Anda di halaman 1dari 38

MASA REFORMASI

Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengungkapkan factor factor yang melatarbelakangi


terjadinya peristiwa Reformasi tahun 1998
2. Peserta didil mampu menjelaskan peran pelajar dan mahasiswa dalam peristiwa
Reformasi tahun 1998.
3. Peserta didik mampu menganalisis hubungan timbal balik Antara situasi politik
ekonomi internasional dengan situasi politik ekonomi tanah air.
4. Peseta didik mampu mengambil nilai dan hikma dari peristiwa Reformasi

Pemerintahan Orde baru berlangsung selama 32 tahun. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi
Indonesia berkembang cukup pesat. Namun pada akhir pemerintahannya muncul krisis
ekonomi dan moneter yang menyebabkan terjadinya krisis social, politik yang sulit diatasi.Krisis
yang berkepanjangan tersebut mendorong timbulnya gerakan gerakan yang menuntut
perbaikan disegala bidang.
Gerakan gerakan reformasi ini tidak terlepas dari peran pelajar, mahasiswa, golongan
akedemisi bahkan tokoh tokoh masyarakat.
Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan disegala bidang dalam suatu
masyarakat atau bernegara. Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998 sebagai akibat dari
menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, karena dianggap tidak memihak
pada kepentingan rakyat.
Ada beberapa hal yang dituntut pada masa reformasi pada tahun 1998, yaitu
1.Pemberantasan KKN
2.Turunkan Soeharto dari kursi pemerintahannya
3.Hapukan Dwi Fungsi ABRI
4.Amandemen UUD 1945
5.Otonomi daerah yang seluas luasnya
Lembar Kerja Siswa
1.Menurut pendapat anda, factor factor apa saja yang menyebabkan lahirnya reformasi di
Indonesia ?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2.Menurut analisis anda, apakah ada keterkaitan Antara situasi politik ekonomi internasional
dengan situasi politik ekonomi di tanah air yang pada akhirnya menyebabkan lahirnya
Reformasi?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
3.Nilai nilai dan hikmah apa yang dapat anda ambil dari peristiwa Reformasi?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Materi Pokok: Perkembangan politik dan ekonomi Masa Reformasi
Tujuan Pembelajaran
1.Peserta didik mampu menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia masa awal Reformasi.
2.Peserta didik mampu melakukan penelitian sederhana tentang perkembangan
Kehidupan politik dan ekonomi masa awal Reformasi dan menyajikannya dalam bentuk
Laporan tertulis.
Pertemuan 2

Setelah Soeharto mundur, jabatan presiden diserahkan kepada wakilnya, yaitu B.J Habibie. Hal
tersebut dilakukan berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Setelah naiknya Habibie sebagai presiden,
kondisi politik dan ekonomi pun kian berubah. Proses dan penerapan demokrasi di Indonesia
mulai membaik. Presiden dipilih berdasarkan pemilu dalam skala 5 tahun sekali, dan semua
masyarakat memiliki hak memilihnya. Tugas B.J. Habibie adalah mengatasi krisis ekonomi yang
melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, menciptakan pemerintahan yang bersih,
berwibawa bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini dilakukan oleh presiden
untuk menjawab tantangan era reformasi.
KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA AWAL REFORMASI
1. Masa Pemerintahan B.J. Habibie
a. Awal pemerintahan BJ. Habibie
Naiknya Habibie menggantikan Soeharto menjadi polemik dikalangan ahli hukum, ada yang
mengatakan hal itu konstitusional dan inskonstitusional. Yang mengatakan konstitusional
berpedoman Pasal 8 UUD 1945, "Bila Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukan
kewajibannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Adapun yang
mengatakan inskonstitusional berlandaskan ketentuan Pasal 9 UUD 1945, "Sebelum Presiden
meangku jabatan maka Presiden harus mengucapkan sumpah dan janji di depan MPR atau
DPR". Secara hukum materiel Habibie menjadi presiden sah dan konstitusional. Namun secara
hukum formal (hukum acara) hal itu tidak konstitusional, sebab perbuatan hokum yang sangat
penting yaitu pelimpahan wewenang dari Soeharto kepada Habibie harus melalui acara resmi
konstitusional. Saat itu DPR tidak memungkinkan untuk bersidang, maka harus ada alas an
yang kuat dan dinyatakan sendiri oleh DPR.
b. Langkah-langkah Pemerintahan Habibie.
1) Pembentukan Kabinet.
Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan pada tanggal 22 Mei 1998 yang meliputi
perwakilan militer (TNI-PoIri), PPP, Golkar, dan PDI.
2) Upaya Perbaikan Ekonomi.
Dengan mewarisi kondisi ekonomi yang parah "Krisis Ekonomi" Presiden B.J. Habibie berusaha
melakukan langkah-langkah perbaikan, antara lain:
a. Merekapitalisasi perbankan.
b. Merekonstruksi perekonomian nasional.
c. Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
d. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga dibawahRp. 10.000,00 e.
Mengimplementasikan refbrmasi ekonomi yang disyaratkan IMF.
3) Reformasi di Bidang Politik.
Presiden mengupayakan politik Indonesia dalam kondisi yang transparan dan merencakan
pemilu yang luber dan jurdil, sehingga dapat dibentuk lembaga tinggi negara yang betul-betui
representatif. Tindakan nyata dengan membebaskan narapidana politik diantaranya yaitu: (1)
DR. Sri Bintang Pamungkas dosen Universitas Indonesia (UI) dan mantan anggota DPR yang
masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto. (2) Mochtar Pakpahan pemimpin buruh
yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan dalam tahun 1994.
4) Kebebasan Menyampaikan Pendapat.
Kebebasan ini pada masa sebelumnya dibatasi, sekarang masa Habibie dibuka selebar-
lebarnya baik menyampaikan pendapat dalam bentuk rapat umum dan unjuk rasa. Dalam batas
tertentu unjuk rasa merupakan manifestasi proses demokratisasi. Maka banyak kalangan
mempertanyakan mengapa para pelaku unjuk rasa ditangkap dan diadili. Untuk menghadapi
para pengunjuk rasa Pemerintah dan DPR berhasil menciptakan UU Nomor 9 Tahun 1998
tentang " kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum ".
Diberlakukannya undang-undang tersebut bukan berarti keadaan menjadi tertib seperti yang
diharapkan. Seringkali terjadi pelanggaran oleh pengunjuk rasa maupun aparat keamanan,
akibatnya banyak korban dari pengunjuk rasa dan aparat keamanan. Hal ini disebabkan oleh:
(1) Undang-undang ini belum begitu memasyarakat. (2) Pengunjuk rasa memancing
permasalahan, dan membawa senjata tajam. (3) Aparat keamanan ada yang terpancing oleh
tingkah laku pengunjuk rasa sehingga tidak dapat mengendalikan diri. (4) Ada pihak tertentu
yang sengaja menciptakan suasana panas agar negara menjadi kacau. Krisis ini merupakan
momentum koreksi historis bukan sekedar lengsemya Soeharto dari kepresidenan tapi yang
paling penting membangun kelompok sipil lebih berpotensi untuk membongkar praktek KKN,
otonomi daerah, dan lain-lainnya. Dimana krisis multidimensi ini berkaitan dengan sistem
pemerintahan Orde Baru yang sentralistik yaitu kurang memperhatikan tuntutan otonomi daerah
sebab sebab segala kebijakan untuk daerah selalu ditentukan oleh pemerintah pusat.
5) Masalah Dwi Fungsi ABRI
Gugatan terhadap peran dwifungsi ABRI maka petinggi militer bergegasgegas melakukan
reorientasi dan reposisi peran sosial politiknya selama ini. Dengan melakukan reformasi diri
melalui rumusan paradigma baru yaitu menarik diri dari berbagai kegiatan politik. Pada era
reformasi posisi ABRI dalam MPR jumlahnya sudah dikurangi dari 75 orang menjadi 38 orang.
ABRI yang semula terdiri atas empat angkatan yang termasuk Polri, mulai tanggal 5 Mei 1999
Kepolisian RI memisahkan diri menjadi Kepolisian Negara RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI
yaitu angkatan darat, laut, dan udara.
6) Reformasi di Bidang Hukum
Pada masa pemerintahan Orde Baru telah didengungkan pembaharuan bidang hukum namun
dalam realisasinya produk hukum tetap tidak melepaskan karakter elitnya. Misalnya UU
Ketenagakerjaan tetap saja adanya dominasi penguasa. DPR selama orde baru cenderung
telah berubah fungsi, sehingga produk yang disahkannya memihak penguasa bukan memihak
kepentingan masyarakat. Prasyarat untuk melakukan rekonstruksi dan reformasi hukum
memerlukan reformasi politik yang melahirkan keadaan demokratis dan DPR yang representatif
mewakili kepentingan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah dan DPR merupaka'n kunci
untuk pembongkaran dan refbrmasi hukum. Target reformasi hukum menyangkut tiga hal, yaitu:
substansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, dan institusi peradilan
yang independen. Mengingat produk hukum Orde Baru sangat tidak kondusif untuk menjamin
perlindungan hak asasi manusia, berkembangnya demokrasi dan menghambat kreatifitas
masyarakat. Adanya praktek KKN sebagai imbas dari adanya aturan hukum yang tidak adil dan
merugikan masyarakat.

7) Sidang Istimewa MPR


Salah satu jalan untuk membuka kesempatan menyampaikan aspirasi rakyat ditengah-tengah
tuntutan reformasi total pemerintah melakasanakan Sidang Istimewa MPR pada tanggal 10-13
Nopember 1998, diharapkan benar-benar menyuarakan aspirasi masyarakat dengan
perdebaaatan yang lebih segar, dan terbuka. Pada saat sidang berlangsung temyata diluar
gedung DPR/MPR Senayan suasana kian memanas oleh demonstrasi mahasiswa dan massa
sehingga anggota MPR yang bersidang mendapat tekanan untuk bekerja lebih keras, serius,
cepat sesuai tuntutan reformasi.
Sidang Istimewa MPR menghasilkan 12 ketetapan, yaitu:
a. Tap MPR No. X/MPR/1998 tentang: Pokok-pokok Reformasi Pembangunan dalam Rangka
Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara
b. Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang: Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN.
c. Tap MPR No. XH/MPR/1998 tentang: Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indinesia.
d. Tap MPR No. XV/MPR/1998 tentang: Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
e. Tap MPR No. XVI/MPR/1998 tentang: Politik Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekonomi.
f. Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang: Hak Asasi Manusia.
g. Tap MPR No. VII/MPR/1998 tentang: Perubahan dan Tambahan atas Tap MPR Nomor:
I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Tertib MPR sebagaimana telah beberapa kali dirubah dan
ditambah dengan ketetapan MPR yang terakhirNomor: I/MPR/1998.
h. Tap MPR No. XIV/MPR/1998 tentang: Perubahan dan Penambahan atas Tap MPR No.
III/MPR/1998 tentang Pemilihan Umum.
i. Tap MPR No. III/V/MPR/1998 tentang: mencabut Tap MPR No.
IV/MPR/1983 tentang referendum.
j. Tap MPR No. IX/MPR/1998 tentang: mencabut Tap MPR No. II/MPR/1998 tentang GBHN.
k. Tap MPR No. XII/MPR/1998 tentang: mencabut Tap MPR No. V/MPR/1998 tentang
Pemberian Tugas dan Wewenang Khusus kepada Presiden/Mandataris MPR RI dalam Rangka
Penyukseskan dan Pengamanan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
l. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang: mencabut Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang
Pendoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) dan penetapan
tentang Penegasan Pancasila sebagai DasarNegara.

8) Pemilihan Umum 1999


Faktor politik yang penting untuk memulihkan krisis multidimensi di Indonesia yaitu
dilaksanakan suatu pemilihan urnum supaya dapat keluar dari krisis diperlukan pemimpin yang
dipercaya rakyat. Asas pemilihan urnum tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1) Langsung Pemilih mempunyai hak secara langsung memberi suara sesuai kehendak
nuraninya tanpa perantara.
2) Umum, bahwa semua warga negara tanpa kecuali yang memenuhi persyaratan minimal
dalam usia 17 tahun berhak memilih dan usia 21 tahun berhak dipilih.
3) Bebas, tiap warga negara berhak menentukan pilihan tanpa tekanan atau paksaan dari
siapapun/pihak manapun.
4) Rahasia, tiap pemilih dijamin pilihannya tidak diketahui oleh pihak manapun dengan cara
apapun
5) Jujur, semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu (penyelenggara/pelaksana,
pemerintah, pengawas, pemantau, pemilih, dan yang terlibat secara langsung) harus bersikap
dan bertindak jujur yakni sesuai aturan yang berlaku.
6) Adil, bahwa pcmililih dan partai politik peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama, bebas
dari kecurangan pihak manapun.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam ketetapan MPR, Presiden B.J. Habibie menetapkan
tanggal 7 Juni 1999 sebagai waktu pelaksanaan pemilihan umum. Maka dicabutlah lima paket
undang-undang tentang politik yaitu UU tentang (1) Pemilu, (2) Susunan, kedudukan, tugas,
dan wewenang DPR/MPR, (3) Parpol dan Golongan Karya, (4) Referendum, (5) Organisasi
Masa. Sebagai gantinya DPR berhasil menetapkan tiga undang-undang politik baru yang
diratifikasi pada tanggal 1 Pebruari 1999 oleh Presiden B.J. Habibie yaitu: (1) UU Partai Politik,
(2) UU Pemilihan Umum, dan (3) UU Susunan serta Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD.
Adanya undang-undang politik tersebut menggairahkan kehidupan politik di Indonesia,
sehingga muncul partai-partai politik yangjumlahnya cukup banyak, tidak kurang dari 112 partai
politik yang lahir dan mendaftar ke Departemen Kehakinam namun setelah diseleksi hanya 48
partai politik yang berhak mengikuti pemilu.
Pelaksana pemilu adalah Komisi Pemilihan Umum yang terdiri atas wakil pemerintah dan
parpol peserta pemilu. Pemungutan suara dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Juni 1999 berjalan
lancar dan tidak ada kerusuhan seperti yang dikhawatirkan masyarakat. Dalam perhitungan
akhir hasil pemilu ada dua puluh satu partai politik meraih suara untuk menduduki 462 kursi
anggota DPR.
9) Sidang Umum MPR Hasil Pemilu 1999
Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diketuai oleh Jenderal (Pum) Rudini menetapkan jumlah
anggota MPR berdasarkan hasil pemilu 1999 yang terdiri dari anggota DPR (462 orang wakil
dari parpol dan 38 orang TNI/PoIri), 65 orang wakilwakil Utusan Golongan, dan 135 orang
Utusan Daerah. Maka MPR melaksanakan Sidang Umum MPR Tahun 1999tanggal 1-21
Oktober 1999. Sidang mengesahkan Prof. DR. H. Muhammad Amin Rais, MA (PAN) sebagai
Ketua MPR, dan Ir. Akbar Tandjung (Partai Golkar) sebagai Ketua DPR. Dalam pencalonan
presiden muncul tiga nama calon yang diajukan oleh fraksi-fraksi di MPR, yaitu KH
Abdurrahman Wahid (PKB), Hj Megawati Soekamoputri (PDI-P), Prof.DR. Yusril Ihza
Mahendra, SH, MSc (PBB), Namun sebelum pemilihan Yusril mengundurkan diri. Hasil
pemilihan dilaksanakan secara voting KH. Abdurrahman Wahid mendapat 373 suara, Megawati
mendapat 313 suara, dan 5 abstein. Dalam pemilihan wakil presiden dengan calon Hj Megawati
Soekamoputri (PDI-P) dan DR. Hamzah Haz (PPP) dimenangkan oleh Megawati Soekamoputri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999 Presiden KH Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati
Soekamoputri menyusun Kabinet Persatuan Nasional, yang terdiri dari: 3 Menteri Koordinator
(Menko Polkam, Menko Ekuin, dan Menko Kesra), 16 menteri yang memimpin departemen, 13
Menteri Negara.

Rangkuman
Sidang Istimewa MPR yang mengukuhkan Habibie sebagai Presiden, ditentang oleh
gelombang demonstrasi dari puluhan ribu mahasiswa dan rakyat di Jakarta dan di kota-kota
lain. Gelombang demonstrasi ini memuncak dalam peristiwa Tragedi Semanggi, yang menelan
18 korban jiwa. Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan
Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu,
Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap kebebasan berekspresi dan media massa.
Presiden BJ Habibie mengambil prakarsa untuk melakukan koreksi. Sejumlah tahanan politik
dilepaskan secara bergelombang, seperti Muchtar Pakpahan dan Sri Bintang Pamungkas.
Namun setelah Habibie membebaskan banyak tahanan politik, tahanan politik baru muncul.
Sejumlah aktivis mahasiswa diadili atas tuduhan menghina pemerintah atau menghina kepala
negara. Beberapa langkah perubahan diambil oleh Habibie, seperti liberalisasi parpol,
kebebasan berpendapat, pemberian kebebasan pers, dan pencabutan UU Subversi. Walaupun
begitu Habibie juga sempat tergoda meloloskan UU Penanggulangan Keadaan Bahaya, namun
urung dilakukan karena besarnya tekanan politik dan kejadian Tragedi Semanggi II yang
menewaskan mahasiswa UI, Yun Hap.
Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya yang
memperbolehkan Timor Timur untuk menggelar referendum yang berakhir dengan
berpisahnya wilayah tersebut dari pangkuan Indonesia pada Oktober 1999. Keputusan
tersebut terbukti tidak populer di mata masyarakat sehingga hingga kini pun masa
pemerintahan Habibie sering dianggap sebagai salah satu masa kelam dalam sejarah
Indonesia. Namun di akhir pemerintahan habibie, pemilu tahun 1999 dapat terlaksana dengan
baik meskipun pengesahan hasil Pemilu sempat tertunda, secara umum proses pemilu multi
partai pertama di era reformasi jauh lebih Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (Luber) serta
adil dan jujur dibanding masa Orde Baru. Hampir tidak ada indikator siginifikan yang
menunjukkan bahwa rakyat menolak hasil pemilu yang berlangsung dengan aman.
Pertemuan 2
2. Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid
a. Awal pemerintahan
Menyusul penolakan MPR terhadap pidato pertanggungjawaban Presiden Habibie dan
pengunduran Habibie dalam bursa calon presiden, memunculkan dua calon kuat sebagai
presiden, yaitu Megawati dan Abdurrahman Wahid semakin solid, setelah calon Presiden Yusril
Ihza Mahendra dari Fraksi Partai Bulan Bintang mengundurkan diri.
Pada pemilu yang di selenggarakan pada 1999, PKB memenangkan 12% suara dengan PDI-P
memenangkan 33% suara. Partai PDI-P pimpinan Megawati Soekarnoputri berhasil meraih
suara terbanyak, tetapi karena jabatan presiden masih dipilih oleh MPR saat itu, Megawati tidak
secara langsung menjadi presiden. Adanya suara suara keberatan jika Megawati terpilih
sebagai Presiden terutama dari partai partai Islam mendorong Amin Rais pada tanggal 7
Oktober 1999 membentuk Poros Tengah yang merupakan koalisi partai partai Islam.
Maka melalui Voting Abdurrahman Wahid, pemimpin PKB, partai dengan suara terbanyak ke 2
saat itu, dipilih sebagai presiden Indonesia ke-4 untuk masa bakti 1999 – 2004 dan dilantik
dengan Ketetapan MPR No VII/MPR/1999. Tanggal 21 Oktober 1999 Megawati terpilih menjadi
Wakil Presiden RI dengan Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1999 mendampingi Presiden
Abdurrahman Wahid K.H. Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden pada tanggal 20
Oktober 1999. Pemilihannya berjalan dengan demokratis dan transparan. Beliau yang biasa
disebut Gus Dur dicalonkan sebagai presiden oleh Poros Tengah, yaitu Fraksi Persatuan
Pembangunan, Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Bulan Bintang.
Pidato pertamanya setelah terpilih sebagai presiden memuat tugas-tugas yang akan
dijalankannya, yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan pendapatan rakyat.
2. Menegakkan keadilan mendatangkan kemakmuran.
3. Mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. 4. Pembentukan Dewan Ekonomi Nasional
(DEN)
Pembentukan DEN dimaksudkan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia yang belum pulih
akibat krisis yang berkepanjangan. Ketua DEN adalah Prof. Emil Salim dengan wakilnya
Subiyakto Cakrawerdaya, Sekretaris Dr. Sri Mulyani Indrawati. Anggota DEN adalah Anggito
Abimanyu, Sri Ningsih, dan Bambang Subianto.
Ketika hubungan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid dan Poros Tengah tidak harmonis, DPR
mengeluarkan Memorandum I dan II untuk menjatuhkannya dari kursi kepresidenan. Sebagai
reaksi baliknya, presiden mengeluarkan maklumat pada tanggal 28 Mei 2001 dan menjawab
Memorandum II dengan jawaban yang dibacakan oleh Menko Politik, Sosial dan Keamanan
(Menko Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 29 Mei 2001, yang antara lain
isinya membekukan lembaga MPR dan DPR.

b. Langkah langkah kebijakan Pemerintahan Abdurrahman Wahid


Selama masa pemerintahannya , pemerintah Abdurahman wahid mengeluarkan kebijakan
kebijakan yang beberapa diantaranya dinilai kontroversial, yang juga berakibat pada
renggangnya hubungan dengan unsur unsur Lembaga negara yang lainnya Kebijakan
Kebijakan pemerintah Abdurrahman Wahid , diantaranya :
1) Meneruskan kehidupan demokratis seperti pemerintahan sebelumnya (memberikan
kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas, kebebasan beragama,
memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya Tionghoa ).
2) Merestrukturisasi lembaga pemerintah seperti menghapus departemen yang dianggapnya
tidak efisien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi
pengeluaran anggaran, membentuk dewan keamanan ekonomi nasional).
3) Ingin memanfaatkan jabatannya sebagai panglima tertinggi dalam militer dengan mencopot
Kapolri yang dijabat oleh Rusmanhadi karena tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur.
4) Pemberian referendum kepada Aceh. Namun referendum ini menentukan otonomi dan bukan
kemerdekaan seperti referendum Timor Timur. Gus Dur juga ingin mengadopsi pendekatan
yang lebih lembut terhadap Aceh dengan mengurangi jumlah personel militer di Negeri Serambi
Mekkah tersebut.
5) Pada 30 Desember, Gus Dur mengunjungi Jayapura di provinsi Irian Jaya. Selama
kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil meyakinkan pemimpin-pemimpin Papua bahwa ia
mendorong penggunaan nama Papua, dan mengijinkan pengibaran Bendera Bintang Kejora di
bawah Bendera Merah Putih.
6) Membuka hubungan dengan Israel, yang menyebabkan kemarahan pada kelompok Muslim
Indonesia.. Isu lain yang muncul adalah keanggotaan Gus Dur pada Yayasan Shimon Peres. 7)
Pada bulan Februari 2000, Abdurrahman Wahid meminta Jendral Wiranto mengundurkan diri
dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Gus Dur melihat Wiranto
sebagai halangan terhadap rencana reformasi militer dan juga karena tuduhan pelanggaran
HAM di Timor Timur terhadap Wiranto. Gus Dur kemudian mengubah pikirannya dan
memintanya mundur. Pada April 2000, Gus Dur memecat Menteri Negara Perindustrian dan
Perdagangan Jusuf Kalla dan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi. Alasan yang
diberikan Wahid adalah bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi, meskipun Gus Dur tidak
pernah memberikan bukti yang kuat. Hal ini memperburuk hubungan Gus Dur dengan Golkar
dan PDIP.
8) Pada Maret 2000, pemerintahan Gus Dur mulai melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan
GAM hingga awal tahun 2001, saat kedua penandatangan akan melanggar persetujuan.
9) Gus Dur juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-
Leninisme dicabut. Ia juga berusaha membuka hubungan dengan Israel, yang menyebabkan
kemarahan pada kelompok Muslim Indonesia.
10) Muncul pula dua skandal pada tahun 2000, yaitu skandal Buloggate dan Bruneigate. Pada
bulan Mei, Badan Urusan Logistik (BULOG) melaporkan bahwa Modul Sejarah Indonesia Kelas
XII KD 3.6 dan 4.6 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21 $4 juta menghilang dari persediaan kas Bulog. Tukang pijit pribadi Gus Dur mengklaim
bahwa ia dikirim oleh Gus Dur ke Bulog untuk mengambil uang. Meskipun uang berhasil
dikembalikan, musuh Gus Dur menuduhnya terlibat dalam skandal ini. Skandal ini disebut
skandal Buloggate. Pada waktu yang sama, Gus Dur juga dituduh menyimpan uang $2 juta
untuk dirinya sendiri. Uang itu merupakan sumbangan dari Sultan Brunei untuk membantu di
Aceh. Skandal ini disebut skandal Bruneigate.

c. Akhir Jabatan Presiden Gusdur


Akhir jabatan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid terjadi terjadi ketika berlangsung Rapat
Paripurna MPR pada tanggal 21 Juli 2001. Rapat tersebut dianggap sebagai Sidang istimewa
MPR. Keputusan yang diambil sidang istimewa tersebut sebagai berikut:
1. Presiden K.H. Abdurrahman Wahid diberhentikan secara resmi sebagai presiden
berdasarkan Ketetapan MPR No. II Tahun 2001.
2. MPR mengeluarkan Ketetapan MPR No. III tahun 2001 untuk menetapkan dan melantik
Wakil Presiden Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri sebagai presiden kelima
Republik Indonesia.
K.H. Abdurrahman Wahid meninggal pada umur 69 tahun hari Rabu jam 18.40 WIB tanggal 30
Desember 2009 di RSCM Jakarta, dimakamkan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang,
Jawa Timur.
Lembar Kerja Siswa
1.Naiknya Habibie menggantikan Soeharto menjadi polemik dikalangan ahli hukum, ada yang
mengatakan hal itu konstitusional dan inskonstitusional. ?
a.Apa yang dimaksud konstitusional dan inskonstitusuonal.
……………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
b.Menurut pendapatmu naiknya Habibie sebagai presiden menggantikan Soeharto sudah
konstitusional atau sebaliknya.?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
2. Salah satu penyebab jatuhnya pemerintahan Habibie adalah keputusannya memper
Bolehkan Timur Timur untuk menggelar referendum/pemilu yang kemudian terlepasNya timur
timur dari pangkuan bangsa Indonesia tahun 1999.. Menurut pendapatmu Setujukah kalian
dengan keputusan presiden Habibie, dan apakah keputusan itu sudah Mewakili semangat
Reformasi.?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
3.Sebutkan beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan B.J. Habibie untuk
Menperbaiki perekonomian bangsa.?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
4.Mengapa Presiden Abdurrahman Wahid disebut bapak Pluralisme?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
5.Jelaskan mengapa MPR memberhentikan Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Prsiden
melalui siding istimewa.?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Pertemuan 3
3. Masa Pemerintahan Megawati
a. Awal Pemerintahan Megawati
Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di gedung MPR dan meminta Gus Dur
untuk mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi. Di bawah tekanan yang besar, Abdurrahman
Wahid lalu mengumumkan pemindahan kekuasaan kepada wakil presiden Megawati
Soekarnoputri. Melalui sidang istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi
diumumkan menjadi Presiden Indonesia ke-5, samapai dengan tahun 2004.
b. Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Megawati
Era kepemimpinan soeharto telah mewarisi utang luar negri sebesar US$150,80 miliar .
Langkah yang ditempuh oleh Megawati untuk mengatasi hal tersebut adalah :
1.Penundaan Pembayaran Pajak Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8
miliar pada pertemuan Paris Club ke-3 tanggal 12 april 2002. pada tahun 2003, pemerintah
mengakolasikan pembayaran utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun.
Melalui kebijakannya tersebut utang luar negri Indonesia berkurang menjadi
US$134.66 miliar. Salah satu keputusan megawati yang sangat penting pula adalah
Indonesia mengakhiri kerjasamanya dengan IMF.
2. Privatisasi BUMN
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, presiden
megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap
BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan
pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.
Faktor yang mendorong penjualan asset indosat :
1) Menutupi kekurangan APBN, agar investor terpancing kembali ke Indonesia.
2) Kondisi APBN yang minim sehingga tidak memungkinkan pemerintah saat itu untuk
menambah peralatan tempur TNI.
3) Indonesia dikenai embargo senjata oleh Amerika Serikat sehingga tidak memungkinkan
untuk mendapatkan suku cadang peralatan perang
Dampak Positif :
1) Keuntungan dari penjualan Indosat ini yang juga merupakan liberalisasi telekomunikasi
paling utama yaitu hilangnya hambatan-hambatan akses pasar
2) Dengan penjualan Indosat ke STT (Temasek), Indosat mendapatkan transfer teknologi yang
lebih modern sehingga industri telekomunikasi (Indosat) Indonesia makin melebarkan sayapnya
dengan menawarkan dan menyediakan jasa telekomunikasi ke seluruh pelosok negeri yang
awalnya jasa telekomunikasi hanya dapat dinikmati di kota-kota besar
3) Makin ketatnya persaingan di sektor telekomunikasi yang sekarang banyak dikuasai oleh
pihak asing karena aksi privatisasi ini, membuat perusahaan telekomunikasi di Indonesia
termasuk Indosat menurunkan tarif telepon dan lainlain agar tetap memiliki dan menarik
pelanggan dan dapat terus bersaing di pasar telekomunikasi
Dampak Negatif :
1) Pihak asing yang berinvestasi di Indonesia saat ini tidak mematuhi aturan dan Undang-
undang tentang penanaman modal asing bahkan terkesan meremehkan. Pasalnya Kepemilikan
STT (Temasek) atas Indosat yang memegang saham sekitar 41% itu bukan satu-satunya
investasi perusahaan singapura tersebut, ini dikarenakan Temasek melalui anak usahanya
yang lain Singtel (Singapore Telecommunication) juga memiliki saham pada PT. Telkomsel
yang notabene milik pemerintah RI.
2) Dengan kepemilikan silang Temasek atas PT. Indosat dan PT. Telkomsel ini juga
berdampak pada penetapan tarif (Price Fixing) antara tarif Indosat dan Telkomsel, sehingga
Temasek dapat memonopoli harga yang menyebabkan persaingan tidak sehat antara Indosat
dan Telkomsel
3) Dengan kepemilikan silang Temasek itu dikhawatirkan dan diduga pihak/pemerintah
Singapura dapat mengontrol dan mengetahui akan sistem keamanan Indonesia bahkan rahasia
negara kita dapat dicuri oleh singapura. ini disebabkan salah satunya karena Temasek memiliki
41% pada Indosat yang merupakan pemilik satelit kebanggaan kita yaitu satelit Palapa,
sehingga semua informasi dan data-data yang seharusnya menjadi rahasia negara RI dapat
diperoleh dengan mudah oleh singapura serta keamanan nasional (National security) akan
kedaulatan kita pun terancam. Keamanan merupakan perisai bagi setiap bangsa atas ancaman
yang datang dari luar maupun dari dalam serta menyangkut kepada masyarakat yang menjadi
penghuni suatu negara (Kolektif) .
3) Merealisasikan Pendirian KPK
Kebijakan presiden megawati untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan merealisasikan
berdirinya komisi pemberantas korusi (KPK). Sekalipun telah didirikan KPK karena tidak ada
gebrakan konkrit yang menonjol. Peringkat RI sebagai negara terkorup tetap memburuk. Pada
tahun 2002, dari 102 negara indonesia menduduki peringkat ke-4. pada tahun 2003 indonesia
menempati peringkat ke-6 dari 133 negara.
B. Masa Akhir pemerintahan Megawati
Kegagalan Pemerintahan Megawati dalam menjalankan Reformasi Birokrasi mengakibatkan
kepercayaan rakyat terhadap Presiden Megawati menjadi menurun Rakyat merasa tidak puas
dengan banyak kebijakan yang diambil pemerintahan Megawati , seperti privatisasi BUMN,
Pembelian Pesawat Sukhoi tanpa persetujuan DPR. Masa Jabatan Megawati Berakhir pada
tahun 2004 karena masa jabatannya telah habis dan diakhiri dengan pelaksanaan Pemilu
Tahun 2004

Lembar Kerja Siswa


1.Menurut pendapatmu mrngapa Presiden Megawati mengakhiri kerjasama dengan IMF?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

2.Menurut analisamu apa yang menjadi pertimbangan presiden Megawati membentuk KPK,
padahal masa itu telah ada POLRI dan Kejaksaan yang memiliki wewenang untuk
memberantas korupsi di Indonesia.?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
4. MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
a. Awal pemerintahan
Pemerintahan Megawati berakhir ketika masa jabatannya habis untuk periode 2001 – 2004.
Dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2004 Megawati ikut serta dalam bursa pemilihan calon
Presiden namun kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah menjabat sebagai
Menteri Pertahanan dan Keamanan pada masa pemerintahannya. Akan tetapi ketika
mencalonkan diri sebagai Presiden dan karena kerap berseberangan politik dengan Megawati
maka SBY mengundurkan diri dari jabatan Menhankam, kemudian mendirikan Partai Demokrat.
SBY bersama Partai Demokrat berhasil memenangkan Pemilu tahun 2004 dengan
61 % suara setelah berkoalisi dengan PKS dan Golkar.
b. Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
1) Menutup hutang kepada Paris Club sebesar US $ 136,6 Milyar maka SBY mengeluarkan
kebijakan berupa menambah hutang ke CGI sebesar US $ 3,4 Milyar
2) Pada tanggal 19 Desember 2004 menaikan harga “ BBM Mewah “ yang dialokasikan untuk
dana Pendidikan dan menutup hutang Luar Negeri
3) Melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang dijalankan Megawati dan berhasil menekan inflasi
sebesar 0,56 %
4) Sedikit demi sedikit menarik Dana Susidi Migas yang selama ini membebani pemerintah. 5)
Meningkatkan harga Indeks Saham Gabungan
6) Mengandalkan pembangunan infrastruktur Massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi
7) Meningkatkan kampanye Anti Korupsi, mengeluarkan Kep Pres percepatan penindakan
Korupsi dan melakukan tindakan kongkret
c. Kebijakan Politik Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono
1) Memantapkan penghapusan Dwi Fungsi ABRI
2) Melaksanakan Pemberantasan Korupsi dengan menahan Pejabat Pejabat yang terlibat
Korupsi tidak kurang dari Aulia Pohan ( Gubernur BI ) yang merupakan ayah menantunya
sendiri.
3) Memperpanjang Darurat Sipil dan mengadakan perundingan dengan tokoh GAM di Helsinski
melalui perantara Crisis Management Initiative di bawah pimpinan Marrti Ahtisari
d. Akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Setelah 2 periode masa pemerintahannya tahun 2004 – 2009 dan periode tahun 2014,
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir . sesuai dengan ketentuan UUD 1945 pasal
7 tentang masa jabatan Presiden yang dibatasi untuk 2 periode
Lembar Kerja Siswa

1.Langkah langkah apa saja yang dilakukan Presiden Susilo Bambanh dan Boedino dalam meningkatkan
kualitas pendidikan?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

2.Menurut analisamu apakah kebijakan kebijakan Preseiden SBY mampu menekan angka pengangguran
dan kemiskinan di Indonesia?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5.Pemerintahan Joko Widodo

Presiden Joko Widodo

Ir. H. Joko Widodo


Unduh Foto Resmi
Ir. H. Joko Widodo adalah Presiden ke-7 Republik Indonesia yang mulai menjabat sejak 20
Oktober 2014. Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961, Joko Widodo pertama kali
terjun ke pemerintahan sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) pada 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober
2012.

Selepas itu, Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012
sebelum terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Saat Pilpres tersebut Joko Widodo terpilih bersama pasangannya, Jusuf Kalla.

Dalam Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk
masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf
Amin dan dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan 2019 hingga 2024 mendatang.

Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas di masa kepemimpinannya yang pertama.


Pembangunan yang dilakukan secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia ini dilakukan
untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini dibandingkan negara-negara lain.

Program prioritas tersebut dibarengi dengan program berupa bantuan sosial seperti Kartu
Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, sejak awal masa jabatannya, Joko Widodo juga mengupayakan reforma agraria
dengan salah satunya melakukan percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk
mengurangi terjadinya sengketa lahan oleh karena ketiadaan sertifikat.

Di masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada
pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia untuk dapat
bersaing dengan negara-negara lainnya. Adapun program pembangunan infrastruktur masih
terus dilanjutkan bersamaan dengan itu.
Lembar Kerja Siswa

1.Peserta didik dibagi dalam 6 Kelompok Kerja. Setiap Kelompok memiliki tugas masing masing
untuk menganalisis kebijakan kebijakan pada masa Pemerintahan Joko Widodo kemudian
tugas tersebut didiskusikan bersama untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Kelompok 1 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang politik
Kelompok 2 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang ekonomi
Kelompok 3 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang hukum
Kelompok 4 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan
Kelompok 5 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan
Kelompok 6 bertugas menganalisis kebijakan Kesehatan

2,Setelah setiap kelompok mempresentasikan hasil temuannya dan melakukan diskusi maka
setiap kelompok membuat kesimpulan dari kebijakan kebijakan pemerintahan Joko Widodo di
segala bidang.
 Kebijakan dalam bidang politik
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
 Kebijakan dalam bidang Ekonomi

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
 Kebijakan dalam bidang Hukum
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
 Kebijakan dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
 Kebijakan dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
 Kebijakan dalam bidang Kesehatan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Peran bangsa Indonesia Dalam Perdamaian Dunia
Kompetensi Dasar
3. 8 Mengevaluasi peran bangsa indonesia dalam perdamaian dunia antara lain KAA, Misi
Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting 4. 8
Menyajikan hasil telaah tentang peran bangsa indonesia dalam perdamaian dunia antara lain
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
Meeting serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai, anda diharapkan dapat mengevaluasi peran bangsa
Indonesia dalam perdamaian dunia

Materi Ajar

Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Salah
satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah bangsa Indonesia harus senantiasa berperan
serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Di sini pula terletak fundamental dari politik luar
negeri Republik Indonesia sebagai politik bebas dan aktif.
Politik bebas dan aktif maksudnya Indonesia bebas untuk menjalin kerja sama dengan negara
manapun, serta turut aktif dalam organisasi internasional untuk bekerja sama dan menjaga
perdamaian dunia. Menurut Mohammad Hatta dalam bukunya yang berjudul “Demokrasi Kita”,
tujuan politik bebas dan aktif tersebut antara lain mempertahankan kemerdekaan dan menjaga
keselamatan bangsa, memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk
meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan perdamaian dunia, dan mempererat
persaudaraan antarbangsa.
Sebagai wujud dari politik luar negeri Indonesia bebas aktif, berikut beberapa peran Indonesia
dalam menjaga perdamaian dunia diantaranya : Konferensi Asia Afrika, Misi Garuda, Deklarasi
Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting.

1. Konferensi Asia Afrika (KAA)


Berakhirnya Perang Dunia II menjadi titik awal munculnya dua kekuatan raksasa
yang saling bertentangan di dalam politik dunia. Kekuatan raksasa yang
dimaksud adalah Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur
yang dipimpin oleh Uni Sovyet. Pertentangan yang terjadi antara Blok Barat dan
Blok Timur tersebut sangat mempengaruhi keadaan negara-negara di benua
Asia dan Afrika. Hal itu dikarenakan pada awal tahun 1950-an, benua Asia dan
Afrika menjadi ajang pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Ketegangan yang terjadi tidak hanya mengenai masalah ideologi, tetapi juga
hingga menimbulkan terjadinya pertempuran-pertempuran bersenjata yang
mengancam perdamaian dunia, khususnya terhadap kemerdekaan dan
perdamaian yang baru diraih oleh negara-negara Asia-Afrika.
Pada umumnya, negara-negara Asia-Afrika merasakan pengaruh perang dingin
terhadap kehidupan-kehidupan negaranya yang sedang berkembang. Oleh
karena itu, kelak diperlukan suatu usaha bersama untuk membebaskan negara-
negara Asia-Afrika dari pengaruh perang dingin tersebut. Solidaritas Asia-Afrika
ini kemudian terwujud dalam Konferensi Asia-Afrika atau dikenal pula dengan
Konferensi Bandung. Cita-cita solidaritas ini sebenarnya sudah muncul sejak
1926 ketika terjadi suatu pertemuan antara pemuda-pemuda Asia-Afrika yang
sedang belajar di pusat-pusat pendidikan Barat. Di Asia-Afrika, nasionalisme
timbul sebagai reaksi terhadap tekanan-tekanan dari luar yang selalu
menggetarkan nilai-nilai, kehormatan dan harkat nasional. Nasionalisme inilah
yang telah mendorong kita kepada perjuangan untuk kemerdekaan dan
emansipasi, nasionalisme inilah yang menyebabkan kita melihat kejahatan yang
tak terpisahkan dari imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk-bentuk
dan manifestasi-manifestasinya, dan mendorong kita kepada perjuangan untuk
mengakhirinya diseluruh dunia.
Tindak lanjut dari perjuangan dan pembicaraan tersebut adalah dengan diadakannya
Konferensi Bogor. Konferensi ini yang menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:
a. Mengadakan KAA di Bandung pada bulan April 1955.
b. Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara-negara
sponsor
c. Menetapkan 25 negara-negara Asia Afrika yang akan diundang.
Konferensi Asia Afrika berlangsung pada tanggal 18 – 24 April 1955 dan dihadiri oleh 29
negara dengan 5 negara sebagai sponsor KAA. Agenda dalam Konferensi Asia Afrika ini
antara lain membicarakan kerjasama ekonomi, budaya, hak asasi manusia dan hak
menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, perdamaian
dunia dan kerjasama internasional, dan deklarasi tentang memajukan perdamaian
dunia. Selain itu, ditentukan pula mengenai empat tujuan pokok dari Konferensi Asia-
Afrika, yakni:
a. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara bangsa-
bangsa Asia dan Afrika, untuk menjelajah serta memajukan kepentingankepentingan
mereka, baik yang silih ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan
memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga baik;
b. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial,
ekonomi, dan kebudayaan negara yang diwakili;
c. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-
bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan
tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme;
d. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika, serta rakyat-rakyatnya di dalam dunia
dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan
perdamaian serta kerja sama di dunia.
Hasil dari Konferensi Asia Afrika dikenal dengan Dasadila Bandung yang isinya ;
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di
dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun
kecil
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara
lain
5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun
kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi
kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan
kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan,
persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang
bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB

9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama 10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban
internasional
2.Misi Garuda
Sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea IV, salah satu tujuan negara yakni
menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Wujud dari alinea IV selain yang sudah dipaparkan tentang KAA, Indonesia juga terlibat dalam
Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Indonesia diberi kepercayaan oleh PBB untuk mengirim
personel keamanan terbaiknya dalam menjalankan Misi Pemeliharaan Perdamaian. Pasukan
tentara, kepolisian, dan sipil Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda.
Kontingen Garuda adalah pasukan penjaga perdamaian yang anggotanya diambil dari militer
Indonesia yang bertugas dibawah naugan Perserikatan Bangsabangsa. Negara-negara yang
pernah menjadi tujuan dalam misi Kontingen Garuda adalah Negara-negara di Timur Tengah
seperti Mesir, Libanon, Palestina, Irak. Negara Asean seperti Filipina, Kamboja, dan Vietnam.
Juga Negara Eropa Timur seperti Georgia dan Bosnia.

3.Deklarasi Djuanda

Negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat sudah tidak terbantahkan lagi.
Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas wilayah darat, laut dan udaranya. Negara luar tidak
boleh memasuki wilayah teritorial Indonesia kalau tidak ingin berurusan secara hukum.
Pemerintah berupaya dengan keras untuk menjaga wilayah negara, bahkan sampai pulau
terluar Indonesia sekalipun. Namun tahukah kamu bahwa dahulu wilayah Indonesia
diperjuangkan sedemikian rupa di kancah internasional supaya Indonesia memiliki kedaulatan
atas seluruh wilayah perairan dan pulau-pulaunya? Hal ini digagas pertama kali lewat deklarasi
Djuanda yang menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang tidak terpisahkan
oleh perairan antar pulau. Sebagai negara dengan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia mau
menegaskan wilayah teritorial perairan supaya negara memiliki kedaulatan akan wilayah
perairannya sendiri.
Deklarasi ini digagas oleh Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember
1957. Isi Deklarasi Djuanda bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang
mempunyai corak tersendiri.
Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah
Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan :
a. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat
b. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas negara Kepulauan
c. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI.
Hal ini tentu di tentang oleh negara-negara luar karena sebelumnya peraturan tentang teritorial
perairan hanya sampai wilayah yang berjarak 3 mil dari garis pantai, mengacu pada peraturan
masa Hindia Belanda yakni, Teritoriale Zee en en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO
1939). Sebagai negara yang memiliki pulau-pulau yang terpisah tentu hal ini sangat merugikan
bagi Indonesia karena kapal-kapal luar bisa leluasa melewati perairan yang memisahkan
pulaupulau Indonesia. Jika dibiarkan maka keamanan dan keselamatan negara bisa Modul
Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.8 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN 9 terancam. dengan adanya Deklarasi Djuanda maka wilayah kedaulatan
perairan Indonesia berubah menjadi 12 mil dari garis pantai menjadi utuh milih NKRI.

4. Gerakan Non Blok


a.Latar Belakang Didirikannya Gerakan Non Blok Pada tahun 1945, Perang Dunia II berakhir,
muncul dua blok yaitu Blok Barat (Liberalisme-Demokratis) dan Blok Timur (Sosialis-Komunis).
Negara di Blok Barat memilih jumlah lebih banyak yakni 8 negara (Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, dan Kanada ) dibandingkan Blok Timur yang
hanya terdiri dari 4 negara (Uni Soviet, Cekoslovakia, Rumania, dan Jerman Timur). Dalam
mempertahankan kedudukannya masing-masing, Blok Barat membentuk NATO (North Atlantic
Treaty Organization) dan Blok Timur membentuk Pakta Warsawa. Tidak hanya sampai disitu,
kedua blok ini masih tetap mencari sekutu untuk menambah pertahanannya di Asia, Afrika dan
Amerika.
ada beberapa negara yang memilih untuk bersikap netral. Negara-negara netral tersebut pun
membentuk Gerakan Non Blok (GNB). Pembentukan GNB ini diprakarsai oleh Presiden
Soekarno (Indonesia), Presiden Gamal Abdul Nasser (Republik Persatuan Arab-Mesir), PM
Pandith Jawaharlal Nehru (India), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan Presiden
Kwame Nkrumah (Ghana).
Setelah mempelajari materi diatas anda pasti sudah mengetahui apa yang melatarbelakangi
dibentuknya Gerakan Non Blok. GNB resmi didirikan pada 1 September 1961 di kota Beogard,
Yugoslavia bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) yang
dimulai dari 1-6 September 1961. Konferensi ini dihadiri oleh 25 kepala negara dan 3 kepala
pemerintahan sebagai peninjau.
Selain sebagai negara pelopor berdirinya GNB, Indonesia memiliki peran yang cukup besar
dalam organisasi tersebut, di antaranya:
1) sebagai salah satu negara penggagas KAA yang merupakan cikal bakal digagasnya
Gerakan Nonblok
2) sebagai salah satu negara pengundang pada KTT GNB yang pertama. Hal ini karena
Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB dan berperan besar dalam mengundang
mengajak negara lain untuk bergabung dalam KTT.
3) menjadi ketua dan penyelenggara KTT GNB yang ke X yang berlangsung pada 1-7
September 1992 di Jakarta dan Bogor. Indonesia turut pula menjadi perintis dibukanya kembali
dialog utara-selatan, yaitu dialog yang memperkuat hubungan antara negara berkembang
(selatan) terhadap negara maju (utara).
Beberapa tujuan dari dibentuknya Gerakan Nonblok antara lain:
1) memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
2) Mengusahakan tercapainya pelucutan senjata secara umum dan menyeluruh dibawah
pengawasan internasional efektif.
3) Mengusahakan agar PBB berfungsi secara efektif.
4) Mengusahakan terwujudnya tata ekonomi dunia baru.
5) Mengusahakan kerjasama di segala bidang dalam rangka menwujudkan pembangunan
ekonomi dan sosial.
Tujuan dari GNB juga tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, yaitu untuk menjamin
kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok
dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme
dan segala bentuk intervensi.
5. ASEAN

ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations yang mana berarti
merupakan nama untuk negara-negara yang berada di Asia Tenggara.
ASEAN dibentuk untuk beberapa maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. ASEAN dibentuk untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan sosial, serta
budaya di Asia Tenggara melalui usaha bersama dengan semangat yang setara dan kemitraan.
2. ASEAN dibentuk untuk memajukan perdamaian serta stabilitas regional di kawasan Asia
Tenggara dengan menghormati supremasi hukum serta patuh pada prinsip PBB.
3. ASEAN dibentuk untuk memajukan kerjasama, rasa saling membantu dalam konteks Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
4. ASEAN dibentuk untuk mempererat hubungan internasional dan regional antar negara di
Asia Tenggara.
5. ASEAN dibentuk untuk menyelenggarakan usaha-usaha dalam membantu penelitian
masalah di Asia Tenggara dengan menyediakan fasilitas pelatihan, penelitian, teknis, dan
administrasi.
6. ASEAN dibentuk untuk memperkuat perdagangan internasional negara-negara Asia
Tenggara sehingga terjadi kolaborasi secara lebih efektif untuk memanfaatkan pertanian,
industri, perdagangan, serta fasilitas-fasilitas yang menunjang
Selain sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN, tentunya Indonesia juga memiliki
peran tersendiri sebagai anggota ASEAN. Entah itu dalam bentuk program ataupun kerjasama
antar sesama anggotanya. Keberadaan ASEAN ternyata sejalan dengan sikap politik Indonesia
yang mengacu politik bebas-aktif. Bebas yang dimaksud, berarti Indonesia tidak memihak blok
manapun. Sedangkan aktif, berarti Indonesia turut serta mewujudkan perdamaian dunia. Peran
Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara ini terlihat saat Indonesia
membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan Vietnam. Indonesia ditunjuk oleh
ASEAN sebagai pihak penengah dalam konflik tersebut. Pada tahun 1988 sampai 1989,
Indonesia menjadi tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk menyelesaikan konflik
antara Kamboja dan Vietnam. Indonesia berhasil memfasilitasi kedua negara untuk
mendiskusikan dan menyelesaikan konflik.

6. Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Pembentukan OKI dilatarbelakangi oleh pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh Israel pada tanggal
21 Agustus 1969. Pemrakarsa dari Organisasi ini yaitu Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja
Hasan II dari Maroko.
Tujuan OKI:
(1) meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota,
(2) melindungi tempat tempat suci,
(3) membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat
(4) memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta IPTEK.

7. Jakarta Informal Meeting (JIM)

Jakarta Informal Meerting merupakan upaya bangsa Indonesia dalam ikut serta dalam menjaga
perdamaian dunia terutama di kawasan Asia Tenggara. Pemrakarsa JIM yaitu Menteri Luar
Negeri Indonesia, Ali Alatas. JIM merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja. JIM I
dilaksanakan di Bogor pada tanggal 25-28 Juli 1988 dan JIM II di Jakarta tanggal 19-21
Februari 1989.
JIM dihadiri oleh 6 Menlu ASEAN, Menlu Vietnam dan kelompok yang bertikai di Kamboja. Hasil
dari JIM antara lain ;
1. Penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja paling lambat tanggal 30 Desember 1989
2. Akan dibentuk pemerintahan yang mengikutsertakan keempat kelompok yang bertikai di
Kamboja Akhirnya masalah Kamboja dapat diselesaikan berdasarkan Perjanjian Paris pada
tanggal 23 Oktober 1991

PENILAIAN

A.Pilihan Kanda
1. Indonesia sebagai salah satu anggota PBB sering terlibat dalam misi perdamaian PBB.
Hingga saat ini Indonesia masih terlibat dalm pengiriman pasukan Garuda untuk menjalankan
misi perdamaian PBB. Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan...
a. Membantu dan meringankan tugas PBB untuk melaksanakan tujuannya
b. Mewujudkan cita-cita negara untuk ikut menjaga perdamaian Dunia
c. Membantu melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB
d. Menjaga posisi Indonesia dalam melaksanakan interaksi dan pergaulan Dunia
e. Menjalankan kewajiban sebagai salah satu anggota PBB
2. Dalam rangka menggalang kerjasama dan solidaritas antar bangsa pada masa perang
dingin, maka diselenggarakan Konferensi Asia Afrika dan Indonesia menjadi penyelenggara.
Dibawah ini adalah tujuan diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika, kecuali,
a. Memajukan kerja sama, persahabatan, perhubungan antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika
b. Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam bidang militer dan ikut serta mengusahakan
perdamaian dunia.
c. Keprihatinan bangsa-bangsa Asia -Afrika terhadap keberlangsungan perdamaian dunia.
d. Kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.
e. Memecahkan bersama soal-soal khusus dan penting bagi bangsa-bangsa AsiaAfrika,
seperti: menjamin kedaulatan, melenyapkan deskriminasi ras dan penjajahan. Philipina dengan
Moro National Liberation Front (MNLF)
3. Indonesia telah menunjukkan perannya untuk ikut menciptakan perdamaian dunia melalui
penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada masa perang dingin. Peran Indonesia dalam
Konferensi Asia Afrika secara umum adalah...
a. sebagai pengambil keputusan mayoritas disetiap konferensi
b. memprakarsai untuk mengadakan Konferensi dan sebagai tempat penyelenggaranya
c. Menjadi panitia ad hoc untuk setiap penyelenggaraan KAA
d. Menjadi penyumbang dana terbesar disetiap konferensi
e. sebagai penengah bagi negara-negara anggota KAA yang sedang konflik
4. Indonesia menunjukkan sikap netral pada masa Perang Dingin dengan menjadi salah satu
inisiator pembentukan Gerakan Non Blok (GNB). Indonesia terlibat dalam gerakan non blok
disebabkan karena ...
a. Blok Barat dan Blok Timur tidak memberikan keuntungan kepada Indonesia
b. Uni Soviet memandang Indonesia tidak memiliki kekuatan tempur yang kuat
c. Indonesia menerapkan prinsip berdiri di atas kaki sendiri
d. Amerika Serikat membantu Belanda dalam perebutan Irian Barat
e. Indonesia menganut paham politik luar negeri bebas dan aktif
5. Pembentukan ASEAN tidak serta merta hanya karena kesamaan geografis masingmasing
anggotanya saja, tapi juga karena adanya keinginan yang kuat antara negara anggota untuk
membangun kerjasama yang baik dibidang ekonomi, sosial, dan pengembangan bagi negara-
negara Asia Tenggara, ASEAN dianggap sebagai . .
a. bentuk kerja sama antara negara-negara di Asia Tenggara dan PBB
b. alat politik untuk membendung pengaruh komunis di kawasan Asia Tenggara
c. organisasi yang dapat menyelesaikan permasalahan negara-negara di Asia Tenggara
d. wadah yang diharapkan mampu melindungi kepentingan negara-negara di kawasan Asia
Tenggara

Essai

1. Ketika dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika tanggal 18 – 24 April 1955, negara Indonesia
disa dikatakan negara yang belum lama merdeka, namun demikian tidak menjadi penghambat
bangsa Indonesia ketika itu untuk ikut berperan dalam menjaga perdamaian dunia khususnya di
wilayah Asia Afrika. Menurut anda Coba evalusi faktor yang mendorong Indonesia menjadi
pelopor dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika?
2. Coba anda evaluasi peranan bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia ?
Lembar jawaban Essai

1………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

TRANSFORMASI TEKNOLOGI DI INDONESIA DALAM PERJALANAN SEJARAHNYA

Kompetensi Dasar
3.9 Mengevaluasi kehidupan Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi)
4.9 Membuat studi evaluasi tentang kehidupan Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi)
dalam bentuk tulisan dan/atau media lain

A. Tujuan Pembelajaran
menganalisis kehidupan Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi pada era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi), dan
bersama denga temanteman melalui diskusi dan koleborasi yang maksimal kalian
mampu membuat studi evaluasi tentang kehidupan Bangsa Indonesia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan (sejak
proklamasi sampai dengan Reformasi) dalam bentuk tulisan dan/atau media lain

B. Uraian Materi

1.Revolusi Hijau /Teknologi Pangan


Pada abad ke 18 Seorang ahli ekonomi asal Inggris, Thomas Robert Malthus
mengemukakan teori yang sangat menggemparkan dunia, teori yang dikenal sebagai
Teori Maltus yang menjelaskan bahwa pertubuhan penduduk akan lebih cepat dari pada
pangan itu sendiri.
Teori ini juga menjelaskan bahwa suatu saat nanti harga pangan akan semakin mahal
karena jumlah penduduk yang semakin banyak tidak diimbangi dengan ketersedian
pangan yang ada di bumi. Malthus berpendapat bahwa pertumbuhan Penduduk akan
mengikuti deret ukur (1,2,4,8,16,32,64,128,256 dan seterusnya) sedangkan tumbuhan
mengikuti deret (1,3,5,7,9,11,13,15,17 dan seterusnya). Hasil penelitiannya ini adalah
hal yang melatar belakangi Revolusi Hijau dunia. Revolusi Hijau menjadi proyek untuk
meningkatkan jumlah produksi pangan di negara negara dunia. Munculnya berbagai
pencarian bibit unggul dan pengendalian jumlah penduduk dilakukan atas penelitian
teori ini.
Lalu bagaimana revolusi di negara kita Indonesia tercinta? Apa yang dilakukan
Indonesia terkait dengan revolusi hijau? sebagai negara agraris dengan jumlah
penduduk yang banyak tentunya Indonesia agraris Indonesia tidak mau ketinggalan
dalam memaksimalkan hasil pertanian.
Pada masa pemerintahan presiden Soeharto Tepatnya pada masa Orde Baru sejak
dilaksanakannya Pelita I di tahun 1969, Revolusi Hijau diterapkan dan fokus pada
peningkatan hasil pertanian (beras). Pelaksanaannya terbagi menjadi 4 program. Yuk
kita bahas satu persatu
a. Intensifikasi pertanian, Cara ini diterapkan dalam bentuk Panca Usaha Tani yakni
pemilihan bibit unggul, pengaturan irigasi, pemupukan, teknik pengolahan tanah, dan
pemberantasan hama.
b. Ekstensifikasi pertanian. Langkah ini merupakan perluasan area pertanian yang
sebelumnya belum dimanfaatkan. Contohnya itu seperti pemanfaatan hutan, lahan
gambut, atau padang rumput untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
c. Diversifikasi pertanian. Ini dapat katakan pengalokasian sumber daya pertanian ke
beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan, baik secara ekonomi atau lingkungan.
Contohnya menanamkan beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara
beberapa hewan ternak dalam satu kandang. Nah, yang terakhir, rehabilitasi.
d. Rehabilitasi ini merupakan sebuah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperbarui segala hal terkait pertanian. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan
menjadi sawah irigasi.
Revolusi hijau membawa dampak positif yaiu negara kita berhasil menjadi negara
swasembada beras. Revolusi hijau adalah jawaban dari semua persoalan yang dihadapi
dunia. Dampak negatif lain dari perkembangan dan penerapan revolusi hijau
a. Musnahnya organisme penyubur tanah
b. Kesuburan tanah menurun dan menjadi tandus
c. Tanah mengandung resido akibat endapan pestisida
d. Hasil pertanian mengandung bahan kimia pestisida
e. Ekosistem rusak dan tidak lagi seimbang

2.Teknologi Transportasi

Transportasi didefinisikan sebagai sarana pengangkut yang memudahkan perpindahan


manusia maupun barang dari satu tempat ke tempat lain. Sistem ransportasi sangat
dipengaruhi oleh tempat dan cara hdup manusia .
Perkembangan transportasi khususnya perkembangan transportasi di Indonesia, mari kita ulas
satu persatu mengenai jenis-jenis trasnportasi.
a. Transporatsi Darat
Kendaraan dengan mesin baru muncul setelah abad ke-18.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, dilakukan
pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya
adalah pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung pada 28 September 1945 yang
kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Momen ini sekaligus menandai
berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda
kembali ke Indonesia pada 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia
bernama Staatssporwegen atau Verenigde Spoorwegbedrif (SS atau VS). Pada tahun 1995
Pemerintah Indonesia meresmikan penggunaan kereta api ekspres Argo Bromo dan Argo
Gede yang melayani penumpang rute jakarta Surabaya mampu mengankut penumpang
500 penupang dengan menggunakan kereta api expres dengan mempersingkat waktu 5
jam dari 14 berkurang menjadi 9 jam.
b. Transpotasi Udara
Perusahaan transportasi di sektor udara dipegang oleh PT. DI (Dirgantara Indonesia).
Sebelumnya, PT. DI itu bernama Industri Pesawat Terbang Nurtanio. Kemudian berganti
nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985.
Sayangnya, di tahun 1997 faktor krisis ekonomi melanda dan dampaknya Industri Pesawat
Terbang Nusantara menjadi goyah. Saat itu banyak terjadi PHK di IPTN, sehingga
menurunkan produktivitas IPTN. Baru deh pada tanggal 24 Agustus 2000, IPTN
direkstrukturisasi dan berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Setelah bangkit
dari krisis ekonomi, PT Dirgantara Indonesia banyak menerima pesanan pesawat dari luar
negeri seperti Thailand, Malaysia, Brunei, Korea, dan Filipina. Selain memproduksi
berbagai jenis pesawat, PT. DI juga memproduksi helikopter, senjata, dan pelatihan serta
maintenance service untuk mesin pesawat.
c. Transportasi Air
Transportasi laut memiliki peran yang sangat penting bagi negara kepulauan. Indonesia
yang memiliki 17.000 pulau dan disatukan lautan yang luas, transportasi laut menjadi " Urat
Nadi" bagi perekonomian Indonesia. Mengingat sangat vitalnya transportasi bagi
perekonomian, maka transpotasi laut harus dikembangkan dengan baik dan benar untuk
menunjang pertumbuhan perekonomian
d.Teknologi komunkasi dan informasi

Pada 9 Juli 1976, diluncurkan satelit Palapa A1 yang berguna untuk mengatur Sistem
Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). SKSD bermanfaat untuk mempermudah komunikasi antar
daerah dan antar negara, menyambungkan komunikasi telepon, televisi, radio dan faksimili,
serta menghubungkan jaringan internet. Selanjutnya Indonesia juga punya satelit Palapa B1
yang diluncurkan pada 16 Juni 1988
PENILAIAN

Latihan Soal
1. Semakin lama jumlah penduduk Indonesia dalam meningkat sehingga usaha prosuksi
pertanianpun harus dilakukan pemerintah, salah satu dilakukan dengan cara sebagai berikut A.
Mengintensifkan industrialisasi
a. Menerapkan kebijakan revolusi
b. Menanamkan modal di sektor pertanian
c. Membuka lapangan kerja di sektor pertanian
d. Mengintensifkan tranmigrasi e daerah-daerah pertanian
2. Revolusi hijau banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia selain membawa
dampak positif revolusi hijau juga membawa dampak negatif pula. Diantaranya
a. Maraknya arus urbanisasi
b. Menumbuhkan sikap individualistis di kalangan petani
c. Lahan kosong banyak dihabiskan untuk lahan petani
d. Kelompok petani menjadi kemlompok minoritas
e. Ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk dan pestisida
3. Perkembangan teknologi ilmu pengetahuan telah mendorong lahirnya revolusi hijau di dunia.
Gerakan ini merupakan upaya untk memenuhi kebutuhan pangan manusia yang jumlahnya
terus bertambah. Inti dari pada gerakan revolusi hijau adalah
a. Penanaman lahan hijau seluas-luasnya untuk menghasilkan lahan subur produktif
b. Penggunaan teknologi untuk menghasilkan produksi pangan yang lebih baik
c. Perubahan pengelolaan pangan dengan melibatkan pihak sawatsa dan pemerintah secara
bersama
d. Menopoli sumber pangan oleh negara agar proses produksi dan distribusinya berjalan lancar
dan merat
e. Pegerahan sebanyak mungkin untuk memproduksi sebanyak mungkin .
4.Iptek memiliki pengaruh positif dan negatif dalam berbagai bidang kehidupan. Dampak negatif
dari pemanfatan iptek dalam bidang kimunikasi dan informasi
a. Mendekatkan kerabat yang jauh
b. Menimbulkan banyak kerusakan
c. Mengurangi kepedulian sosial
d. Menurunkan pengaruh budaya tradisional
e. Mempermudah mendapatkan infromasi
5. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat membawa manfaat bagi umat
manusia. Salah satu manfaat yang dirasakan olen bangsa Indonesia pada adalah
a. Tersebarnya berita kemerekaan Indonesia melalui televise
b. Tersebarluasnya berita kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio
c. Tersebarnya berita kemerekaan Indonesia melalui telepon
d. Pemanfaatan satelit palapa 1 untuk mengembangkan sarana komunikasi di Indonesia
e. Pemanfaatan satelit palapa 1 untuk mengembangkan sarana komunikasi dan transportasi

Anda mungkin juga menyukai