Menyatakan berhenti dari jabatan presiden,setelah gelombang unjuk rasa besar besaran yang
dimotori mahasiswa ,pemuda dan komponen anak bangsa lainnya di Jakarta dan daerah lainnya.
Awal Era reformasi berkembang dan populer di masyarakat,banyaknya tuntutan reformasi yang
didesakkan berbagai komponen bangsa.
4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah ( otonomi daerah)
Tuntutan perubahan UUD NRI tahun 1945 pada era reformasi merupakan suatu terobosan mendasar
karena di era sebelumnya tidak dikendakinya ada perubahan UUD NRI 1945.
Sikap pemerintah pada waktu itu kemudian diperkujuh dengan dasar hukum TAP MPR No IV /MPR/
1983 tentang Referendum ,yang berisi kehendak untuk tidak melakukan perubahan UUD 1945.
Dalam perkembangannya ,tuntutan perubahan UUD 1945 menjadi kebutuhan bersama bangsa
INdonesia,dan selanjutnya diwujudkan secara komperhensif ,bertahap dan sistematis dalam 4'kali
Peubahan UUD 1945.
Perubahan itu dilakukan oleh MPR sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam pasal 3
dannpasal 37 UUD NRI 1945.
Dan itu merupakan perwujudan tuntutan reformasi dan senapas dengan pidato Ir.Soekarno Ketua
penyusun UUD NRI 1945 dalam Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI) tanggal 18
Agustus 1945.
Ir Soekarno berkata :" Bahwa ini adalah sekedar UUD sementara ,UUD Kilat bahwa barangkali boleh
dikatakan pula ,inilah Revolitiedronwet.
Nanti kita membuat UUD yang lebih Sempurna dan lengkap"
Perubahan UUD
Seri ke-2
1. UUD NRI Tahun 1945 membentuk struktur ketatanegaraan yang bertumpu pada kekuasaan
tertinggi ditangan MPR yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan Rakyat.
Hal itu berakibat pada tidak saling mengawasi dan saling mengimbangi ( Check and balance d) pada
institusi -institusi ketatanegaraan.
Penyerahan kekuasaan pada MPR merupakan kunci yang menyebabkan kekuasaan pemerintah
seakan -akan tidak memiliki hub dengan Rakyat.
2. UUD NRI Tahun 1945 memberikan kekuasaan yg sangat besar kepada pemegang kekuasaan
eksekutif ( Presiden) Sistem Yang di anut oleh UUD NRI 1945 adalah dominan Eksekutif ( eksekutif
Heavy) yakni kekuasaan dominan ada ditangan presiden yang dilengkapi dengan berbagai hak
konstitusional yang lazim disebut hak preogratif ( antara lain : memberi grasi,amnesti abolisi dan
rehabilitasi ) dan kekuasaan legislatif karena memiliki kekuasaan membentuk undang - undang .
termaktub dalam penjelasan UUD NRI 1945
" Presiden ialah penyelenggara pemerinta Negara yang tertinggi di bawah Majlis. dua Cabang
kekuasaan negara harusnya di pisahkan dan dijalankan oleh 2 Lembaga Negara yang
berbeda ,Faktanya berada di satu tangan ( Presiden) yang menyebabkan tidak terjadinya check and
balances dan berpotensi mendorong lahirnya kekuasaan yang otoriter.
3. UUD NRI 1945 mengandung pasal-pasal yang terlalu " LUWES" sehingga dapat menimbulkan
multitafsir
Misalnya pasal 7 UUD NRI 1945 (sebelum di ubah) berbunyi : " Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatannya selama 5 Tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali"
•Pertama :
•Kedua :
Presiden dan wakil presiden hanya boleh memangku jabatan dua kali dan sesudahnya tidak dapat
dipilih kembali
Contoh Lain adalah pasal 6 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 ( sebelum di ubah) Presiden ialah Orang
Indonesia asli" UUD NRI Thn 1945 tidak memberikan penjelasan dan memberikan arti
1. Orang Indonesia asli adalah warga negara Indonesia yang lahir di Indonesia atau
4. UUD NRI Thn 1945 terlalu banyak memberikan kewenangan kepada presiden untuk mengatur hal-
hal penting dengan UU .
UUD NRI 1945 menetapkan bahwa presiden juga memegang kekuasaan legislatif sehingga presiden
dapat merumuskan hal- hal penting sesuai dengan kehendaknya dalam UU ,hal itu menyebabkan
Pengaturan mengenai MPR,DPR,BPK,MA,HAM dan pemerintah daerah disusun oleh kekuasaan
Presiden dalam pengajuan rancangan UU ke DPR .
5. Rumusan UUD NRI tahun 1945 tentang semangat penyelenggara belum cukup didukung ketentuan
konstitusi yg memuat aturan dasar tentang kehidupan demokratis,supremasi hukum pemberdayaan
rakyat,penghormatan HAM dan otonomi daerah
Hal itu membuka peluang bagi berkembangnya praktek penyelenggara negara yang tidak sesuai
dengan semangat Pembukaan UUD 1945 antara lain,sebagai berikut
1. tidak adanya check and balances antar lemabaga negara dan kekuasaan terpusat pada Presiden.
2.Infrastruktur politik yang dibentuk ,antara lain parpol dan ormas kurang memiliki kebebasan
berekspresi sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
3.:Pemilu diselenggarakan untuk membunuhi persyaratan demokrasi formal karena seluruh proses
dan tahapan pelaksanaannya dikuasai oleh pemerintah.
4. kesejahteraan sosial berdasarkan pasal 33 UUD NRI 1945 tidak tercapai justru yang berkembang
adalah
A. sistem monopoli artinya suatu usaha untuk menguasai semua kegiatan yg diinginkan oleh pihak
tertentu, agar pihak tersebut mendapat semua keuntungan tanpa adanya persaingan yg berarti dari
pihak lain
B. sistem Oligopoli
Oligopoli atau pasar oligopoli adalah sebuah bentuk pasar dengan bentuk persaingan yang tidak
sehat atau tidak sempurna. Hal ini dikarenakan dalam pasar oligopoli hanya ada beberapa produsen
dengan jenis barang yang sama. Namun jumlah pembeli ada banyak sekali. Sehingga hanya beberapa
perusahaan inilah yang menguasai sistem jual beli pada pasar oligopoli
C .Monopsoni
Monopsoni adalah bentuk pasar yang didalamnya hanya terdapat satu penjual dan satu konsumen
yang menjadi pembeli tunggal. Kelompok pengusaha selaku pembeli tunggal ini menguasai pasar
komoditas dan dapat memunculkan potensi persaingan tidak sehat. Monopsoni merupakan sebuah
kebalikan dari Monopoli, yang dikuasai oleh satu penjual besar.
disebutkan bahwa :
hukum. ”
of law ) .
Indonesia , yaitu :
belaka ( maachtstaat ) .
2. Sistem konstitusionil .
sifat dan ciri - ciri dari negara hukum , dan khusus untuk
“ rule of law ”
sebagai berikut :
manusia ( HAM ) .
dan