Potensi Alam yang Dimiliki Belum Maksimal


Desa Sudaji memiliki banyak potensi alam yang indah. Dilihat dari

bentang alam yang dimilikinya seperti panorama persawahan yang indah, adanya
jalur trecking untuk menuju ke air terjun di Desa Sekumpul dan perkebunan.
Sungai yang dimiliki oleh Desa Sudaji pun tergolong masih bersih karena air yang
mengairinya berasal dari aliran air dari air terjun sekumpul. Selain itu Desa Sudaji
juga terkenal akan pembudidayaan bibit buah buahan seperti durian, manggis,
mangga dan lain sebagainya. Namun bibi buah- bihan yang paling unggul di Desa
Sudaji ini adalah bibit durian. Bibit durian di Desa Sudaji ini sudah sangat
terkenal akan keunggulanya yaitu memiliki buah yang besar dan memilki daging
buah yang tebal. Namun pengelolaan potensi alam di Desa Sudaji ini belum di
kelola secara maksimal. Belum maksimalnya pengelolaan potensi ini dikarenakan
kurangnya ketrampilan masyarakat dalam mengelola potensi yang mereka miliki.
Dari berbagai macam potensi yang dimiliki tersebut, seharusnya
masyarakat Desa Sudaji bisa membuat berbagai hal yang menarik untuk bisa

12

menarik pengunjung untuk berkunjung ke Desa Sudaji. Misalnya saja perkebunan


yang dimiliki oleh Desa Sudaji bisa diolah sedemikian rupa sehingga mampu
menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke Desa Sudaji. Desa Sudaji juga
memiliki pemandangan yang indah dan asri. Hal tersebut biasa dirasakan oleh
wisatawan asing yang berkunjung, mereka biasanya melakukan meditasi di
homestay yang mereka sewa yang dekat dengan jantung desa. Sangat disayangkan
apabila para wisatawan melakukan meditasi di homestay yang mereka sewa yang
dekat jantung desa tersebut, karena apabila mereka melakukan meditasi di jantung
desa desa maka mereka akan terganggu oleh aktivitas penduduk sekitar.
Seharusnya mereka bisa melakukan meditasi itu di wilayah atas Desa Sudaji yang
memiliki pemandangan yang lebih indah daripada di dekat jantung desa.
Mengingat Desa Sudaji memiliki aliran sungai yang masih jernih dan
pemandangan alam yang masih alami sehingga cocok digunakan sebagai tempat
meditasi wisatawan.
3. Produk Wisata yang Ditawarkan Tidak Beragam
Untuk mengembangkan desa wisata menjadi tempat pariwisata yang
unggulan, harus ada berbagai fasilitas penunjang wisata lainnya. Misalkan seperti
tepat makan, dan lain sebagainya. Desa Sudaji dalam hal ini memang sudah
dicanangkan menjadi desa wisata, namun dalam pelaksanaanya masih terdapat
berbagai masalah di dalamnya. Salah satunya yaitu produk wisata yang
ditawarkan masih sangat sedikit. Desa Sudaji hanya menenkankan pada ekowisata
yang mengandalkan pemandangan alamnya dan budaya bukakaknya saja.
Sebenarnya masih banyak potensi yang dimilki oleh Desa Sudaji yang cocok
untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata. Desa Sudaji memiliki banyak petani
yang membudidayakan bibit durian. Harusnya tanaman durian ini bisa
dimanfaatkan oleh petani sebagai daya tarik wisata sehingga fasilitas penunjang
untuk pariwisata pu akan banyak tersedia.
Dari produk wisata yang masih belum banyak dikembangkan tersebut
akan mengakibatan fasilitas yang disediakan oleh Desa Wisata Sudaji pun masih
sangat minim. Hasil wawancara kami dengan Bapak Kepala Desa menyatakan
bahwa hanya terdapat tiga buah homestay saja di Desa Sudaji tersebut. Homestay
tersebut juga hanya berupa rumah warga yang di kelola sedemikian rupa sehingga

13

bisa dijadikan sebagai homestay. Jumlah wisatawan yang berkunjungpun


sangatlah sedikit apabila Desa Sudaji ini dandingkan dengan desa desa wisata
yang ada di Bali. Jumlah pengunjung yang berkunjung ke Desa Sudaji ini
pertahunnya hanya kurang lebih 20 orang saja. Biasanya wisatawan tersebut
hanya melakukan tracking saja apabila berkunjung ke Desa Wisata Sudaji ini.
Selain tracking wisatawan bisa menikmati kebudayaan yang dimiliki oleh Desa
Sudaji hanya saja diperlukan waktu yang tepat untuk dapat menyaksikan
kebudayaan tersebut yaitu hanya setahun sekali.
Ketiga faktor tersebut merupakan penyebab adanya stagnasi pariwisata di
Desa Sudaji. Dari faktor penyebab pasti juga akan menimbulkan akibat yang akan
ditimbulkan dari adanya stagnasi pariwisata ini. Akibat yang ditimbulkan dari
adanya stagnasi pariwisata ini adalah:
1. Wisatawan yang Akan Berkunjung Semakin Berkurang
Ketiga faktor yang menybabkan terjadinya stagnasi pariwisata di Desa
Sudaji tersebut otomatis akan mengakibatkan wisatawan yang akan bekrunjung
semakain berkurang. Hal tersebut dikarenakan objek wisata yang ditawarka tidak
terlalu menarik dan masyarakat lokal pun belum mengetahui bahwa Desa Sudaji
merupakan desa wisata. Hal yang ditakutkan yaitu ketika plang desa wisata sudah
terpampang di jalan raya utama, tetapi pada saat wisatawan menanykan hal
tersebut ke paenduduk setempat dan penduduk menjawab tidak mengetahui
otomatis itu akan merugikan desa itu sendiri. Sehingga wisatawan pun akan
merasa bingung dengan hal tersebut.
Hal tersebut juga dikarenakan oleh kurang bersinerginya pengelola dengan
penduduk sekitar. Pengelola wisata hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa
pernah ada memberikan kontribusi ke desa dan penduduk di sekitarnya. Dampak
yang akan terjadi yaitu pendapatan desa dari sektor pariwisata ini tidak banayk
masuk ke dalam kas desa karena memang pengelola wisata tidak melibatkan desa.
Hal lainnya yang bisa terjadi adalah apabila pengelola wisata tidak bersinergi
dengan desa maka apabila suatu saat terjadi sesuatu hal yang tidak diingikan maka
aparat desa pun tidak akan tahu menahu mengenai masalah tersebut. sebenarnya
sanagatlah penting suatu pengelola wisata tersebut bersinergi dengan desa karena

14

hal tersebut bisa membuat desa tersebut semakin berkembang dan lebih diketahui
oleh kyalayak ramai.
2. Perkembangan Wilayah Tidak Maksimal
Hal lain yang bisa diakibatkan dari stagnasi pariwisata Desa Wisata Sudaji
yaitu perkembangan wilayah yang tidak maksimal. Pengelolaan wisata yang
terhenti dan tidak ada keberlanjutannya bisa saja menyebabkan suatu wilayah
mengalami ketidakberkembangan karena potensi yang dimilki tidak dikelola
dengan baik. Sehingga potensi yang dimiliki pun tidak akan mempunyai daya
tarik karena perkembangannya tidak berjalan. Potensi yang dikelola oleh Desa
Sudaji hanya mengembangkan potensi alamnya yang alami saja tanpa memikirkan
potensi lain yang mereka miliki. Dengan tidak terkelolanya potensi yang dimiliki
maka otomatis wilayah tersebut tidak dapat berkembang dengan baik. Apabila
potensi yang dimilki juga dibiarkan begitu saja tanpa ada pengelolaan maka
otomatis desa tersebut tidak akan berkembang dan pendapatan dari desa tersebut
juga akan berkurang.

15

3.3.Sasaran dalam penyelesaian permasalahan

Pendapatan desa
akan meningkat

Potensi yang dimiliki


mempunyai daya
tarik wisata

Wisatawan yang
berkunjung akan
semakin meningkat

Pengembangan
wilayah menjadi
maksimal

Pengembangan
Pariwisata Desa Wisata
Sudaji

Masyarakat
mengetahui Desa
Sudaji sebagai desa
wisata

Bersinerginya
pengelola wisata
dengan desa adat dan
masyarakat

Pengelolaan potensi
alam yang maksimal

Produk wisata yang


ditawarkan beragam

Masyarakat memiliki
ketrampilan dalam
mengolah potensi
alam yang dimiliki

Mempunyai makanan
khas yang beda dari
daerah lain

Dari bagan tersebut bisa dijelaskan mengenai upaya penanganan yang dapat
diberikan yaitu:
1. Masyarakat mengetahui Desa Sudaji sebagai desa wisata
Dengan bersinerginya pengelola wisata dengan masyarakat setempat dan
juga dengan desa adat maka akan membuat wisata di Desa Sudaji lebih
berkembang. Karena peran serta masyarakat dalam pengembangan desa wisata
sangat penting. Masyarakatlah yang nantinya akan menikmati keuntungan jika
Desa Wisata yang ada di Desa Sudaji semakin berkembang nantinya.

16

2. Pengelolaan potensi alam yang maksimal


Apabila potensi alam yang dimiliki oleh Desa Sudaji sudah dimanfaatkan
dengan baik maka hal tersebut akan menambah pemasukan terhadap desa tersebut.
Dengan mampunya masyarakat mengolah potensi alam yang dimiliki secara
maksimal maka masyarakat di desa tersebut sudah memiliki ketrampilan dalam
mengolah potensi alam tersebut.
3. Produk wisata yang ditawarkan beragam
Dengan semakin berkembangnya Desa Wisata Sudaji maka produk wisata
yang akan ditawarkan pun bisa beragam. Desa Sudaji terkenal dengan
ekowisatanya, namun kita bisa mengembangkannya dengan membuat daya tarik
wisata lainnya yaitu misalkan membuat masakan olahan dodol yang langsung bisa
dibawa sebagai oleh-oleh khas dari Desa Sudaji yang berbeda dari daerah lainnya.
Dengan berbagai penangan yang dapat ditawarkan tersebut maka akan
mengakibatkan:
1. Wisatawan yang berkunjung akan semakin meningkat
Wisatawan yang akan mengunjungi Desa Wisata Sudaji akan semakin
meningkat apabila berbagai permaslahan yang sebelumnya sudah dijelaskan bisa
diatasi. Hal tersebut juga akan meningkatkan pendapatan dari desa maupun
masyarakat dan pengelola wisata di desa tersebut tanpa perlu mendatangkan
investor untuk mengembangkan daya tarik wisata yang ada.
2.

Pengembangan wilayah menjadi maksimal


Apabila Desa Wisata Sudaji sudah mengolah dan memanfaatkan berbagai

potensi yang dimilikinya maka pengembangan wilayah desa tersebut sudah


maksimal. Sehingga apabila pengembangan wilayah dikelola secara maksimal
maka daya tarik yang dimiliki oleh Desa Sudaji pun akan memiliki daya tarik
wisata. Sehingga Desa Wisata Sudaji bisa lebih dikenal seperti desa-desa wisata
lainnya yang ada di Bali yang sudah berkembang.

17

3.4.Pendekatan Dalam Penyelesaian Masalah


Pengelolaan desa wisata Sudaji berdasarkan pendekatan sosial, teknis, dan
mekanis. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini;
Pendekatan sosial
Biaya

Rendah:
Sosialisasi mengenai
pengembangan wisata
di desa Sudaji

Resiko sosial

rendah

Kemungkinan rendah

Pendekatan teknis

Pendekatan
mekanis

Tinggi:
Pelatihan
pembuatan
olahan durian
menjadi kue
sekaligus oleholeh bagi
wisatawan

Tinggi:

Rendah:

Rendah

Tinggi

Tinggi

Perbaikan

sistem

pengelolaan
pariwisata

di

desa

Sudaji

meningkatnya
pariwisata

18

Tabel Matrik PCM


Nama proyek : Pengembangan Desa Wisata Sudaji
Wilayah
: Desa Sudaji
Ringkasan Narasi

Indikator yang diverifikasi

Durasi
kelompok target

: 3 bulan
: Masyarakat Desa Sudaji

Alat verifikasi

waktu :

Asumsi penting

Tujuan keseluruhan
Mengembangkandesa wisata Sudaji
agar memanfaatkan potensi yang ada

Tujuan pengelolaan proyek


Meningkatkan jumlah
wisatawan ke Desa Sudaji
Mensinergikan seluruh
stakeholder
Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pengelolan
potensi yang dimiliki

Luaran
Memperbaiki sistem
pengelolaan pariwisata di
Desa Sudaji.
Berkembangnya Desa Sudaji
menjadi desa wisata yang
lebih diketahui dan dikenal
oleh wisatawan.
Terciptanya pengelolaan
wilayah yang berkelanjutan
dengan adanya kesinergian

Desa Sudaji lebih dikenal sebagai desa


wisata

Observasi langsung ke Desa Sudaji

Guna meningkatkan pariwisatadi Desa Sudaji


perlu adanya kontribusi seluruh stakeholder
dalam membangun dan mengembangkan
potensi yang dimiliki

Bertambahnya jumlah kunjungan


wisatawan
Seluruh stakeholder berkontribusi
dengan baik
Adanya pengolahan buah durian
menjadi berbagai macam olahan kue

Observasi langsung ke Desa Sudaji


Observasi langsung ke Desa Sudaji
Observasi langsung ke Desa Sudaji

keseimbangan antara stakeholder dan potensi


desa
menjadi
faktor
utama
dalam
pengimplementasian proyek

Peningkatan jumlah pengunjung


Adanya publikasi mengenai desa
wisata Sudaji
Kesinergian seluruh stakeholder

Observasi langsung ke Desa Sudaji


Observasi langsung ke Desa Sudaji
Observasi langsung ke Desa Sudaji

Berjalannya sistem pengelolaan dengan baik


dapat menjadi faktor penentu keberhasilan
dalam menerapkan kegiatan ini. Maka dari itu
sistem pengelolaan yang baik dan jelas
menjadi hal yang harus dioptimalkan dalam
menerapkan kegiatan ini.

19

antara masing-masing
stakeholder.
Aktivitas

Masukan (input)
Pengawasan terhadap sistem pengelolaan wisata secara berkala
Memberdayakan seluruh masyarakat Desa Sudaji, melakukan program pelatihan
pengelolaan potensi desa serta pengolahan buah durian menjadi olahan kue khas
Desa Sudaji.

Prakondisi
Potensi alam dan sumberdaya manusia
menjadi modal utama pengembangan
proyek
Penyediaan website desa sebagai wadah
penyaluran informasi.

20

BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Berdasarkan penulisan dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
4.1.1. Desa Sudaji merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sawan
yang terkategori sebagai desa wisata. Desa Sudaji memiliki potensi alam
dan potensi budaya. Potensi alam yang dimiliki yaitu pertanian dan
perkebunan. Selain itu terdapat pula jalur tracking menuju air terjun
pemuatan, sedangkan potensi budaya yang dimiliki adalah Ngusaba
Bukakak. Adanya potensi ini dapat mendukung Desa Sudaji menjadi desa
wisata.
4.1.2. Permasalahan yang muncul di Desa Wisata Sudaji ini disebabkan tidak
adanya sinergi antara aparat desa, pengelola desa wisata, dinas yang
menaungi dan masyarakat. Kemudian masyarakat Desa Sudaji belum
mengetahui keberadaan desanya sebagai desa wisata dan pengelolaan
potensi yang dimiliki oleh Desa Sudaji belum maksimal.
4.1.3. Sasaran dalam penyelesaian permasalahan tentang stagnasi pariwisata di
Desa Wisata Sudaji tersinerginya antara masing-masing stakeholder
sehingga terjadi perkembangan wisata di Desa Sudaji, meningkatnya
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Sudaji, produk wisata
yang ditawarkan beragam dan masyarakat Desa Sudaji mampu
menghasilkan olahan kue yang dapat dijual kepada wisatawan.
4.1.4. Pengembangan pariwisata di Desa Wisata Sudaji diarahkan berdasarkan
pendekatan sosial, pendekatan teknis dan pendekatan mekanis.

21

4.2. Saran
Dari penulisan makalah di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut.
4.2.1. Bagi pemerintah, khususnya instansi yang menaungi Desa Wisata Sudaji
agar lebih memperhatikan perkembangan dari dari desa wisata sudaji
dengan sesekali melakukan kunjungan ke desa ini. Selain itu rutin
melakukan pemantauan secara berkala mengenai kondisi desa, bila perlu
dapat memberikan bantuan berupa modal agar petani durian dapat
mengembangkan kembali hasil panen duriannya.
4.2.2. Bagi aparat desa, agar lebih memperhatikan kondisi dari desanya karena
Desa Sudaji sudah disebut sebagai desa wisata. Kemudian lebih
bersosialisasi kepada masyarakat desanya mengenai pengembangan
potensi desa sebagai aset berharga penunjang desa wisata.
4.2.3. Bagi Pengelola, agar lebih dimaksimalkan keikutsertaan masyarakat dalam
mengelola Desa Wisata Sudaji.
4.2.4. Bagi Masyarakat, perlu ditingkatkan kembali pengetahuan tentang desa
wisata dan dapat mengembangkan potensi desanya yang nantinya dapat
menjadi sumber pendapatan.

22

DAFTAR PUSTAKA
Kim. 2015. Integrasi Desa Adat Dan Desa Dinas, Upaya Wujudkan Desa
Wisata

Sudaji.

Tersedia

pada

(http://suryadasanthi.blogspot.co.id/2015/07/desa-wisata-sudaji.html),
diakses pada 9 desember 2016
Sucipto, ady. 2015. Rintis Sendiri Desa Wisata Ekologi. Tersedia
pada

(http://bali.tribunnews.com/2015/05/15/rintis-sendiri-desa-wisata-

ekologi-di-sudaji), diakses pada 9 Desember


Sulistiani, Nurika Siti. 2011. Pengembangan wisata berbasis masyarakat
(community based tourism/cbd) di desa Malasari, Taman NAsional
Gunung Halimun Salak. Institut Pertanian Bogor: Bogo

Anda mungkin juga menyukai