PENDIDIKAN:
S1 FH Universitas Jember (2000)
S2 FH Universitas Indonesia (2007)
S3 Program Doktor FH Universitas Indonesia (2010)
PENDIDIKAN INTERNASIONAL NON GELAR:
1. Sandwich Program S3 Leiden University Belanda (2012)
2. Winter School Thammasat University Thailand (2014)
3. Spring School Universitas Munster Jerman (2015)
4. Internasional Humanitarian Law, School Of Law Korean University (2015)
5. Legislative Drafting Training-CILC Den Haag Belanda (2016)
6. Join Study Of Legislative Practice-JICA Jepang ( 2017)
7. Join Study Of Legislative Making-HSF Jerman (2017)
8. Knowledge Co-Creation Program For Practice on Drafting, Jepang (2018 - 2019)
bayu_fhunej@yahoo.co.id 081336963004
OUTLINE
TAP MPR NOMOR XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Korupsi,
Kolusi, Dan Nepotisme: Bahwa Berdasarkan UUD 1945 Pelaksanaan Penyelenggaraan Negara
Dilakukan Oleh Lembaga-lembaga Eksekutif, Legislatif, Dan Yudikatif
SISTEM PENYELENGGARAAN NEGARA MENURUT UUD 1945
SEBELUM PERUBAHAN
1. Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat)
2. Sistem Konstitusional
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat (Die gezamte Staatgewalt liegi allein bei der Majelis)
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di
bawah Majelis
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
6. Menteri Negara ialah pembantu Presiden; Menteri Negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia,
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAB XI. AGAMA
AGAMA
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
[Pasal 29 (1)]
Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan
Negara Indonesia dilaksanakan
adalah negara hukum menurut Undang-
[Pasal 1 (3)***] Undang Dasar
[Pasal 1 (2)***]
C I TA N E G A R A H U K U M ATA U
NOMOKRASI
1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law)
2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law)
MK
tidak tercela, adil, negarawan ditetapkan oleh Presiden,
yang menguasai konstitusi dan yang diajukan masing-
ketatanegaraan, serta tidak masing tiga orang oleh MA,
merangkap sebagai pejabat
tiga orang oleh DPR dan tiga
negara
orang oleh Presiden
[Pasal 24C (5)***]
[Pasal 24C (3)***]
Parpol/
Gabungan Partai Politik Perseorangan
Parpol
ANGGOTA ANGGOTA
DPR
dipilih
MPR DPD
dipilih
melalui Pasal 2 (1)**** melalui
pemilu pemilu
Wewenang
Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
[Pasal 3 ayat (2)***/**** ]; Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
Presiden dalam masa jabatannya menurut diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
Undang-Undang Dasar politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
[Pasal 3 ayat (3)***/****]; Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya
sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden
dan Wakil Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
PEMISAHAN KEKUASAAN DAN PRINSIP ‘CHECKS
AND BALANCES’
Sebelum perubahan UUD 1945, sistem kelembagaan yang dianut bukan
pemisahan kekuasaan (separation of power) tetapi sering disebut dengan
istilah pembagian kekuasaan (distribution of power)
Sebelum perubahan UUD 1945 dari MPR kekuasaan rakyat itu dibagi-
bagikan secara vertikal ke dalam lembaga-lembaga tinggi negara yang
berada dibawahnya. Karena itu, prinsip yang dianut disebut sebagai
prinsip pembagian kekuasaan (distribution of power)
Akan tetapi, setelah perubahan UUD 1945 prinsip kedaulatan rakyat
tersebut ditentukan dibagikan secara horizontal dengan cara
memisahkannya (separation of power) menjadi kekuasaan-kekuasaan
yang dinisbatkan sebagai fungsi lembaga-lembaga negara yang
sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain berdasarkan prinsip
‘checks and balances’
Sistem checks and balances dimaksudkan untuk mengimbangi
pembangian kekuasaan yang dilakukan agar tidak terjadi
penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga pemegang kekuasaan tertentu
atau terjadi kebuntuan dalam hubungan antarlembaga
Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut UUD
DPR Presiden MA MK
Pasal 24 (1)***
Pasal 4 (1) Kekuasaan kehakiman
Pasal 20 (1)* Memegang merupakan kekuasaan
Memegang kekuasaan yang merdeka untuk
kekuasaan pemerintahan menyelenggarakan
membentuk UU peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL