Anda di halaman 1dari 4

Pembuatan Preparat Squash Akar Bawang Merah dan Bawang Putih

A. Tujuan
1. Menbuat preparat akar bawang merah dan bawang putih menggunakan metode
squash dengan pewarnaan acetocarmin.
2. Menganalisis hasil pembuatan akar bawang merah dan bawang putih
menggunakan metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.
B. Landasan Teori
Proses pertumbuhan tumbuhan berada pada ujung akar dan apeks batang
pada bagian meristem. Proses pembelahan sel dimulai dengan pembelahan intinya
dan selanjutnya terjadi pembelahan sel.
Pembelahan sel secara mitosis pembelahan inti selnya telah didahului
dengan terjadinya beberapa perubahan yang sangat pentingyaitu terbentuknya
kromosom dalam inti sel selama berlangsungnya proses pembelahan tersebut.
Pada pembelahan sel secara mitosis meliputi 4 tahapan yaitu :
1.

Profase, sentrosoma membelah menjadi mikrotubula aster yang terpisah.


Ujungnya memanjang dan sentrosoma menjauh. Kromatin menduplikasi dan
berkondensasi menjadi kromosom yang terikat pada sentromer, sentromer diikat
kinetokor

2.

Metafase, selubung nukleus pecah, mikrotubula masuk daerah nukleus,


mikrotubula kinetokor mengatur letak dan arah kromosom pada bidang ekuator
yang diseimbangkan oleh gaya tarik menarik sama kuat dari kedua kutub
pembelahan

3.

Anafase, kromosom terbelah menjadi 2 kromatid, setiap kromatid bergerak ke


kutub yang berlawanan, selanjutnya berkumpul di kutub pembelahan
Telofase, selubung nukleus terakit kembali disekeliling tiap kromosom
baru, kromosom berubah menjadi kromatin. Serat gelendong hilang, terbentuk
karyotheca. Nukleolus muncul, bintang kutub mejadi sentriol, mengganda
menjadi dua, diselaputi sentrosom. Gentingan pada bidang equator sampai
ketengah putus tebentuk dua sel anak, masing-masing mengandung kromosom
tetap 2n.

C. Prosedur
Melakukan pengakaran bawang merah dan banwang putih selama 10 hari .
Akar bawang yang sudah tumbuh dipotong sepanjang 5 mm dari ujung akar,
diambil pada pukul 01.00, 06.00, 11.00, 16.00 dan 21.00. Pemfiksasian irisanirisan ujung akar dalam botol flakon berisi larutan asam asetat glasial45% pada
suhu 40C selama 15 menit. Pencucian dengan cara mengganti larutan fiksatif
dengan aquadest sebanyak dua kali.
Penghidrolisisan akar bawang menggunakan HCL 1 N suhu 60o dalam
pemanas selama 5 menit (sampai akar menjadi transparan). Pencucian dengan cara
mengganti larutan HCL 1 N dengan aquadest sebanyak dua kali menggunakan
bantuan spuit.
Pewarnaan menggunakan acetocarmin selama 2 jam di dalam botol flakon.
Mengganti acetocarmine dengan gliserin 1 ml untuk merendam irisan akar sebagai
larutan stok. Afixing dengan mengambil sediaan akar bawang dari botol flakon
dengan kuas, selanjutnya meletakan diatas gelas benda dan memotong dengan
menggunakan silet tajam sepanjang 2 mm dari pangkal akar untuk dibuang(yang
warnanya lebih terang).
Mounting dengan memberi sedikit larutan gliserin pada akar selanjutnya
memencetnya dengan deck glass. Caranya adalah mendorong deckglass dengan di
squash. Penyegelan tepi deck glass menggunakan kutek transparan. Mengamati
dibawah mikroskop dan melakukan analisis.

D. Hasil Pengamatan
Pukul
01.00

Bawang putih

Bawang merah

Keterangan
Perbesaran
400 x
Inti sel
Inti sel
Perbesaran

06.00

400 x

11.00

Inti sel
Inti sel
Perbesaran 400 x

16.00

Fase anafase
Inti sel
Perbesaran
400x
Inti sel
Fase anafase
Inti sel

21.00

Perbesaran
400x
Inti
sel
Inti sel

E. Pembahasan
Preparat squash akar bawang merah dan putih tidak menunjukkna
perbedaan yang berarti pada fase-faase yang ditunjukkanya. Fase pembelahan
terjadi dengan presentase lebih besar pada pukul 11.00 wib dengan ditemukanya
beberapa fase anafase yang tidak mudah dijumpai pada preparat squash akar pada
jam yang lainya.

Secara umum preparat terwarnai dengan baik, Inti sel (dalam hal ini
kromosom) terwarna merah lebih kuat dibandingkan dengan sitoplasma ataupun
organel sel lainya. Preparat tampak tipis dan bersih, selain itu warnanya kontras
dan tidak terdapat gelembung udara. Pada jam tertentu seperti jam 11.00 Wib
teramati adanya fase anafase pada mitosis. Preparat tidak gosong, dapat dikatakan
preparat squash akar bawang cukup representatif.
F. Kesimpulan
1.

Preparat akar bawang merah dan bawang putih dapat dibuat menggunakan
metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.

2.

Acetocarmine dapat mewarnai preparat akar bawang merah dan bawang putih
dengan baik.

3. Pada pukul 11.00 WIB teramati fase mitosis.


G. Saran
1. Dalam pembuatan preparat harus memperhatikan waktunya untuk hidrolisis dan
pewarnaan.
2. Dalam squashing harus ditekan, agar sel-selnya terpisah-pisah dan dapat diamati
fase-fasenya.
H. Daftar Pustaka
Mulyani, Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.
http://uruzukuyo.blogspot.co.id/2012/09/laporan-praktikum-pembuatanpreparat.html

Anda mungkin juga menyukai