1. Bidang Politik
Dalam UUD 1945 Pasal 2 disebutkan
bahwa Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya
oleh MPR. Secara de jure kedaulatan
tersebut dilakukan oleh MPR sebagai
wakil-wakil dari rakyat, tetapi secara
de facto anggota MPR sudah diatur dan
direkayasa, sehingga sebagian anggota
MPR itu diangkat berdasarkan ikatan
kekeluargaan (nepotisme ).
Keadaan ini mengakibatkan
ketidakpercayaan kepada institusi
pemerintahan, DPR, dan MPR yang
menimbulkan munculnya gerakan
reformasi. Gerakan Reformasi menuntut
untuk dilakukan reformasi total di
segala bidang, dan juga menuntut agar
dilakukan pembaharuan terhadap lima
paket UU politik yang dianggap menjadi
sumber ketidakadilan, di antaranya:
UU No. 1 Tahun 1985 tentang
Pemilihan Umum.
UU No. 2 Tahun 1985 tentang
Susunan, Kedudukan, Tugas dan
Wewenang DPR/MPR.
UU No. 3 Tahun 1985 tentang
Partai Politik dan Golongan
Karya.
UU No. 5 Tahun 1985 tentang
Referendum.
UU No. 8 Tahun 1985 tentang
Organisasi Massa.
1. 2. Bidang Hukum566666666666666666666666666666666666666666666666666666666666
Politik
Subsitusi agenda reformasi
politik sebagai berikut.
1) Reformasi di bidang ideologi
negara dan konstitusi.
2) Pemberdayaan DPR, MPR, DPRD
maksudnya agar lembaga
perwakilan rakyat benar-benar
melaksanakan fungsi
perwakilannya sebagai aspek
kedaulatan rakyat dengan
langkah sebagai berikut.
a) Anggota DPR harus benarbenar dipilih dalam pemilu yang
jurdil.
b) Perlu diadakan perubahan tata
tertib DPR yang menghambat
kinerja DPR.
c) Memperdayakan MPR.
d) Perlu pemisahan jabatan ketua
MPR dengan DPR.
3) Reformasi lembaga
kepresidenan dan kabinet
meliputi hal-hal berikut.
a) Menghapus kewenangan
khusus presiden yang berbentuk
keputusan presiden dan
instruksi presiden.
b) Membatasi penggunaan hak
prerogatif.
c) Menyusun kode etik
kepresidenan.
4) Pembaharuan kehidupan
politik yaitu memperdayakan
partai politik untuk menegakkan
kedaulatan rakyat, maka harus
dikembangkan sistem multipartai
yang demokratis tanpa intervensi
pemerintah.
5) Penyelenggaraan pemilu.
6) Birokrasi sipil mengarah pada
terciptanya institusi birokrasi
yang netral dan profesional yang
tidak memihak.
7) Militer dan dwifungsi ABRI
mengarah kepada mengurangi
peran sosial politik secara
bertahap sampai akhirnya hilang
sama sekali, sehingga ABRI
berkonsentrasi pada fungsi
Hankam.
8) Sistem pemerintah daerah
dengan sasaran memperdayakan
desentralisasi.
Bidang Ekonomi
1. Perbaikan ekonomi dan
kesejahteraan pada bidang
perbankan, perdagangan, dan
koperasi serta pinjaman luar negeri
2. Penghapusan monopoli dan
oligopoli.
3. Mencari solusi yang konstruktif
dalam mengatasi utang luar negeri.
Bidang hukum
1. Terciptanya keadilan atas dasar
HAM.
2. Dibentuk peraturan perundangundangan yang sesuai dengan
tuntutan
3. Fokus pada integrasi nasional.
Bidang pendidikan
1. Pemecahan masalah kurikulum di
Indonesia agar lebih baik