Anda di halaman 1dari 4

REFORMASI

Gerakan reformasi sejatinya merupakan tindakan koreksional terhadap


penyelenggaraan pemerintahan Orba dibawah kekuasaan presiden Soeharto yang
telah menyimpang dari konstitusi UUD 1945. Pengertian reformasi sebagai
perubahan radikal, berkaitan erat dengan latar belakang sejarah munculnya
reformasi di indonesia. Pada saat itu, mahasiswa dan kelompok tertentu menuntut
agar dilakukan revolusi. Dalam hal ini, revolusi berarti perubahan besar (a great
change) untuk merobohkan (overthrow) pemerintahan dan sistem sosial yang ada.1

Reformasi di indonesia melalui proses semacam itu. Diawali dengan


perubahan hukum, kemudian perubahan politik dilakukan. Hal ini relevan dengan
pernyataan dari Gustav Radbruch All great political changes were prepared or
accompanied by legal philosophies . At the beginning there was legal philosophy,
at the end revolution

Istilah Reformasi pertama kali digunakan oleh Paus Gregorius VII, yang
berarti usaha untuk membentuk kembali. Menurut Soetandyo Wignojosoebroto,
reformasi tidak hanya dimaknai sebagai usaha untuk membentuk kembali,
melainkan sebagai usaha melaksanakan perbaikan tatanan di dalam struktur.

Tujuan reformasi yaitu untuk memperbaiki sistem hukum, menegakkan


supremasi hukum, dan sistem politik guna mencapai tujuan negara sebagaimana
diamanatkan dalam konstitusi yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
adil dan makmur.

Reformasi ini diperlukan karena:

1. Orde baru telah membangun sistem politik monopoli dan mempertahankan


status quo;

2. Orde baru membatasi jumlah partai politik;

3. Memelihara birokrasi yang otoriter;

4. Membangun ekonomi klientelisme ekonomi pemerintah dan swasta;

5. Melakukan represi ideologi serta penggunaan wacana otoriter.

Era Reformasi dimulai pada 21 Mei 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto
mengundurkan diri dan digantikan wakil Presiden BJ Habibie. Latar belakang
jatuhnya Pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu melemahnya ekonomi Indonesia
akibat krisis finansial Asia yang memicu besarnya ketidak puasan masyarakat

1
Radbruch, Gustav. Legal Theory London 1960.
Indonesia terhadap pemerintahan sehingga menyebabkan terjadinya demonstrasi
besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah
Indonesia.2

Atas lengsernya Presiden Soeharto, Presiden Habibie melakukan beberapa


perubahan seperti liberalisasi parpol, pemberian kebebasan pers, kebebasan
berpendapat, dan pencabutan UU Subversi.

1. Terjadi empat kali amandemen UUD 1945;

2. Terjadi pembaruan, yaitu :

a. Pembaruan sistem politik dan ketatanegaraan;

b. Pembaruan sistem hukum dan hak asasi manusia; dan

c. Pembaruan sistem ekonomi.

Pada era reformasi :

1. ABRI tidak lagi menjadi bagian dari DPR, DPD menggantikan Utusan Daerah
dan Utusan golongan.

2. Terbentuknya multi partai politik;

3. Terealisasinya penyelenggaraan otonomi daerah yang dititik beratkan pada


daerah Tk. II;

4. MPR hanya sebagai forum pertemuan antara DPD dan DPR;

5. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung;

6. Terbentuknya lembaga hukum yang baru seperti MK, KPK dan KY.;

1. Terjadi empat kali amandemen UUD 1945;


2. Terjadi pembaruan, yaitu :
a. Pembaruan sistem politik dan ketatanegaraan;
b. Pembaruan sistem hukum dan hak asasi manusia; dan
c. Pembaruan sistem ekonomi.
2
Rahardjo, Satjipto. Hukum dan Perubahan Sosial: (Bandung: Penerbit Alumni. 1979)
hlm 235
Daftar Pustaka

Radbruch, Gustav. “Rechtsphilosophie, “ Legal Theory, Wolfgang Friedmann. London:


Steven&Sons Limited, 1960.

Rahardjo, Satjipto. Hukum dan Perubahan Sosial: Suatu Tinjauan Teoritis serta
Pengalaman-Pengalaman di Indonesia. Bandung: Penerbit Alumni. 1979.

Anda mungkin juga menyukai