Anda di halaman 1dari 2

NAMA: QOTRUNNADA FITRIAH MATKUL: PKN

KELAS: ILHA-A TUGAS: RESUME KONSTITUSI

NIM: 11210260000001 DOSEN: BAPAK AGUS DARMAJI

KONSTITUSI DAN TATA PERUNDANGAN INDONESIA

Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari bahasa Perancis consituer yang berarti membentuk. Dalam bahasa
latin konstitusi berasal dari dua kata yakni cume (bersama dengan..) dan statuere (membuat
sesuatu agak berdiri). Secara istilah konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan
dalam penyelenggaraan suatu negara. Untuk itu konstitusi sangat penting keberadaannya
karena didalamnya mengatur hak dan kewajiban negara dan warga negara. Konstitusi di
Indonesia adalah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Tujuan Konstitusi
Secara garis besar tujuan Konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang
pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat. konstitusi demokratis meliputi: anatomi kekuasaan (kekuasaan
politik) tunduk pada hukum, jaminan dan perlindungan hak-hak manusia, peradilan yang
bebas dan mandiri, pertanggungjawaban kepada rakyat (akuntabilitas publik) sebagai sendi
utama dari asas kedulatan rakyat.

Sejarah Perkembangan Konstitusi


Konstiusi sebagai UUD atau yang sering disebut “konstiusi modern” baru muncul bersamaan
dengan perkembangan sistem demokrasi perwakilan. Demokrasi perwakilan sendiri muncul
sebagai pemenuhan kebutuhan rakyat akan lembaga perwakilan (legislatif). Lembaga ini
dibutuhkan sebagai pembuat undang-undang untuk mengurangi dan membatasi dominasi
para raja.

Sejarah Lahir dan Berkembangnya Konstitusi di Indonesia


Konstitusi di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. UUD 1945 dirancang
sejak 29 Mei- 16 Juli 1945 oleh BPUPKI. Pada akhir sidang BPUPKI 1 berhasil dibentuk panitia
sembilan, setelah itu dibentuk PPKI. UUD 1945 disahkan dan ditetapkan oleh PPKI pada hari
sabtu 18 Agustus 1945. Seiring berjaLannya waktu, Konstitusi di Indonesia mengalami
pergantian baik nama maupun substansi yang dikandungnya. Hingga pada akhirnya Undang-
Undang Dasar 1945 menjadi puncaknya hingga kini. Tatanan dan praktik kehidupan
kenegaraan mencerminkan suasana yang demokratis apabila konstitusi negara tersebut
membuat rumus tentang pengelolaan kenegaraan secara demokratis dan pengakuan Hak
Asasi Manusia. Maka dari itu negara yang memilih demokrasi sebagai sistem
ketatanegaraanya maka konstiusi merupakan aturan yang dapat menjamin terwujudnya
demokrasi di negara tersebut sehingga menghasilkan kekuasaan yang demokratis pula.
Dalam kelembagaan negara, salah satu tujuan utama amandemen UUD 1945 adalah menata
keseimbangan antarlembaga negara. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pemusatan
kekuasaan dan kewenangan di salah satu Institusi negara.

Tugas pokok dan fungsi lembaga dikelompokan menjadi 3 bagian yakni:


Legislatif (struktur lembaga perwakilan rakyat)
 MPR (lembaga legislatif tertinggi)
 DPR (lembaga perwakilan rakyat mempunyai wewenang membentuk UU)
 DPD (lembaga perwakilan rakyat tingkat daerah)

Eksekutif (memiliki kekuasaan dan bertanggungjawab melaksanakan hukum)


 PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN (kepala negara)
 MENTERI (membantu presiden)

Yudikatif (mengawasi pelaksanaan UUD dan hukum disebuah negara)


 MA (mengurus kehakiman)
 MK (mengurus peradilan)
 KY (untuk mengusulkan hakim agung)
 BPK (pemeriksa keuangan)

Tata Urut Perundang-Undangan


1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang
4. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang
5. Peraturan pemerintah
6. Keputusan presiden dan terakhir peraturan daerah.

Anda mungkin juga menyukai