Anda di halaman 1dari 5

AMANDEMEN KONSTITUSI UUD 1945

Anisa Julianti (A031231050)


Program Studi Akuntansi
Universitas Hasanuddin

PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
1. Ketidaksempurnaan UUD 1945
UUD 1945 disusun pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, sehingga belum
mengakomodasi perkembangan zaman dan kebutuhan rakyat Indonesia yang merdeka. UUD
1945 dianggap terlalu singkat dan tidak jelas, sehingga membuka peluang penafsiran yang
berbeda-beda. UUD 1945 tidak memuat aturan tentang beberapa lembaga negara penting,
seperti Mahkamah Konstitusi dan Dewan Perwakilan Daerah.
Contoh:
 Pasal 23 UUD 1945 sebelum amandemen hanya menyebutkan "Dewan Perwakilan
Rakyat", tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang pembentukan, keanggotaan, dan
tugasnya.
 UUD 1945 tidak memuat aturan tentang mekanisme masa jabatan presiden.

2. Ketidakadilan dan Represi pada Masa Orde Baru


Pada masa Orde Baru, terjadi sentralisasi kekuasaan yang berlebihan di tangan
presiden. Praktek demokrasi tidak berjalan dengan baik, dan terjadi banyak pelanggaran hak
asasi manusia. Masyarakat Indonesia tidak memiliki kebebasan untuk berekspresi dan
berpolitik.
Contoh:
 Presiden Soeharto memiliki kewenangan yang sangat luas, termasuk kewenangan
untuk mengangkat dan memberhentikan anggota MPR.
 Banyak aktivis yang dibungkam dan dipenjara karena mengkritik pemerintah.
 Pers tidak memiliki kebebasan untuk memberitakan informasi yang kritis terhadap
pemerintah.

3. Tuntutan Reformasi
Krisis moneter tahun 1997 memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di seluruh
Indonesia. Masyarakat Indonesia menuntut reformasi di berbagai bidang, termasuk bidang
politik dan hukum. Tuntutan reformasi ini didorong oleh keinginan untuk menciptakan
masyarakat yang lebih demokratis, adil, dan sejahtera.
Contoh:
 Demonstrasi besar-besaran yang menuntut turunnya Presiden Soeharto.
 Munculnya berbagai gerakan reformasi yang memperjuangkan perubahan politik.
 Tekanan dari komunitas internasional untuk menghormati hak asasi manusia.

B. Tujuan
Amandemen UUD 1945 dilakukan untuk menyempurnakan UUD 1945 agar dapat
menjawab tantangan zaman dan kebutuhan rakyat Indonesia. Amandemen ini memiliki
beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Memperkuat Demokrasi
 Amandemen UUD 1945 membatasi kewenangan presiden, antara lain: presiden hanya
boleh menjabat dua periode. presiden dipilih langsung oleh rakyat, presiden dapat
diberhentikan oleh MPR jika terbukti melakukan pelanggaran konstitusi.

 Memperkuat peran MPR, DPR, DPD, BPK, dan Mahkamah Konstitusi

a. MPR: MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk memilih presiden dan wakil
presiden.
b. DPR: DPR memiliki kewenangan yang lebih besar dalam legislasi, anggaran, dan
pengawasan terhadap pemerintah.
c. DPD: DPD mewakili daerah dalam proses pembuatan undang-undang.
d. BPK: BPK bertugas mengawasi pengelolaan keuangan negara.
e. Mahkamah Konstitusi: Mahkamah Konstitusi bertugas mengadili perkara yang
berkaitan dengan konstitusi.
 Meningkatkan partisipasi rakyat: Rakyat memiliki hak untuk memilih wakil rakyat,
mengawasi pemerintah, dan menyampaikan pendapatnya.

2. Mewujudkan Keadilan
 Membuat aturan tentang HAM: amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang HAM
yang lebih lengkap, dibentuknya Komnas HAM dan Mahkamah Konstitusi untuk
melindungi HAM.
 Memperkuat otonomi daerah: daerah memiliki kewenangan yang lebih luas untuk
mengelola wilayahnya sendiri dan hal ini diharapkan dapat mewujudkan pemerataan
pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

C. Hasil Pembahasan
Amandemen UUD 1945 dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000,
2001, dan 2002. Berikut adalah hasil pembahasan amandemen UUD 1945:
1. Amandemen Pertama (1999)
 Membatasi Kekuasaan Presiden: Masa jabatan presiden dibatasi dua periode dan
dipilih langsung oleh rakyat. Presiden dapat diberhentikan oleh MPR jika terbukti
melakukan pelanggaran konstitusi.
 Memperkuat Peran Lembaga Negara: MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk
memilih presiden dan wakil presiden. DPR memiliki kewenangan yang lebih besar
dalam legislasi, anggaran, dan pengawasan terhadap pemerintah. DPD mewakili
daerah dalam proses pembuatan undang-undang. BPK bertugas mengawasi
pengelolaan keuangan negara. Mahkamah Konstitusi bertugas mengadili perkara yang
berkaitan dengan konstitusi.
 Meningkatkan Partisipasi Rakyat: Rakyat memiliki hak untuk memilih wakil rakyat
dalam pemilu. Rakyat memiliki hak untuk mengawasi kinerja pemerintah. Rakyat
memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum.

2. Amandemen Kedua (2000)


 Penegakan HAM: Amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang HAM yang lebih
lengkap. Dibentuknya Komnas HAM dan Mahkamah Konstitusi untuk melindungi
HAM. Masyarakat di edukasi tentang pentingnya HAM.
 Otonomi Daerah: Daerah memiliki kewenangan yang lebih luas untuk mengelola
wilayahnya sendiri. Pemerintah pusat tetap memiliki kewenangan untuk mengatur
kebijakan nasional yang strategis.
 Pemerataan Pembangunan: Pemerintah diwajibkan untuk membangun seluruh
wilayah Indonesia secara merata. Pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama
untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan.

3. Amandemen Ketiga (2001)


 Perekonomian: Amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang perekonomian yang
lebih lengkap. Perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi dengan
prinsip berkelanjutan. UUD 1945 memberikan jaminan kepastian hukum dan
perlakuan yang adil bagi semua pelaku ekonomi.
 Pendidikan: Amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang pendidikan yang lebih
lengkap. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan. Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak.
 Lingkungan Hidup: Amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang lingkungan hidup
yang lebih lengkap. Negara bertanggung jawab melindungi dan mengelola lingkungan
hidup untuk pembangunan berkelanjutan. Setiap warga negara berhak atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat.

4. Amandemen Keempat (2002)


 Partai Politik: Amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang partai politik yang
lebih lengkap. Partai politik didirikan berdasarkan asas Pancasila dan UUD 1945.
Partai politik harus mengikuti proses verifikasi oleh KPU untuk mendapatkan
pengakuan.
 Lembaga-Lembaga Negara: Amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang lembaga-
lembaga negara yang lebih lengkap. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja
lembaga-lembaga negara.
 Perubahan UUD 1945: Amandemen UUD 1945 memuat aturan tentang perubahan
UUD 1945 yang lebih lengkap. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses
perubahan UUD 1945 di masa depan.

KESIMPULAN
Amandemen UUD 1945 dilatarbelakangi oleh tuntutan rakyat akan perubahan
konstitusi agar lebih demokratis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Amandemen ini
bertujuan untuk memperkuat demokrasi, mewujudkan keadilan dan pemerataan
pembangunan, serta melindungi hak asasi manusia.. Dilakukan sebanyak empat kali (1999,
2000, 2001, 2002). Secara keseluruhan, Amandemen UUD 1945 membawa perubahan positif
dalam sistem politik dan hukum Indonesia. Amandemen ini telah memperkuat demokrasi,
mewujudkan keadilan, dan melindungi HAM.
DAFTAR PUSTAKA
Aainul Haq: Jurnal Hukum Keluarga Islam. (2022, Desember). Peran Perempuan dalam
Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. Volume 2, Edisi II, 1-10.
ISSN 2798-270X (cetak), ISSN 2798-2718 (online). www.ejournal.an-nadwah.ac.id
Kompas.com. (2020). Amandemen UUD 1945: Tujuan dan Perubahannya. Skolastika:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/140000869/amandemen-uud-1945-
tujuan-dan-perubahannya

Anda mungkin juga menyukai