Orde Baru adalah era pemerintahan di Indonesia dari 1966 hingga 1998 di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Pemerintah menekankan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi dengan mengadopsi model "Pembangunan Berkelanjutan" yang terdiri dari industrialisasi, pertanian, dan kemajuan sosial- budaya. Sistem politiknya dianggap otoriter dan kebijakan ekonominya kontroversial. Pemerintah juga melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan represif terhadap oposisi politik dan kelompok masyarakat sipil a. Penataan Politik dalam Negeri 1) Pembentukan kabinet pembangunan 2) Pembubaran PKI dan organisasinya 3) Penyederhanaan dan pengemlompokan partai politik 4) Pemilihan Umum 5) Peran Ganda ABRI 6) Pemasyarakatan Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila 1) Pembentukan Kabinet Pembangunan
o Kabinet awal peralihan adalah
kabinet AMPERA, dengan tugas yang dikenal dengan nama Dwi Darma Kabinet Ampera. o Program Kabinet Ampera disebut Catur Karya Kabinet Ampera : 1. Memperbaiki kehidupan rakyat. 2. Melaksanakan pemilihan umum. 3. Perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme. o Sidang MPRS tahun 1968 menetapkan Soeharto sebagai presiden untuk masa jabatan 5 tahun, dengan dibentuknya kabinet baru. o Kabinet yang bernama Kabinet Pembangunan. o Dengan tugas : 1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi. 2. Menyusun dan melaksanakan pembangunan lima tahun tahap pertama. 3. Pelaksanaan pemilihan umum. 4. Memberantas sisa Gerakan 30 September. 5. Membersihkan aparatur dari pengaruh PKI terutama pemerintahan pusat. 2) Pembubaran PKI dan Organisasinya
o Soeharto menjamin keamanan,
ketenangan, serta kesetabilan. Dengan melakukan tindakan sebagai berikut : 1. Pembubaran PKI pada tanggal 12 Maret 1966. 2. Keluar keputusan menyatakan organisasi PKI terlarang di Indonesia. 3. Pada tanggal 8 Maret 1966 dilakukan pengamanan 15 menteri yang dianggap terlibat Gerakan 30 September 1965. 3) Penyederhanaan dan pengelompokkan partai politik.
Setelah pemilu 1971 dilakukan
penyederhanaan jumlah partai, dilakukan penggabungan (fusi) sejumlah partai, sehingga pelaksanaan partai tidak didasarkan pada ideologi, tapi atas persamaan program. Penggabungan menghasilkan sebagai berikut : 1. PPP, NU, Parmusi, PSII, dan Partai Islam Perti (kelompok partai Islam). 2. PDI merupakan fusi dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo (kelompok partai Nasionalis). 3. Golongan Karya (Golkar). 4) Pemilihan Umum
Selama Orde Baru telah berhasil melaksanakan
pemilu pada tahun. 1. 1971 2. 1977 3. 1982 4. 1987 5. 1992 6. 1997 Pemilu masa Orde Baru menimbulkan kesan bahwa demokrasi telah tercipta. Pemilu berlangsung tertib dengan jiwa asas LUBER (Langsung, Umum, dan Rahasia) 5) Peran ganda ABRI
Peran ganda ABRI dikenal dengan
dwi fungsi ABRI. Kedudukan TNI dan POLRI sama. Pengangkatan MPR/DPR dari ABRI karena fungsinya stabilitator dan dinamisator. Posisi terhormat ABRI pada peraturan politik. 6) Pemasyarakatan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Tanggal 12 April 1976, Presiden Soeharto mengemukakan gagasan P4. Gagasan ditetapkan oleh MPR 1978. Di selenggarakan P4 pada seluruh lapisan masyarakat. Tujuan P4 membangun opini masyarakat dengan dukungan yang kuat terhadap Orde Baru. b. Pelaksanaan Politik Luar Negeri 1) Kembali menjadi anggota PBB (28 Desember 1966). • Adanya desakan dari komisi bidang pertahanan dan keamanan luar negeri DPR-GR. • Keputusan didasarkan pada manfaat yang didapatkan ketika bergabung dengan PBB. 2) Pendirian ASEAN • Indonesia memprakarsai pendirian ASEAN (8 Agustus 1967). • Adanya kebutuhan menjalin kerja sama dengan negara-negara regional dengan negara kawasan Asia Tenggara. • Tujuan membendung perluasan paham komunisme setelah negara komunis Vietnam menyerang Kamboja. 3) Integrasi Timor Timur ke wilayah Indonesia • Kekacauan Timor Timur dikarenakan Portugis meninggalkan Timor Timur kemudian memilih bergabung ke Indonesia. 2. Kehidupan Ekonomi Masa Orde Baru a. Stabilitas dan Rehabilitasi Ekonomi. o Program stabilitasi gagal membendung inflasi o Kebijakan ekonomi pemerintah dialihkan pada pengendalian ketat terhadap harga barang, sandang, pangan dan kurs valuta asing. o Lembaga perkreditan desa, gerakan koperasi, dan perbankan disalahgunakan. b. Kerja Sama Luar Negeri. keadaan ekonomi pasca-Orde Lama sangat parah, dengan hutang 2,3-2,7 miliar. Indonesia meminta negera kreditor untuk menunda pembayaran kembali utang Indonesia. c. Pembangunan Nasional. Arah kebijakan Orde Baru adalah pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan nasionalnya Trilogi pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Isi Trilogi 1) Pemerataan pembangunan menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. 3) Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pelaksanaan secara bertahap : 4) Jangka panjang mencakup periode 25 sampai 30 tahun. 5) Jangka pendek mencakup periode 5 tahun (Pelita/Pembangunan Lima Tahun). 3. Aspek Sosial Tingkat pendidikan pada masa Orde Baru juga baik, sebanyak 57% penduduk yang berusia 7- 12 duduk di sekolah dasar. Sementara Rakyat Indonesia yang mengenyam perguruan tinggi 0,25% Urbanisasi makin meningkat pada masa Orde Baru. Pada tahun 1990 sebanyak 30,9% penduduk Indonesia adalah kuam urban. Penduduk Jakarta mencapai 8,3 juta, sementara Bandung dan Surabaya mencapai 2 juta lebih 4. Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru. a. Dampak Positif Kebijakan Politik Pemerintah Orde Baru. 1) Kuatnya peran negara dalam masyarakat. 2) Situasi keamanan pada masa Orde Baru relatif aman. 3) Dilakukan peleburan partai agar pemerintah dapat mengontrol parpol. b. Dampak Negatif Kebijakan Politik Pemerintah Orde Baru. 1) Pemerintahan bersifat otoriter. 2) Orde Baru gagal memberikan pelajaran demokrasi yang baik dan benar. 3) Demokrasi yang didasarkan KKN, banyak wakil MPR/DPR tidak mewakili rakyat. c. Dampak Positif Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Orde Baru 1) Pertumbuhan ekonomi tinggi dan perencanaan pembangunan terencana dengan baik. 2) Indonesia Swasembada Beras. 3) Penurunan kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan rakyat. d. Dampak Negatif Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Orde Baru. 4) Konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN. 5) Pembangunan terpusat dan tidak merata. 5. Perkembangan Revolusi Hijau dan Industrialisasi pada Masa Orde Baru. a. Revolusi Hijau Revolusi Hijau adalah munculnya masalah kemiskinan yang disebabkan pertumbuhan jumlah penduduk sangat pesat, tidak sebanding dengan peningkatan produksi pangan. Upaya yang dilakukan : 1. Intensifikasi Pertanian, (Panca Usaha Tani) 2. Ekstensifikasi Pertanian, (Perluasan tanah) 3. Diversifikasi Pertanian, (Penganekaragaman jenis pertanian) b. Industrialisasi Proses dibangunnya budaya masyarakat dari suatu pola hidup atau berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan berbudaya masyarakat industri. 6. Faktor Penyebab Runtuhnya Masa Orde Baru a. Krisis Politik. b. Krisis Ekonomi. c. Krisis Kepercayaan. d. Krisis Hukum. e. Pola Pemerintahan Terpusat. f. Kerusuhan Kota Besar. 7. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru. a. Kehidupan Sosial Budaya. • Kebijakan pemerintah diskriminatif. • Dominasi kaum etnis Tionghoa. b. Bidang Pendidikan. • Banyak mendirikan lembaga-lembaga pendidikan. • Memberlakukan kebijakan diskriminatif dan memberlakukan batasan 10%. c. Bidang Ekonomi. • Masalah Cina (”Binatang Ekonomi”). • Orang Tionghoa tidak boleh ber usaha di tingkat Kabupaten • Komunitas Tionhoa hanya 2% dari populasi namun menguasai 70% perekonomian Nasional. Terima Kasih