02 Sistematika UUD1945
05
Hubungan AntaraPancasila,
Pembukaan UUD1945 dengan
Proklamasi 17 Agustus 1945
06
LembagaNegaraSebelum
danSesudahAmandemen
SejarahAwal
Pengertian Triaspolitika,
Pemerintahan Demokrasi,
dan
UUD 1945
A. Pengertian Triaspolitika, Pemerintahan Demokrasi, dan UUD 1945
1. Triaspolitika
Konsep Dasar : Kekuasaan di suatu negara tidak boleh
dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan
harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda.
Lembaga-Lembaga Negara:
a. Legislatif : membuat Undang-Undang.
b. Eksekutif : melaksanakan Undang-Undang
.
c. Yudikatif : mengawasi jalannya pemerintahan dan negara
secara keseluruhan, serta menjatuhkan hukuman bagi
pelanggar Undang-Undang.
❖Fungsi-Fungsi Kekuasaan Legislatif (MPR, DPR, DPD):
1. Lawmaking, adalah fungsi membuat Undang-Undang. Undang-Undang ini dibuat oleh DPR
setelahmemperhatikan masukandari levelmasyarakat.
2. Constituency Work, adalah fungsi badan legislatif untuk bekerja bagi para pemilihnya (rakyat Indonesia).
3. Supervision and Criticism Government, adalah fungsi legislatif untuk mengawasi jalannya pelaksanaan
Undang-Undangolehpresiden/perdanamenteri.
4. Education, adalah fungsi DPR untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
5. Representation,merupakanfungsidari anggotalegislatifuntukmewakilipemilihnya.
A. Pengertian Triaspolitika, Pemerintahan Demokrasi,danUUD 1945
2. Head of Government, adalah fungsi sebagai kepala pemerintahan yaitu untuk mengangkat menteri-menteri, menjalin
perjanjian dengan negara lain, terlibat dalam keanggotaan suatu lembaga internasional,
menandatangani surat hutang dan pembayarannya dari lembaga donor, dan sejenisnya.
3. Party Chief, adalah fungsi seorang kepala eksekutif sekaligus juga merupakan kepala dari suatu partai yang menang pemilu.
4. Commander in Chief, adalah fungsi mengepalai angkatan bersenjata.
5. Chief Diplomat, adalah fungsi eksekutif untuk mengepalai duta-duta besar yang tersebar di perwakilan
negara di seluruh dunia.
6. Dispensen Appointment merupakan fungsi eksekutif untuk menandatangani perjanjian dengan negara lain atau lembaga
internasional.
7. Chief Legislation, adalah fungsi eksekutif untuk mempromosikan diterbitkannya suatu Undang-Undang.
❖Fungsi-Fungsi Kekuasaan Yudikatif (MA, MK, KY):
1. Criminal Law (petty offense, misdemeanor, felonies), penyelesaiannya biasanya dipegang oleh
pengadilanpidanayangdi Indonesiasifatnyaberjenjang.
2. Civil Law (perkawinan, perceraian, warisan, perawatan anak), biasanya diselesaikan di Pengadilan
Negeri,tetapi khususumatIslam biasanyadipegangolehPengadilanAgama.
3. Constitution Law (masalah seputar penafsiran kontitusi), penyelesaiannya ditempati oleh MahkamahKonstitusi.
4. Administrative Law (hukum yang mengatur administrasi negara), penyelesaiannya dilakukan di Pengadilan
Tata Usaha Negara, biasanya kasus-kasus sengketa tanah, sertifikasi, dan sejenisnya.
5. International Law (perjanjian internasional), tidak diselesaikan oleh badan yudikatif di bawah
kendalisuatunegaramelainkan atasnamaPerserikatanBangsa-Bangsa(PBB).
A. Pengertian Triaspolitika, Pemerintahan Demokrasi, dan UUD 1945
2. Pemerintahan Demokrasi
A. Pengertian Triaspolitika, Pemerintahan Demokrasi,danUUD 1945
1. Demokrasi Langsung, adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya
2. Demokrasi Tak Langsung, adalah paham demokrasi yang dilaksanakan melalui system perwakilan
karena jumlah penduduknya semakin banyak, wilayahnya semakin luas, dan permasalahan yang
dilaksanakanmelaluipemilihan umum.
A. Pengertian Triaspolitika, Pemerintahan Demokrasi,danUUD 1945
individualisme. Ciri khas pemerintahan ini yaitu kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak
terhadapwarganya,kekuasaaanpemerintahdibatasiolehkonstitusi.
2. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar yang berhaluan marxisme komunisme. Demokrasi rakyat
adalah demokrasi yang mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan
dalam bidang politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam
bidangekonomi.
2. Demokrasi material (Negara-Negara Komunis), yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya-
kurangdiperhatikan bahkanterkadangdihilangkan.
danmembuangkeburukandaridemokrasiformaldan demokrasimaterial.
3. UUD 1945
Latar belakang terbentuknya UUD 1945 bermula dari janji Jepang
untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di
kemudian hari. Tetapi, setelah Jepang berhasil memukul mundur
tentara Belanda, malah mereka sendiri yang menindas kembali
bangsa Indonesia, bahkan lebih sadis dari
sebelumnya.
c. Tujuan Negara yaitu “…..melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social……”
d. Menetapkan adanya UUD. Sebagaimana yang disebutkan oleh Pembukaan UUD 1945:
“……disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang dasar
NegaraIndonesia.
A. Pengertian Triaspolitika, Pemerintahan Demokrasi,danUUD 1945
Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber penjabaran 3. Kerakyatan(demokrasi).
normatif dari pasal-pasal UUD 1945 dan hukum positif 4. Dasarpemerintahan Negara.
lainnya. Oleh karena itu, dalam pembukaan UUD 1945 5. BentuksusunanNegara.
terdapat sendisendi mutlak bagi kehidupan Negara yaitu 6. Memuat nilai-nilai hukum Tuhan, hukum kodrat dan
sebagi berikut: hukum yang terkandung dalam pembukaanUUD
1. Hakikatdan sifatNegara. 1945.
2. TujuanNegara.
Adapun hubungan antara Pembukaan UUD 1945
denganpasal-pasalUUD 1945yaitu:
1. Pasal-pasal UUD 1945 merupakan perwujudan dan
pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD
1945(Pancasila).
2. Pasal-pasal UUD 1945 pada hakekatnya merupakn
semangat dan pancaran jiwa dari dasar Negara
Pancasila yang diciptakan dari pokok-
pokokpikiranUUD 1945.
3. Pembukaan UUD 1945 menentukan adanya pasal-
pasalUUD 1945.
4. Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum
tertinggi dan terpisah dengan UUD 1945.
Sistematika UUD 1945
B. Sistematika UUD 1945
Sistematika
Pancasilaperalihan,
dalam dan 2 ayat
NKRI
aturan tambahan.
C. Kedudukan dan Fungsi Pancasila dalam NKRI
1. Kedudukan Pancasila
2. Fungsi Pancasila
Mempersatukan Menyorotikenyataan
yangadadanmengkritisi
Bangsa upayaperwujudancita -
citayang
terkandungdalam
Pancasilamenjadiukuran
untukmelakukankritik
Membimbingdan MemberikanTekad mengenaikeadaan
Mengarahkan UntukMemelihara BangsadanNegara.
BangsaMenuju danMengembangkan
Tujuannya IdentitasBangsa
Arti dan Makna
Pembukaan UUD 1945
D. Arti dan Makna Pembukaan UUD 1945
Pembukaan mengandung maksud sebagai kata pengantar (Preambule) dari
UUD, selain itu Pembukaan dalam garis besarnya mengandung pokok-pokok
pikiran dan memuat kaidah-kaidah fundamentaldari Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Memberikan
penegasan terhadap
dilaksanakannya
Proklamasi 17
Agustus 1945.
Memberikan
Memberikan pertanggungjawaban
penjelasan terhadap terhadap dilaksanakan
dilaksanakannya Proklamasi 17
Proklamasi pada Agustus 1945.
tanggal 17 Agustus
1945.
E. Hubungan Antara Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945
Negara.
konstitusionalpembentukanpemerintahannegara.
Presiden
Presiden
menjalankan kekuasaan mempunyai hak
pemerintahan negara prerogatif yang
tertinggi sangat besar
Presiden memegang Presiden selain Tidak ada aturan
memegang kekuasaan mengenai batasan
posisi sentral periode seseorang
eksekutif, juga
dapat menjabat
dan dominan memegang sebagai
sebagai kekuasaan legislatif presiden serta mandataris dan kekuasaan mekanisme
jabatannya
F. Lembaga Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen Sejarah Awal
Memberikan
Memberikan
persetujuanatas
persetujuan Anggaran
atasPERPU
MemintaMPRuntuk
mengadakansidang
istimewagunameminta
pertanggungjawaban
presiden
F. Lembaga Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen Sejarah Awal
Posisi dan
kewenangannya mekanisme Proses dan
diperkuat
membentuk UU
antara DPR dan
Pemerintah
Mempunyai kekuasan
membentuk UU (sebelumnya Mempertegas fungsi
ada di tangan presiden, DPR, yaitu: fungsi sedangkan DPR
hanya legislasi, fungsi
memberikan persetujuan saja) anggaran, dan fungsi
sementara pemerintah berhak pengawasan sebagai mengajukan RUU.
mekanisme kontrol antar
lembaga negara