1. Perkembangan Politik
Terkait hubungan pemerintah pusat dan daerah, pemerintahan
Presiden Megawati berupaya untuk melanjutkan kebijakan otonomi
daerah yang telah dirintis sejak tahun 1999 seiring dengan
dikeluarkannya UU No. 2 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
pusat-daerah.
Upaya ini merupakan proses reformasi tingkat lokal terutama pada bidang
politik, pengelolaan keuangan daerah dan pemanfaatan sumber-sumber
daya alam daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.
Upaya desentralisasi politik dan keuangan ini sejalan dengan struktur
pemerintahan di masa mendatang dimana masing-masing daerah akan
diberi wewenang lebih besar untuk mengelola hasil-hasil sumber daya
alam dan potensi ekonomi yang mereka miliki.
Sejalan dengan rencana pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah secara
aktif mengeluarkan beberapa undang-undang yang mendukung
pelaksanaan otonomi daerah sekaligus memberikan pedoman dalam
penelitian, pengembangan, perencanaan dan pengawasan saat undang-
undang tersebut diberlakukan.
Terkait dengan itu, pemerintah mengeluarkan UU No. 12 tahun 2003
mengenai pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD.
Penerbitan undang-undang ini diikuti dengan dikeluarkannya UU No. 22
tahun 2003 tentang susunan kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD serta
UU No. 23 tahun 2003 mengenai pemilihan presiden dan wakil presiden.
Untuk melengkapi berbagai perangkat hukum mengenai otonomi daerah
yang sudah ada, pemerintahan Presiden Megawati di tahun terakhir masa
pemerintahnnya mengeluarkan UU No. 32 tahun 2004 mengenai
pemerintahan daerah yang memuat antara lain kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah, konsep otonomi dan asas-asas penyelenggaraan
pemerintahan.
KONDISI POLITIK SECARA SINGKAT
• Membentuk kabinet “gotong royong”
• Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
• Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan
tahun 2004
2. Perkembangan Ekonomi
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 1998 belum dapat dilalui oleh dua presiden sebelum
Megawati sehingga pemerintahannya mewarisi berbagai persoalan ekonomi yang harus dituntaskan.
Masalah ekonomi yang kompleks dan saling berkaitan menuntut perhatian pemerintah untuk
memulihkan situasi ekonomi guna memperbaiki kehidupan rakyat.
Wakil Presiden Hamzah Haz menjelaskan bahwa pemerintah merancang paket kebijakan pemulihan
ekonomi menyeluruh yang dapat menggerakkan sektor riil dan keuangan agar dapat menjadi stimulus
pemulihan ekonomi.
Selain upaya pemerintah untuk memperbaiki sektor ekonomi, MPR berhasil mengeluarkan keputusan
yang menjadi pedoman bagi pelaksanaan pembangunan ekonomi di masa reformasi yaitu Tap MPR RI
No. IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara 1999-2004.
Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004, arah kebijakan penyelenggaraan negara harus dituangkan
dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas) lima tahun yang ditetapkan oleh presiden bersama
DPR.
Ketenangan Megawati disambut oleh pasar,tak sampai sebulan dilantik kurs
melonjak ke Rp.8500 per dollar AS.Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga
terus membaik hingga melejit ke angka 800.
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menekan nilai
inflasi,presiden Megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi,yaitu
melakukan privatisasi terhadap BUMN.Pemerintah menjual indosat pada tahun
2003.Hasil penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia
menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.
Privatisasi adalah menjual perusahaan Negara didalam periode krisis.Tujuannya
adalah melindungi perusahaan Negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik dan
melunasi pembayaran utang luar negeri.
• KONDISI EKONOMI SECARA SINGKAT
• -Memperbaiki kinerja ekspor
• - Kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan diluar blok AS dan sekutunya
• - Menstabilkan fundamen ekonomi makro
• - Megawati membawa Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003
yang menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998
1.Membuktikan sikap tegas
pemerintah dalam menghapus KKN
1. Hanna Hutauruk
3. Felicia Tambunan