Anda di halaman 1dari 4

Dalam Nama Tuhan Yesus, Aminn..

Sejarah PH Terakhir yu bisa yuu

Order Baru

- Masa order baru diartikan bagaimana menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Proses lahirnya orde baru :
Pasca pemberontakan GK30S/PKI 1965, situasi bangsa dan negara semakin tidak menentu.
Masyarakat, mahasiswa turun ke jalan melakukan demonstrasi seperti organisasi KAPI, KAMI,
KAPPI, KABI ( Kesatuan Aksi Buruh Indonesia), KASI ( Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia, KAWI (
Kesatuan Aksi Wanita Indonesia), KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia). Membentuk satu
front disebut Front Pancasila.
- Mereka mengajukan tuntutan disebut Tritura (Tri Tuntutan Hati Nurani Rakyat), isinya :
a. Pembubaran PKI (karena sudah terbukti melakukan pemberontakan yang berpotensi
memecah belah bangsa Indonesia)
b. Pembersihan cabinet dari unsur-unsur G30SPKI
c. Penurunan harga/perbaikan ekonomi
- Yang dilakukan Soekarno sebagai respon terhadap itu semua, salah satunya adalah
melakukan cabinet reshuffle dan membentuk cabinet Dwikora yang disempurnakan. Tetapi
ini tetap membuat masyarakat kecewa karna tokoh-tokoh PKI masih dilibatkan. Dan A.H
Nasution (yg kontra ama PKI) justru disingkirkan.
- Dalam bentrokan di Istana, seorang mahasiswa UI, Arief Rachman Hakim tewas ditambah
Soekarno membubarkan KAMI. Ini yg membuat situasi semakin tidak menentu.
- Untuk menyikapi kondisi politik dan keamanan yg semakin tidak menentu, maka Soekarno
mengeluarkan Supersemar (Surat perintah sebelas maret 1966). Ini dianggap tonggak
munculnya orde baru. Isi dari supersemar adalah memerintahkan supaya Soeharto
menstabilkan situasi politik dan keamanan pada saat itu. Upaya-upaya Soeharto
a. Membubarkan PKI
b. Menangkap dan menahan 15 menteri yang dinilai terlibat dalam pemberontakan
GK30SPKI. Antara lain Dr. Subrandio, Chairul Saleh, Surachman,Ir. Setiadi, Jusuf Muda,
Achadi, Sumardjo, dll.
c. Mengangkat lima menko ad interim : Sultan Hamengkubowono IX, Adam Malik, Roeslan
Abdulgani, Idham Chalid, Dr.J.Leimena

TAP MPRS yang dikeluarkan Soeharto :


TAP MPRS IX/MPRS/1966 -> Pengukuhan Supersemar

TAP MPRS XXV/MPRS/1966 -> PKI Organisasi terlarang di Indonesia

TAP MPRS XIII/MPRS/1966 -> Pembentukan cabinet Ampera menggantikan cabinet Dwikora

Kebijakan-kebijakan Order Baru

1. Melakukan fusi partai politik. Fusi artinya penggabungan beberapa partai politik menjadi
satu partai politik. Tujuannya adalah untuk menstabilkan situasi politik. Lebih mudah
mengawasi partai-partai yang ada. Ada tiga partai politik hasil fusi politik yaitu :
a. Partai Persatuan Pembangunan hasil dari penyederhanaan partai politik yang
berideologi agama Islam (NU,PARMUSI, PSII, PERTI)
b. Partai Demokrasi Indonesia berasal dari partai-partai nasionalis pembangunan
( PARKINDO, PNI, IPKI, MURBA)
c. Golongan Karya berasal dari golongan-golongan fungsional

Dilaksanakan sekitar tahun 1973. Pemilu 1971 dengan diikuti oleh 10 peserta, 9
Partaipolitik dan 1 golkar. Setelah fusi partai politik, 1973, diadakan pemilu
1977,1982,1987,1992,1997 yang diikuti oleh tiga partai politik hasil fusi .

Selama pemilu diadakan sama orde baru, dimenangkan oleh golkar. Golkar menjadi alat
kekuasaan Soeharto dan orde baru. Mengapa selalu menang?

a. Karna pelibatan apparatus sipil negara dari pusat sampai daerah yg wajib milih golkar
b. Penggunaan ABRI
c. Memberikan bantuan masyarakat yang memilih golkar
d. Melakukan intervensi kepada partai selain golkar

- Pada masa orde baru , ada kebijakan terkait penataran P4 karna ada anggapan sebelumnya
muncul banyak tafsiran mengenai Pancasila. Maka Soeharto mendorong untuk adanya satu
penafsiran terkait Pancasila. Untuk itu dibentuk panitia lima (tim lima), beranggotakan
Moh.Hatta, Achmad Subardjo, Pringgodigdo, Sunario, Maramis.
- Panitia lima mempunyai tugas untuk merumuskan tafsiran Pancasila yang kemudian 10 Feb
1975 mengumumkan hasil karyanya dengan nama “Uraian Pancasila” kepada Pers
- Pada sidang umum MPR 1978 disebut sebagai Ekaprasetia Pancakarsa, dan ditetapkan
sebagai P-4 (TAP No.2/MPR/1978 : menetapkan Eka menjadi P4)
- Tujuan P-4 adalah melahirkan manusia Pancasila yakni manusia dalam keadaan apapun terus
konsisten dan konsekuen mengamalkan Pancasila. Pada saat orde baru Pancasila dijadikan
asas Tunggal.
- Dwifungsi ABRI, A.H. Nasution memiliki konsep gagasan terkait Dwi Pengabdian bagaimana
ABRI mengabdi kepada negara dan masyarakat tetapi di masa orba terjadi penyimpangan.
Dwifungsi ABRI Menjadi
a. Dalam bidang hankam : ABRI Bertugas menjaga kedaulatan bangsa da negara dari
ancaman dalam dan luar serta menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat
b. Sospol : Sosial -> program ABRI masuk desa (AMD) ABRI masuk ke tengah-tengah
masyarakat untuk mengawasi tingkah laku masyarakat, Bidang politik -> ABRI terlibat
aktif dalam politik melalui bidang legislative ada fraksi ABRI di DPR di eksekutif presiden
mengangkat ABRI menjadi Menteri atau diangkat sebagai gubernur. Orde Baru bersifat
militeristik.

Upaya menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi pada masa orde baru

Pada awal pemerintah orba keadaan ekonomi tidak terlalu baik. Ditandai dengan adanya inflasi
120%. Dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah orba bertumpu pada Trilogi Pembangunan
yang isinya

a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya (menuju pada keadilan sosial bg slrh rakyat)
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
- Langkah sistematik pembangunan oleh Orde Baru dipaparkan dalam GBHN. Pola umum,
meliputi 25-30 tahun. Untuk mencapai itu menggunakan mekanisme 5 tahunan melalui
PELITA (Pembangunan Lima Tahun). Tiap pelita ada titik prioritas pembangunan.
- Misal pelita 1 : titik berat sektor pertanian dan industry
- Pelita 2 : sektor pertanian dengan meningkatan sektor industry yang mengolah bahan
mentah menjadi bahan baku
- Pelita 3 : sama kyk no 2 Cuma mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
Pelita 1-3 salah satu titik beratnya adalah sektor pertanian.
Maka pada tahun 1984 Indonesia berhasil mendapatkan Swasembada Beras (mencukupi
kebutuhan dalam negeri dan jg bisa ekspor ke Asia Tenggara)

- Keluarga Berencana
Program KB yg dikoordinasikan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yg
dibentuk tahun 1970. Secara prinsip program KB untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Indonesia. Program ini
cukup berhasil dan mendapat apresiasi dari Unicef. Semboyan “Cukup 2 anak saja” “Keluarga
kecil keluarga Bahagia dan Sejahtera” penggunaan kontrasepsi menjadi Upaya untuk
menekan angka kelahiran.

- Rumah untuk keluarga


Tanggung jawab pemerintah adalah bagaimana melakukan suatu pembangunan penyediaan
rumah yang layak bagi rakyatnya. Dibentuk Perum Pembangunan Rumah Nasional
(Perumnas) dibangun rumah rumah sederhana yg terjangkau bagi masyarakat

- Revolusi Hijau
Bagaimana perubahan penggunaan teknologi sederhana kemudian berubah menggunakan
teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas pangan dalam bidang pertanian,
Thomas Malthus melihat kondisi dunia pasca WW 2 bagaimana lahan pertanian hancur
sehingga produk pertanian menurun dan membuat kebutuhan masyarakat akan pangan
semakin meningkat. Dalam konteks Indonesia, Revolusi Hijau diterapkan dalam panca usaha
tani yakni penyediaan pupuk, bibit unggul, penggunaan pestisida untuk menekan hama,
pembentukan irigasi, dan penyuluhan kepada petani.
Intensifikasi pertanian ( 1 lahan di intensfikan untuk meningkatkan produksi pangan)
Ekstensifikasi pertanian ( memperluas lahan, missal membuka hutan untuk pertanian)
Diversifikasi petanian ( penganekarahaman jenis tanaman)
Rehabilitasi tanaman (lahan yang rusak di perbaik melalui reboisasi)

Berakhirnya masa orba

Pada masa orba banyak praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)

Pada tahun 1997 Juli, terjadi krisis moneter yang melanda asia Tenggara termasuk Indonesia. Krisis
moneter terjadi ketika nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin melemah, dari Krisis moneter
menjadi krisis ekonomi, dimana banyak bank-bank yang terpuruk banyak perusahan-perusahaan
gulung tikar, melakukan PHK, harga-harga melambung tinggi sehingga harga sembako menjadi mahal
dan sulit didapat oleh masyarakat. Setelah terjadi krisis ekonomi berubah menjadi krisis sosisal
terjadi penjarahan dan jg pelecehan seksual terhadap etnis tionghoa. Menjadi krisis politik dimana
mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan di depan gunung DPR melakukan tuntutan yang disebut
agenda reformasi :

a. Bubarkan orba dan golkar


b. Hapuskan dwifungsi abri
c. Hapuskan KKN
d. Tegakkan hukum dan ham
e. Lakukan otonomi daerah.

Demonstrasi semakin besar ketika 4 mahasiswa trisakti tewas, 21 Mei 1998 mengundurkan dirinya
sebagai presiden dan digantikan oleh B.J Habibie

Elang, Hafidin, Heri, Hendriawan Sie

Anda mungkin juga menyukai