Anda di halaman 1dari 25

KONSTITUSI INDONESIA

• Hakikat Konstitusi
• Urgensi konstitusi bagi
kehidupan bernegara
• UUD 1945 sebagai Konstitusi
Materi Indonesia
Pembelajaran
Pertemuan Selanjutnya:
 Dinamika dan tantangan Konstitusi
di Indonesia
 Perilaku konstitusional warga negara
Hakikat Konstitusi

• Menurut teori kedaulatan rakyat kekuasaan


tertinggi berada di tangan rakyat.
• Rakyat memberikan sebagian kekuasaannya
kepada pemimpin negara) untuk mengatur
kehidupan bersama.
• Keweangan pemerintah tersebut berpotensi
untuk digunakan dengan sewenang-wenang.
• Agar tidak sewenang-wenang maka perlu
dibatasi. Maka antara rakyat dan pemimpinnya
mengadakan kesepakatan bersama>>
konstitusi.
 Konstitusi merupakan perjanjian (kompromi) antara
berbagai pihak/kepentingan yang saling
bertentangan tapi di sisi lain juga saling
membutuhkan.
 Konstitusi berisi kesepakatan antara rakyat dengan
pemerintahnya mengenai bagaimana negara
dijalankan.

• Materi muatan dalam konstitusi berisi hal-hal yang sifatnya


fundamental atau mendasar .
• Contoh materi dalam konstitusi>> jaminan Hak Asasi
Manusia (HAM) dan kewenangan organ-organ negara.
• Salah satu contoh konstitusi tertua: Piagam Madinah.
• Isi konstitusi saat ini lebih kompleks
daripada yang tercantum dalam
konstitusi2 terdahulu yang hanya
mengatur HAM.
• Konstitusi saat ini menekankan
bagaimana institusi negara bekerja,
terkait kewenangan.
 Secara garis besar, dikenal 3
cabang kekuasaan berdasarkan
fungsinya: eksekutif (pelaksana),
legislatif (pembuat aturan) dan
yudikatif (pengadilan).
 Cabang-cabang kekuasaan
tersebut utamanya untuk
menghindari perilaku sewenang2
penguasa dan menciptakan
check and balances system.
• Konstitusi

 Dari segi bentuknya: tertulis dan tidak tertulis


 Dari segi isi/materinya: tergantung masing-
masing negara.Pada umumnya mencakup: 1)
berisi jaminan hak-hak asasi manusia; (2) berisi
kewenangan organ-organ pemerintahan dan
bagaimana hubungan antara organ-organ tersebut;
(3) dan berisi prinsip-prinsip dan ideologi yang
dianut dalam suatu negara.
 Mengatur hak dan kewajiban masing-masing. Hak
warga negara untuk mendapatkan pendidikan telah
dijamin konstitusi>> kewajiban negara menjamin
pemenuhannya, misalnya membangun sekolah.
Urgensi  Mengeluarkan suatu peraturan yang bertentangan hak
Konstitusi bagi asasi yang dijamin dalam konstitusi>> dapat judicial
Kehidupan review. Pemerintah tidak dapat sewenang-wenang
ketika mengeluarkan peraturan.
Bernegara
Urgensi konstitusi >> agar warga negara
dan penyelenggara negara mengetahui hak
dan kewajibannya, menegakkan dan
merawat konstitusi sesuai perannya
sehingga dapat tercapai tujuan konstitusi
UUD 1945
sebagai
Konstitusi
Indonesia • UUD 1945 disahkan dan mulai berlaku
sejak tanggal 18 Agustus 1945 sebagai
konstitusi Indonesia.
• Meskipun telah mengalami beberapa kali
penggantian dan perubahan (amandemen),
konstitusi yang berlaku saat ini adalah UUD
1945.
• UUD 1945 telah mengatur hal-hal pokok
yang harus termuat dalam konstitusi
Tujuan negara Pembukaan
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial”

Kewenangan-kewenangan • Pasal 3 ayat (1) UUD NRI 1945 berisi kewenangan


organ-organ Negara (cabang Majelis Permusyawaratan Rakyat
kekuasaan) (MPR)kewenangan mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar (UUD).
• Kekuasaan eksekutif: presiden Pasal 4 ayat (1)
UUD
• Cabang kekuasaan legislative: DPR Pasal 20 ayat
(1) UUD
• Cabang kekuasaan yudikatif: MA dan MK.

Jaminan Hak Asasi Manusia Tertuang dalam pasal 28 A sampai dalam pasal 28 J
UUD.
Minggu Sebelumnya:
 Hakikat Konstitusi

 Urgensi konstitusi bagi kehidupan bernegara

 UUD 1945 sebagai Konstitusi Indonesia

Materi
Pembelajaran
• Dinamika dan Tantangan
Konstitusi di Indonesia
• Perilaku konstitusional warga
negara
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia
U
U
D1
94
TAP5MPR

UU/Perpu

PP

Perpres

Perda Provinsi

Perda Kab/Kota
 Sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi negara, maka
peraturan perundang-undangan di bawah UUD 1945, isinya
bersumber dan tidak boleh bertentangan dengannya.
 Jika UU bertentangan dengan UUD 1945 dapat melahirkan
persoalan konstitusionalitas UU terhadap UUD 1945.
 Lembaga negara yang berwenang menguji konstitusionalitas
UU terhadap UUD 1945 adalah Mahkamah Konstitusi.
 Pengujian konstitusionalitas UU adalah pengujian mengenai
nilai konstitusionalitas UU baik segi formal maupun
material terhadap UUD 1945.
 Uji material menyangkut materi muatan dalam ayat,
pasal, dan/atau bagian UU yang dianggap
bertentangan dengan UUD 1945.
 Uji formal menyangkut dengan proses pembentukan
UU dan hal-hal lain yang tidak termasuk pengujian
material.
 UU pada dasarnya adalah pelaksanaan daripada
norma-norma yang terdapat dalam UUD 1945.
Misalnya: Pasal 31 ayat (3) → UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas
Dinamika dan Tantangan Konstitusi
dalam Kehidupan Berbangsa-Negara
Indonesia
 Menengok perjalanan sejarah Indonesia merdeka,
ternyata telah terjadi dinamika ketatanegaraan
seiring berubahnya konstitusi atau UUD yang
diberlakukan.
Dinamika Konstitusi Indonesia
Konstitusi Masa Berlakunya
UUD 1945 18 Agustus 1945-27 Desember 1949
Konstitusi RIS 27 Desember 1949-17 Agustus 1950
UUDS 1950 17 Agustus 1950-5 Juli 1959
UUD 1945 (Orde Lama) 5 Juli 1959-1965
UUD 1945 (Orde Baru) 1966-1998
UUD 1945 setelah Amandemen 1998-sekarang
• Pada awal masa reformasi, mahasiswa
dan pemuda mengajukan beberapa
tuntutan reformasi diantaranya adalah
“mengamandemen UUD NRI 1945”.
• Tuntutan mengamandemen UUD
1945 tersebut didasarkan pada
pandangan bahwa UUD 1945 belum
cukup kuat memberikan landasan bagi
kehidupan yang demokratis,
pemberdayaan rakyat, dan
penghormatan HAM.
Lanjutan…
 Tuntutan perubahan UUD 1945 menjadi kebutuhan
bersama bangsa Indonesia. Berdasarkan hal itu MPR
hasil Pemilu 1999, sesuai dengan kewenangan yang
diatur dalam Pasal 37, melalui perubahan secara
bertahap dan sistematis dalam empat kali perubahan,
yakni:
1. Sidang Umum MPR 1999
2. Sidang Tahunan MPR 2000
3. Sidang Tahunan MPR 2001
4. Sidang Tahunan MPR 2002
 Perubahan yang dilakukan terhadap UUD 1945 dimaksudkan guna
menyesuaikan dengan tuntutan dan tantangan yang dihadapi saat itu.
 Pada awal reformasi (pertengahan 1998), muncul berbagai tuntutan
reformasi di masyarakat yang disampaikan oleh berbagai komponen bangsa
(terutama mahasiswa dan pemuda) diantaranya:
1. Mengamandemen UUD 1945;
2. Menghapuskan doktrin Dwi Fungsi ABRI;
3. Menegakkan supremasi hukum, penghormatan HAM dan pemberantasan
KKN;
4. Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan
daerah;
5. Mewujudkan kebebasan; dan
6. Mewujudkan kehidupan demokrasi
Lanjutan…
 Adanya tuntutan tersebut didasarkan pada
pandangan bahwa UUD 1945 belum cukup
memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis,
pemberdayaan rakyat, dan penghormatan HAM.
 Dalam Batang Tubuh UUD 1945 terdapat pasal-
pasal yang menimbulkan penafsiran beragam
(multi tafsir) dan membuka peluang bagi
penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik
tertutup, dan berpotensi tumbuhnya praktik KKN.
Kesadaran Konstitusional

Kesadaran warga negara akan hak


konstitusionalnya sebagai warga
negara, baik sebagai perorangan
maupun kelompok. …. dalam
kesadaran berkonstitusi juga
terkandung maksud ketaatan kepada
aturan hukum sebagai aturan main
(rule of the game) dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
(Jimly Asshiddiqie, 2008)
Kesadaran Konstitusional

Kesadaran berkonstitusi
menunjukan kualitas pribadi
seseorang yang memancarkan
wawasan, sikap, dan perilaku
yang bermuatan cita-cita dan
komitmen luhur kebangsaan
dan kebernegaraan Indonesia

(Udin S Winataputra, 2007)


Tingkat Kesadaran Konstitusional

didasari oleh konsep atau


Autonomous
landasan yang ada dalam
diri sendiri

berorientasi kepada kiprah


Socionomous
umum atau khalayak ramai

berlandaskan pada
Heteronomou dasar/orientasi/motivasi yang
s beraneka ragam atau berganti ganti

Anomous tidak jelas dasar dan alasan atau orientasinya


 Penyelenggara negara dan warga negara perlu dan
wajib untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan
yang diamanatkan oleh UUD 1945 yang berlaku,
Perilaku diwujudkan dalam perilaku konstitusional.
Perilaku konstitusional adalah perilaku-perilaku
Konstitusiona

yang senantiasa berdasar UUD 1945. Perilaku


l Warga konstitusional juga mempunyai arti sebagai
perilaku yang sesuai dengan konstitusi.
Negara  Perilaku konstitusional penyelenggara negara dan
warga negara haruslah dilaksanakan secara
seimbang untuk mencapai tertib hukum.
 Untuk itu perlu mengetahui dan memahami
konstitusi.
-Terima kasih-
Referensi
 Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Dirjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, KEMENRISTEKDIKTI, 2016.
 Kaelan, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan

Tinggi. Yogyakarta: Paradigma. 2010.


 Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan PKn untuk

Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY, 2013.


 Winarno. Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan Kuliah di

PerguruanT inggi. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008.

Anda mungkin juga menyukai