Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran
Pemerintahan Orde baru berlangsung selama 32 tahun. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi
Indonesia berkembang cukup pesat. Namun pada akhir pemerintahannya muncul krisis
ekonomi dan moneter yang menyebabkan terjadinya krisis social, politik yang sulit diatasi.Krisis
yang berkepanjangan tersebut mendorong timbulnya gerakan gerakan yang menuntut
perbaikan disegala bidang.
Gerakan gerakan reformasi ini tidak terlepas dari peran pelajar, mahasiswa, golongan
akedemisi bahkan tokoh tokoh masyarakat.
Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan disegala bidang dalam suatu
masyarakat atau bernegara. Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998 sebagai akibat dari
menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, karena dianggap tidak memihak
pada kepentingan rakyat.
Ada beberapa hal yang dituntut pada masa reformasi pada tahun 1998, yaitu
1.Pemberantasan KKN
2.Turunkan Soeharto dari kursi pemerintahannya
3.Hapukan Dwi Fungsi ABRI
4.Amandemen UUD 1945
5.Otonomi daerah yang seluas luasnya
Lembar Kerja Siswa
1.Menurut pendapat anda, factor factor apa saja yang menyebabkan lahirnya reformasi di
Indonesia ?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2.Menurut analisis anda, apakah ada keterkaitan Antara situasi politik ekonomi internasional
dengan situasi politik ekonomi di tanah air yang pada akhirnya menyebabkan lahirnya
Reformasi?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
3.Nilai nilai dan hikmah apa yang dapat anda ambil dari peristiwa Reformasi?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Materi Pokok: Perkembangan politik dan ekonomi Masa Reformasi
Tujuan Pembelajaran
1.Peserta didik mampu menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia masa awal Reformasi.
2.Peserta didik mampu melakukan penelitian sederhana tentang perkembangan
Kehidupan politik dan ekonomi masa awal Reformasi dan menyajikannya dalam bentuk
Laporan tertulis.
Pertemuan 2
Setelah Soeharto mundur, jabatan presiden diserahkan kepada wakilnya, yaitu B.J Habibie. Hal
tersebut dilakukan berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Setelah naiknya Habibie sebagai presiden,
kondisi politik dan ekonomi pun kian berubah. Proses dan penerapan demokrasi di Indonesia
mulai membaik. Presiden dipilih berdasarkan pemilu dalam skala 5 tahun sekali, dan semua
masyarakat memiliki hak memilihnya. Tugas B.J. Habibie adalah mengatasi krisis ekonomi yang
melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, menciptakan pemerintahan yang bersih,
berwibawa bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini dilakukan oleh presiden
untuk menjawab tantangan era reformasi.
KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA AWAL REFORMASI
1. Masa Pemerintahan B.J. Habibie
a. Awal pemerintahan BJ. Habibie
Naiknya Habibie menggantikan Soeharto menjadi polemik dikalangan ahli hukum, ada yang
mengatakan hal itu konstitusional dan inskonstitusional. Yang mengatakan konstitusional
berpedoman Pasal 8 UUD 1945, "Bila Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukan
kewajibannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Adapun yang
mengatakan inskonstitusional berlandaskan ketentuan Pasal 9 UUD 1945, "Sebelum Presiden
meangku jabatan maka Presiden harus mengucapkan sumpah dan janji di depan MPR atau
DPR". Secara hukum materiel Habibie menjadi presiden sah dan konstitusional. Namun secara
hukum formal (hukum acara) hal itu tidak konstitusional, sebab perbuatan hokum yang sangat
penting yaitu pelimpahan wewenang dari Soeharto kepada Habibie harus melalui acara resmi
konstitusional. Saat itu DPR tidak memungkinkan untuk bersidang, maka harus ada alas an
yang kuat dan dinyatakan sendiri oleh DPR.
b. Langkah-langkah Pemerintahan Habibie.
1) Pembentukan Kabinet.
Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan pada tanggal 22 Mei 1998 yang meliputi
perwakilan militer (TNI-PoIri), PPP, Golkar, dan PDI.
2) Upaya Perbaikan Ekonomi.
Dengan mewarisi kondisi ekonomi yang parah "Krisis Ekonomi" Presiden B.J. Habibie berusaha
melakukan langkah-langkah perbaikan, antara lain:
a. Merekapitalisasi perbankan.
b. Merekonstruksi perekonomian nasional.
c. Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
d. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga dibawahRp. 10.000,00 e.
Mengimplementasikan refbrmasi ekonomi yang disyaratkan IMF.
3) Reformasi di Bidang Politik.
Presiden mengupayakan politik Indonesia dalam kondisi yang transparan dan merencakan
pemilu yang luber dan jurdil, sehingga dapat dibentuk lembaga tinggi negara yang betul-betui
representatif. Tindakan nyata dengan membebaskan narapidana politik diantaranya yaitu: (1)
DR. Sri Bintang Pamungkas dosen Universitas Indonesia (UI) dan mantan anggota DPR yang
masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto. (2) Mochtar Pakpahan pemimpin buruh
yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan dalam tahun 1994.
4) Kebebasan Menyampaikan Pendapat.
Kebebasan ini pada masa sebelumnya dibatasi, sekarang masa Habibie dibuka selebar-
lebarnya baik menyampaikan pendapat dalam bentuk rapat umum dan unjuk rasa. Dalam batas
tertentu unjuk rasa merupakan manifestasi proses demokratisasi. Maka banyak kalangan
mempertanyakan mengapa para pelaku unjuk rasa ditangkap dan diadili. Untuk menghadapi
para pengunjuk rasa Pemerintah dan DPR berhasil menciptakan UU Nomor 9 Tahun 1998
tentang " kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum ".
Diberlakukannya undang-undang tersebut bukan berarti keadaan menjadi tertib seperti yang
diharapkan. Seringkali terjadi pelanggaran oleh pengunjuk rasa maupun aparat keamanan,
akibatnya banyak korban dari pengunjuk rasa dan aparat keamanan. Hal ini disebabkan oleh:
(1) Undang-undang ini belum begitu memasyarakat. (2) Pengunjuk rasa memancing
permasalahan, dan membawa senjata tajam. (3) Aparat keamanan ada yang terpancing oleh
tingkah laku pengunjuk rasa sehingga tidak dapat mengendalikan diri. (4) Ada pihak tertentu
yang sengaja menciptakan suasana panas agar negara menjadi kacau. Krisis ini merupakan
momentum koreksi historis bukan sekedar lengsemya Soeharto dari kepresidenan tapi yang
paling penting membangun kelompok sipil lebih berpotensi untuk membongkar praktek KKN,
otonomi daerah, dan lain-lainnya. Dimana krisis multidimensi ini berkaitan dengan sistem
pemerintahan Orde Baru yang sentralistik yaitu kurang memperhatikan tuntutan otonomi daerah
sebab sebab segala kebijakan untuk daerah selalu ditentukan oleh pemerintah pusat.
5) Masalah Dwi Fungsi ABRI
Gugatan terhadap peran dwifungsi ABRI maka petinggi militer bergegasgegas melakukan
reorientasi dan reposisi peran sosial politiknya selama ini. Dengan melakukan reformasi diri
melalui rumusan paradigma baru yaitu menarik diri dari berbagai kegiatan politik. Pada era
reformasi posisi ABRI dalam MPR jumlahnya sudah dikurangi dari 75 orang menjadi 38 orang.
ABRI yang semula terdiri atas empat angkatan yang termasuk Polri, mulai tanggal 5 Mei 1999
Kepolisian RI memisahkan diri menjadi Kepolisian Negara RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI
yaitu angkatan darat, laut, dan udara.
6) Reformasi di Bidang Hukum
Pada masa pemerintahan Orde Baru telah didengungkan pembaharuan bidang hukum namun
dalam realisasinya produk hukum tetap tidak melepaskan karakter elitnya. Misalnya UU
Ketenagakerjaan tetap saja adanya dominasi penguasa. DPR selama orde baru cenderung
telah berubah fungsi, sehingga produk yang disahkannya memihak penguasa bukan memihak
kepentingan masyarakat. Prasyarat untuk melakukan rekonstruksi dan reformasi hukum
memerlukan reformasi politik yang melahirkan keadaan demokratis dan DPR yang representatif
mewakili kepentingan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah dan DPR merupaka'n kunci
untuk pembongkaran dan refbrmasi hukum. Target reformasi hukum menyangkut tiga hal, yaitu:
substansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, dan institusi peradilan
yang independen. Mengingat produk hukum Orde Baru sangat tidak kondusif untuk menjamin
perlindungan hak asasi manusia, berkembangnya demokrasi dan menghambat kreatifitas
masyarakat. Adanya praktek KKN sebagai imbas dari adanya aturan hukum yang tidak adil dan
merugikan masyarakat.
Rangkuman
Sidang Istimewa MPR yang mengukuhkan Habibie sebagai Presiden, ditentang oleh
gelombang demonstrasi dari puluhan ribu mahasiswa dan rakyat di Jakarta dan di kota-kota
lain. Gelombang demonstrasi ini memuncak dalam peristiwa Tragedi Semanggi, yang menelan
18 korban jiwa. Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan
Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu,
Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap kebebasan berekspresi dan media massa.
Presiden BJ Habibie mengambil prakarsa untuk melakukan koreksi. Sejumlah tahanan politik
dilepaskan secara bergelombang, seperti Muchtar Pakpahan dan Sri Bintang Pamungkas.
Namun setelah Habibie membebaskan banyak tahanan politik, tahanan politik baru muncul.
Sejumlah aktivis mahasiswa diadili atas tuduhan menghina pemerintah atau menghina kepala
negara. Beberapa langkah perubahan diambil oleh Habibie, seperti liberalisasi parpol,
kebebasan berpendapat, pemberian kebebasan pers, dan pencabutan UU Subversi. Walaupun
begitu Habibie juga sempat tergoda meloloskan UU Penanggulangan Keadaan Bahaya, namun
urung dilakukan karena besarnya tekanan politik dan kejadian Tragedi Semanggi II yang
menewaskan mahasiswa UI, Yun Hap.
Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya yang
memperbolehkan Timor Timur untuk menggelar referendum yang berakhir dengan
berpisahnya wilayah tersebut dari pangkuan Indonesia pada Oktober 1999. Keputusan
tersebut terbukti tidak populer di mata masyarakat sehingga hingga kini pun masa
pemerintahan Habibie sering dianggap sebagai salah satu masa kelam dalam sejarah
Indonesia. Namun di akhir pemerintahan habibie, pemilu tahun 1999 dapat terlaksana dengan
baik meskipun pengesahan hasil Pemilu sempat tertunda, secara umum proses pemilu multi
partai pertama di era reformasi jauh lebih Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (Luber) serta
adil dan jujur dibanding masa Orde Baru. Hampir tidak ada indikator siginifikan yang
menunjukkan bahwa rakyat menolak hasil pemilu yang berlangsung dengan aman.
Pertemuan 2
2. Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid
a. Awal pemerintahan
Menyusul penolakan MPR terhadap pidato pertanggungjawaban Presiden Habibie dan
pengunduran Habibie dalam bursa calon presiden, memunculkan dua calon kuat sebagai
presiden, yaitu Megawati dan Abdurrahman Wahid semakin solid, setelah calon Presiden Yusril
Ihza Mahendra dari Fraksi Partai Bulan Bintang mengundurkan diri.
Pada pemilu yang di selenggarakan pada 1999, PKB memenangkan 12% suara dengan PDI-P
memenangkan 33% suara. Partai PDI-P pimpinan Megawati Soekarnoputri berhasil meraih
suara terbanyak, tetapi karena jabatan presiden masih dipilih oleh MPR saat itu, Megawati tidak
secara langsung menjadi presiden. Adanya suara suara keberatan jika Megawati terpilih
sebagai Presiden terutama dari partai partai Islam mendorong Amin Rais pada tanggal 7
Oktober 1999 membentuk Poros Tengah yang merupakan koalisi partai partai Islam.
Maka melalui Voting Abdurrahman Wahid, pemimpin PKB, partai dengan suara terbanyak ke 2
saat itu, dipilih sebagai presiden Indonesia ke-4 untuk masa bakti 1999 – 2004 dan dilantik
dengan Ketetapan MPR No VII/MPR/1999. Tanggal 21 Oktober 1999 Megawati terpilih menjadi
Wakil Presiden RI dengan Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1999 mendampingi Presiden
Abdurrahman Wahid K.H. Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden pada tanggal 20
Oktober 1999. Pemilihannya berjalan dengan demokratis dan transparan. Beliau yang biasa
disebut Gus Dur dicalonkan sebagai presiden oleh Poros Tengah, yaitu Fraksi Persatuan
Pembangunan, Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Bulan Bintang.
Pidato pertamanya setelah terpilih sebagai presiden memuat tugas-tugas yang akan
dijalankannya, yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan pendapatan rakyat.
2. Menegakkan keadilan mendatangkan kemakmuran.
3. Mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. 4. Pembentukan Dewan Ekonomi Nasional
(DEN)
Pembentukan DEN dimaksudkan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia yang belum pulih
akibat krisis yang berkepanjangan. Ketua DEN adalah Prof. Emil Salim dengan wakilnya
Subiyakto Cakrawerdaya, Sekretaris Dr. Sri Mulyani Indrawati. Anggota DEN adalah Anggito
Abimanyu, Sri Ningsih, dan Bambang Subianto.
Ketika hubungan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid dan Poros Tengah tidak harmonis, DPR
mengeluarkan Memorandum I dan II untuk menjatuhkannya dari kursi kepresidenan. Sebagai
reaksi baliknya, presiden mengeluarkan maklumat pada tanggal 28 Mei 2001 dan menjawab
Memorandum II dengan jawaban yang dibacakan oleh Menko Politik, Sosial dan Keamanan
(Menko Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 29 Mei 2001, yang antara lain
isinya membekukan lembaga MPR dan DPR.
2.Menurut analisamu apa yang menjadi pertimbangan presiden Megawati membentuk KPK,
padahal masa itu telah ada POLRI dan Kejaksaan yang memiliki wewenang untuk
memberantas korupsi di Indonesia.?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
4. MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
a. Awal pemerintahan
Pemerintahan Megawati berakhir ketika masa jabatannya habis untuk periode 2001 – 2004.
Dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2004 Megawati ikut serta dalam bursa pemilihan calon
Presiden namun kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah menjabat sebagai
Menteri Pertahanan dan Keamanan pada masa pemerintahannya. Akan tetapi ketika
mencalonkan diri sebagai Presiden dan karena kerap berseberangan politik dengan Megawati
maka SBY mengundurkan diri dari jabatan Menhankam, kemudian mendirikan Partai Demokrat.
SBY bersama Partai Demokrat berhasil memenangkan Pemilu tahun 2004 dengan
61 % suara setelah berkoalisi dengan PKS dan Golkar.
b. Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
1) Menutup hutang kepada Paris Club sebesar US $ 136,6 Milyar maka SBY mengeluarkan
kebijakan berupa menambah hutang ke CGI sebesar US $ 3,4 Milyar
2) Pada tanggal 19 Desember 2004 menaikan harga “ BBM Mewah “ yang dialokasikan untuk
dana Pendidikan dan menutup hutang Luar Negeri
3) Melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang dijalankan Megawati dan berhasil menekan inflasi
sebesar 0,56 %
4) Sedikit demi sedikit menarik Dana Susidi Migas yang selama ini membebani pemerintah. 5)
Meningkatkan harga Indeks Saham Gabungan
6) Mengandalkan pembangunan infrastruktur Massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi
7) Meningkatkan kampanye Anti Korupsi, mengeluarkan Kep Pres percepatan penindakan
Korupsi dan melakukan tindakan kongkret
c. Kebijakan Politik Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono
1) Memantapkan penghapusan Dwi Fungsi ABRI
2) Melaksanakan Pemberantasan Korupsi dengan menahan Pejabat Pejabat yang terlibat
Korupsi tidak kurang dari Aulia Pohan ( Gubernur BI ) yang merupakan ayah menantunya
sendiri.
3) Memperpanjang Darurat Sipil dan mengadakan perundingan dengan tokoh GAM di Helsinski
melalui perantara Crisis Management Initiative di bawah pimpinan Marrti Ahtisari
d. Akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Setelah 2 periode masa pemerintahannya tahun 2004 – 2009 dan periode tahun 2014,
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir . sesuai dengan ketentuan UUD 1945 pasal
7 tentang masa jabatan Presiden yang dibatasi untuk 2 periode
Lembar Kerja Siswa
1.Langkah langkah apa saja yang dilakukan Presiden Susilo Bambanh dan Boedino dalam meningkatkan
kualitas pendidikan?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2.Menurut analisamu apakah kebijakan kebijakan Preseiden SBY mampu menekan angka pengangguran
dan kemiskinan di Indonesia?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5.Pemerintahan Joko Widodo
Selepas itu, Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012
sebelum terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Saat Pilpres tersebut Joko Widodo terpilih bersama pasangannya, Jusuf Kalla.
Dalam Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk
masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf
Amin dan dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan 2019 hingga 2024 mendatang.
Program prioritas tersebut dibarengi dengan program berupa bantuan sosial seperti Kartu
Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, sejak awal masa jabatannya, Joko Widodo juga mengupayakan reforma agraria
dengan salah satunya melakukan percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk
mengurangi terjadinya sengketa lahan oleh karena ketiadaan sertifikat.
Di masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada
pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia untuk dapat
bersaing dengan negara-negara lainnya. Adapun program pembangunan infrastruktur masih
terus dilanjutkan bersamaan dengan itu.
Lembar Kerja Siswa
1.Peserta didik dibagi dalam 6 Kelompok Kerja. Setiap Kelompok memiliki tugas masing masing
untuk menganalisis kebijakan kebijakan pada masa Pemerintahan Joko Widodo kemudian
tugas tersebut didiskusikan bersama untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Kelompok 1 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang politik
Kelompok 2 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang ekonomi
Kelompok 3 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang hukum
Kelompok 4 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan
Kelompok 5 bertugas menganalisis kebijakan dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan
Kelompok 6 bertugas menganalisis kebijakan Kesehatan
2,Setelah setiap kelompok mempresentasikan hasil temuannya dan melakukan diskusi maka
setiap kelompok membuat kesimpulan dari kebijakan kebijakan pemerintahan Joko Widodo di
segala bidang.
Kebijakan dalam bidang politik
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kebijakan dalam bidang Ekonomi
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kebijakan dalam bidang Hukum
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kebijakan dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kebijakan dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kebijakan dalam bidang Kesehatan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Peran bangsa Indonesia Dalam Perdamaian Dunia
Kompetensi Dasar
3. 8 Mengevaluasi peran bangsa indonesia dalam perdamaian dunia antara lain KAA, Misi
Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting 4. 8
Menyajikan hasil telaah tentang peran bangsa indonesia dalam perdamaian dunia antara lain
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
Meeting serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai, anda diharapkan dapat mengevaluasi peran bangsa
Indonesia dalam perdamaian dunia
Materi Ajar
Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Salah
satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah bangsa Indonesia harus senantiasa berperan
serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Di sini pula terletak fundamental dari politik luar
negeri Republik Indonesia sebagai politik bebas dan aktif.
Politik bebas dan aktif maksudnya Indonesia bebas untuk menjalin kerja sama dengan negara
manapun, serta turut aktif dalam organisasi internasional untuk bekerja sama dan menjaga
perdamaian dunia. Menurut Mohammad Hatta dalam bukunya yang berjudul “Demokrasi Kita”,
tujuan politik bebas dan aktif tersebut antara lain mempertahankan kemerdekaan dan menjaga
keselamatan bangsa, memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk
meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan perdamaian dunia, dan mempererat
persaudaraan antarbangsa.
Sebagai wujud dari politik luar negeri Indonesia bebas aktif, berikut beberapa peran Indonesia
dalam menjaga perdamaian dunia diantaranya : Konferensi Asia Afrika, Misi Garuda, Deklarasi
Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama 10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban
internasional
2.Misi Garuda
Sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea IV, salah satu tujuan negara yakni
menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Wujud dari alinea IV selain yang sudah dipaparkan tentang KAA, Indonesia juga terlibat dalam
Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Indonesia diberi kepercayaan oleh PBB untuk mengirim
personel keamanan terbaiknya dalam menjalankan Misi Pemeliharaan Perdamaian. Pasukan
tentara, kepolisian, dan sipil Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda.
Kontingen Garuda adalah pasukan penjaga perdamaian yang anggotanya diambil dari militer
Indonesia yang bertugas dibawah naugan Perserikatan Bangsabangsa. Negara-negara yang
pernah menjadi tujuan dalam misi Kontingen Garuda adalah Negara-negara di Timur Tengah
seperti Mesir, Libanon, Palestina, Irak. Negara Asean seperti Filipina, Kamboja, dan Vietnam.
Juga Negara Eropa Timur seperti Georgia dan Bosnia.
3.Deklarasi Djuanda
Negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat sudah tidak terbantahkan lagi.
Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas wilayah darat, laut dan udaranya. Negara luar tidak
boleh memasuki wilayah teritorial Indonesia kalau tidak ingin berurusan secara hukum.
Pemerintah berupaya dengan keras untuk menjaga wilayah negara, bahkan sampai pulau
terluar Indonesia sekalipun. Namun tahukah kamu bahwa dahulu wilayah Indonesia
diperjuangkan sedemikian rupa di kancah internasional supaya Indonesia memiliki kedaulatan
atas seluruh wilayah perairan dan pulau-pulaunya? Hal ini digagas pertama kali lewat deklarasi
Djuanda yang menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang tidak terpisahkan
oleh perairan antar pulau. Sebagai negara dengan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia mau
menegaskan wilayah teritorial perairan supaya negara memiliki kedaulatan akan wilayah
perairannya sendiri.
Deklarasi ini digagas oleh Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember
1957. Isi Deklarasi Djuanda bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang
mempunyai corak tersendiri.
Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah
Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan :
a. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat
b. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas negara Kepulauan
c. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI.
Hal ini tentu di tentang oleh negara-negara luar karena sebelumnya peraturan tentang teritorial
perairan hanya sampai wilayah yang berjarak 3 mil dari garis pantai, mengacu pada peraturan
masa Hindia Belanda yakni, Teritoriale Zee en en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO
1939). Sebagai negara yang memiliki pulau-pulau yang terpisah tentu hal ini sangat merugikan
bagi Indonesia karena kapal-kapal luar bisa leluasa melewati perairan yang memisahkan
pulaupulau Indonesia. Jika dibiarkan maka keamanan dan keselamatan negara bisa Modul
Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.8 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN 9 terancam. dengan adanya Deklarasi Djuanda maka wilayah kedaulatan
perairan Indonesia berubah menjadi 12 mil dari garis pantai menjadi utuh milih NKRI.
ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations yang mana berarti
merupakan nama untuk negara-negara yang berada di Asia Tenggara.
ASEAN dibentuk untuk beberapa maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. ASEAN dibentuk untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan sosial, serta
budaya di Asia Tenggara melalui usaha bersama dengan semangat yang setara dan kemitraan.
2. ASEAN dibentuk untuk memajukan perdamaian serta stabilitas regional di kawasan Asia
Tenggara dengan menghormati supremasi hukum serta patuh pada prinsip PBB.
3. ASEAN dibentuk untuk memajukan kerjasama, rasa saling membantu dalam konteks Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
4. ASEAN dibentuk untuk mempererat hubungan internasional dan regional antar negara di
Asia Tenggara.
5. ASEAN dibentuk untuk menyelenggarakan usaha-usaha dalam membantu penelitian
masalah di Asia Tenggara dengan menyediakan fasilitas pelatihan, penelitian, teknis, dan
administrasi.
6. ASEAN dibentuk untuk memperkuat perdagangan internasional negara-negara Asia
Tenggara sehingga terjadi kolaborasi secara lebih efektif untuk memanfaatkan pertanian,
industri, perdagangan, serta fasilitas-fasilitas yang menunjang
Selain sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN, tentunya Indonesia juga memiliki
peran tersendiri sebagai anggota ASEAN. Entah itu dalam bentuk program ataupun kerjasama
antar sesama anggotanya. Keberadaan ASEAN ternyata sejalan dengan sikap politik Indonesia
yang mengacu politik bebas-aktif. Bebas yang dimaksud, berarti Indonesia tidak memihak blok
manapun. Sedangkan aktif, berarti Indonesia turut serta mewujudkan perdamaian dunia. Peran
Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara ini terlihat saat Indonesia
membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan Vietnam. Indonesia ditunjuk oleh
ASEAN sebagai pihak penengah dalam konflik tersebut. Pada tahun 1988 sampai 1989,
Indonesia menjadi tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk menyelesaikan konflik
antara Kamboja dan Vietnam. Indonesia berhasil memfasilitasi kedua negara untuk
mendiskusikan dan menyelesaikan konflik.
Pembentukan OKI dilatarbelakangi oleh pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh Israel pada tanggal
21 Agustus 1969. Pemrakarsa dari Organisasi ini yaitu Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja
Hasan II dari Maroko.
Tujuan OKI:
(1) meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota,
(2) melindungi tempat tempat suci,
(3) membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat
(4) memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta IPTEK.
Jakarta Informal Meerting merupakan upaya bangsa Indonesia dalam ikut serta dalam menjaga
perdamaian dunia terutama di kawasan Asia Tenggara. Pemrakarsa JIM yaitu Menteri Luar
Negeri Indonesia, Ali Alatas. JIM merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja. JIM I
dilaksanakan di Bogor pada tanggal 25-28 Juli 1988 dan JIM II di Jakarta tanggal 19-21
Februari 1989.
JIM dihadiri oleh 6 Menlu ASEAN, Menlu Vietnam dan kelompok yang bertikai di Kamboja. Hasil
dari JIM antara lain ;
1. Penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja paling lambat tanggal 30 Desember 1989
2. Akan dibentuk pemerintahan yang mengikutsertakan keempat kelompok yang bertikai di
Kamboja Akhirnya masalah Kamboja dapat diselesaikan berdasarkan Perjanjian Paris pada
tanggal 23 Oktober 1991
PENILAIAN
A.Pilihan Kanda
1. Indonesia sebagai salah satu anggota PBB sering terlibat dalam misi perdamaian PBB.
Hingga saat ini Indonesia masih terlibat dalm pengiriman pasukan Garuda untuk menjalankan
misi perdamaian PBB. Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan...
a. Membantu dan meringankan tugas PBB untuk melaksanakan tujuannya
b. Mewujudkan cita-cita negara untuk ikut menjaga perdamaian Dunia
c. Membantu melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB
d. Menjaga posisi Indonesia dalam melaksanakan interaksi dan pergaulan Dunia
e. Menjalankan kewajiban sebagai salah satu anggota PBB
2. Dalam rangka menggalang kerjasama dan solidaritas antar bangsa pada masa perang
dingin, maka diselenggarakan Konferensi Asia Afrika dan Indonesia menjadi penyelenggara.
Dibawah ini adalah tujuan diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika, kecuali,
a. Memajukan kerja sama, persahabatan, perhubungan antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika
b. Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam bidang militer dan ikut serta mengusahakan
perdamaian dunia.
c. Keprihatinan bangsa-bangsa Asia -Afrika terhadap keberlangsungan perdamaian dunia.
d. Kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.
e. Memecahkan bersama soal-soal khusus dan penting bagi bangsa-bangsa AsiaAfrika,
seperti: menjamin kedaulatan, melenyapkan deskriminasi ras dan penjajahan. Philipina dengan
Moro National Liberation Front (MNLF)
3. Indonesia telah menunjukkan perannya untuk ikut menciptakan perdamaian dunia melalui
penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada masa perang dingin. Peran Indonesia dalam
Konferensi Asia Afrika secara umum adalah...
a. sebagai pengambil keputusan mayoritas disetiap konferensi
b. memprakarsai untuk mengadakan Konferensi dan sebagai tempat penyelenggaranya
c. Menjadi panitia ad hoc untuk setiap penyelenggaraan KAA
d. Menjadi penyumbang dana terbesar disetiap konferensi
e. sebagai penengah bagi negara-negara anggota KAA yang sedang konflik
4. Indonesia menunjukkan sikap netral pada masa Perang Dingin dengan menjadi salah satu
inisiator pembentukan Gerakan Non Blok (GNB). Indonesia terlibat dalam gerakan non blok
disebabkan karena ...
a. Blok Barat dan Blok Timur tidak memberikan keuntungan kepada Indonesia
b. Uni Soviet memandang Indonesia tidak memiliki kekuatan tempur yang kuat
c. Indonesia menerapkan prinsip berdiri di atas kaki sendiri
d. Amerika Serikat membantu Belanda dalam perebutan Irian Barat
e. Indonesia menganut paham politik luar negeri bebas dan aktif
5. Pembentukan ASEAN tidak serta merta hanya karena kesamaan geografis masingmasing
anggotanya saja, tapi juga karena adanya keinginan yang kuat antara negara anggota untuk
membangun kerjasama yang baik dibidang ekonomi, sosial, dan pengembangan bagi negara-
negara Asia Tenggara, ASEAN dianggap sebagai . .
a. bentuk kerja sama antara negara-negara di Asia Tenggara dan PBB
b. alat politik untuk membendung pengaruh komunis di kawasan Asia Tenggara
c. organisasi yang dapat menyelesaikan permasalahan negara-negara di Asia Tenggara
d. wadah yang diharapkan mampu melindungi kepentingan negara-negara di kawasan Asia
Tenggara
Essai
1. Ketika dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika tanggal 18 – 24 April 1955, negara Indonesia
disa dikatakan negara yang belum lama merdeka, namun demikian tidak menjadi penghambat
bangsa Indonesia ketika itu untuk ikut berperan dalam menjaga perdamaian dunia khususnya di
wilayah Asia Afrika. Menurut anda Coba evalusi faktor yang mendorong Indonesia menjadi
pelopor dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika?
2. Coba anda evaluasi peranan bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia ?
Lembar jawaban Essai
1………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kompetensi Dasar
3.9 Mengevaluasi kehidupan Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi)
4.9 Membuat studi evaluasi tentang kehidupan Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi)
dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
A. Tujuan Pembelajaran
menganalisis kehidupan Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi pada era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi), dan
bersama denga temanteman melalui diskusi dan koleborasi yang maksimal kalian
mampu membuat studi evaluasi tentang kehidupan Bangsa Indonesia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan (sejak
proklamasi sampai dengan Reformasi) dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
B. Uraian Materi
2.Teknologi Transportasi
Pada 9 Juli 1976, diluncurkan satelit Palapa A1 yang berguna untuk mengatur Sistem
Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). SKSD bermanfaat untuk mempermudah komunikasi antar
daerah dan antar negara, menyambungkan komunikasi telepon, televisi, radio dan faksimili,
serta menghubungkan jaringan internet. Selanjutnya Indonesia juga punya satelit Palapa B1
yang diluncurkan pada 16 Juni 1988
PENILAIAN
Latihan Soal
1. Semakin lama jumlah penduduk Indonesia dalam meningkat sehingga usaha prosuksi
pertanianpun harus dilakukan pemerintah, salah satu dilakukan dengan cara sebagai berikut A.
Mengintensifkan industrialisasi
a. Menerapkan kebijakan revolusi
b. Menanamkan modal di sektor pertanian
c. Membuka lapangan kerja di sektor pertanian
d. Mengintensifkan tranmigrasi e daerah-daerah pertanian
2. Revolusi hijau banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia selain membawa
dampak positif revolusi hijau juga membawa dampak negatif pula. Diantaranya
a. Maraknya arus urbanisasi
b. Menumbuhkan sikap individualistis di kalangan petani
c. Lahan kosong banyak dihabiskan untuk lahan petani
d. Kelompok petani menjadi kemlompok minoritas
e. Ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk dan pestisida
3. Perkembangan teknologi ilmu pengetahuan telah mendorong lahirnya revolusi hijau di dunia.
Gerakan ini merupakan upaya untk memenuhi kebutuhan pangan manusia yang jumlahnya
terus bertambah. Inti dari pada gerakan revolusi hijau adalah
a. Penanaman lahan hijau seluas-luasnya untuk menghasilkan lahan subur produktif
b. Penggunaan teknologi untuk menghasilkan produksi pangan yang lebih baik
c. Perubahan pengelolaan pangan dengan melibatkan pihak sawatsa dan pemerintah secara
bersama
d. Menopoli sumber pangan oleh negara agar proses produksi dan distribusinya berjalan lancar
dan merat
e. Pegerahan sebanyak mungkin untuk memproduksi sebanyak mungkin .
4.Iptek memiliki pengaruh positif dan negatif dalam berbagai bidang kehidupan. Dampak negatif
dari pemanfatan iptek dalam bidang kimunikasi dan informasi
a. Mendekatkan kerabat yang jauh
b. Menimbulkan banyak kerusakan
c. Mengurangi kepedulian sosial
d. Menurunkan pengaruh budaya tradisional
e. Mempermudah mendapatkan infromasi
5. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat membawa manfaat bagi umat
manusia. Salah satu manfaat yang dirasakan olen bangsa Indonesia pada adalah
a. Tersebarnya berita kemerekaan Indonesia melalui televise
b. Tersebarluasnya berita kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio
c. Tersebarnya berita kemerekaan Indonesia melalui telepon
d. Pemanfaatan satelit palapa 1 untuk mengembangkan sarana komunikasi di Indonesia
e. Pemanfaatan satelit palapa 1 untuk mengembangkan sarana komunikasi dan transportasi