Anda di halaman 1dari 15

Undang-Undang

Dasar
Tahun 1945
Tugas PKN - Bu Anny Maryati, S.Pd
Disusun oleh SASKIA ZAHRA
UNIT 1
Pengenalan Konstitusi
dalam Pengalaman
Hidup Sehari-hari

Pengenalan Konstitusi dalam Pengalaman


Hidup Sehari-hari

Konstitusi merupakan pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara, yang
dipersiapkan sebelum atau sesudah berdiri sebuah negara.
Merujuk kepada Ivo D. Duchacek, “Constitutions is identify the sources, purposes, uses and
restraints of public power” Konstitusi adalah mengidentifikasikan sumber-sumber, tujuan-
tujuan, penggunaan-penggunaan, dan pembatasan-pembatasan kekuasaan umum)

Konstitusi sebuah negara merupakan hukum dasar tertinggi yang berisi tata
penyelenggaraan negara.

Ada 2 macam konstitusi, yakni konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis
(konvensi). UUD NRI Tahun 1945 merupakan konstitusi tertulis dan konvensi. Konvensi
merupakan aturan- yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara
yang tidak bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan pelengkap atau pengisi
kekosongan yang timbul dalam praktik penyelenggaraan negara. Contohnya adalah pidato
presiden setiap 16 Agustus.
Perubahan UUD 1945 sejak disahkan :

1. Pada 27 Desember 1949, UUD NRI Tahun 1945 diganti oleh Konstitusi
Republik Indonesia Serikat sehingga Negara Kesatuan Indonesia
berubah menjadi Negara Serikat.
2. Pada 17 Agustus 1950, Konstitusi RIS 1949 diganti dengan UUDS tahun
1950 sehingga ketatanegaraan Indonesia kembali ke negara kesatuan
yang berbentuk republic dan sistem pemerintahan dari presidensial
menjadi sistem parlementer.
3. Pada 5 Juli 1959, presiden mengeluarkan dekrit yang menyatakan
Kembali ke UUD NRI Tahun 1945 pertama.
Pasal dan ayat dalam UUD NRI Tahun 1945 yang bersentuhan
langsung dengan kehidupan sehari-hari :

1. Pasal 28 A- 28 J, terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia.


2. Pasal 29 tentang kebebasan dan perlindungan agama.
3. Pasal 31 dan 32 tentang hak memperoleh Pendidikan.
4. Pasal 33 dan 34 tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan
sosial.
Pada tahun 1999-2002, UUD NRI Tahun 1945 mengalami perubahan sebanyak
4 kali. Hasil dari perubahan tersebut adalah dari segi perubahan kualitatif,
amandemen UUD NRI Tahun 1945 telah mengubah prinsip kedaulatan rakyat
oleh MPR menjadi dilaksanakan menurut undang-undang. Presiden yang
semula memiliki kekuasaan besar menjadi prinsip saling mengawasi dan
mengimbangi. Sedangkan hasil perubahan dari sistematika nya adalah sebagai
berikut :

Sebelum amandemen, sistematika UUD NRI Tahun 1945 terdiri atas:


1. Pembukaan (4 alinea).
2. Batang tubuh (37 pasal, 16 bab, 49 ayat).
3. 4 pasal aturan peralihan.
4. 2 ayat aturan tambahan.

Setelah amandemen, sistematika UUD NRI Tahun 1945 menjadi :


1. Pembukaan (4 alinea).
2. Batang tubuh (21 bab, 73 pasal, dan 170 ayat).
3. 3 pasal aturan peralihan.
4. 2 ayat aturan tambahan.
Perubahan Paska Amandemen

1. Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum dengan


menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasan yang merdeka
2. Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para pejabat
negara
3. Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan
4. Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya di bawah UUD NRI Tahun 1945
5. Menata Kembali lembaga-lembaga negara serta membentuk beberapa
lembaga negara baru
6. Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan masing-masing
lembaga negara
UNIT 2
Pengenalan Norma dalam
Kehidupan Sehari-hari

PENGENALAN NORMA
DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI :

Norma merupakan aturan atau ketentuan yang mengikat


warga kelompok masyarakat yang digunakan sebagai
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai.

Norma merupakan aturan, ukuran, atau kaidah yang digunakan


sebagai tolak ukur untuk menilai atau memperbandingkan
sesuatu.
Manfaat dan Tujuan Norma

1.Interaksi antarmanusia dapat berjalan dengan baik


2.Saling menghormati
3.Saling memberi dan tolong menolong
4.Saling menyayangi dan tidak saling membenci
5.Cara agar penyelenggaraan kehidupan dapat berjalan dengan indah
Jenis Norma
01. Norma Susila :
Aturan pergaulan dalam masyarakat yang bersumber dari hati Nurani manusia yang
berkaitan dengan pemahaman baik dan buruk yang ada dalam kehidupan masyarakat

02. Norma Sosial :


Aturan pergaulan dalam masyarakat yang menata tindakan menusia dalam
pergaulan dengan sesamanya.

03. Norma Agama :


Aturan pergaulan dalam masyarakat yang bersumber dari ajaran agama.

04. Norma Hukum :


Aturan pergaulan dalam masyarakat yang berasal dari peraturan yang dibuat
oleh pemerintah
UNIT 3
Hubungan Erat Pancasila
dan UUD NRI Tahun 1945

Unit 3
Hubungan Erat Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945

UUD NRI Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam peraturan perundang-
undangan di Indonesia, sedangkan Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum negara Indonesia.

Hubungan Pancasila Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 sangat erat, karena
kelima sila dalam Pancasila terpatri rapi dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar NRI Tahun 1945 alinea keempat. Oleh karena itu, Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 tidak bisa diamandemenkan seperti batang tubuh dan penjelasan
UUD NRI Tahun 1945.

Pancasila bukan merupakan bagian dari peraturan perundang-undangan dan


bukan merupakan dasar hukum tertinggi dalam hierarki peraturan perundang-
undangan, Pancasila tidak terdapat dalam hierarki karena ia adalah sumber dari
segala sumber hukum.
Setiap pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 merujuk kepada nilai Pancasila,
keberadaannya menjadi sumber bagi produk peraturan perundang-undangan
lainnya.

Pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 yang terikat erat dengan 5 sila Pancasila
yang terdapat pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 :
1. Pasal 29 UUD NRI Tahun 1945, merupakan terjemahan sekaligus upaya
pelaksanaan sila pertama pancasila
2. Pasal 34 UUD NRI Tahun 1945, yang erat kaitannya dengan usaha pelaksanaan
sila kelima pancasila

UUD NRI Tahun 1945 selalu mendasarkan kepada Pancasila yang tertulis
dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 beserta rangkaian cita-cita
berbangsa dan bernegara. Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 tidak
terpisahkan sehingga tidak terdapat ruang untuk secara konstitusional
mengubah Pancasila sebagai dasar negara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai