Anda di halaman 1dari 23

MASA

REFORMASI
1998-SEKARANG
Latar Belakang Munculnya Reformasi dan
Kejatuhan Orde Baru

• Tidak konsisten dan konsekuen


melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
• Ketidakadilan dibidang politik,
ekonomi dan hukum
• Tidak berjalannya demokrasi dengan
seharusnya
Faktor faktor penyebab munculnya reformasi

• Adanya krisis multidimensional yang meliputi


 krisis moneter
kondisi ini disebabkan oleh ketidakstabilan
perekonomian dunia yang kemudian
berkembang menjadi krisis moneter akibatnya
nilai tukar mata uang beberapa negara menurun
seperti filiphina, Malaysia, Thailand, dan
Indonesia
 krisis politik
pelantikkan presiden Soeharto untuk
ketujuh kalinya mendapat penolakan dari
mahasiswa dan hampir sebagian besar
masyarakat Indonesia. Penolakan tersebut
disertai berbagai tuntutan yang
dilatarbelakangi oleh banyaknya
penyimpangan dalam bidang politik .
 Krisis Sosial
pada awal 1998 terjadi kerusuhan anti
Tionghoa di sejumlah kota. Selain itu
dibeberapa daerah terjadi kerusuhan dan
penjarahan
 Krisis hukum
banyaknya rekayasa dalam proses peradilan, masyarakat
menghendaki reformasi dalam bidang hkum untuk
meluruskan masalah pada posisi sebenarnya
 krisis kepercayaan
pemerintahan orde baru dianggap tidak menjalankan
demokrasi secara tepat asas. Situasi tersebut diperparah
dengan banyaknya anggota pemerintahan yang melakukan
praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)
 krisis ekonomi
pasar dalam negeri didominasi oleh pemilik modal
sementara masyarakat pelaku ekonomi tidak dapat
berkembang
Kronologi jatuhnya orde baru
• Soeharto kembali menjadi presiden RI (1998-2003)
• Adanya tuntutan reformasi
1. suksesi kepemimpinan nasional
2. amandemen UUD 1945
3. pemberantasan KKN
4. Penghapusan dwifungsi ABRI
5. penegakkan supermasi hukum
6. pelaksanaan otonomi daerah
TRAGEDI TRISAKTI
• 12 Mei 1998 : aksi damai mahasiswa Trisakti
ke gedung MPR/DPR dihadang ABRI
• Pukul 17.00 : mahasiswa akhirnya mundur
kekampus dengan tertib, tapi seorang oknum
bernama Mashud, memprovokasi massa
• 17.05-18.30 : aparat memprovokasi massa
yang mengakibatkan terjadinya kerusuhan
Pengunduran diri Presiden Soeharto
Pada Kamis, 21 Mei 1998 Presiden Soeharto
mengumumkan bahwa sesuai pasal 8 UUD 1945, Wakil
presiden B.J.Habibie akan melanjutkan sisa masa jabatan
Presiden. B.J.Habibie pun segera dilantik sebagai
Presiden Republik Indonesia.
Masa Pemerintahan B.J.Habibie
(1998-1999)
Pelantikan B.J.Habibie sebagai presiden secara tidak
langsung menyebabkan kondisi sebagai berikut :
a. Menurunkan ketegangan politik
b. Desakan untuk memberlakukan demokratisasi dalam
sistem politik semakin kuat
c. Muncul desakan untuk mengadakan pemilu guna
memilih anggota legislatif
d. Desakan untuk mengusut berbagai kasus korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN) yang terjadi pada masa
Orde Baru semakin kuat
Kebijakan presiden B.J.Habibie
1. Pembentukan kabinet Reformasi Pembangunan
2. Mengakomodasi pelaksanaan Sidang Istimewa MPR 1998
3. Reformasi politik
1) pemberlakuan otonomi daerah yang lebih demokratis
dan semakin luas
2) Menetapkan UU Multipartai dalam pemilu yang diatur
dalam UU No.2 tahun 1999
3) Pencabutan ketetapan untuk meminta Surat Izin
Terbit (SIT) bagi media massa cetak
4. Pelaksanaan Pemilu 1999
5. Referendum Timor Timur
6. Reformasi ekonomi
a) Melakukan reformasi perbankan
b) Menetapkan UU antimonopoli
c) Memprioritaskan jumlah suplai beras yang
memadai
d) Melibatkan pedagang dan koperasi ikut
serta dalam distribusi beras
7. Pengakuan HAM
8. Pemberantasan korupsi
Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
(1999-2001)
• Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan panggilan Gus
Dur dipilih menjadi presiden keempat RI berdasarkan hasil
Sidang Umum MPR pada 20 Oktober 1999
• Kebijakan Gus Dur
1. Pemisahan Polri dari TNI
2. Pengakuan agama Konghucu
3. Kebebasan Pers
4. Mengatasi Disintegrasi bangsa
5. Membangun mitra dengan luar negeri
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
(2001-2004)
• Dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden, Megawati
Soekarnoputri dibantu oleh Hamzah Haz sebagai wakil presiden.
Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz
mengawali tugasnya dengan membentuk Kabinet Gotong Royong
• Kebijakan Presiden Megawati Soekarnoputri
1. Agenda kabinet Gotong Royong
a. Membuktikan sikap secara tegas untuk menghapus KKN
b. Menunjukkan kesungguhan dalam menyusun langkah langkah
untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dari penderitaan akibat
krisis yang berkepanjangan
c. Meneruskan pembangunan politik
d. Menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan supremasi
hukum dan menciptakan situasi sosial kultural yang kondusif
e. Menjaga pertahanan keamanan dan HAM
2. Reformasi Politik dan hukum
3. Pemberantasan KKN
4. Mengatasi disintegrasi dan kedaulatan
5. Reformasi dibidang ekonomi
a. mengatasi masalah utang Indonesia peninggalan
Orde Baru
b. Menaikkan pendapatan perkapita cukup signifikan
c. Melakukan privatisasi BUMN
d. Memperbaiki kinerja ekspor
Masa pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla
(2004-2009)
• Susilo Bambang Yudhoyono merupakan
Presiden pertama yang dipilih rakyat melalui
Pemilihan Presiden (Pilpres) secara langsung
pada 2004. Sesudah dilantik sebagai presiden,
Susilo Bambang Yudhoyono segera menyusun
kabinet yang bernama Kabinet Indonesia
Bersatu. Bersama kabinetnya, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono mencanangkan program
100 hari yang berisi beberapa kebijakan berikut
1. Menciptakan situasi yang aman dan damai
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
melakukan tindakan tindakan berikut
a. menyelesaikan konflik Aceh melalui cara cara adil,
damai dan bermartabat
b. Menyelesaikan masalah Papua secara damai dengan
mengadakan dialog dan pendekatan persuasif
c. Meningkatkan pengamanan Selat Malaka
d. Melakukan pemberantasan narkoba dengan
dilaksanakannya program pencegaha, penegakan, dan
rehabilitasi
2. Menciptakan iklim demokrasi yang berkeadilan
3. meningkatkan kesejahteraan rakyat , untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat pemerintah
menerapkan beberapa langkah berikut
a. Pemerintah meningkatkan kemampuan aparatur
melalui berbagai latihan dan operasi
b. Mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan
c. Mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggib dan berkualitas
d. Dalam bidang pertanian pemerintah melakukan
revitalisasi sistem penyuluhan secara nasional,
meningkatkan ketahanan pangan, dan meningkatkan
sistem kerawanan pangan
Masa Pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono
(2009-2014)
• Pada periode 2009-2014 Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono berpasangan dengan Boediono mereka
membentuk kabinet Indonesia Bersatu II. Agenda
besar kabinet ini adalah upaya mewujudkan good
governance pada tataran implementatif.
• Kebijakan presiden SBY periode 2009-2014
1. memperbaiki pelayanan publik
2. Memperkuat sistem politik
3. Mewujudkan sistem Good Governance
Masa Pemerintahan
Joko Widodo-Jusuf Kalla (2014-2019)
• Dalam pemerintahannya Presiden Joko Widodo dan
wakil Presiden Jusuf Kalla mengusung visi Nawacita dan
jargon Revolusi Mental sebagai berikut
a. mengubah mind set, yaitu cara berpikir dan cara
pandang dalam melakukan public service
b. Struktur organisasi harus ramping dan tidak boleh ada
orang orang dalam pemerintahan yang memiliki fungsi
ganda
c. Kultur dan budaya kerja harus disiplin, tanggungjawab,
mengedepankan kebersamaan, dan gotong royong
• Kebijakan Presiden Joko Widodo
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan ralyat, Presiden Joko Widodo
membangun berbagai infrastruktur seperti jalan tol, jembatan,
bendungan, pelabuhan, bandara, dll
2. Dalam bidang ekonomi, pemerintah berani mengambil risiko
dengan memangkas subsidi BBM yang mengakibatkan harga BBM
bersubsidi nai beberapa bulan setelah presiden Joko Widodo
dilantik
3. Didalam bidang pertambangan, presiden Joko Widodo berusaha
menguasai sumber daya alam agar dikelola secara mandiri
4. Dibidang kelautan, presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia
menjadi poros maritim dunia
5. Dalam bidang Hubungan Internasional, pemerintahan Joko Widodo
menegaskan Indonesia merupakan negara netral yang tidak
condong kesalah satu blok dunia
Masa Pemerintahan
Joko Widodo-Ma’aruf Amin
(2019-2024)
• Presiden Jokowi Dodo dilantik bersama wakil Presiden
Ma’aruf Amin pada tanggal 20 Oktober 2019 di Gedung
DPR/MPR, Jakarta
• Kebijakan Presiden Joko Widodo pada periode ke 2
adalah sebagai berikut
1. menjadikan pembangunan Sumber Daya Manusia
(SDM) sebagai prioritas utama
2. Pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan
infrastruktur
3. Kepala negara ingin agar segala bentuk kendala
regulasi disederhanakan, dan dipangkas
4. Penyederhanaan birokrasi terus
dilakukan secara besar besaran
5. Adanya transformasi ekonomi

Anda mungkin juga menyukai