Anda di halaman 1dari 18

Masa

Reformasi
Kelompok 9
Anggota
Carmellina Berlian Tjendana 9A/06

Jesslyn Christivany Susilo 9A/18

Patricia Verlita 9A/23


Reform
perubahan atau penataan

asi
kembali bidang-bidang
kehidupan dalam suatu
negara atau masyarakat agar
lebih baik dari sebelumnya.
Secara garis besar,
reformasi dapat diartikan
sebagai pembaharuan.
Faktor terjadinya gerakan Reformasi
2). F
F a ktor ka
ekon tor
1 ) omi
l i t i k
po

4). Faktor a k t or
hukum 3). F
s o s i a l
Faktor terjadinya gerakan Reformasi
1) Faktor politik
- Banyaknya korupsi, kolusi, nepotisme dikalangan pejabat
pemerintahan membuat rakyat tidak percaya lagi kepada
pemerintahan orde baru.
- Kekuasan orde baru yang oteriter tertutup dan
masyarakat berkeinginan demokratisasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, dan adanya keiniginan untuk
perubahan
Faktor terjadinya gerakan Reformasi
2) Faktor ekonomi
Terjadinya krisis ekonomi moneter pada tahun 1998
membuat rakyat menderita dengan sulitnya mendapatkan
berang-barang kebutuhan pokok
Faktor terjadinya gerakan Reformasi
3) Faktor sosial
Banyak terjadinya kasus pelanggaran HAM misalnya pada
tragedi tri sakti, yang banyak memakan korban mahasiswa
yang menuntut reformasi dan turunnya presiden soeharto
Faktor terjadinya gerakan Reformasi
4) Faktor hukum
Tidak adanya perlakuan yang adil dalam proses hukum
diantara warga negara
Kronologi pengunduran diri soeharto dari
kursi presiden
Masa reformasi di Indonesia dimulai dengan mundurnya Soeharto dari jabatan
presiden pada 21 mei 1998 karena adanya kerusuhan di berbagai daerah di
Indonesia alhasil pemerintahan Presiden Soeharto mendapat banyak tekanan
politik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kepemimpinan Soeharto
semakin menjadi sorotan sejak terjadinya Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998
yang mengakibatkan empat mahasiswa tertembak mati dan menimbulkan
kerusuhan sehari setelahnya. Puncaknya, pada 18 Mei 1998, Gedung DPR/MPR
berhasil diduduki oleh 15.000 mahasiswa yang melancarkan aksi demonstrasi
terhadap pemerintahan Soeharto. Situasi politik nasional pun lumpuh.
Kronologi pengunduran diri soeharto dari
kursi presiden
Meski terdesak, Soeharto masih berusaha menyelamatkan kursi
kepresidenannya dengan melakukan perombakan kabinet dan membentuk
Dewan Reformasi. Namun, aksi-aksi mahasiswa tak juga mereda sehingga
membuat Soeharto mau tidak mau harus turun dari jabatannya. Soeharto
mundur dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh Wakil
Presiden BJ Habibie.
Perkembangan politik dan pemerintah
setelah tanggal 21 mei 1998
1) Sidang Istimewa MPR 1998
Pada tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa
untuk menetapkan langkah pemerintah dalam melaksanakan reformasi di
segala bidang

2) Otonomi Daerah
Otonomi daerah pada masa reformasi dilaksanakan secara lebih
demokratis dari masa sebelumnya.Penerapan otonomi daerah tersebut
diiringi dengan perubahan sistem pemilu berupa penyelenggaraan pemilu
langsung untuk mengangkat kepala daerah mulai dari gubernur hingga
bupati dan walikota.
Perkembangan politik dan pemerintah
setelah tanggal 21 mei 1998
3) Pencabutan Pembatasan Partai Politik
Kebebasan berpolitik pada masa reformasi dilakukan dengan pencabutan
pembatasan partai politik. Dalam hal kebebasan berpolitik, pemerintah
juga telah mencabut larangan mengeluarkan pendapat, berserikat, dan
mengadakan rapat umum.

4) Penghapusan Dwi Fungsi ABRI


Pada masa reformasi Dwi Fungsi ABRI dihapuskan secara bertahap
sehingga ABRI berkonsentrasi pada fungsi pertahanan dan keamanan.
Perkembangan politik dan pemerintah
setelah tanggal 21 mei 1998
5) Penyelenggaraan Pemilu
Sejak dimulainya masa reformasi hingga tahun 2019, pemerintah telah
melaksanakan lima kali pemilihan umam, yaitu pemilu tahun 1999, 2004,
2009,2014 dan 2019.
Kondisi bangsa
Indonesia
1). Kehidupan sosial
pada Masa
Pada masa awal Reformasi, kehidupan sosial masyarakat sempat diwarnai dengan
konflik sosial bersifat etnis. Disebabkan oleh kondisi sosial masyarakat yang

Reformasi
kacau akibat lemahnya hukum dan kondisi ekonomi negara yang tidak kunjung
membaik. Kekacauan ini lantas menimbulkan gesekan dalam masyarakat yang
berujung pada konflik sosial antar kelompok. Namun pada akhirnya, pemerintah
berhasil mengatasi masalah yang ada, sehingga kehidupan mulai berangsur-
angsur membaik.Pada masa Reformasi, masyarakat lebih bebas menyuarakan
aspirasinya. Didukung dengan adanya reformasi di bidang komunikasi.
Kondisi bangsa
Indonesia
2). Bidang Pendidikan
pada Masa
Pada masa Reformasi, pemerintah memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Reformasi
(APBN). Selain itu, pemerintah juga memberi ruang yang cukup luas bagi
perumusan kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan
revolusioner.Sesuai agenda reformasi bidang pendidikan, terutama masalah
kurikulum yang harus ditinjau minimal lima tahun, pemerintah melakukan
beberapa kali perubahan kurikulum, yakni: KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka.
Kondisi bangsa
Indonesia
3). Bidang Kebudayaan
pada Masa
Dalam bidang ini, dilakukan upaya pelestarian budaya dengan mendaftarkan
warisan budaya Indonesia ke United Nations Educational, Scientific, and

Reformasi
Cultural Oganization (UNESCO). Upaya ini dilakukan untuk menghindari klaim
negara lain terhadap warisan budaya Indonesia.

4). Bidang Politik


Reformasi membuat Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis dengan
dilaksanakannya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, pemilihan
langsung Kepala Daerah, dan banyaknya partai politik bermunculan.
Ciri-ciri umum
demokrasi
Pancasila pada Masa
Reformasi
1. Mengutamakan musyawarah mufakat
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa
dan negara
3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
4. Adanya rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan keputusan hasil musyawarah
5. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan
lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif
Thank
You
Kelompok 9

Anda mungkin juga menyukai