Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI SOEKARNO PUTRI”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
 AMANDA AULIA RAMADHANI
 ARINY TRI SULISTIYOWATI
 HENDY JUNIAWAN
 M. AGIEL ALFARISSI

KELAS XII MIA 2

SMA NEGERI 1 SIANTAN


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

BAB II PEMBAHASAN
A. KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN PADA MASA PEMERINTAHAN
MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
B. KONDISI POLITIK PADA MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI
SOEKARNO PUTRI
C. KONDISI EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI
SOEKARNO PUTRI
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PADA MASA PEMERINTAHAN
MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
BAB I

“MEGAWATI SOEKARNO PUTRI “

A. LATAR BELAKANG MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

    Dr. (H.C.) HJ. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarno Putri atau umumnya lebih


dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan panggilan "Mbak
Mega" (lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947, umur 69 tahun) adalah Presiden
Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004. Ia
merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak dari presiden Indonesia
pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia.
Pada 20 September 2004, ia kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu
Presiden 2004 putaran yang kedua.
    Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada
tahun 2001. Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga
MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999–
2001, ia menjabat Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus
Dur). Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada
tahun 1999.
Pendidikan :
·  SD Perguruan Cikini Jakarta, (1954-1959)
·  SLTP Perguruan Cikini Jakarta, (1960-1962) R SLTA Perguruan Cikini Jakarta, (1963-
1965)
·  Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung, (1965- 1967), (tidak selesai)
·  Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta, (1970- 1972), (tidak selesai)
Karier :
·  Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Bandung), (1965)
·  Anggota DPR-RI, (1993)
·  Anggota Fraksi PDI Komisi IV
·  Ketua DPC PDI Jakarta Pusat, Anggota Fraksi PDI DPR- RI, (1987-1997)
·  Ketua Umum PDI versi Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Surabaya (1993- sekarang)
·  PDI yang dipimpinnya berganti nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999-
sekarangWakil Presiden Republik Indonesia, (Oktober 1999-23 Juli 2001)
Presiden Republik Indonesia ke-5, (23 Juli 2001-2004)

BAB II

A. KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN PADA MASA PEMERINTAHAN


MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

1. Kebijakan Bidang Politik


•      Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004
dan melalui dua periode yaitu :
a)   Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung.
b)   Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara
langsung. Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama
•      Memelihara dan memantapkan stabilitas Nasional.
•      Menjaga keutuhan NKRI.
•      Mendukung dana, tenaga, dan sumber daya lain untuk suksesnya penerapan
UU tersebut. Segi yang lain, PNS dan TNI diharuskan netral dari politik.
•      Melanjutkan amandemen UUD 1945
•      Meluruskan otonomi daerah.

2. Kebijakan Bidang Ekonomi


•      Memutuskan hubungan kerja dengan IMF.
•      Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan dengan melakukan
pembaruan ketentuan perundang – undangan.
•      Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan.
•      Menciptakan situasi kondusif bagi investor.
•      Meningkatkan kegiatan ekspor.
•      Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.
•      Kerja sama ekonomi dan politik juga dilakukan diluar blok AS dan sekutunya,
seperti kerja sama pembelian Pesawat Sukhoi dengan Rusia dan kerja sama
perdagangan dengan China.

B. KONDISI POLITIK PADA MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI


SOEKARNO PUTRI

1. Membentuk Kabinet Gotong - Royong

Kabinet Gotong Royong (KGR) dibentuk pada tanggal 10 Agustus 2001 dan
berakhir pada tahun 2004 seiring lengsernya Presiden Megawati Soekarno Putri pada
waktu itu. Kabinet ini dinamakan KGR karena merupakan pemerintahan dari hasil
banyak partai. Pada masa Presiden Megawati memimpin, Indonesia sedang porak
poranda akibat beragam konflik seperti konflik komunal (Ambon, Poso, Sampang)
dan konflik politik (pemakzulan Gusdur).

Para pelaku ekonomi, kalangan birokrasi, pengamat politik, dan menteri dan
setingkatnya menilai KGR ini cukup tangguh, hal ini dapat dilihat bahwa 26 dari 32
jabatan menteri dan setingkat menteri dijabat oleh para profesional yang menguasai
bidang tugas masing-masing. Akan tetapi KGR ini mengecewakan karena terkesan
lamban dalam kinerjanya.

2. Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

KPK didirikan pada tahun 2003 oleh Presiden Megawati. Pendirian KPK ini
didasari karena Presiden Megawati melihat institusi Jaksa dan Polri saat itu terlalu
kotor, sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu, namun jaksa dan
polri sulit dibubarkan sehingga dibentuklah KPK.

3. Mengadakan Pemilu Yang Bersifat Demokratis Yang Dilaksanakan Tahun 2004


dan Melalui Dua Periode Yaitu

a. Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung. Periode kedua
untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.

Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara langsung
artinya rakyat langsung memilih pilihannya.

b. Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004 menempatkan pasangan


Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini
merupakan babak baru pemerintahan di Indonesia dimana Presiden dan Wakil
Presiden terpilih dipilih langsung oleh rakyat.
C. KONDISI EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI
SOEKARNO PUTRI

1. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan


kemerosotan pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita
Indonesia tinggal US$465. Melalui kebijakan pemulihan keamanan situasi
Indonesia menjadi tenang. Presiden Megawati berhasil menaikan pendapatan
perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930

2. Ketenangan Megawati disambut oleh pasar, tak sampai sebulan dilantik kurs
melonjak ke Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga
terus membaik hingga melejit ke angka 800.

3. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflansi,


presiden Megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan
privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. Hasil
penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1%
dan inflansi hanya 5,06%. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara didalam
periode krisis. Tujuannya adalah melindungi perusahaan negara dari interversi
kekuatan-kekuatan politik dan melunasi pembayaran utang luar negri.

4. Memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$57,158
miliar dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003 ekspor juga
menanjak keangka US$61,02 miliar dan import meningkat keangka US$32,39
miliar.

5. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan
Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp
116.3 triliun.

6. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di


dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu
berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun
kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual
ke perusahaan asing.

7. Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),


tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal
keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan
modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
8. Secara faktual, pemerintahan Megawati menjalankan kebijakan privatisasi
berdasarkan desakan dari luar, khususnya IMF dan bank dunia. Bedanya, jika
Megawati hanya melanjutkan kesepakatan yang dibuat pemerintahan sebelumnya,
Habibie, melalui stuctrual adjustment program (SAP).

9. Selain itu, pertimbangan melakukan privatisasi dijaman Megawati adalah untuk


mencari pendanaan untuk menutupi deficit APBN. Seperti diketahui, Megawati
mewarisi sebuah kondisi ekonomi yang compang camping akibat krisis ekonomi
1997.

10. Pada periode 1991-2001, pemerintah Indonesia 14 kali memprivatisasi BUMN.


Yang terprivatisasi 12 BUMN.

11. Pada masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik luar negeri
tidak begitu determinis di bawah kendali sebuah negara.

12. Di masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan
diluar blok AS dan sekutunya, seperti kerjasama pembelian pesawat Sukhoi dengan
Rusia dan kerjasama perdagangan dengan China.

13. Selain itu, pemerintahan Megawati berusaha keras untuk keluar dari jebakan IMF.
Hanya saja, usaha itu dibiaskan oleh Budiono, Menteri Keuangan waktu itu,
dengan menandatangi post program monitoring (PPM) yang berarti melanjutkan
campur tangan IMF secara sembunyi-sembunyi.

14. Untuk perlindungan terhadap perempuan dan TKI di luar negeri, pemerintahan
Megawati pernah mengajukan tiga RUU, yaitu Rancangan Undang-Undang (RUU)
tentang Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan di Lingkungan Kerja dan
Rumah Tangga, RUU Pekerja di Luar Negeri, dan RUU Tindak Pidana
Perdagangan Orang.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PADA MASA PEMERINTAHAN


MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

 Kelebihan pada masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri :

a) Menstabilkan fundamen ekonomi makro meliputi inflansi, BI Rate, pertumbuhan


ekonomi, kurs rupiah terhadap dolar, angka kemiskinan.

b) Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian


me-nusakambang-kan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soeharto, Bob
Hasan dan Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin Halid.
KPK didirikan pada masa pemerintahan Megawati.
c) Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang collapse setelah krisis ekonomi
1998 terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Februari 2004 yang telah selesai
melaksanakan tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan saat ini perbankan nasional
menjadi relative sehat.

d) Indonesia berhasil keluar dan IMF pada tahun 2003 yang menandakan Indonesia
sudah keluar dari krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1998 dan Indonesia yang
lebih mandiri.

 Sedangkan kekurangan masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri :

a) Kurangnya pemahaman dalam bidang ekonomi sehingga keputusan yang diambil


tidak berpihak kepada rakyat.

b) Terdapat kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.

c) Dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai