Anda di halaman 1dari 22

Indonesia pada Masa

Pemerintahan Megawati
Soekarnoputri
12 IPA 1
Anggota Kelompok
1. Ai Aryanti
2. Cintya Kamilia Nabila Laksana
3. Ellysa Nur Illahi
4. Maudy Salsabila
5. Putri Arifah Agustin G
6. Ratih Sri Maryani
7. Siti Maelani Rahayu
8. Siti Reisha Alfana Martin
Daftar Isi

01 02 03
Kabinet Kebijakan Keberhasilan

04 05 06
Kegagalan Permasalahan Dampak
01
Kabinet
Kabinet yang dibentuk dan program kerja
Kabinet Gotong Royong
Kabinet Gotong Royong adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan
Presiden Megawati Sukarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz. Kabinet
ini dilantik pada 10 Agustus 2001 dan masa baktinya berakhir pada 20
Oktober 2004. Kabinet ini diumumkan pada 9 Agustus 2001. Berbeda jauh
dengan presiden sebelumnya, selama kabinet ini bertugas, Presiden Megawati
Soekarnoputri tidak pernah melakukan perombakan kabinet. Tetapi, hanya
mengangkat beberapa menteri ad-interim karena beberapa menteri
mengundurkan diri sehubungan dengan pencalonan mereka di Pilpres 2004.
Program Kerja
1 2 3
Meneruskan proses reformasi dan
Mempertahankan Persatuan demokratisasi dalam seluruh aspek Normalisasi kehidupan
kehidupan nasional melalui
dan Kesatuan bangsa dalam ekonomi dan kemasyarakatan
kerangka, arah, dan agenda yang
kerangka utuh Negara lebih jelas, dengan terus untuk memperkuat dasar bagi
Kesatuan Republik Indonesia. meningkatkan penghormatan kehiduan perekonomian rakyat.
terhadap Hak Asasi Manusia.

4 5 6
Melaksanakan politik luar negeri
Melaksanakan penehakan hukum
yang bebas aktif, memulihkan Mempersiapkan
secara konsisten, mewujudkan rasa
martabat bangsa dan negara serta
aman serta tenteram dalam penyelenggaraan Pemilihan
kepercayaan luar negeri, termasuk
kehidupan masyarakat, melakukan Umum 2004 yang aman, tertib,
lembaga-lembaga pemberi pinjaman
pemberantasan korupsi, kolusi, dan rahasia, dan langsung.
dan kalangan investor terhadap
nepotisme (KKN).
pemerintah..
02
Kebijakan
Bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, dan kebijakan
memberantas korupsi
Bidang Politik
1. Membangun tatanan politik yang baru dengan melakukan amendemen UUD 1945.
2. Menyusun peraturan perundangan yang belum dipunyai Indonesia, supaya amanat
konstitusi dapat terlaksana dengan baik.
3. Perubahan UUD 1945 yang memuat tentang adanya upaya untuk menyamaratakan
lembaga-lembaga negara demi mendorong demokratisasi lembaga negara.

Adapun beberapa penerapan tatanan baru dalam kebijakan politik pada masa pemerintahan
Megawati adalah sebagai berikut:
• Sistem kepartaian baru
• Sistem pemilu yang baru
• Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
• Menerapkan mekanisme Pergantian Antarwaktu atau Recall (hak partai untuk
memberhentikan anggotanya dari Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR)
Bidang Ekonomi
1. Melakukan langkah stabilisasi fiskal, memulihkan fungsi intermediasi perbankan, dan perbaikan ekonomi
makro.
2. Menerapkan kebijakan moneter yang dipraktikkan oleh Bank Indonesia dalam mengatasi inflasi dengan
cara mengendalikan jumlah uang yang beredar.
3. Menerapkan kebijakan imbal beli, guna mendorong peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia. Melalui
strategi ini, volume eskpor nonmigas pun terus meningkat, mencapai 6 persen atau senilai 50,7 miliar
dollar AS.
4. Melakukan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menjual aset negara. Yang dijual
adalah Indosat pada tahun 2002 sebagai upaya untuk menutup utang luar negeri dari era Soeharto.
5. Pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2004. Badan yang berfungsi untuk
memulihkan perbankan ini dibubarkan karena setelah melalui krisis, bank-bank sudah dalam kondisi
“pulih”.
6. Mengakhiri kerjasama dengan International Monetary Fund (IMF) yang dulu diajak oleh Soeharto untuk
membantu perekonomian Indonesia dengan beberapa syarat yang sebenarnya malah memberatkan rakyat,
seperti pencabutan subsidi BBM.
Bidang Sosial
1. Membentuk Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK),
yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kemiskinan di
Indonesia.
2. Meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran
kelompok masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari.
3. Program beras rakyat miskin (raskin), yang dijual Rp 1.000
per kilo.
Bidang Hukum
1. Merumuskan konsep reformasi hukum yang penuh
2. Melakukan pengkajian terhadap perundangan yang berlaku, merevisi, dan
melakukan pembaruan
3. Menerbitkan sejumlah ketentuan perundangan yang baru
4. Membarui ketentuan perundangan untuk mengoptimalkan peran dan fungsi
para pelaku hukum Menyelesaikan masalah-masalah hukum di masa lalu
5. Meningkatkan kapasitas lembaga peradilan
6. Menerbitkan ketentuan perundangan tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
Kebijakan Memberantas Korupsi

1. Membentuk lembaga pemberantasan korupsi KPK pada tahun 2002.


2. Mengubah kebijakan yang mendorong orang untuk tidak korupsi
3. Menata kembali struktur dan insentif yang berlaku
4. Mereformasi lembaga hukum
5. Mengeluarkan UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
6. Mengeluarkan Keppres tentang pembentukan panitia seleksi calon
piminan Komisi Anti Korupsi (KPK)
03
Keberhasilan
Keberhasilan Megawati selama menjabat menjadi
Presiden Indonesia.
1. Mendirikan Lembaga Pemberantas Korupsi KPK. Pada Tahun 2003 Megawati Soekarnoputri
melihat institusi Jaksa & Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk menangkap koruptor
dinilai tak mampu, namun jaksa dan Polri sulit dibubarkan, sehingga dibentuklah KPK.
2. Menghentikan Aktivitas Pertambangan Freeport Di Papua. Kegiatan tersebut dianggap
melanggar aturan internasional tentang AMDAL (dampak lingkungan) sehingga dihentikan.
Tapi, setelah beliau lengser, aktivitas Freeport dibuka kembali di masa rezim SBY-JK.
3. Menghentikan Kontrak Pertambangan Minyak Caltex Di Blok Natuna Kepri. Pada masa beliau
menjabat sebagai presiden, kontrak tersebut dapat dihentikan, namun kemudian kontrak
Natuna disambung kembali oleh SBY-JK diberikan kepada Exxon Mobile.
4. Menghentikan Kontrak Pertambangan Migas Caltex Di Riau Daratan. Kontrak tersebut sempat
dihentikan, namun kemudian kontrak migas Riau disambung kembali oleh SBY-JK dan
diberikan kepada Chevron.
5. Membubarkan BUMN terkorup pada masa itu, yaitu Indosat. Lembaga tersebut merugikan negara
puluhan triliun & banyak praktik ilegal di Indosat. Asset dari pembubaran BUMN
korup Indosat kemudian dipakai untuk membayar utang negara yang saat itu jatuh tempo.Kemudian
sebagai ganti Indosat dibuat lembaga yang lain yaitu Satelindo.
6. Menangkap 17 Jenderal Korup (termasuk Jenderal Ketua PBSI). Penangkapan terjadi saat Thomas
Cup di Singapura, dan menangkap Ketua Partai Golkar Akbar Tanjung yang terlibat korupsi dana JPS
senilai Rp40 miliar. Dampaknya, pada pemilu berikutnya Megawati dijegal Black Campaign buatan
Golkar sebagai balas dendam dari para jenderal & partai Golkar.
7. Megawati Membawa Indonesia berhasil keluar dari IMF pada Tahun 2003. Keberhasilan tersebut
menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri, berani
menghentikan utang baru.
8. Menangkap 21 Pengemplang BLBI. Para oknum tersebut antara lain: David Nusa Wijaya, Hendrawan,
Atang Latief, Uung Bursa, Prayogo Pangestu, Syamsul Nursalim, Hendra Rahardja, Sudwikatmono,
Abdul Latief, dan sebagainya.
9. Mega Mengeluarkan Keppres No 34 Tahun 2004 tentang Penertiban Bisnis TNI. Kala itu, aparat TNI
sering dipakai untuk mem-back-up ilegal logging & kejahatan lainnya.
04
Kegagalan
Kegagalan Megawati selama menjabat menjadi Presiden
Indonesia.
1. Terjadinya privatisasi BUMN salah satunya adalah PT
Indosat dan PT semen Gresik.
2. Penganan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang
terkesan semakin longgar.
3. Ketidakberhasilan dalam sengketa Sipadan dan Ligitan
dengan Malaysia.
4. Berbagai harga barang yang terus melambung.
5. Indikasi semakin maraknya praktik KKN.
05
Permasalahan
Berbagai permasalahan yang terjadi pada Masa
Pemerintahan Megawati
Sengketa Sipadan-Ligitan Peristiwa Kudatuli
Sengketa antara Indonesia dan Malaysia mulai Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996 adalah peristiwa
terjadi pada 1967. Dalam pertemuan teknis hukum kekerasan yang terjadi di kantor Partai
laut antara kedua negara, baik Indonesia maupun Demokrasi Indonesia (PDI) pada tanggal 27 Juli
Malaysia memasukkan Pulau Sipadan dan Ligitan 1996. Peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 itu
dalam wilayahnya. Dalam perkembangannya, terjadi di Kantor Sekretariat DPP PDI
persoalan Pulau Sipadan dan Ligitan diserahkan
Perjuangan, Jalan Diponegoro Nomor 58,
kepada Mahkamah Internasional. Pada tanggal 17
Menteng, Jakarta orban Kudatuli 27 Juli 1996
Desember 2002 atau pada masa pemerintahan
Kabinet Gotong Royong yang dipimpin oleh antara lain: lima orang tewas, 149 orang luka,
Presiden Megawati Soekarnoputri, Mahkamah dan 23 orang hilang. Adapun kerugian materiil
lnternasional memutuskan kedaulatan atas Pulau akibat tragedi Kudatuli 27 Juli 1996 diperkirakan
Sipadan dan Ligitan dimiliki Malaysia. mencapai Rp 100 miliar.
06
Dampak
Dampak positif dan negatif di bidang politik, ekonomi,
sosial, hukum, dan kebijakan memberantas korupsi
Dampak Positif Dampak Negatif
1. Pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia menaik
beberapa persen. Pertumbuhan ekonomi di masa
1. Dampak Negatif Pasar nasional
Megawati mengalami kenaikan dari 3 % menjadi 5 %, akan dikuasai barang - barang impor.
kenaikan 2 % merupakan cerminan peningkatan yang 2. Memicu konsumerisme atau gaya
baik.
2. IHSG di Indonesia meningkat. Indek Harga Saham hidup tidak hemat di masyarakat.
Gabungan atau IHSG mengalami peningkatan dari 459 3. Masuknya banyak tenaga kerja
menjadi 859 sehingga meningkatkan saham secara
menyeluruh di Indonesia. asing yang mendominasi tenaga kerja
3. Inflasi di negara Indonesia menurun dalam persenan lokal.
yang banyak. Inflasi menurun dari 13 % menjadi 6.5 %,
hal ini menjadi cerminan besar terhadap harga barang 4. Matinya usaha - usaha lokal karena
menjadi semakin murah . penjualan barang dari luar negeri.
4. Pemberantasan korupsi yang berdampak pada
peningkatan ekonomi di Indonesia. Salah satu kebijakan
pemerintaha Megawati adalah pemberantasan korupsi
yang besar sehingga berdampak pada ekonomi
Indonesia.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai