Anda di halaman 1dari 9

Sistem dan Struktur Politik

Ekonomi Indonesia Masa Orde


Baru (1966-1998)
Kelompok 4
Anggota Kelompok
1. Reva Fitriani
2. Tina Adelia P
3. Fajar Mifthahudin
4. M Rizki Septian
5. Choirunnisa H
6. Asep Sapna N
A. masa transisi 1966 - 1967
1. Aksi aksi tritura
Tritura adalah singkatan dari "Tiga Rukun Aksi," yang merupakan pergerakan mahasiswa
Indonesia pada tahun 1998. Aksi-aksi Tritura meliputi tiga tuntutan utama: Reformasi
Total, Demokrasi Langsung, dan Pembubaran Golkar. Gerakan ini menjadi salah satu
pendorong penting dalam jatuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998.
2. Surat perintah sebelas maret
Surat perintah sebelas maret atau Supersemar adalah surat yang menjadi penanda
peralihan kepemimpinan nasional dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Isi
Supersemar yakni perintah terkait situasi keamanan pemerintahan Indonesia kala itu
3.Dualisme Kepemimpinan Nasional
Memasuki tahun 1966 terlihat gejala krisis kepemimpinan nasional yang mengarah
pada dualisme kepemimpinan. Di satu pihak presiden soekarno masih menjabat
presiden, namun pamornya telah kian merosot. Soekarno dianggap tidak aspiratif
terhadap tuntutan masyarakat yang mendesak agar PKI dibubarkan. Hal ini ditambah
lagi dengan ditolaknya pidato pertanggung jawabannya hingga dua kali oleh MPRS.
B. Stabilitas Politik dan
Rehabilitasi Ekonomi
Rehabilitasi Ekonomi
Sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh MPRS, maka pemerintahan Orde

1
Baru segera berupaya menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara konsekuen dengan

3
melakukan rehabilitasi dan stabilitasi politik dan keamanan ( polkam ). Tujuan dari
rehabilitasi dan stabilitasi tersebut adalah agar dilakukan pembangunan ekonomi bagi
kesejahteraan rakyat Indonesia.
1. Stabilisasi Politik dan Keamanan Sebagai Dasar Pembangunan
Orde Baru mencanangkan berbagai konsep dan aktivitas pembangunan
nasional yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Langkah pertama
melaksanakan pembangunan nasional tersebut adalah dengan membentuk
Kabinet Pembangunan I pada 6 Juni 1968.

2. Stabilisasi Penyeragaman
Depolitisasi parpol dan ormas juga dilakukan oleh pemerintah Orde Baru melalui cara
penyeragaman ideologis melalui ideologi Pancasila. Dengan alasan Pancasila telah
menjadi konsensus nasional, keseragaman dalam pemahaman Pancasila perlu
disosialisasikan. Gagasan ini disampaikan oleh presiden Soeharto pada acara Hari Ulang
Tahun ke-25 UGM di Yogyakarta, 19 Desember 1974.

3. Penerapan Dwi Fungsi ABRI


Konsep Dwifungsi ABRI sendiri dipahami sebagai "jiwa, tekad dan semangat pengabdian
ABRI , untuk bersama sama dengan kekuatan perjuangan lainnya, memikul tugas dan
tanggung jawab perjuangan bangsa Indonesia, baik di bidang hankam negara maupun
dibidang kesejahteraan bangsa dalam rangka penciptaan tujuan nasional, berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 ".Dwifungsi ABRI , seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
diartikan bahwa ABRI memiliki dua fungsi, yaitu fungsi sebagai pusat kekuatan militer
Indonesia dan juga fungsinya di bidang politik.
4.Rehabilitasi Ekonomi Orde Baru
Stabilisasi polkam diperlukan untuk pembangunan ekonomi bagi kesejahteraan
rakyat. Program rehabilitasi ekonomi orde baru dilaksanakan berlandaskan
pada Tap MPRS No.XXIII/1966 yang isinya antara lain mengharuskannya
masalah perbaikan ekonomi rakyat di atas segala soal nasional yang lain,
termasuk soal politik.

5. Kebijakan Pemerintah Orde Baru


Tujuan pemerintah orde baru adalah menegakan tata kehidupan bernegara
yang dilaksanakan atas ke.urnian pelaksanaan pancasila dan UUD 1945. pada
masa ini pengertian pembangunan nasional adalah suatu rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara.pemerintah orde baru senantiasa
berpedoman pada tiga konsep pembangunan nasional yang terkenal dengan
sebutan trilogi pembangunan.
C. Integrasi TimorTimur
Integrasi Timor-Timur merujuk pada usaha oleh Indonesia untuk
menggabungkan wilayah Timor-Timur (sekarang Timor-Leste) ke dalam
wilayah negara Indonesia pada tahun 1975. Integrasi ini tidak diakui oleh
komunitas internasional dan menghasilkan konflik dan kekerasan yang
berlangsung selama beberapa dekade.
Pada akhirnya, Timor-Timur memproklamirkan kemerdekaannya dari Indonesia
pada tahun 2002 setelah sebuah referendum yang diselenggarakan di bawah
pengawasan PBB. Hal ini mengakhiri integrasi yang kontroversial tersebut dan
mengakui Timor-Leste sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Proses integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia secara resmi disahkan
melalui UU no 7 tahun 1976 tentang penyatuan ke dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I di Timor Timur.
D. Dampak kebijakan politik dan ekonomi masa
orde baru • Dampak Negatif
1. Dampak positif:
• Politik: Politik:
Menegakkan stabilitas nasional Bersifat otoriter
• Ekonomi: Pemerintah yang setralitas
Penurunan angka kemiskinan Demokratisasi berdasarkan KKN(korupsi, kolusi, dan
Penurunan angka kematian bayi Nepotisme)
Partisipasi pendidikan dasar yang meningkat Pelanggaran HAM dalam kurun waktu 1969-1983
Ekonomi:
Aliran ana tidak dibarengi kontrol yang efektif
Kesenjangan sosial dalam masyarakat Indonesia
Kesenjangan sektor pertanian dan industri
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai