NAMA UNIVERSITAS
ABSTRAK
Pariwisata berkelanjutan menjadi isu penting dalam pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan di
Indonesia. Masyarakat lokal memiliki peran kunci dalam mempromosikan kewirausahaan pariwisata
berkelanjutan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
tantangan dan peluang yang dihadapi masyarakat lokal Indonesia dalam mempromosikan kewirausahaan
pariwisata berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melibatkan studi
kasus di beberapa lokasi pariwisata di Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan
pemangku kepentingan utama, pengamatan partisipatif, dan analisis dokumen terkait. Penelitian ini juga
mengadopsi pendekatan triangulasi untuk meningkatkan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat lokal Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks dalam mempromosikan kewirausahaan
pariwisata berkelanjutan. Tantangan tersebut meliputi kurangnya pemahaman tentang konsep pariwisata
berkelanjutan, kurangnya keterampilan wirausaha, kurangnya akses ke modal dan teknologi, dan keterbatasan
dukungan pemerintah dan lembaga terkait. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi sejumlah peluang yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal, termasuk kekayaan budaya dan alam Indonesia, meningkatnya minat
wisatawan terhadap pariwisata berkelanjutan, serta peran aktif organisasi non-pemerintah dan sektor swasta
dalam mempromosikan kewirausahaan pariwisata berkelanjutan.
ABSTRACT
Menurut (Meutia, 2019) masyarakat lokal Indonesia memiliki peran kunci dalam
pengembangan pariwisata berkelanjutan. Mereka adalah pelaku utama yang berinteraksi
langsung dengan wisatawan, memiliki pengetahuan lokal yang kaya tentang lingkungan,
budaya, dan warisan tradisional. Namun, masyarakat lokal sering kali menghadapi tantangan
dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam kegiatan pariwisata mereka.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh masyarakat lokal adalah kurangnya
pemahaman tentang konsep pariwisata berkelanjutan dan manfaatnya dalam jangka panjang
(Huda, 2020). Banyak dari mereka masih memiliki pendekatan yang berorientasi pada
keuntungan jangka pendek, tanpa memperhatikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan
yang mungkin timbul dalam jangka panjang. Selain itu, keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan wirausaha juga dapat menjadi hambatan dalam memulai dan mengelola usaha
pariwisata berkelanjutan.
Masyarakat lokal juga menghadapi kendala dalam akses ke modal dan teknologi.
Keterbatasan dana dan kredit yang tersedia sering kali menjadi penghalang bagi mereka
untuk memulai atau mengembangkan usaha pariwisata berkelanjutan. Selain itu, kekurangan
akses ke teknologi informasi dan komunikasi juga dapat membatasi kemampuan mereka
untuk memasarkan produk dan layanan pariwisata mereka secara efektif.
Peran aktif dari organisasi non-pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung
pengembangan kewirausahaan pariwisata berkelanjutan. Organisasi non-pemerintah dapat
memberikan pelatihan, pendampingan, dan pembiayaan kepada masyarakat lokal untuk
memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola usaha pariwisata berkelanjutan. Sementara
itu, sektor swasta dapat berperan sebagai mitra dalam pengembangan produk dan pasar
pariwisata berkelanjutan, serta memberikan akses ke pasar dan jaringan yang lebih luas
(Setiono et al., 2021).
Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk memahami tantangan dan peluang
yang dihadapi masyarakat lokal Indonesia dalam mempromosikan kewirausahaan pariwisata
berkelanjutan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan yang dihadapi,
serta identifikasi peluang yang ada, langkah-langkah strategis dapat diambil untuk
mendorong partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan
di Indonesia.
METODE PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Tantangan dalam Mempromosikan Kewirausahaan Pariwisata Berkelanjutan
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keterampilan wirausaha yang
memadai menjadi faktor penting dalam mengelola usaha pariwisata berkelanjutan. Namun,
masyarakat lokal sering menghadapi keterbatasan dalam hal keterampilan seperti manajemen
usaha, pemasaran, keuangan, dan inovasi. Kurangnya keterampilan ini dapat mempengaruhi
kemampuan mereka dalam menciptakan dan memasarkan produk atau layanan pariwisata
berkelanjutan yang menarik bagi wisatawan. Oleh karena itu, perlu adanya program
pendidikan dan pelatihan yang khusus untuk meningkatkan keterampilan wirausaha di sektor
pariwisata berkelanjutan.
Akses terhadap modal dan teknologi juga menjadi isu kritis dalam mempromosikan
kewirausahaan pariwisata berkelanjutan. Masyarakat lokal sering menghadapi kendala dalam
memperoleh akses ke modal keuangan yang diperlukan untuk memulai atau mengembangkan
usaha pariwisata berkelanjutan. Selain itu, kurangnya akses terhadap teknologi informasi dan
komunikasi juga dapat membatasi kemampuan masyarakat lokal untuk memasarkan produk
dan layanan mereka secara efektif (Junaid et al., 2022).
Masalah akses terhadap modal dan teknologi juga menjadi tantangan dalam
mempromosikan kewirausahaan pariwisata berkelanjutan di masyarakat lokal Indonesia.
Masyarakat lokal sering menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses ke modal keuangan
yang diperlukan untuk memulai atau mengembangkan usaha pariwisata. Kurangnya akses ke
kredit atau pembiayaan yang terjangkau menyulitkan pengembangan usaha pariwisata
berkelanjutan. Selain itu, akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi
masalah bagi masyarakat lokal yang ingin memasarkan produk dan layanan mereka secara
efektif.
Penting untuk meningkatkan akses masyarakat lokal terhadap teknologi informasi dan
komunikasi. Penggunaan platform digital dan media sosial dapat menjadi alat yang efektif
dalam mempromosikan usaha pariwisata berkelanjutan dan menjangkau pasar yang lebih
luas. Pelatihan dan pendampingan dalam pemanfaatan teknologi juga perlu disediakan agar
masyarakat lokal dapat memanfaatkannya secara efektif.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting juga untuk mengambil pendekatan yang
holistik dan berkelanjutan. Penyelesaian satu tantangan dapat berdampak pada penyelesaian
tantangan lainnya. Misalnya, dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
pariwisata berkelanjutan melalui edukasi, akan memberikan dasar yang kuat untuk
pengembangan keterampilan wirausaha. Begitu pula, dukungan pemerintah yang kuat dapat
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi akses ke modal dan teknologi.
Penting juga untuk membangun kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat lokal
dalam upaya mempromosikan pariwisata berkelanjutan (Sutaguna & Ariani, 2017).
Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, pengembangan program, dan
pelaksanaan kegiatan pariwisata berkelanjutan dapat meningkatkan rasa memiliki dan
tanggung jawab mereka terhadap lingkungan dan budaya setempat.
Selain itu, penting untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam mengembangkan
kewirausahaan pariwisata berkelanjutan. Indonesia memiliki kekayaan budaya dan alam yang
melimpah, yang dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang sadar akan
keberlanjutan. Pengembangan produk dan layanan pariwisata yang berbasis pada kekayaan
budaya dan alam tersebut dapat menjadi sumber daya ekonomi yang berkelanjutan bagi
masyarakat lokal.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat lokal dalam mengembangkan
usaha pariwisata berkelanjutan adalah akses terbatas ke modal dan dukungan finansial.
Namun, terdapat peluang dalam meningkatkan akses ini melalui berbagai mekanisme, seperti
program pinjaman mikro, dana investasi sosial, atau kerjasama dengan lembaga keuangan
yang peduli dengan pariwisata berkelanjutan (Berliandaldo et al., 2022). Dukungan finansial
yang memadai dapat membantu masyarakat lokal dalam memulai atau mengembangkan
usaha pariwisata berkelanjutan, sehingga menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan
bagi mereka.
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan yang dihadapi
dalam mempromosikan kewirausahaan pariwisata berkelanjutan di masyarakat lokal
Indonesia, terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan. Untuk mengatasi tantangan
tersebut, beberapa langkah strategis dapat diambil:
Dengan mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, masyarakat lokal
Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan kewirausahaan
pariwisata berkelanjutan, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pembangunan
berkelanjutan secara menyeluruh.
PENUTUP
Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak,
termasuk pemerintah, sektor swasta, lembaga akademik, masyarakat lokal, dan organisasi
non-pemerintah. Dengan membangun kesadaran, meningkatkan keterampilan, dan
menciptakan lingkungan yang kondusif, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam
mempromosikan kewirausahaan pariwisata berkelanjutan. Dengan demikian, langkah-
langkah ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga akan
meninggalkan warisan berkelanjutan yang berharga bagi generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Arsvendo, D., Khotimah, K., & Fitrianto, A. R. (2022). Pengembangan Wisata Religi Sebagai
Pariwisata Berkelanjutan di Kota Pasuruan. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA),
9(2018), 97. https://doi.org/10.24843/jumpa.2022.v09.i01.p05
Berliandaldo, M., Wijaya Holman Fasa, A., & Andriani, D. (2022). Implikasi Peran
Destination Management Organization (Dmo) – Destination Governance (Dg) Dalam
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan. Jurnal Kepariwisataan, 21(2), 113–129.
https://doi.org/10.52352/jpar.v21i2.845
Ertien, R. N., & Leily, S. R. (2021). Tantangan dan Peluang Pariwisata Berbasis Masyarakat
di Desa Tamansari dalam Era Normal Baru Opportunities and Challenges For
Community-Based Tourism in Tamansari Village in The New Normal Era. Jurnal
Masyarakat Indonesia, 47(1), 91–104.
Huda, R. (2020). Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Sektor Pariwisata di Desa Serang,
Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah
Sosial, 11(2), 157–170. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v11i2.1470
Junaid, I., Dewi, W. O., Said, A., & Hanafi, H. (2022). Pengembangan Desa Wisata
Berkelanjutan: Studi Kasus di Desa Paccekke, Kabupaten Barru, Indonesia. Journal of
Regional and Rural Development Planning, 6(3), 287–301.
https://doi.org/10.29244/jp2wd.2022.6.3.287-301
Mussadad, A. A., Rahayu, O. Y., Pratama, E., Supraptiningsih, & Wahyuni, E. (2019).
Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Di Indonesia. Dinamika Administrasi: Jurnal
Ilmu Administrasi Dan Manajemen, 2(1), 73–93.
Setiono, S. T., Afrizal, T., Supriyono, E., Wendra, R. M., & Nurfitriani, A. (2021).
Implementasi Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan Di Kota Semarang. Perspektif,
10(1), 26–35. https://doi.org/10.31289/perspektif.v10i1.3943
Sutaguna, I. N. T., & Ariani, N. M. (2017). Strategi Meningkatkan Penjualan Makanan Menu
Ala Carte Pada Restoran Warung Bali Di Desa Wisata Sangeh Badung. In Udayana
tourism callforpaper & seminar.
Wardhani, W. K., Titisari, K. H., & Suhendro, S. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Struktur
Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Good Corporate Governance terhadap Nilai
Perusahaan. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 5(1), 37.
https://doi.org/10.33087/ekonomis.v5i1.264