Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa di sebut SBY lahir pada 9 september 1949, beliau
adalah presiden Indonesia yang keenam menjabat sejak 20 oktober 2004 hingga 20 oktober 2014
beliau adalah presiden pertama di Indonesia yang di pilih melalui jalur pemilihan umum. Beliau
Bersama wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam pemilu presiden 2004, beliau
berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode ke dua dengan Kembali memenangkan pemilu
2009, kali ini dengan wakil presiden Boediono. Sejak era reformasi di mulai Susilo Bambang
Yudhoyono merupakan presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama
5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.1
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2009 di selengarakan untuk
memilih presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2009-2014, pemungutan suara di
selenggarakan pada 8 juli 2009 pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (Demokrat)
berhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%
mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto (PDI-P), dan Muhammad
Jusuf Kalla dan Wiranto (Golkar).2
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Susilo_Bambang_Yudhoyono#
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Presiden_Indonesia_2009
Adanya kerjasama atau bantuan IFES
Adanya spanduk buatan KPU mengenai tata cara pencontrengan
Beredarnya formulir ilegal model “C-1 PPWP”
Adanya berbagai pelanggaran administratif maupun pidana
Adanya penambahan perolehan suara SBY-Boediono serta pengurangan suara Mega-
Prabowo dan JK-Wiranto
Setelah keluarnya putusan MK tersebut, pada 18 Agustus 2009, KPU menetapkan SBY-
Boediono sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2009-2014. Pelantikan Presiden dan Wakil
Presiden Periode 2009-2014 berlangsung hari Selasa, 20 Oktober 2009 pukul 10.00 WIB di Gedung
Nusantara, Senayan dalam Sidang Paripurna MPR RI 3
Visi
1. Terwujudnya Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur.
2. Melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera.
3. Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
4. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
Misi
1. Mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, aman, dan damai, serta meletakkan fondasi yang
lebih kuat bagi Indonesia yang adil dan demokratis.
2. Melanjutkan pembangunan ekonomi Indonesia untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Melanjutkan upaya menciptakan Good Government dan Good Corporate Governance.
4. Demokratisasi pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup untuk partisipasi dan
kreativitas segenap komponen bangsa.
5. Melanjutkan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan memberantas korupsi.
6. Belajar dari pengalaman yang lalu dan dari negara-negara lain, maka pembangunan masyarakat
Indonesia adalah pembangunan yang inklusif bagi segenap komponen bangsa.
Pada periode kepemimpinannya yang kedua, SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II
yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Bersama Wakil Presiden Boediono.4 Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik pengusul
pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang mendatangkan kursi di DPR (Partai Demokrat,
PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses
pasangan SBY-Boediono, serta kalangan profesional. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Presiden_Indonesia_2009#
4
https://www.abdinegaranews.web.id/
diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei
2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Keuangan. Pada 18 Oktober 2011,
Presiden SBY mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru
masuk ke dalam kabinet dan beberapa Menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.
Di masa pemerintahan yang kedua ini, mulai terlihat beberapa kelemahan misalnya kurang
sigapnya menanggapi beberapa isu sampai isu-isu tersebut menjadi hangat bahkan membingungkan,
lalu dari pemberantasan korupsi sendiri menimbulkan banyak tanda tanya. Konsep Trias Politika
(Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) pada masa pemerintahan SBY mengalami perubahan progresif,
dimana konsep tersebut berusaha menempatkan posisinya berdasarkan prinsip struktural Sistem
Politik Indonesia, yakini berdasarkan kedaulatan rakyat..Sisi lain dari pemerintahan SBY adalah
penegakan supremasi hukum. Penegakan supremasi hukum dilakukan agar Indonesia memiliki
kepastian hukum. Berbagai upaya penegakan hukum ini dapat dijumpai pada pengutusan kasus
korupsi yang melibatkan pejabat negara, anggota DPR, dan berbagai kasus lain.Perang terhadap
narkoba juga gencar dilakukan oleh aparat penegak hukum. Pemerintah lewat kebijakan penegakan
hukum telah dapat mengembalikan kepercayaan rakyat untuk menyerahkan mandat pemerintahan
kepada eksekutif, sehingga dalam periode ini, masyarakat lebih memandang bahwa pemerintah
serius dalam menangani masalah perekonomian yang berdampak pada peningkatan pendapatan
ekonomi masyarakat.Di era ini juga, musyawarah mufakat diutamakan, Sehingga pengambilan
kebijakan terkesan lambat. 5
5
https://www.abdinegaranews.web.id/
sesuai dengan keputusan KPU RI pada 22 Juli 2014. [5] Presiden dan Wakil Presiden
terpilih dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.6
Perekonomian indonesia menghadapi berbagai tantangan sejak awal tahun 2015. Bahkan,
sejak awal pemerintahan Joko Widodo berdaulat (Oktober 2014), perekonomian indonesia sudah
menghadapi banyak ‘tekanan’. Pelemahan rupiah semenjak akhir 2014 masih berkisar 13,000
hingga sekarang hampir menyentuh 15.000, pertumbuhan ekonomi yang kuartal I dan II yang tak
sesuai harapan. Kuartal I bahkan tak sampai 5%, inflasi yang bergejolak pasca kebijakan dicabutnya
subsidi BBM, hingga devisa negara yang terus terkuras untuk menyelamatkan beberapa polemik
yang telah disebutkan. Untuk mengatasi gejolak rupiah yang mengkhawatirkan, Presiden Jowoki
bersama tim ekonominya merancang “obat” untuk menguatkan kembali pondasi perekonomian
Negara. Obat tersebut diformulasikan dalam bentuk paket-paket kebijakan ekonomi yang berisikan
berbagai insentif.
Secara garis besar, sasaran utama Paket Kebijakan Jilid I adalah menggerakkan sektor riil.
Dan secara tidak langsung, kebijakan jilid 1 ini berupaya menjawab sebuah tantangan besar di awal
tahun: pertumbuhan yang tak sesuai harapan. Jelas pertumbuhan amat penting bagi sebuah negara,
salah satu indikator makro sebuah negara adalah pertumbuhannya. Sayangnya, pertumbuhan kuartal
pertama yang diprediksi bisa sampai 5,8% (menurut Badan Anggaran BI) berkali-kali harus
dikoreksi hingga kenyataannya memang hanya sampai 4,9%. Hal ini dapat dimengerti, mengingat
realisasi pencairan dana government expenditure membutuhkan waktu. Teknisnya, tender harus
dibuka ke publik, memilih pemenang tender, dan terakhir mencairkan dana. Hal ini tentu butuh
waktu yang tak singkat. Karenanya, pemerintah berupaya mempercepat eksekusi proyek-proyek
strategis dengan cara penyederhanaan izin, mempercepat pengadaan barang dan jasa, serta meninjau
hambatan yang legilitas.
Paket Kebijakan Jilid II diluncurkan berselang satu bulan dari terbitnya paket kebijakan
perdana. Fokus paket kebijakan kedua adalah menarik investasi masuk melalui deregulasi dan
debirokratisasi. Langkah ini diambil pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia.
Iklim investasi tentu sangat penting untuk memperkuat kondisi pasar keuangan Indonesia sehinga
devisa bertambah, juga untuk memperkuat ‘kuda-kuda’ perusahaan.7
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Presiden_Indonesia_2014#:
7
https://bappeda.pontianakkota.go.id/berita/setahun-pemerintahan-presiden-jokowi--menuju-indonesia-lebih-baik
3.1 Jalannya Pemilihan Presiden
Pertama, Presiden Jokowi akan menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai
prioritas utama. Dalam hal ini, Presiden Jokowi hendak membangun SDM yang pekerja keras,
dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta akan mengundang talenta-
talenta global untuk bekerja sama.
Ketiga, Kepala Negara ingin agar segala bentuk kendala regulasi disederhanakan, dan dipangkas.
Dalam hal ini, Presiden mengatakan, pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-
undang (UU) besar, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.
Keempat, Presiden Jokowi ingin penyederhanaan birokrasi terus dilakukan secara besar-besaran.
Tak hanya itu, investasi untuk penciptaan lapangan kerja juga harus diprioritaskan di samping
memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang.
“Saya juga minta kepada para menteri, para pejabat, dan birokrat, agar serius menjamin tercapainya
tujuan program pembangunan. Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya
pastikan, sekali lagi, pasti akan saya copot,” tegasnya.9
Kelima adalah transformasi ekonomi. Menurut Presiden, Indonesia harus bertransformasi dari
ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Presiden_Indonesia_2019
9
https://kppip.go.id/siaran-pers/lima-fokus-kerja-di-periode-kedua-pemerintahan-jokowi/
mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.10
10
https://kppip.go.id/siaran-pers/lima-fokus-kerja-di-periode-kedua-pemerintahan-jokowi/