Anda di halaman 1dari 16

LIMA PRESIDEN ERA REFORMASI :

1.Presiden Indonesia Ketiga, Habibie (1998-1999)

Habibie (1998-1999)

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi
Selatan, pada 25 Juni 1936. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12
Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Presiden Ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie menjabat sejak 21 Mei 1998 sempai
20 Oktober 1999. Habibie naik menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri karena tekanan
dari mahasiswa dan kondisi perekonomian Indonesia yang diterpa krisis moneter.

Selama 1998, kondisi perekonomian Indonesia mengalami perlambatan. Salah satu yang paling
kentara adalah melemahnya kurs mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang
jatuh hingga Rp 16.650 dari sebelumnya pada awal 1998 berada di kisaran Rp 6000 per dollar
AS.

Kebijakan awal yang dilakukan Habibie untuk memperbaiki perekonomian negara adalah :

1. Merekapitulasi perbankan
2. Merekonstruksi perekonomian nasional
3. Melikuidasi beberapa Bank bermasalah
4. Mengimplementasikan reformasi ekonomi

Habibie juga menginisiasi implementasi kebijakan moneter atas saran International Monetary
Fund yang sebelumnya sudah mengucurkan pinjaman sebesar 8.34 miliar dollar AS.

Selain itu, Habibie juga menandatangani 2 Undang-Undang (UU), yakni UU Nomor 5 tahun
1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat dan UU Nomor 8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Selain itu ada sejumlah hal yang dianggap penting dilakukan Habibie diantaranya :

1. Dikeluarkannya UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik yang mengizinkan warga
negara Indonesia membentuk partai Politik

2. Keputusan penyelenggaraan pemilihan umum pada tahun 1999, tiga tahun lebih cepat
dari waktu seharusnya

3. Dorongan untuk kebebasan pers antara lain mencabut syarat yang mewajibkan
warganegara harus mendapatkan izin resmi pihak berwenang untuk menerbitkan surat
kabar atau majalah

Namun, meski sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan, di akhir masa pemerintahannya,


perekonomian Indonesia belum mengalami perbaikan signifikan.

Setelah memimpin selama 17 bulan, Habibie kemudian digantikan Presiden Abdurrahman


Wahid dan dilantik pada 20 Oktober 1999.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10


perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah
oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto.

Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945.
Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih
merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga
negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

2.Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Presiden K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah Presiden RI ke empat. Ia menggantikan Presiden BJ
Habibie. Abdul Rahman Wahid menjadi Presiden setelah dipilih oleh MPR hasil pemilu tahun 1999. Masa
kepresidenan Abdul Rahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan beraikhir ketika MPR dalam
sidang istimewa mencabut mandatnya pada 23 Juli 2001. Ia kemudian digantikan oleh wakilnya
Megawati Sukarno Putri.
Abdul Rahman Wahid adalah seseorang yang memiliki pemikiran yang segar bahkan dianggap sebagai
sosok yang kontroversial. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa kebijakan yang ia keluarkan
mendapat banyak sorotan dan pro-kontra dari beberapa kalangan.

Kebijakan yang dianggap kontroverisal itu diantaranya ada tiga, yaitu;

1.Kebijakan penandatanganan nota kesepahaman (JoU) Republik Indoesia dengan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM),

2.Kebebasan beragama bagi etnis China

3.Pembubaran Departemen Penerangan.

Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model
penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian dimasa lampau berdasarkan jejak-jejak yang
ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi,
dan historiografi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1.Kebijakan pembubaran Departemen Penerangan, disambut hangat oleh kalangan insan pers, karena
dengan adanya kebijakan ini pers merasa tidak terkekang, tetapi di sisi lain ada beberapa pihak yang
tidak setuju dengan kebijakan ini dikarenakan merasa dirugikan.

2.penandatanganan nota kesepahaman (JoU) diterima dengan baik oleh berbagai kalangan karena
dengan jalan inilah konflik Aceh dapat diselesaikan meskipun ada beberapa kalangan yang
menyayangkan proses perundingan tersebut karena melibatkan Menlu.

3.Adanya kebebasan beragama bagi Etnis China sangat disambut baik oleh kalangan China sendiri,
diantaranya tahun baru imlek menjadi hari libur nasional dan etnis tionghua diperbolehkan merayakan
agama dan adat istiadatnya namun ada beberapa kalangan yang merasa keberatan dengan kebijakan ini
karena dikhawatirkan akan memojokan budaya lokal.

Selain itu Gus dur juga meresmikan pergantian nama provinsi Irian Jaya menjadi propinsi Papua dan
pembentukan provinsi baru seperti Banten, Gorontalo dan Bangka Belitung.

Adanya ketiga kebijakan yang disebutkan di atas sangatlah berdampak hasilnya hingga sekarang,
walaupun pada saat itu ada pro dan kontra.

Kebijakan pembubaran Departemen Penerangan menjadi solusi dari kebebasan pers yang
sesungguhnya, karena takkan ada lagi pembatasan dari Pemerintah Pusat. Penandatanganan Nota
Kesepahaman (JoU) Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), menjadi
solusi awal dari penyelesaian konflik Aceh yang berkepanjangan sehingga mencegah korban berjatuhan
lebih banyak lagi. Terakhir, kebijakan mengenai kebebasan beragama bagi Etnis China, sangatlah
bermanfaat bagi bangsa Indonesia, karena hal inilah budaya Indonesia semakin kaya dan beragam.
3.Megawati Soekarno Putri (2001-2004)

Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari


1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah
pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang
juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati.

Megawati Soekarno Putri menjabat pada 23 juli 2001- 20 Oktober 2004. Ia meneruskan masa
kepresiden Abdul Rahman Wahid. Megawati merupakan presiden wanita pertama di Indonesia.

Kebijakan – kebijakan pada masa Megawati, yaitu:

1. Memilih dan menetapkan. Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa
dan menjaga persatuuan dan kesatuan. Upaya ini tergangu karena peristiwa Bom Bali yang
mengakibatkan kepercayaan dunia Internasional berkurang.

2. Menbangun tatanan politik yang baru. Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang


pemilu,susunan dan kedudukan MPR /DPR, dan pemilihan presiden dan wakil presiden.

3. Menjaga keutuhan NKRI. Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas
seperti kasus Aceh, Ambon, Papua dan Poso. Hal tersebuut diberika perhatian khusus karena
peritiwa lepasnya Timor Timur dari RI.

4. Melanjutkan amandemen UUd 1945. Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan
perkembangan zaman.

5. Meluruskan otonomi daerah. Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran


yang berbeda tentang pelaksanaan. Karena itu pelurusan dilakukan dengan pembinaan terhadap
daerah – daerah.

Ada beberapa perubahan yang dilakukan Megawati yaitu:

a. Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi masalah ekonomi yang tidak stabil, ada beberapa kebijakan yang
dikeluarkan Megawati yaitu;
1. Untuk mengatasi utang luar negeri sebesar 150,80 US$ yang merupakan warisan orde baru,
dikeluarkan kebijakan yang berupa penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliyar,
sehingga hutang luar negeri dapat berkurang US$ 34,66 milyar.

2. Untuk mengatasi krisis moneter, Megawati berhasil menaikkan pendapatan per kapita sebesar
US$ 930. Kurs mata uang rupiah dapat diturunkan menjadi Rp 8.500.

3. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, dikeluarkan kebijakan
yang berupa privatisasi terhadap BUMN dengan melakukan penjualan saham Indosat sehingga
hutang luar negeri dapat berkurang.

4. Memperbaiki kinerja ekspor, sehingga ekspor diindonesia dapat ditingkatkan.

5. Untuk mengatasi korupsi, dibentuk Komisi Pemberantas Korupsi ( KPK).

Komisi pemberantas korupsi ini didirikan pada tahun2002. Pendirian KPK ini didasari karena
Megawati melihat institusi kejaksaan dan kepolisian saat itu terlalu kotor, sehingga untuk
menangkap koruptor dinilai tidak mampu. Namun jaksa dan polisi sulit dibubarkan sehingga
dibentuklah KPK.

KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan
tugas dan wewengnya. Dalam pelaksanaan tugas nya , berpedoman pada lima asas, yaitu:
kepastian hukum, keterbukaan,akuntabilitas, kepentingan umum dan proporsionalitas.

KPK mempunyai empat tugas penting yakni, koordinasi dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korusi,melakukan penyelidikan, penyiidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi, melakukan tindakan- tindakan pencegahan tindak
pidana korupsi, dan melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara. UU
Nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan korupsi diselesaikan di era pemerintahan
Megawati.

b.Bidang Politik

Mengadakan pemilu yang bersifat demokratisyang dilaksanakan tahun 2004 dan melalu

Dua periode yaitu :

1. Periode pertama untuk memilih anggota legislative secara langsung

2. Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.

Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara langsung artinya
rakyat langsung memilih pilihannya. Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004
menempatkan pasangan Susili Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini
merupakan babak baru dimana presiden dan wakil presiden terpilih dipilih langsung oleh rakyat.
Keberhasilan dan Kegagalan Pemerintahan Megawati Soekarnoputri Megawati sebagai

presiden RI 2002- 2004.

Track Record Megawati selama memimpin RI hanya selama 2 tahun:

a. Mendirikan lembaga pemberantas korupsi ( KPK)

b. Menghentikan aktivitas pertambangan freeport di Papua karena dianggap melanggar aturan


internasional tentang AMDAL

c. Menghentikan kontrak pertambangan minyak Caltex di Blok Natuna Kepri

d. Membubarkan BUMN terkorup pada masa itu yaitu Indosat karena merugikan negara puluhan
triliyun dan banyak praktek illegal di Indosat. Asset dari pembubaran BUMN dipakai untuk
membayar hutanh Negara

e. Menangkap 17 jendral korup ( termasuk jemdral ketua PBSI)

f. Megawati membawa indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan
indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan indonesia lebih mandiri

g. Menangkap 21 pengemplang BLBI antara lain : David Nusa Wijaya, hendrawan, Atang
Latief, Uung Bursa,Prayoga Pangestu, Syamsul Nursalim, Hendra Raharja, Sudikatmono, Adul
Latief, dan lainnya.

h. Megawati mengeluarkan Keppres no 34 tahun2004 tentang penerbitan bisnis TNI

i. Mendirikan Akademi Intelejen yang pertama diindonesia

j. Melakukan pembangunan infrastukturyang vital setelah pembangunan berhenti sejak 1998 k.


Mengembalikan proporsi pendapatan gas arun sebagian besar kepada rakyat Aceh dengan status
daerah otonomi khusus dan menagkap petinggi GAM dan anggota GAM yang bersenjata.

Namun pada sisi lain banyak juga hal yang gagal dicapai Megawati Sukarno putri dalam masa
pemerintahannya. Diantaranya adalah tentang maraknya privatisassi BUMN.

Kebijakan privitasi Badan Usaha Milik Negara secara umum dapat diartikan bahwa kepemilikan
BUMN oleh Negara dihilangkan atau paling tidak diminimalisir karena kepemilikan atau
pengelolaan berpindah ketangan swasta. Hal ini dapat dikatakan menyimpang karena pada
dasarnya BUMN adalah salah satu sarana pemasukan kepada Negara yang harus di
pertimbangkan secara seksama.
4.Soesilo Bambang.Yudhoyono (2004-2014)

Soesilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya,
beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses
Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab
disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani
Herawati merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
SBY menjabat presiden dalam 2 periode yaitu 2004-2009 dan 2009-2014. Pada periode pertama SBY
berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden. Adapun pada periode kedua SBY berpasangan
dengan Boediono sebagai wakil presiden.

Selama periode pemerintahannya, SBY banyak menuai pro dan kontra di masyarakat dan kritikan
berbagai pihak, namun pemerintahan SBY menuai keberhasilan seperti : meningkatnya indeks
pembangunan manusia Indonesia. Hal ini terlihat pada meningkatnya angka partisipasi pendidikan
menengah dan tinggi, angka harapan hidup dan menurunnya tingkat kematian bayi serta ibu melahirkan
dan meningkatnya kelas menengah di Indonesia.

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pada masa pemerintahan SBY diantaranya :

1. Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.


2. Konversi minyak tanah ke gas.
3. Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB.
4 Buy back saham BUMN
5 Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil.
6 Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
7 Meningkatkan sektor pariswisata dengan mencanangkan “Visit Indonesia 2008″.
8 Penghematan Listrik
9. Outsourching perburuan
10. Penyelesaian lumpur lapindo

5.JOKO WIDODO (2014-2024)

Joko Widodo lebih dikenal dengan sebutan Jokowi. Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni
1961, Ir. H. Joko Widodo atau Jokowi adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak
20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam
PemilihanPresiden 2014 dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam
Pemilu Serentak 2019

Kebijakan-kebijakan populis pemerintahan Jokowi pada 2019:

1.Bahan bakar minyak ( BBM ) turun

2.Tarif dasar listrik tidak naik


3. Gaji PNS,Polri, PNS naik 5%

4, Dana Kelurahan 3 Trilyun untuk membantu rakyat

5.Tarif BPJS naik

6 Program kartu pra kerja

Kebijakan yang paling disoroti pada era kepemimpinan Jokowi tahun 2019, di antaranya soal
kenaikan tarif iuran Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, pemindahan ibu kota
dari Jakarta ke Kalimantan Timur dan program kartu pra kerja.

Selain itu, Jokowi juga membuat kaget masyarakat karena memberikan grasi atau pengurangan
masa hukuman bagi terpidana perkara korupsi. Kemudian, menandatangani surat presiden
(Surpres) mengenai revisi Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia juga menolak mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perppu) KPK setelah UU KPK disahkan dalam rapat paripurna DPR
RI periode 2014-2019.

Selain itu, keputusan Jokowi dalam mengangkat sejumlah menteri dan staf khusus pada Kabinet
Indonesia Maju untuk periode lima tahun ke depan juga disoroti publik. Untuk lebih lengkapnya,
mari simak sejumlah kebijakan Jokowi yang memancing kontroversi tersebut:
TUGAS SEJARAH TENTANG 5 PRESIDEN DI INDONESIA

DIBUAT OLEH : STEVIE CHRISTANTO


KELAS : IX B
NO : 25
Perbandingan dari masa ke masa berdasarkan
pemimpin ( Presiden ) di masa tersebut
1. BJ Habibie (Mei 1998-Oktober 1999)
Sebagai teknokrat yang tak sengaja jadi presiden, Bacharuddin Jusuf Habibie boleh
dibilang naas harus memimpin Indonesia di titik terendahnya. Indonesia harus bangkit
dari krisis moneter, sekaligus memperbaiki segudang masalah negeri lewat reformasi. Di
bulan-bulan awal kepemimpinannya, Habibie membuka keran demokrasi yang mampet di
zaman Soeharto. Tak lama setelah dilantik, Habibie membebaskan 85 tapol dan napol
karena berkaitan dengan gerakan separatisme dan PKI. Iklim kebebasan juga diwujudkan
dengan pengesahan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyempaikan
Pendapat di Muka Umum. Habibie kemudian mencabut ketentuan Surat Izin Usaha
Penerbitan Pers (SIUPP). Setelah sebelumnya pers dikontrol ketat, berkat Habibie media
bangkit. Di era Habibie pula UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers disahkan. Undang-
undang itu menjamin kebebasan pers yang manfaatnya kita rasakan saat ini. Habibie juga
berperan penting menghidupkan demokrasi yang tak dirasakan selama 32 tahun
kepemimpinan Soeharto. Habibie melaksanakan pemilu yang demokratis. Sebuah
ekspresi BJ Habibie pada sebuah acara di Gedung DPR/MPR pada tahun 1999. Pemilu
Tak lagi di bawah kendali Menteri Dalam Negeri, pemilu diurus oleh lembaga
independen yakni Komisi Pemilihan Umum. Tercatat pada pemilu 1999, ada 48 parpol
yang bertarung. Di antara berbagai lembaga independen yang dibentuk Habibie, salah
satu yang paling penting mungkin peralihan Bank Indonesia. Jika sebelumnya BI adalah
bagian dari pemerintah, di era Habibie keduanya dipisah dan BI tak bisa lagi ditekan
penguasa. Paket restrukturasi perbankan juga menyehatkan bank-bank yang nyaris kolaps
akibat krisis moneter. Lewat kebijakan ini beberapa bank di-merger untuk menjadi bank
baru yang kuat dari sisi pendanaan, salah satu hasilnya adalah Bank Mandiri. Pulihnya
kepercayaan investor juga berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah. Nilai tukar yang
sempat mencapai RP 16.800 per dollar AS, menguat hingga Rp 6.500 per dollar AS di era
Habibie. Keuangan yang berimbang antara pemerintah pusat dan daerah juga diwujudkan
Habibie lewat otonomi daerah. Lewat gebrakan ini, pemerintah daerah bisa mengatur
rumah tangganya sendiri. Khusus Aceh, Habibie bahkan mencabut status daerah operasi
militer (DOM) yang jadi momok masyarakat Aceh di era Soeharto. Namun, di antara
berbagai kebebasan yang dibuka Habibie, kemerdekaan Timor Timur yang paling
kontroversial. Habibie menyetujui referendum atas nama hak asasi manusia. Lepasnya
Timor Timur pada akhirnya yang membuat Habibie mendapat kritik keras dan
menyudahi 17 bulan kepresidenannya.

2. Abdurrahman Wahid (Oktober 1999-Juli 2001)


Di era Abdurrahman Wahid yang singkat sejumlah konflik sosial yang selalu jadi
masalah Indonesia, berhasil diredam. Di Aceh
dan Papua misalnya, pendekatan Gus Dur berhasil menahan gelombang separatisme tanpa
kekerasan militer. Gus Dur lah presiden yang berperan membubarkan praktik dwifungsi
ABRI. Ia mengembalikan tentara ke barak. Ia juga yang memisahkan angkatan bersenjata
menjadi TNI dan Polri. Aspek sosial menjadi perhatian kiai Nahdlatul Ulama ini. Berkat Gus
Dur, tahun baru Imlek yang dilarang pada masa kolonial Belanda dan dipersulit di era
Soeharto, kembali menjadi hari libur nasional yang dirayakan. Ia juga yang mengakui Kong
Hu Cu sebagai tambahan agama yang diakui di Indonesia. Gus Dur juga sempat
memperjuangkan nasib para tahanan politik dan mereka yang selama ini didiskriminasikan
akibat pelarangan PKI meskipun tak berhasil. Bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar
negeri, Gus Dur adalah pahlawan. Ia menyelamatkan Siti Zaenab dan Adi Asnawi yang akan
dihukum gantung di Arab Saudi dan Malaysia. Gus Dur pernah menampung 81 TKI yang
dideportasi dari Malaysia di rumahnya di Ciganjur pada 2005. Arah peningkatan ekonomi di
era Gus Dur juga sangat baik. Tak cuma PNS yang merasakan kenaikan gaji hingga tiga kali
lipat, rakyat Indonesia juga merasakan pertumbuhan ekonomi yang baik di era Gus Dur.
Pertumbuhan ekonomi yang berada di minus 3 saat ditinggalkan Habibie, tumbuh hingga ke
4,9 persen di tahun 2000. Yang lebih penting, pertumbuhan ekonomi ini dibagi merata.
Sebelum krisis ekonomi 1997, indeks ketimpangan atau rasio gini sangat tinggi. Gus Dur
yang tak menginginkan kesenjangan jadi akar konflik sosial, berhasil menurunkan rasio gini
hingga 0,31, atau terendah dalam 50 tahun terakhir. Terdekat dengan pencapaian ini hanya
era Soeharto pada 1993 dengan gini ratio 0,32. Bedanya, Soeharto perlu 25 tahun untuk
menurunkan gini ratio hingga ke angka ke 0,32 (1993). Sedangkan Gus Dur hanya perlu
kurang dari dua tahun untuk menurunkan koefisien gini ratio dari 0,37 (1999) ke 0,31 (2001).

3. Megawati Soekarnoputri (Juli 2001-20 Oktober 2004)


Berkat Megawati pula saat ini setiap orang bisa memilih presiden. Sebelumnya, Pemilu
dilaksanakan tidak langsung. Namun Mega merintis pemilihan yang digelar langsung
kendati ia akhirnya kalah di pemilu 2004. Kekalahan Mega boleh jadi disebabkan sejumlah
kebijakannya yang kontroversial. Yang masih tersisa dan diselidiki hingga kini yakni kasus
Bantuan Likuidasi Bank Indonesia. Ketika itu, perekonomian nasional mengalami
guncangan hebat akibat krisis nilai tukar yang dialami sejumlah negara di Asia. Kurs mata
uang yang tak terkendali membuat banyak nasabah yang mengambil uang dalam jumlah
besar secara mendadak di perbankan. Pemerintah berupaya meredam keresahan masyarakat
itu dengan melikuidasi 16 bank umum swasta nasional. Alih-alih menenangkan masyarakat,
keputusan melikuidasi bank itu justru semakin menambah kepanikan nasabah. Setelah itu,
BI terpaksa memberikan dana talangan Rp 23 triliun kepada bank-bank. Namun,
kenyataannya penyaluran dana BLBI, yang menurut temuan Badan Pemeriksa Keuangan
sehingga menjadi beban anggaran negara. Megawati yang diwarisi masalah penyelewengan
dana BLBI memutuskan mengeluarkan penerbitan surat keterangan lunas (SKL) bagi
mereka yang melunasi. Penerbitan SKL ini pula diselewengkan dan terus diselidiki hingga
kini.

4. Susilo Bambang Yudhoyono (Oktober 2004-Oktober 2014)


Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden pertama di era pemilu demokratis
yang berhasil terpilih dua kali. Selama 10 tahun SBY menjabat, pertumbuhan ekonomi
melesat. Pertumbuhan ekonomi melaju di rata-rata lima persen,bahkan ketika perekonomian
global terpukul pada 2008. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2011 ketika ekonomi tumbuh
6,5 persen dan terendah pada 2009 dengan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen. Kendati
pertumbuhan ekonomi cukup baik di era SBY, pembangunan infrastruktur tersendat. Sebab,
porsi APBN besar untuk subsidi. Di era kepemimpinannya, SBY terkenal dengan berbagai
subsidi dan bantuan sosial bagi rakyat. Beberapa menuai kritik keras seperti bantuan langsung
tunai (BLT), namun lainnya patut diapresiasi seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kendati memenangkan pemilu untuk kedua kalinya, periode kedua SBY tak berjalan mulus.
Untuk memahami kutukan periode kedua yang dialami SBY, silakan tulisan selanjutnya.

5.JOKO WIDODO
Dalam buku bertajuk Lima Tahun Maju Bersama yang dirilis Kantor Staf Presiden Republik
Indonesia, secara gamblang diinformasikan kepada publik pencapaian pemerintahan Jokowi-
Jusuf Kalla dalam berbagai bidang.

Sembilan agenda Nawacita menjadi janji politik Jokowi-Jusuf Kalla di awal masa pemerintahan,
salah satu ukuran keberhasilan pemerintah dalam merealisasikan janji politik.

Berdasarkan catatan, intisari sembilan agenda Nawacita Jokowi-Jusuf Kalla yang disampaikan
pada awal masa kepemimpinannya yaitu.

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui
kebijakan memperkuat pendidikan.

Berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik, kehidupan demokrasi Indonesia yang
diukur dengan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) berdasarkan kebebasan sipil, hak-hak politik,
dan lembaga demokrasi terus berada di titik stabil.

Sebagai sebuah gambaran, penting dilihat salah satu indikator kualitas demokrasi yakni
partisipasi publik dalam pemilihan umum.

Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilu serentak paling kompleks di dunia, dengan tingkat
partisipasi tinggi dan perselisihan rendah.
Bukti foto keberhasilan presiden reformasi

Anda mungkin juga menyukai