PERJUANGAN MASA
REFORMASI
P
roses kejatuhan Orde Baru telah tampak ketika Indonesia
mengalami dampak langsung dari krisis ekonomi yang melanda
negara-negara di Asia. Ketika krisis ini melanda Indonesia, nilai
rupiah jatuh secara drastis. Dampaknya terus menggerus di segala bidang
kehidupan, mulai dari bidang ekonomi, politik, dan sosial. Tidak sampai
menempuh waktu yang lama, sejak pertengahan tahun 1997, ketika krisis
moneter melanda dunia, bulan Mei 1998, Orde Baru akhirnya runtuh.
Krisis moneter membuka jalan bagi kita menuju terwujudnya kehidupan
berdemokrasi yang sehat, yang selama ini terkungkung oleh sistem
kekuasaan Orde Baru yang serba menguasai semua sisi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Proses menuju reformasi telah dimulai ketika wacana penentangan
politik secara terbuka kepada Orde Baru mulai muncul. Penentangan ini terus
digulirkan oleh mahasiswa, cendikiawan dan masyarakat, mereka menuntut
pelaksanaan proses demokratisasi yang sehat dan terbebas dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) karena dampak tidak diimbanginya
pembangunan fisik dengan pembangunan mental (character building) terhadap
para pelaksana pemerintahan (birokrat), aparat keamanan maupun pelaku
ekonomi (pengusaha/konglomerat). Mereka juga menuntut terwujudnya rule
of law, good governance serta berjalannya pemerintahan yang bersih. Oleh
karena itu, bagi mereka reformasi merupakan sebuah masa dan suasana yang
104 NILAI-NILAI KEJUANGAN
senanatiasa terus diperjuangkan dan dipelihara. Jadi, bukan hanya sebuah
momentum, namun sebuah proses yang harus senantiasa dipupuk.
Kemunculan gerakan reformasi dilatarbelakangi terjadinya krisis
multidimensi yang dihadapi bangsa Indonesia. Gerakan ini pada awalnya
hanya berupa demonstrasi di kampus-kampus besar. Namun, mahasiswa
akhirnya harus turun ke jalan karena aspirasi mereka tidak mendapatkan
respons dari pemerintah. Gerakan Reformasi tahun 1998 mempunyai
enam agenda (Abdurakhman, 2015), yaitu:
1. Suksesi kepemimpinan nasional.
2. Amendemen UUD 1945.
3. Pemberantasan KKN.
4. Penghapusan dwifungsi ABRI.
5. Penegakan supremasi hukum.
6. Pelaksanaan otonomi daerah.
E. Ringkasan
Berdasarkan penjelasan, dapat disimpulkan bahwa Reformasi lahir
sebagai reaksi langsung terhadap krisis ekonomi yang melanda Indonesia
sekaligus adanya tuntutan untuk terjadinya perubahan-perubahan di
Indonesia dalam berbagai bidang. Selama masa Reformasi hingga kini,
berbagai pembaharuan nyatanya memang terjadi. Pemilu misalnya,
berlangsung lebih demokratis. Pembaharuan di bidang hukum juga terjadi.
Desentralisasi berlangsung dan gerakan separatis GAM bisa diakhiri.
Nilai kejuangan yang kita peroleh dari masa Reformasi adalah
bagaimana hak kebebasan, hak merdeka, demokrasi, perjuangan HAM,
kesatuan dan persatuan, nasionalisme, religius, patriotisme, harga diri
bangsa, kesetiakawanan, disiplin, tanpa pamrih dan nilai-nilai kejuangan
lainnya.