Tanggal : Jumat, 10 Februari 2023 Materi : Negara dan Konstitusi di Indonesia Dosen : Usep Saepurohman M.Pd.
A. Pengertian Negara, Unsur-Unsur Negara Dan Sifat Negara
Negara adalah suatu entitas politik yang terdiri dari wilayah, penduduk, pemerintahan, dan kedaulatan yang diakui oleh negara lain. Unsur-unsur negara yang umumnya diakui meliputi wilayah, penduduk, pemerintahan, dan kedaulatan. Wilayah negara meliputi daratan, perairan, dan ruang udara di atasnya. Penduduk negara terdiri dari warga negara dan orang asing yang tinggal di wilayah negara tersebut. Pemerintahan negara meliputi lembaga-lembaga negara seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kedaulatan negara adalah kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh negara untuk mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sifat-sifat negara meliputi keabsahan, keberadaan, kekuasaan, dan kemerdekaan. Keabsahan negara berkaitan dengan pengakuan dan legitimasi negara oleh masyarakat internasional dan masyarakat dalam negara itu sendiri. Keberadaan negara mencakup segala hal yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup negara, seperti pertahanan, keamanan, dan ekonomi. Kekuasaan negara berkaitan dengan kemampuan negara untuk menetapkan aturan dan memaksa orang untuk mengikutinya. Kemerdekaan negara mengacu pada kemampuan negara untuk mempertahankan kekuasaannya dan mengambil keputusan tanpa tekanan dari pihak lain.
B. Fungsi Dan Tujuan Negara
Fungsi negara mencakup pengaturan dan perlindungan masyarakat, menjaga keamanan dan pertahanan negara, penyediaan layanan publik, dan pengaturan hubungan antar negara. Tujuan negara adalah untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat, memelihara ketertiban dan keamanan, memajukan peradaban, mengembangkan kekuatan nasional, dan mempertahankan kedaulatan negara.
C. Pengertian Konstitusi Menurut Etimologis, Terminologis Dan Para Ahli
Konstitusi berasal dari kata Latin "constitutio" yang berarti pengaturan atau susunan. Secara terminologis, konstitusi adalah peraturan tertulis atau tidak tertulis yang mengatur tata cara pemerintahan suatu negara. Para ahli memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai konstitusi. Beberapa ahli menganggap konstitusi sebagai aturan fundamental yang mengatur kehidupan politik, ekonomi, dan sosial suatu negara. Sementara itu, ahli lain menganggap konstitusi sebagai sebuah perjanjian politik antara rakyat dan pemerintah, atau sebagai dokumen yang menetapkan hak dan kewajiban individu dalam suatu negara. D. Materi/Muatan Konstitusi Materi atau muatan konstitusi mencakup struktur pemerintahan, hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, hak milik, sistem ekonomi, dan hubungan antara pemerintah dan rakyat. Konstitusi juga dapat mencakup ketentuan tentang pembentukan dan pembubaran pemerintahan, tugas dan wewenang lembaga- lembaga negara, serta mekanisme penyelesaian sengketa.
E. Kedudukan, Fungsi Dan Tujuan Konstitusi
Konstitusi adalah hukum dasar negara yang menetapkan struktur organisasi negara, kekuasaan, hak dan kewajiban rakyat, serta prinsip-prinsip dasar yang mengatur hubungan antara negara dan rakyat. Berikut adalah penjelasan mengenai kedudukan, fungsi, dan tujuan konstitusi: a.) Kedudukan Konstitusi Konstitusi memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan merupakan hukum dasar tertinggi di suatu negara. Hal ini mengimplikasikan bahwa semua lembaga dan tindakan pemerintah harus berada di bawah konstitusi dan tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam konstitusi. b.) Fungsi Konstitusi Fungsi konstitusi adalah sebagai berikut: - Sebagai sumber hukum dan landasan bagi penyelenggaraan negara dan masyarakat. - Menjamin kestabilan politik, hukum dan sosial negara. - Melindungi hak-hak asasi manusia dan kebebasan individu dari penyalahgunaan kekuasaan. - Membatasi kekuasaan pemerintah dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan yang dapat mengancam hak-hak rakyat. - Menetapkan kewajiban negara untuk memberikan pelayanan publik, melindungi rakyat, dan memajukan kesejahteraan umum. c.) Tujuan Konstitusi Tujuan konstitusi adalah sebagai berikut: - Menciptakan negara yang demokratis dan berkeadilan. - Menjamin hak-hak asasi manusia dan kebebasan individu. - Meningkatkan kesejahteraan rakyat. - Membangun tatanan sosial yang adil dan merata. - Menjamin keamanan, stabilitas dan persatuan negara. Dengan demikian, konstitusi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan ketertiban negara serta melindungi hak-hak asasi manusia dan kesejahteraan rakyat. Konstitusi juga menjadi alat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah dan memastikan bahwa pemerintah bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam konstitusi. F. Dinamika Konstisusi Di Indonesia (Konstitusi-Konstitusi Yang Pernah Berlaku Di Indonesia) Beserta Tantangannya Di Indonesia, telah terjadi beberapa perubahan konstitusi sejak kemerdekaan pada tahun 1945. Berikut adalah beberapa konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia beserta tantangannya: a.) Konstitusi RIS (1949) - Konstitusi ini dibentuk setelah pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda pada tahun 1949. Tantangannya adalah bahwa konstitusi ini tidak mampu mempersatukan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. b.) Konstitusi UUDS (1950) - Konstitusi ini menandai periode demokrasi parlementer di Indonesia. Tantangannya adalah instabilitas politik dan ketidakmampuan pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi dan politik. c.) Konstitusi UUD 1945 (sejak 1959) - Konstitusi ini dibuat oleh para pendiri bangsa dan dianggap sebagai landasan negara yang kokoh. Namun, tantangannya adalah banyaknya amandemen yang membuat konten konstitusi menjadi beragam dan menghilangkan beberapa prinsip dasar. d.) Konstitusi UUDS 1950 (sejak 1959) - Konstitusi ini dipulihkan setelah kejatuhan Soekarno pada tahun 1966. Tantangannya adalah perubahan politik dan ekonomi yang mendalam serta meningkatnya ketidakstabilan politik dan keamanan. e.) Konstitusi Amandemen (1999) - Konstitusi ini memperkenalkan reformasi politik, hak asasi manusia, dan pemerintahan yang lebih terdesentralisasi. Tantangannya adalah masih adanya praktek-praktek otoriterisme, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Dinamika konstitusi di Indonesia mencerminkan perjalanan politik dan sosial negara tersebut. Tantangan yang dihadapi oleh konstitusi Indonesia antara lain adalah stabilitas politik, persatuan nasional, perlindungan hak asasi manusia, reformasi politik dan ekonomi, dan korupsi. Perubahan konstitusi di Indonesia harus mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi rakyat serta memastikan prinsip-prinsip dasar negara yang dijamin dalam konstitusi.
G. Perubahan Konstitusi (Proses Hasil) Amandemen UUD 1945
Proses perubahan konstitusi atau amandemen UUD 1945 di Indonesia diatur dalam Pasal 37 sampai dengan Pasal 41 UUD 1945. Berikut adalah tahapan proses perubahan konstitusi atau amandemen UUD 1945: a.) Inisiatif perubahan konstitusi dapat dilakukan oleh DPR, Presiden, atau rakyat. b.) DPR atau Presiden mengajukan usul perubahan konstitusi kepada MPR. c.) Usul perubahan konstitusi yang diajukan harus disertai dengan rancangan undang- undang perubahan konstitusi. d.) Setelah itu, MPR membentuk Panitia Ad Hoc (PAH) yang terdiri dari anggota MPR dan DPR untuk membahas usul perubahan konstitusi tersebut e.) Jika disepakati oleh PAH, usul perubahan konstitusi tersebut akan dibahas dan disetujui oleh MPR dalam sidang bersama DPR. f.) Setelah disetujui, usul perubahan konstitusi tersebut harus disahkan melalui sidang MPR dengan persetujuan 2/3 dari seluruh anggota MPR. g.) Jika telah disahkan oleh MPR, perubahan konstitusi tersebut kemudian ditandatangani oleh Ketua MPR, Presiden, Wakil Presiden, dan Sekretaris MPR. h.) Perubahan konstitusi tersebut baru berlaku setelah diundangkan dalam Lembaran Negara. Demikianlah tahapan proses perubahan konstitusi atau amandemen UUD 1945 di Indonesia. Penting untuk diingat bahwa perubahan konstitusi harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan kepentingan nasional serta prinsip-prinsip dasar negara yang terkandung dalam UUD 1945.