PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
1. Ketidaksempurnaan UUD 1945
UUD 1945 disusun pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, sehingga belum
mengakomodasi perkembangan zaman dan kebutuhan rakyat Indonesia yang merdeka. UUD
1945 dianggap terlalu singkat dan tidak jelas, sehingga membuka peluang penafsiran yang
berbeda-beda. UUD 1945 tidak memuat aturan tentang beberapa lembaga negara penting,
seperti Mahkamah Konstitusi dan Dewan Perwakilan Daerah.
Contoh:
Pasal 23 UUD 1945 sebelum amandemen hanya menyebutkan "Dewan Perwakilan
Rakyat", tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang pembentukan, keanggotaan, dan
tugasnya.
UUD 1945 tidak memuat aturan tentang mekanisme masa jabatan presiden.
3. Tuntutan Reformasi
Krisis moneter tahun 1997 memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di seluruh
Indonesia. Masyarakat Indonesia menuntut reformasi di berbagai bidang, termasuk bidang
politik dan hukum. Tuntutan reformasi ini didorong oleh keinginan untuk menciptakan
masyarakat yang lebih demokratis, adil, dan sejahtera.
Contoh:
Demonstrasi besar-besaran yang menuntut turunnya Presiden Soeharto.
Munculnya berbagai gerakan reformasi yang memperjuangkan perubahan politik.
Tekanan dari komunitas internasional untuk menghormati hak asasi manusia.
B. Tujuan
Amandemen UUD 1945 dilakukan untuk menyempurnakan UUD 1945 agar dapat
menjawab tantangan zaman dan kebutuhan rakyat Indonesia. Amandemen ini memiliki
beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Memperkuat Demokrasi
Amandemen UUD 1945 membatasi kewenangan presiden, antara lain: presiden hanya
boleh menjabat dua periode. presiden dipilih langsung oleh rakyat, presiden dapat
diberhentikan oleh MPR jika terbukti melakukan pelanggaran konstitusi.
a. MPR: MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk memilih presiden dan wakil
presiden.
b. DPR: DPR memiliki kewenangan yang lebih besar dalam legislasi, anggaran, dan
pengawasan terhadap pemerintah.
c. DPD: DPD mewakili daerah dalam proses pembuatan undang-undang.
d. BPK: BPK bertugas mengawasi pengelolaan keuangan negara.
e. Mahkamah Konstitusi: Mahkamah Konstitusi bertugas mengadili perkara yang
berkaitan dengan konstitusi.
Meningkatkan partisipasi rakyat: Rakyat memiliki hak untuk memilih wakil rakyat,
mengawasi pemerintah, dan menyampaikan pendapatnya.
2. Mewujudkan Keadilan
Membuat aturan tentang HAM: amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang HAM
yang lebih lengkap, dibentuknya Komnas HAM dan Mahkamah Konstitusi untuk
melindungi HAM.
Memperkuat otonomi daerah: daerah memiliki kewenangan yang lebih luas untuk
mengelola wilayahnya sendiri dan hal ini diharapkan dapat mewujudkan pemerataan
pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
C. Hasil Pembahasan
Amandemen UUD 1945 dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000,
2001, dan 2002. Berikut adalah hasil pembahasan amandemen UUD 1945:
1. Amandemen Pertama (1999)
Membatasi Kekuasaan Presiden: Masa jabatan presiden dibatasi dua periode dan
dipilih langsung oleh rakyat. Presiden dapat diberhentikan oleh MPR jika terbukti
melakukan pelanggaran konstitusi.
Memperkuat Peran Lembaga Negara: MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk
memilih presiden dan wakil presiden. DPR memiliki kewenangan yang lebih besar
dalam legislasi, anggaran, dan pengawasan terhadap pemerintah. DPD mewakili
daerah dalam proses pembuatan undang-undang. BPK bertugas mengawasi
pengelolaan keuangan negara. Mahkamah Konstitusi bertugas mengadili perkara yang
berkaitan dengan konstitusi.
Meningkatkan Partisipasi Rakyat: Rakyat memiliki hak untuk memilih wakil rakyat
dalam pemilu. Rakyat memiliki hak untuk mengawasi kinerja pemerintah. Rakyat
memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum.
KESIMPULAN
Amandemen UUD 1945 dilatarbelakangi oleh tuntutan rakyat akan perubahan
konstitusi agar lebih demokratis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Amandemen ini
bertujuan untuk memperkuat demokrasi, mewujudkan keadilan dan pemerataan
pembangunan, serta melindungi hak asasi manusia.. Dilakukan sebanyak empat kali (1999,
2000, 2001, 2002). Secara keseluruhan, Amandemen UUD 1945 membawa perubahan positif
dalam sistem politik dan hukum Indonesia. Amandemen ini telah memperkuat demokrasi,
mewujudkan keadilan, dan melindungi HAM.
DAFTAR PUSTAKA
Aainul Haq: Jurnal Hukum Keluarga Islam. (2022, Desember). Peran Perempuan dalam
Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. Volume 2, Edisi II, 1-10.
ISSN 2798-270X (cetak), ISSN 2798-2718 (online). www.ejournal.an-nadwah.ac.id
Kompas.com. (2020). Amandemen UUD 1945: Tujuan dan Perubahannya. Skolastika:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/140000869/amandemen-uud-1945-
tujuan-dan-perubahannya