NRT : 2019.1836.2.02
Prodi : Hukum Keimigrasian A
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu : Ibu Devina Yuka Utami
3. Hukum tata negara darurat (staatsnoodrecht) dibagi menjadi dua macam yaitu:
- HTND Subjektif (staatsnoodrecht subjectip), yaitu hak negara dalam keadaan darurat untuk
bertindak dengan dapat menyimpang dari undang-undang dan jika diperlukan dapat juga
menyimpang dari UUD. Dasar hukum dari HTND Subjektif adalah hukum hak asasi atau hak
asasi manusia. Tujuan dari HTND Subjektif adalah untuk secepatnya dapat melindungi hak asasi
manusia masyarakat yang terancam karena keadaan bahaya. HTND Subjektif merupakan hukum
yang tidak tertulis tetapi diakui disemua negara didunia.
- HTND Objektif (staatsnoodrecht objetip), yaitu hukum yang berlaku semasa negara berada
dalam keadaan darurat. HTND Objektif dasarnya adalah undang-undang yang tertulis.
Lahirnya HTN objektif adalah dikarenakan berkembangnya ajaran tentang Negara hukum dalam
arti formil.
7. Derogasi HAM:
Non-derogable rights adalah hak asasi manusia (HAM) yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun. Hak-hak yang termasuk dalam non-derogable rights ini diatur dalam Pasal 28I
ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang meliputi:
“Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.”
8. Perkembangan HAM:
Perkembangan hak asasi manusia di Indonesia terbagi dalam dua periode, yaitu periode sebelum
kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan.
1. Periode Sebelum Kemerdekaan (1908 – 1945)
Periode ini ditandai dengan lahirnya beberapa organisasi pergerakan nasional seperti Budi
Utomo. Organisasi Budi Utomo menaruh perhatian terhadap hak asasi manusia. Bentuk
perhatian Budi Utomo dalam HAM adalah dalam bidang hak kebebasan berserikat dan
mengeluarkan pendapat.
Budi Utomo mengilhami penegakan HAM di Indonesia hingga memunculkan kesadaran untuk
merdeka yang merupakan salah satu hak asasi manusia.