3. Bisa mengajar di kelas SMK yang banyak ragam minat bakatnya berbeda-beda
Sistem PPL
PPL dilaksanakan dengan sistem terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori. PPL
dilaksanakan sepanjang masa studi PPG, yakni dilaksanakan pada semester I dan II. PPL
dilaksanakan dengan pendekatan supervisi klinis, yakni melalui bimbingan oleh
profesional yaitu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong (GP). PPL
mengadopsi lesson study dan PTK Kolaboratif untuk melatih mahasiswa melakukan
kegiatan reflektif secara berkelanjutan.
Prosedur
1. Mata Kuliah PPL I (6 sks) disajikan pada Semester I, terhubung dengan Matakuliah
PPDP dan PPA 1
2. Mata kuliah PPL II (10 sks) disajikan pada Semester II, terhubung dengan
Matakuliah PPA 2
Keterhubungan Mata Kuliah PPL dengan matakuliah lain tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Mata kuliah PPDP dan PPA dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan PPL di
sekolah. Oleh karena itu penjadwalan kegiatan PPL di sekolah harus
mempertimbangkan jadwal kuliah teori di kampus.
2. Model pembelajaran mata kuliah PPL dengan matakuliah terhubung bersifat
series, di mana perolehan kompetensi teori dan praktik dilakukan secara
bersamaan. Penguatan kompetensi MK PPDP dan PPA dilakukan melalui kegiatan
observasi dan praktik di sekolah dan hasil pengalaman praktik mengajar di
sekolah dijadikan bahan diskusi pada Matakuliah PPDP dan PPA di kampus.
Berikut disajikan prosedur PPL dan keterhubungan Matakuliah PPL I dan PPL II serta
keterkaitannya dengan Matakuliah PPDP, PPA-1, dan PPA-2:
Tempat & Pengelolaan Kegiatan PPL
a. Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi jumlah dan bidang studi peserta PPL
2. Pemilihan dan penetapan sekolah mitra yang memenuhi persyaratan
3. Koordinasi dengan sekolah mitra dan program studi untuk menetapkan
GP/ DPL serta jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Koordinasi antara program studi dengan GP, GPL, dan dosen matakuliah
terintegrasi, untuk menentukan jadwal kegiatan mahasiswa dalam
memenuhi tugas matakuliah terkait selama waktu PPL
5. Pembekalan PPL PPG Prajabatan kepada GP, DPL, dan mahasiswa
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan PPL mencakup kegiatan:
1. Penyerahan mahasiswa PPL oleh LPTK ke sekolah mitra
2. Mahasiswa melaksanakan PPL di sekolah mitra
3. Monitoring kegiatan PPL oleh LPTK
4. Penarikan mahasiswa PPL dari sekolah mitra
Waktu PPL
Kegiatan PPL dilaksanakan pada semester 1 dan 2. Beban belajar mahasiswa pada PPL 1
dan 2 tergantung dari jumlah sks pada matakuliah tersebut. Walaupun penetapan waktu
(hari/jam) kegiatan PPL di sekolah diserahkan pada LPTK, namun LPTK wajib memenuhi
standar jumlah beban belajar dan jumlah jam pelaksanaan PPL di sekolah, seperti
berikut.
siklus pembelajaran adalah RPP dan bukan jumlah mengajar di kelas atau di luar kelas. Dalam satu siklus pembelajaran dimungkinkan mahasiswa melakukan praktik mengajar lebih dari satu kali di kelas atau di
luar kelas.
Supervisi Klinis
Pembelajaran Reflektif
Untuk mencapai CPMK yang ditetapkan, mata kuliah PPL dilaksanakan menggunakan
metode pembelajaran reflektif. Metode pembelajaran reflektif dilakukan dengan cara
mahasiswa merefleksikan dirinya atas pengalaman yang diperoleh pada setiap siklus
kegiatan mengajar. Refleksi dilakukan untuk mendapatkan makna dari setiap peristiwa
pembelajaran yang dilakukan sehingga akan mengubah perspektif konseptualnya.
Refleksi dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri atau bersama-sama dengan DPL, Guru
Pamong, atau teman sejawat setelah melaksanakan setiap tahapan siklus pembelajaran.
Hasil refleksi digunakan sebagai dasar untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)
untuk pembelajaran berikutnya. Demikian seterusnya, sehingga menjadi habit mahasiswa
calon guru pemula untuk meningkatkan kompetensinya.
1. Penilaian PPL mencakup penilaian proses dan produk. (a) Penilaian proses
meliputi penilaian kompetensi praktik mengajar, kegiatan non mengajar, dan
aspek sosial kepribadian. Penilaian proses ditekankan pada perkembangan
kompetensi-kompetensi tersebut dan bukan semata keterlaksanaan kegiatan.
Oleh karena itu kemampuan melakukan refleksi dan merancang tindak lanjut
menjadi fokus pada penilaian proses PPL. (b) Penilaian produk mencakup
penilaian terhadap perangkat pembelajaran dan dokumen hasil evaluasi dan
refleksi.
2. Penilaian proses dan produk PPL dilakukan oleh DPL dan GP.
3. Standar kelulusan PPL (PPL I dan PPL II) minimal B (3,0). Bagi mahasiswa yang
belum mencapai standar minimal, diberikan kesempatan untuk melakukan latihan
ulang sampai dengan diperollah nilai sesuai dengan standar minimal tersebut.
4. Bobot penilaian akhir PPL adalah sebagai berikut:
a. PPL I
b. PPL II
Pengelolaan
Ada tiga aspek penting dalam sistem pengelolaan PPL yaitu: kredibel, akuntabel, dan
transparan.
Tuliskan secara singkat apa yang dimaksud dengan tiga aspek tersebut.
Akuntabilitas bermakna dimana setiap proses dan hasil pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik sedangkan partisipatif berarti suatu pelayanan
publik hanya akan maksimal apabila ada partisipasi publik.
Untuk melaksanakan PPL PPG Prajabatan sesuai standar yang ditetapkan, diperlukan
adanya sistem pengelolaan yang kredibel, akuntabel, dan transparan. Fihak-fihak terkait
perlu memahami kriteria, tugas dan tanggungjawabnya, serta memahami sistem
manajemen PPL secara utuh. Fihak yang terlibat pada kegiatan PPL ini adalah
LPTK/Program Studi Penyelenggara PPG/Unit terkait, mahasiswa PPG, Guru Pamong,
Dosen Pembimbing Lapangan, dan Sekolah Mitra LPTK tempat pelaksanaan PPL PPG
Prajabatan.
1. LPTK mengidentifikasi jenis program studi dan jumlah mahasiswa setiap program
studi untuk menentukan jenis sekolah (SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dsb), jumlah
sekolah, dan jumlah GP & DPL
o Jumlah mahasiswa yang ditempatkan di sekolah menyesuaikan jumlah
rombongan belajar di sekolah tersebut dan sesuai dengan kesepakatan
dengan LPTK.
o Rasio GP dengan mahasiswa adalah 1 : 4 - 6 mahasiswa
o Rasio DPL dengan mahasiswa adalah 1 : 4 - 6 mahasiswa
2. LPTK melakukan kerjasama dan koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua
Program Studi yang terlibat PPL untuk mendapatkan pemahaman yang sama
tentang pelaksanaan PPL serta penentuan GP dan DPL
3. LPTK melakukan pembekalan sistem pembimbingan PPL kepada mahasiswa, GP,
dan DPL
4. Satuan Penjamin Mutu di LPTK melakukan monitoring pelaksanaan PPL di sekolah
5. LPTK mengkaji hasil monitoring dalam forum rapat tinjauan manajemen untuk
menganalisis keberhasilan/ketidakberhasilan program/kegiatan, menemukan akar
masalah, serta menemukan rencana perbaikan dan tindak lanjutnya.
Persyaratan
1. Guru Pamong
Guru Pamong memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
o Menyediakan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan observasi,
membuat perencanaan, dan melaksanakan pembelajaran bersama (co
planning-co teaching) dan mandiri, serta melaksanakan PTK
o Membantu memecahkan masalah akademik dan non akademik yang
dihadapi mahasiswa terkait pelaksanaan PPL di sekolah
o Bersama dengan DPL dan mahasiswa mendiskusikan hasil observasi
kegiatan akademik dan non akademik, serta membantu mahasiswa
menemukan permasalahan yang akan berpengaruh pada pembelajaran di
kelas, serta membimbing mahasiswa menemukan solusinya
o Bersama dengan DPL, mahasiswa, dan teman sejawat mahasiswa
mendampingi mahasiswa membuat perencanaan pembelajaran,
melakukan praktik pembelajaran di kelas, serta membantu mahasiswa
melakukan refleksi dan tindak lanjut untuk mengembangkan rencana
pembelajaran berikutnya.
o Bersama dengan DPL melakukan supervisi klinis
o Menjadi teladan dalam melaksanakan tugas keguruan serta teladan dalam
bersikap dan berperilaku sebagai guru profesional
o Melakukan penilaian PPL mahasiswa
o Berpartisipasi dalam pertemuan guru mentor.
2. Dosen Pembimbing Lapangan
DPL memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
o Menyediakan waktu untuk mahasiswa melakukan diskusi dan konsultasi
untuk melaksanakan semua rangkaian kegiatan PPL I dan PPL II
o Membangun komunikasi yang positif dengan GP dan Kepala Sekolah
o Memberikan penguatan kompetensi mahasiswa dalam melakukan
observasi (bagaimana teknik observasi, proses observasi, dan instrumen
observasi yang efektif, serta bagaimana menganalisis fenomena hasil
observasi untuk digunakan sebagai bahan menyusun rencana dan
pelaksanaan pembelajaran)
o Membantu memecahkan masalah akademik dan non akademik yang
dihadapi mahasiswa terkait pelaksanaan PPL di sekolah
o Bersama dengan GP dan mahasiswa mendiskusikan hasil observasi
kegiatan akademik dan non akademik, serta membantu mahasiswa
menemukan permasalahan yang akan berpengaruh pada pembelajaran di
kelas, serta membimbing mahasiswa menemukan solusinya
o Bersama dengan GP, mahasiswa, dan teman sejawat mahasiswa,
mendampingi mahasiswa membuat perencanaan pembelajaran,
melakukan praktik pembelajaran di kelas, serta membantu mahasiswa
melakukan refleksi dan tindak lanjut untuk mengembangkan rencana
pembelajaran berikutnya.
o Bersama dengan GP melakukan supervisi klinis
o Menjadi teladan dalam menjalankan tugas serta teladan dalam bersikap
dan berperilaku sebagai dosen professional
o Melakukan penilaian PPL PPG
3. Kepala Sekolah Mitra
Secara umum, Kepala Sekolah Mitra PPL PPG bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan PPL bagi seluruh peserta PPG yang melakukan praktik
pembelajaran di sekolahnya. Tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah Mitra
PPL PPG disampaikan sebagai berikut.
o Mengkoordinasikan kegiatan orientasi sekolah yang meliputi:
a. Mempersiapkan program kegiatan orientasi sekolah untuk
menginformasikan tentang manajemen pendidikan di sekolah,
serta berbagai kegiatan akademik dan non akademik lainnya
b. Memberi kesempatan kepada peserta untuk berkenalan dengan
seluruh personil di sekolah (GP, guru-guru di sekolah, tenaga
kependidikan, dan siswa)
c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melakukan observasi
di sekolah
o Mengkoordinasikan tugas pembimbingan GP untuk PPL PPG Prajabatan
o Memfasilitasi untuk kelancaran kegiatan pembimbingan PPL PPG
Prajabatan.
o Mengkoordinasikan penilaian PPL PPG dan menyerahkan hasilnya kepada
PT/LPTK penyelenggaran program PPL PPG Prajabatan
1.
o ...............
o ...............