Anda di halaman 1dari 5

POKOK BAHASAN

ORDE BARU : PEMBANGUNAN SOEHARTO

1. JELASKAN UPAYA PERBAIKAN POLITIK YANG DILAKUKAN SOEHARTO SETELAH


BANYAKNYA PENYIMPANGAN MASA SOEKARNO
JAWABAN :
Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh Soeharto terbagi menjadi dua, yaitu politik dalam negeri
dan luar negeri. Idealnya, kebijakan yang dikeluarkan adalah yang menguntungkan dan
mengedepankan kepentingan rakyat banyak.
A. Kebijakan Politik Dalam Negeri

a) Pelaksanaan pemilu 1971


Pemilu yang sudah diatur dalam SI MPR 1967 ini berbeda dari pemilu tahun 1965 (orde
lama). Pada pemilu ini pemerintah hanya berpihak pada satu partai yaitu Golkar. Dan
Golkar lah yang selalu memenangkan pemilu di tahun selanjutnya
b) Penyederhanaan Partai Politik
Disederhanakan menjadi dua partai dan satu golongan karya.
c) Dwifungsi ABRI
Dwifungsi ABRI adalah peran ganda ABRI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan
sebagai kekuatan sosial politik. Pada masa ini ABRI memiliki kedudukan yang cukup
dominan.
d) Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4)
Bertujuan untuk memberi pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai
Pancasila. Semua organisasi tidak boleh menggunakan ideologi selain Pancasila, bahkan
dilakukan penataran P4 untuk para pegawai negeri sipil.
B. Kebijakan Politik Luar Negeri
a) Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB
Pada saat Indonesia keluar dari PBB, Indonesia dikucilkan oleh negara-negara lain dan
menyulitkan Indonesia secara ekonomi maupun politik dunia. Hal ini lah yang mendorong
Indonesia kembali ke PBB berdasarkan hasil siding DPRGR. Indonesia kembali masuk ke
PBB pada 28 September 1966.
b) Pemulihan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura dan pemutusan
hubungan dengan Tiongkok
Untuk memulihkan hubungan diplomatik, dilakukan penandatanganan perjanjian antara
Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik dan Malaysia yang diwakili oleh Tun Abdul
Razak pada tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta. Pemulihan hubungan diplomatik dengan
Singapura melalui pengakuan kemerdekaan Singapura pada tanggal 2 Juni 1966.
c) Memperkuat Kerja Sama Regional dan Internasional
Seperti: Turut serta dalam pembentukan ASEAN, mengirimkan Kontingen Garuda, ikut
berperan dalam KTT Non-Blok, dan berperan dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI)

2. JELASKAN UPAYA PERBAIKAN EKONOMI YANG DILAKUKAN SOEHRTO


JAWABAN :
Pemerintahan orde baru memiliki slogan yang menunjukkan fokus utama mereka dalam
memberlakukan kebijakan ekonomi, yaitu Trilogi Pembangunan. Bukan tanpa dasar, Trilogi
Pembangunan dibuat karena Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi pada awal tahun
1966, kurang lebih sebesar 650% setahun. Beberapa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pada
masa orde baru adalah sebagai berikut:
A. Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
Pada April 1969, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang
bertujuan untuk meningkatkan sarana ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan sandang
dan pangan. Repelita ini akan dievaluasi selama lima tahun sekali.
Repelita I (1 April 1969 - 31 Maret 1974).
Sasaran utama yang hendak dicapai adalah pangan, sandang, papan, perluasan
lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik 3
sampai 5,7% sedangkan tingkat inflasi menurun menjadi 47,8%. Namun, kebijakan
pada masa Repelita I dianggap menguntungkan investor Jepang dan golongan orang-
orang kaya saja. Hal ini memicu timbulnya peristiwa Malapetaka Lima Belas
Januari (Malari).
Repelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979).
Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku.
Repelita III (1 April 1979 - 31 Maret 1984).
Menekankan pada Trilogi Pembangunan dengan menekankan pada azas pemerataan.
Repelita IV (1 April 1984 - 31 Maret 1989).
Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan
meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri.
Repelita V (1 April 1989 - 31 Maret 1994).
Menitikberatkan pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan,
meningkatkan produksi pertanian, menyerap tenaga kerja, dan mampu menghasilkan
mesin-mesin sendiri.
Repelita VI (1994).
Pembangunan berfokus pada pada sektor ekonomi, industri, pertanian dan peningkatan
sumber daya manusia.
B. Revolusi Hijau
Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara
tradisional (peasant) ke cara modern (farmers). Untuk meningkatkan produksi pertanian
umumnya dilakukan empat usaha pokok, yang terdiri dari:
 Intensifikasi, yaitu penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi pertanian untuk
memanfaatkan lahan yang ada guna memperoleh hasil yang optimal.
 Ekstentifikasi, yaitu perluasan lahan pertanian untuk memperoleh hasil pertanian yang
lebih optimal.
 Diversifikasi (keanekaragaman usaha tani)
 Rehabilitasi  (pemulihan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis)

3. JELASKAN PELAKSANAAN PEMILU PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU


JAWABAN :
Pemilihan Umum pada masa Orde Baru dilakukan selama 6 kali, yaitu pada tahun 1971, 1977,
1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilihan umum ini memilih anggota DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat) dan  DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).  Anggota DPR yang tergabung dalam
MPR kemudian memilih presiden. Pada masa ini terjadi pengekangan dalam demokrasi, dan
berbagai pelanggaran pada pemilihan umum, untuk memastikan kemenangan Partai Golongan
Karya, yang merupakan partai Presiden Soeharto.
Kondisi pemilihan umum pada masa Orde Baru ditandai dengan Pemerintahan Presiden Soeharto
melakukan pembatasan terhadap partai politik pada masa Orde Baru. Partai-partai politik dipaksa
untuk bergabung ke salah satu dari dua partai yang legal pada masa ini, yaitu Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).  Hanya kedua partai ini, beserta
Golongan Karya, yang diizinkan untuk mengikuti Pemilihan Umum sejak tahun 1976 di
Indonesia, hingga tumbangnya Soeharto pada tahun 1996.

4. JELASKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MASA SOEHARTO DI BIDANG PERTANIAN,


PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
JAWABAN :
A. Bidang Pertanian

 Pada April 1969, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang
bertujuan untuk meningkatkan sarana ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan sandang dan
pangan. Repelita ini akan dievaluasi selama lima tahun sekali.

 Pemerintah membentuk Badan Urusan Logistik (BULOG)


 Dibentuknya Badan Usaha Unit Desa (BUUD)/KUD untuk melakukan kegiatan pengadaan
pangan untuk persediaan nasional yang diperluas dengan tugas menyalurkan sarana produksi
pertanian (pupuk, benih dan obat-obatan). 

 Mengembangkan institusi-institusi yang mendukung pertanian lainnya seperti institusi penelitian


seperti BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) yang berkembang untuk menghasilkan
inovasi untuk pengembangan pertanian yang pada masa Soeharto salah satu produknya yang
cukup terkenal adalah Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW).

 Diperkenalkan juga manajemen usaha tani, dimulai dari Panca Usaha Tani, Bimas, Operasi
Khusus, dan Intensifikasi Khusus yang terbukti mampu meningkatkan produksi pangan, terutama
beras. Saat itu, budi daya padi di Indonesia adalah yang terbaik di Asia. 

 Pemerintah memfasilitasi ketersediaan benih unggul, pupuk, pestisida melalui subsidi yang
terkontrol dengan baik.

B. Bidang Pendidikan

 Pembangunan sekolah dasar Inpres (SD Inpres). Pelaksanaan tahap pertama program SD Inpres
adalah pembangunan 6.000 gedung SD yang masing-masing memiliki tiga ruang kelas.

 Program wajib belajar yang mewajibkan setiap anak usia 7-12 tahun untuk mendapatkan
pendidikan dasar 6 tahun (SD).

 Dalam upaya meningkatkan angka melek huruf, pemerintahan Orde Baru mencanangkan
penuntasan buta huruf pada 16 Agustus 1978. Cara yang ditempuh adalah dengan pembentukan
kelompok belajar atau ”kejar”. Kejar merupakan program pengenalan huruf dan angka bagi
kelompok masyarakat buta huruf yang berusia 10-45 tahun.

C. Bidang Kesehatan

 Pada masa Orde Baru dilaksanakan program untuk pengendalian pertumbuhan penduduk yang
dikenal dengan Keluarga Berencana (KB).

 Pemebentukan puskesmas yang bermula dari konsep Bandung Plan diperkenalkan oleh dr. Y.
Leimena dan dr. Patah pada tahun 1951, Bandung Plan merupakan suatu konsep pelayanan yang
menggabungkan antara pelayanan kuratif dan preventif.
 Pada tahun 1984 dikembangkan Posyandu, yaitu pengembangan dari pos penimbangan dan
kurang gizi. Posyandu dengan 5 programnya yaitu, KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare dan
Imunisasi. Posyandu bukan saja untuk pelayanan balita tetapi juga untuk pelayanan ibu hamil.
Bahkan pada waktu-waktu tertentu untuk promosi dan distribusi Vit.A, Fe, Garam Yodium, dan
suplemen gizi lainnya.  Bahkan Posyandu saat ini juga menjadi andalah kegiatan penggerakan
masyarakat (mobilisasi sosial) seperti PIN, Campak, dan Vit A.

5. JELASKAN FAKTOR KEMUNDURAN SOEHARTO DI BIDANG POLITIK, EKONOMI


DAN SOSIAL
JAWABAN:
A. Bidang Politik

 Penyimpangan UUD 1945 yang terlihat dari sistem ekonomi yang dijalankan pada masa Orde
Baru adalah sistem ekonomi Kapitalis

 Pola Pemerintah yang terpusat

 Penyimpangan dari asas kesatuan dan keragaman

 Diterapkannya fungsi dualisme pada ABRI.

B. Bidang Ekonomi

 Krisis Moneter yang menimpa negara di Asia Tenggara

 Utang Luar Negeri Indonesia yang sangat banyak

 Terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme secara besar-besaan

C. Bidang Sosial

 Pemerintah Melarang masyarakat berkumpul

 Tidak adanya kebebasan berpedapat baik itu bagi masyarakat maupun Pers.

 Tidak adanya Pembangunan Merata di daerah.

 Terjadinya diskriminasi sosial khususnya antara Pribumi dan etnis Tionghoa

Anda mungkin juga menyukai